Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108715 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Like Rachmat
"Sama seperti pada pendidikan umum di sekolah-sekolah Jerman, maka NOVELLE, juga dalam Seksi Jerman F.S.U.I. Jakarta, sejak lama merupakan bagian yang tetap dalam pengajaran kesusasteraan. Sifat-sifat tertentu yang dimiliki NOVELLE tampaknya ideal sekali untuk pengajaran berbahasa asing. Sebab utama adalah suatu kenyataan, bahwa NOVELLE lazimnya mencakup ruang lingkup yang sedang. Faktor ini akan menguntungkan para mahasiswa yang tidak mengkhususkan diri pada kesu_sasteraan dalam rangka studi program bahasa asingnya. Dan juga dalam rangka kurikulum universitas yang sedang berlaku, teks yang berukuran sedang ini akan sangat cocok, asalkan saja ia dapat digunakan sebagai dasar kegiatan satu atau setengah semester. Segi pandangan yang lain adalah, bahwa NOVELLE biasanya menyajikan suatu isi cerita yang terbatas. Dengan demikian seorang yang membacanya, dengan mudah akan memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh mengenai temanya. NOVELLE tidak saja terbatas ruang lingkupnya, melainkan juga kurang rumit dibanding_kan dengan roman. Hal ini serasi dengan struktur topiknya: seperti tema, maka juga komposisinya lazimnya jelas sekali, oleh karena itu mudah dipahami. Bail bentuk ceritanya maupun cara penyuguhannya hampir tidak menimbulkan kesulitan. Memang penggunaan NOVELLE dalam pengajaran masa kini menimbulkan problems. Sebab utama terletak pada perkembangan kesusasteraan sendiri. Di dalam kesusasteraan Jerman bentuk ini sejak Realisme berkurang penggunaannya, sehingga jarang orang dapat menemukan sebuah NOVELLE di antara produksi karya-karya kesusasteraan Jerman yang terbaru_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Literary work is man's creative work that expresses the beauty of human being and becomes tools to deliver ideas that has been thought and felt by author about human life...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arie Andhiko Ajie
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Suryobroto
Jakarta: Bina Aksara, 1983
371.102 SUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjokorda Rai Sudharta
"ABSTRAK
Memang benar peryataan J.A. Scheterman dalam tulisannya berjudul "An Introduction to old Javanese Sanskrit Dictionaries and Grammars"(BKI 137/IV,1981,hlm.439) bahwa lontar-lontar Krtabhasa masih banyak dan terus diperbanyak yang berupa Lexicography. Krtabhasa yang diperbanyak itu untuk dipakai membantu mereka yang senang kebebasan, yaitu membaca Kekawin berbahasa Jawa Kuno. Setelah dibaca atau dilagukan Kekawin itu diterjemahkan ke bahasa daerah oleh salah seorang yang mengelilingi pembaca itu, disaksikan oleh banyak orang. Tetapi lantar yang berisi pelajaran bahasa Sanskerta masih sangat sedikit dan terus menurun jumlahnya dari hari ke hari.
Demikian antara lain pernyataan J.A. Schoterman setelah diberitahu oleh Ida Bagus Gde Griya dari Sidewan (Karangasem, Bali). Pernyataan ini memang benar, karena di Gedung Kirtya, Singaraja yang merupakan tempat penyimpanan ribuan lontar, dari empat lontar Krtabhasa, hanya satu lontar yang berisi pelajaran kahasi Sanskerta. Di samping itu dari tigapuluh tuju judul Krtabhasa yang dicantumkan oleh Juynbell, hanya ada sepuluh Krtabhasa yang berisi pelajaran Tata bahasa dan bacaan prosa dan puisi Sanskerta. Walau pun demikian sebenarnya Gedung Kirtya memiliki juga lontar-lontar yang berisi soal Tata bahasa Sanskerta tanpa memakai judul Krtabhasa. Lontar-lontar itu berjudul antara lain berjudul Aji Krakah, Krakah Aji, Krakah Sangraha, Catur Sandhi, Jnana Sandhi dan Krakah Puja, Lontar-lontar ini membantu Krtabhasa dalam bidang Tata Bahasa dan bacaan prosa dan puisi Sanskerta. Rontal Krakah Puja ini isinya bukan tuntunan tata cara pemujaan tetapi berisikan hal Vibhekti. (Deklinasi Sanskerta). Mungkin karena pada permulaan isi lontar itu mencantumkan kata Dewa, maka lontar itu dinamai Krakah Puja.
Demikian pula ada lontar dengan judul Svarasambita jangan mengira bahwa rontal itu adalah Kamus sesuai dengan judulnya yang berarti 'kumpulan kata-kata terutama vokal: Karena sebenarnya isi lontar Svarasamhita adalah puisi Sanskerta terkenal, yaitu JanakTharuna yang dikarang oleh Pangeran Kumaradasa dari Sri Langka yang pernah mendapat suwaka politik di Sriwijaya.
Juga sama halnya dengan lontar berjudul Svaravyanjana (Codex.1159) yang tidak berisi hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan Vokal dan Konsonan sebagai mana tertera sebagai judulnya. Lontar Svaravyanana tersebut ini berisikan fragmen puisi Sanskerta juga yaitu, puisi Trayaatakam dikarang oleh raja Bhartrhari.
Memang benar Krtabhasa yang berisikan pelajaran Bahasa Sanskerta sedikit sekali jumlahnya. Tetapi karena ada bantuan oleh lontar-lantar lain yang tidak berjudul Krtabhasa, pelajaran tata Bahasa dan pembacaan prosa dan puisi Sanskerta di dalam lontar masih cukup, Walau tidak ada pelajaran Tasrifan Kata Kerja dalam lantar-lontar yang dibahas dalam tesis ini.
Cara mengajarkan Bahasa Sanskerta kira-kira baik jika urutan penyajiannya sesuai dengan urutan yang ada dalam buku Sarasvatavyakarana yang ada di halaman 30-32 pada tesis."
1986
D332
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Soenardi Djiwandono
Bandung: ITB Press, 1996
407 SOE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keller, Gottfried
Zurich: Atlantis Verlag AG, 1965
JER 833.8 KEL g (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfikalia
"Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari pada semua tingkat pendidikan, mulai dari hal yang sederhana pada saat TK, sampai dengan tingkat perguruan tinggi Matematika penting untuk dipelajari karena banyak aplikasinya pada kehidupan sehari-hari, tidak hanya pada bangku sekolah saja. Matematika sendiri merupakan suatu bidang yang kompleks, meliputi banyak kernampuan serta konsep-konsep yang harus dikuasai. Mempelajari matematika secara formal membutuhkan kemampuan kognitif tertentu. Berdasarkan teori Piaget, anak mampu belajar matematika secara fomal setelah ia mencapai tahap perkembangan konkrit operasional. Mempelajari matematika tidaldah mudah bagi semua orang, khususnya anak-anak. Ank-anak yang rnengalami kesulitan dalam mempelajari matematika biasanya sudah dapat dideteksi sejak kecil, ketika ia baru masuk sekolah dasar. Salah satu bentuk kesulitan yang mereka hadapi adalah kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan yang merupakan konsep dasar dalam operasi hitung matematika. Kesulitan siswa dalam melakukan operasi hitung ini akan mempengaruhi penguasaalmya terhadap operasi hitrmg lanjutan, yaitu perkalian dan pembagian. Selama ini upaya yang dilakukan guru terhadap siswa yang mengalami ksulitan dalam mempelajari matematika lebih pada pemberian les tambahan, yang materinya sama untuk seluruh siswa. Guru mengamati adanya anak-anak yang memiliki prestasi rendah dalam pelajaran matematika, namun tidak dilakukan penilaian secara mendalam dibagian mana siswa mengalami kesulitan dan apakah kesulitan tersebut dipengaruhi oleh faktor kecerdasan atau tidak. Usaha guru untuk membantu siswa melihat gambaran ini, peneliti bermaksud membuat suatu program pengajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, yang memperhitungkan tingkat penguasaan awal siswa, sehingga program yang diberikan tepat sasaran dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya.
Subyek dalam program ini adalah R, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun Ia memiliki taraf kecerdasan diatas rata-rata (above average intelligence). Hasil tes kemampuan matematika menunjukkan bahwa (1) R mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan sederhana, (2) R mengalami masalah dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan ini yang harus menggunakan sistem menyimpan dan meminjam, (3) R juga masih membutuhkan menghitung dengan tangan, mulai dari penjumlahan angka satuan sampai penjumlahan angka puluhan (4) R Icurang teliti dalam menghitung dengan menggunakan jari, dan (5) R masih melakukan kesalahan dalam penulisan lambang bilangan dan dalam menentukan nilai tempat angka pada suatu bilangan. Ciri-ciri kesulitan belajar yang tampak pada R adalah perhatiannya yang mudah teralih dan masalah dalam menulis.
Berdasarkan analisa terhadap hasil tes kemampuan matematikanya, maka program pengajaran diberikan memiliki empat aspek, yaitu: (1) pengulangan kembali terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan, (2) pemahaman terhaclap nilai tempat, (3) penjumlahan dengan menyimpan, dan (4) pengurangan dengan meminjam. Dari empat aspek ini dibuat 10 rencana kegiatan dalam program ini, dengan setiap kegiatan memiliki durasi 30 menit. Setiap kegiatan memiliki jumlah pertemuan yang berbeda-beda, antara 1 sampai 2 kali pertemuan. Karena perhatian R mudah teralih, maka peneliti membagi setiap pertemuan menjadi dua sesi, sehingga ada jeda untuk R beristirahat Metode-metode yang digunakan dalam program ini menekankan pada penggunaan obyek-obyek konkrit dan semi konkrit (gambar garis bilangan), Serta pemberian strategi kognitif dalam penguasaan konsep dan operasi penjumlahan dan pengurangan. Penggunaan metode-metocle ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif siswa dan agar R memiliki gambaran mengenai cara-cara yang dapat ia lakukan dalam menghadapi soal-soal operasi penjumlahan dan pengurangan.
Dari pembuatan program ini dapat disimpulkan bahwa penting diadakannya suatu identifikasi yang mendalam dan sistematis mengenai kesulitan dalam belajar yang dialami siswa. Setiap siswa yang rnengalami kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, memiliki ciri khasnya sendiri dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Untuk penelitian Iebih lanjut, dapat dilihat sejauh mana efektivitas dari program ini dalam membantu R mengatasi kesulitannya karena rancangan ini belum diujicobakan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti sumbangan pengurusan kurikulum dan pengajaran oleh pengetua terhadap efikasi guru dan kompetensi pengajaran guru, serta kesan effikasi guru dalam hubungan atara pengurusan kurikulum dan pengajaran dengan kompetensi pengajaran. Responden kajian ialah 481 orang guru daripada 55 buah sekolah menengah harian biasa di Terenggana, Malaysia. Soal selidik PIMRS yang diubah suai digunakan untuk mengukur kepemimpinan pengajaran pengetua dalam dimensi mengurus kurikulum dan pengajaran. Soal selidik TES pula digunakan untuk mengukur efikasi guru manakala kompetensi pengajaran guru diukur menggunakan soal selidik yang diubah suai daripada SGM. Data dianalisis menggunakan model persamaan struktur (SEM) berbantukan program AMOS 18. Dapatan menunjukkan bahawa amalan mengurus kurikulum dan pengajaran menyumbang secara signifikan terhadap efikasi guru (β=0.146, CR=3.075, P=0.002) dan kompetensi pengajaran (β=0.335, CR= 7.033, P=0.00). Dapatan juga menunjukkan efikasi guru secara positif menyumbang terhadap kompetensi pengajaran guru (β=0.287, CR=6.565, P=0.00). Selain itu dapatan juga menunjukkan efikasi guru menjadi pemboleh ubah perantara dalam hubungan antara mengurus kurikulum dan pengajaran dengan kompetensi pengajaran guru."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rooijakkers, Ad.
Jakarta : Gramedia, 1989, 1991, 1980
370.7 ROO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>