Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P.T.A. Prihatanti
"Anton Steenwijk adalah tokoh utama dalam roman at Aanslag karya Harry Mulisch. Setelah peristiwa pembunuhan Fake Ploeg, seorang inspekstur polisi yang berkolaborasi dengan Jerman pada masa Perang Dunia II, Anton Steenwijk kehilangan seluruh keluarganya yang mengakibatkan perubahan sikap dan pandangan hidupnya. Masalah Perang Dunia II sering mewarnai karya-karya Mulisch. Ia mentransformasikan kenyataan yang ada ke dalam karya fiksinya, terutama mitos tentang Odipus. Begitu pula masalah politik dan sejarah sehari-hari yang diramu dengan masalah psikologis sering dijumpai dalam beberapa karyanya. Masalah yang demikian, melandasi pemikiran penulis untuk menganalisis roman De Aanslag., sekaligus memaparkan bahwa satu dari sekian banyak karyanya ini memang pantas mendapat penghargaan dan popular. Realitas sehari-hari dipakai sebagai alat untuk memunculkan kenyataan dalam De Aanslag. Bagi Mulisch perang adalah kebebasan dan ia ingin membangkitkan kesan optimis. Anton Steenwijk selaku tokoh utama mengalami konflik batin dalam dirinya setelah peristiwa pembunuhan Fake Ploeg. Konflik ini muncul karena Anton Steenwijk dan keluarganya merasa tidak pernah terlibat dalam pembunuhan itu. Pencarian siapa yang bersalah dan tidak bersalah mewarnai cerita dari awal hingga akhir. Pertemuannya dengan Karin Korteweg, bekas tetangganya di Haarlem yang memindahkan mayat Ploeg ke depan rumahnya, memperjelas masalah pembunuhan Ploeg yang selalu menhantui pikiran Anton. Setelah semuanya jelas, Anton segera memutuskan untuk membuang masa lalunya dan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan lagi. Analisis penokohan dalam roman De Aanslag membuktikan bahwa suatu peristiwa dapat membuat jalan hidup seseorang berubah, terlepas dari masalah disengaja atau tidak. Pe_nyelesaian konflik dalam diri setiap insan berkaitan dengan pandangannya terhadap masalah yang dihadapi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maila Sonja Tahar
"Dalam Twee Vrouwen ini kepada pembaca disajikan segala kebebasan seks yang dilakukan tokoh-tokoh cerita. Berawal dari Laura, setelah bercerai dengan Alfred, kadangkala dia suka membawa laki-laki menginap di rumahnya. Disambung dengan hubungan lesbiannnya dengan Sylvia. Setelah itu Sylvia menyalin pula hubungandengan Alfred. Di sini Sylvia telah melakukan hubungan biseksual. Sedangkan Alfred dapat diibaratkan sebagai seorang suami yang tidak setia kepada istrinya. Pada akhir cerita Muclisch menghancurkan semua hubungan yang tidak normal itu. Sylvia meninggal akibat penganiayaan Alfred, sedangkan Alfred harus mendekam dalam penjara. Akibat percintaan Laura dengan Sylvia, Laura tidak saja harus kehilangan Sylvia, tetapi juga kehilangan ibunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryanto
"Penelitian ini bertujuan menelaah watak tokoh-tokoh utama, melihat cara mengungkapkan ciri fisik dan watak tokoh utama, dan melihat pengaruh unsur ekstrisik dalam proses penciptaan watak tokoh utama. Peneiitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, penulis membaca secara keseluruhan isi kumpulan cerpen Tentang Delapan Prang. Kedua, penulis melihat penampilan fisik dan watak tokoh-tokoh utama tiap cerpen. Ketiga, setelah melihat penampilan fisik dan watak tokoh-tokoh utama tiap cerpen, penulis mengidentifikasikan, menganalisis cara pengungkapan fisik dan watak tokoh-tokoh utama tiap cerpen, serta mencari data yang menunjukkan adanya pengaruh unsur ekstrisik dalam proses penciptaan watak tokoh utama. Hasilnya menunjukkan bahwa watak tokoh utama tiap cerpen mempunyai watak yang unik, khas, dan penuh kejutan; kecuali tokoh Imam Slamet wataknya tidak penuh kejutan. Semua tokoh-tokoh utama pada kumpulan cerpen ini adalah tokoh bulat yang bersifat kompleks, kecuali Imam Slamet. Cara pengungkapan ciri fisik tokoh utama dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pengarang langsung menyimpulkan secara umum ciri fisik tokoh utama yang dilakukan terhadap tokoh Umiko Matsui; dan pengarang tidak langsung menyimpulkannya, melainkan menampilkan satu. persatu ciri fisik tokoh utama yang dilakukan terhadap tokoh Maria, Adriano, Irwan, Imam Slamet, dan Kusnadi. Dalam mengungkapkan watak tokoh utama, pengarang menggunakan beberapa cara. Pertama, dengan cara langsung melalui cakapan tokoh lain. Kedua, dengan cara langsung melalui cakapan batin tokoh lain. Ketiga, dengan cara langsung melalui cakapan batin tokoh utama. Keempat, dengan cara tidak langsung melalui cakapan tokoh lain. Kelima, dengan cara tidak langsung melalui cakapan tokoh utama. Keenam, dengan cara tidak langsung melalui cakapan batin tokoh utama. Ketujuh, dengan cara tidak langsung melalui lakuan tokoh lain. Kedelapan, dengan cara tidak langsung melalui lakuan tokoh utama. Kesembilan, dengan cara tidak langsung melalui pencerita. Pengalaman hidup dan kepribadian pengarang mempengaruhi beberapa cerpen yang ada dalam kumpulan cerpen ini, yaitu Salju Kapas Putih, Seorang Buruan Politik, Pengarang, dan Pada Titik Kulminasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulisch, Harry van
Amsterdam: De Bezige Bij, 1986
BLD 839.36 MUL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mulisch, Harry van
Amsterdam: De Bezige Bij, 1966
BLD 839.36 MUL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Kurnia
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepustakaan. Metode pendekatan yang cliqunakan adalah metode instrinsik dan ekstrinsik. Sete1ah bab Pendahuluan berturut-turut dipaparkan konstelasi sosial politik yang melatarbelakangi roman diikuti oleh pembahasan atas tokoh-tokoh dalam roman. Selanjutnya dipaparkan pembentukan kepribadian tokoh utama dilanjutkan dengan pembahasan tentang dialektika antara kenyataan dan satire dalam penyajian kepribadian tokoh utama diakhiri dengan kesimpulan.
Roman Der Untertan dalam bentuknya sebagai satire ternyata mengandung makna yang dalam tentang kepribadian manusia. Melalui skripsi ini saya bertujuan memberikan cerminan, sekaligus mengajak pembaca untuk senantiasa mengoreksi kepribadian diri sendiri.

"
1990
S14616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Rindu Prameswari
"Skripsi ini membahas Peristiwa pembakaran Kuil Kinkakuji di Kyoto pada tahun 1950 menjadi alasan Mishima Yukio untuk membuat novel Kinkakuji. Karakter utama dari novelnya, Mizoguchi, dibuat berdasarkan pelaku utama pembakaran, karena itu memiliki gangguan kejiwaan seperti pelaku aslinya. Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Mizoguchi memiliki kelainan jiwa sehingga nekad membakar KuilKinkakuji. Dari analisis yang dilakukan maka ditemukan faktor-faktor penyebab gangguan jiwa dari Mizoguchi berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain karena trauma masa kecil, doktrinasi dari ayah Mizoguchi, dan ejekan teman-temannya karena kegagapannya yang membuatnya mengisolasi dirinya sendiri dari dunia luar.

Kinkakuji Shrine_s arson in 1950 becomes the reason for Mishima Yukio to write a novel titled Kinkakuji. The main character of the novel, Mizoguchi, is based by the real arsonist, therefore the main character also has a mental disorder like the real arsonist. This thesis is written to know the factors that makes Mizoguchi to have mental disorder. From the analysis can be found that the factors came from the outside. Those factors are because of childhood trauma, father_s doctrine, and his friends_ ridicule on his stuttering that makes him isolate himself from the outside world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13491
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Valentina
"Penelitian ini mengangkat dua poin permasalahan yaitu apakah penggambaran ijime dalam manga Naruto merupakan refleksi dari kondisi ijime di dunia nyata dan apakah dampak dari ijime terhadap tokoh Gaara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ijime dalam manga Naruto merupakan sebuah refleksi kondisi ijime nyata serta untuk menganalisis dampak yang diakibatkan oleh tindakan ijime terhadap tokoh Gaara.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan melakukan studi pustaka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Sedangkan, untuk menjawab permasalahan penelitian, penulis menggunakan teori Ian Watt mengenai sastra sebagai cerminan kondisi sosial budaya masyarakat dan teori sosial milik Hagan yang menyatakan bahwa fungsi masyarakat sebagai pembentuk sifat "baik" atau "jahat" dalam diri individu.
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Manga Naruto dapat merefleksikan kondisi ijime di dunia nyata dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya kesamaan penyebab, pelaku, bentuk tindakan, dan dampak yang ditimbulkan dari ijime yang digambarkan dalam Naruto dengan kondisi ijime nyata. (2) Dampak yang ditimbulkan oleh ijime pada tokoh Gaara adalah terjadinya perubahan pada watak tokoh tersebut. Selain itu, perubahan watak tersebut juga turut mempengaruhi penilaian Gaara mengenai keluarga, hubungan cinta kasih, serta makna keberadaan dirinya di masyarakat.

The main focuses of this study are to analyze whether the ijime described in Naruto manga is a reflection of the ijime in the real world, and also to analyze the impact of ijime for the character Gaara in the manga. This study objectives are to prove that ijime described in Naruto is a reflection of ijime in reality and to analyze the impact of ijime for Gaara as a victim.
This study used a sociological literature approach and based on primary and secondary data sources. In addition, the study method is analytical descriptive. Moreover, this study used two grand theories, including Ian Watt_s theory about literature as a reflection of society's social culture and Hagan's social theory, which emphasizes the function of people in one society as a decider whether a person will be a "good one" or "bad one".
Based on this study, it can be concluded that: (1) Naruto manga could be a good reflection of ijime's condition in reality. This fact can be proven by comparing the cause of ijime, people who do the ijime, varieties of actions, and the impact caused by ijime for the victim. (2) The impact caused by ijime for Gaara is the personality's changes of the character. Moreover, those changes also influenced Gaara's perspective about family, love relation, and the meaning of his existence in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Dania Ratna Nariswanti
"Harry Potter dan Batu Bertuah adalah terjemahan jilid pertama dari serial yang telah menjadi fenomena bacaan anak masa kini. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya merasa bahwa edisi terjemahan bahasa Indonesianya kurang menggigit jika dibandingkan dengan edisi aslinya. Kenyataan ini membuat saya tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai bahasa yang digunakan dalam Harry Potter dan Batu Bertuah. Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur kalimat dalam Harry Potter dan Bain Bertuah. Data yang digunakan adalah deskripsi tokoh makhluk-makhluk imajinatif. Saya ingin melihat kesesuaian urutan fungsi keterangan dengan kaidah urutan pemerian, yaitu kaidah Behagel. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat menemukan bagaimana kesalahan penyampaian informasi itu bisa terjadi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan konsep analisis konstituen untuk melihat hubungan antara keterangan dan bagian lain dalam kalimat. Selain itu, dari hasil analisis juga dapat diketahui kesesuaian kalimat dengan kaidah urutan pemerian. Metode penelitian yang saya gunakan adalah deskriptif eksplanatoris. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah letak pemeri yang tidak sesuai kaidah urutan pemerian mengakibatkan pemeri itu tidak jelas mengacu pads induk yang mana. Kemungkinan analisis konstituen langsung yang lebih dan satu dapat terjadi karena penggunaan dan pelesapan konjungsi yang tidak tepat, penggunaan preposisi yang tidak. tepat, adanya verba berurutan, dan ketidakjelasan tataran gramatikal pada fungsi-fungsi kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>