Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satwoko Heru Handoko
"Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepustakaan. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode intrinsik dan ekstrinsik. Setelah bab Pendahuluan, berturut-turut akan dipaparkan keadaan masyarakat yang melatarbelakangi penulisan drama lalu diikuti pembahasan aspek-aspek struktur drama serta aspek tekstur dan kesimpulan. Drama sebagai salah satu cabang kesusastraan baru bisa dikatakan berhasil setelah dipentaskan di atas panggung. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan kepaduan antara aspek struktur dan aspek tekstur drama Marat/ Sade yang mendukung keberhasilannya di panggung dan menunjang penyampaian amanat pengarangnya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artha Paramita Prima Ardiyanti
"Skripsi ini membahas gambaran neraka di dalam drama Huis Clos karya Jean-Paul Sartre. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penjabaran secara deskriptif. Hasil penelitian memberikan gambaran neraka yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari melalui unsur-unsur sederhana yang kerap dialami oleh manusia. Gambaran neraka dapat ditemukan dan kemudian dilihat dari orang lain yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan, hilangnya kebebasan, tatapan, komentar, dan pendapat. Unsur-unsur tersebut membangun gambaran bahwa orang lain dapat menimbulkan siksaan psikologis dan konflik yang kerap dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

This thesis discusses the picture of hell in the drama Huis Clos by Jean-paul Sartre. This study is a qualitative study with descriptive elaboration. The results gives picture of hell that can be found in everyday life through the simple elements that are often experienced by humans. Picture of hell can be found and then viewed from another person that causes discomfort, lost of freedom, stares, comments, and opinieons. These elements build up a picture that someone else can lead to psychological and conflict that are often experienced by human in everyday life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Petsy Jessy Ismoyo
"Skripsi ini membahas mengenai kebebasan dalam roman L'Âge de Raison karya Jean-Paul Sartre. Skripsi ini menggunakan analisis struktural. Sartre terkenal dengan pemikirannya mengenai kebebasan eksistensial. Penelitian ini melihat pemikiran Sartre mengenai kebebasan yang berkaitan dengan eksistensi, la mauvaise foi dan otentisitas manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sartre menyampaikan pemikirannya melalui seluruh aspek naratif dalam roman ini. Melalui seluruh aspek naratif, Sartre menyampaikan pemikirannya yang menyatakan bahwa manusia dikutuk untuk bebas, eksistensi manusia mendahului esensinya, adanya keberadaan orang lain dan tanggung jawab manusia dalam setiap pilihannya.

This thesis discusses about the freedom from the novel The Age of Reason by Jean-Paul Sartre using structural analysis. Sartre is famous by his thoughts about the existential freedom. This thesis consists of Sartre's existensialism which relates to the existence, the bad faith, and the authenticity. The result showed that Sartre delivers his thoughts through all aspects of the narrative in this novel. Through all aspects of the narrative, Sartre conveys his thoughts that man is condemned to be free, human existence that precedes his essence, the existence of Others, and the responsibility of man in every choice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ajrina Luthfia
"Penelitian ini hendak membahas keberadaan unsur eksistensialisme dalam film animasi Spirited Away karya Hayao Miyazaki dengan pendekatan Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang menggunakan metode analisis naratif untuk menganalisis keterkaitan unsur eksistensialisme dengan alur pada suatu karya sastra dalam bentuk media film. Analisis yang dilakukan dalam film ini melibatkan keterkaitan faktor internal seperti tema, alur cerita, dan penokohan, serta faktor eksternal seperti kepercayaan masyarakat Jepang, keadaan ekonomi, serta kritik terhadap masyarakat Jepang modern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan elemen-elemen dalam pemahaman Eksistensialisme Sartre ditemukan dalam film animasi Spirited Away dan direpresentasikan oleh tindakan dan perilaku dari beberapa karakter dalam film tersebut.

This study intends to discuss the existence of existentialism elements in the animated film "Spirited Away" by Hayao Miyazaki with an approach of Jean-Paul Sartre's existentialism. This research is a qualitative research, which uses a narrative analysis method to analyze the connection between existentialism elements and the plot of a certain literary work in the form of a film media. The analysis carried out in this film involves the interconnection of internal factors such as themes, storylines, and characterizations, as well as external factors such as Japanese beliefs, economic conditions, and criticism toward modern Japanese society. The results of this study indicate that elements in Sartrean existentialism was found in the animated film of "Spirited Away" and were represented by actions and behaviors of several characters in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Endang Tatiana K.
"Huis Clos adalah salah satu karya Jean-Paul Sartre yang bertutur tentang hubungan antarmanusia (dalam lakon diwujudkan dengan hubungan antartokoh). Hubungan antar manusia tersebut merupakan bagian dari flsafat. Sartre yang paling banyak dibicarakan sehingga masalah ini menarik untuk diteliti Iobih lanjut.
Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan antartokoh dalam lakon Huis Clos karya Jean-Paul Sartre. Metode yang dipakai adalah metode struktural, sedangkan teori yang digunakan adalah teori drama dalam buku Lire le Theatre karya Anne Ubersfeld mengenai alur, pengaluran, tokoh dengan himpunan ciri pembedanya, tokoh sebagai pengujar, latar ruang dan latar waktu. Sebagai pelengkap, digunakan teori proses komunikasi menurut Schmitt dan Viala dalam buku Savoir Lire.
Langkah pertama pembahasan adalah analisis alur yang dilakukan dengan menggunakan skema aktan. Hasil analisis rnenunjukkan bahwa hubungan antartokoh dalam lakon ini adalah hubungan subyek-obyek. Kemudian dari analisis pengaluran yang dilakukan berdasarkan babak dan adegan terlihat bahwa konflik hubungan antartokoh muncul pada adegan kelima dan bahwa konflik tersebut tidak akan pernah berakhir.
Langkah selanjutnya adaiah analisis tokoh. Dari analisis tokoh dengan ciri pembedanya terlihat bahwa ciri-ciri mental para tokoh menjadi dasar terbentuknya hubungan antartokoh, sedangkan dari analisis tokoh sebagai pengujar terlihat usaha para tokoh untuk menjadikan tokoh lain sebagai obyek meialui dialog di antara mereka.
Langkah terakhir pembahasan adalah analisis latar ruang dan waktu. Hasil analisis memperlihatkan bahwa unsur ruang dan waktu membuat para tokoh terperangkap selama-lamanya dalam hubungan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Kundalawati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan menunjukkan perjuangan kebebasan generasi muda dalam mengambil keputusan, yang salah satu contohnya adalah kebebasan dalam menentukan pasangan hidup. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik serta biografis historis.
Pada akhir drama tampak keberhasilan generasi muda menikah dengan pasangan hidup pilihan mereka sendiri. Namun keberhasilan generasi muda tersebut bukanlah berarti kemenangan generasi muda atau sebaliknya kemenangan generasi tua. Karena secara kebetulan saja ternyata pilihan generasi muda itu sama dengan keinginan generasi tua.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keinginan generasi muda .tidak selalu bertentangan dengan keinginan generasi tua. Persoalan antara generasi muda dan generasi tua seharusnya tidak terjadi jika antara kedua belah pihak tersebut ada komunikasi. Ketiadaan komunikasilah yang menyebabkan terjadinya pemberontakan generasi muda terhadap generasi tua.

"
1989
S15006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyuk Pujiastuti
"ABSTRAK
Tindak direktif tak langsung adalah tindak direktif yang dilakukan secara tidak langsung dengan cara melakukan tindak ilokusioner yang lain. Tindak direktif tak langsung ini sering menyebabkan kegagalan komunikasi karena apa yang dikatakan pembicara berbeda dengan tujuan penggunaan ujaran itu. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meneliti bagaimana pendengar dapat sampai kepada kesimpulan bahwa ujaran yang ditujukan kepadanya merupakan sebuah perintah (direktif).
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis heuristik. Menurut model analisis tersebut, pendengar menentukan daya pragmatik yang dikan_dung oleh suatu ujaran dengan cara membuat hipotesis-hipotesis. Hipotesis dibuat berdasarkan atas makna satuan-satuan linguistik di dalam ujaran, informasi latar (tentang konteks) dan asumsi latar (bahwa pembicara mem_perhatikan prinsip-prinsip percakapan). Data yang di_analisis merupakan kutipan dialog-dialog dalam drama A Streetcar Named Desire dan The Glass Menagerie karya Tennessee Williams.
Teori yang digunakan untuk menganalisis data ada_lah teori yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak tutur (Searle, 1976), implikatur percakapan (Grice, 1975) dan prinsip kesopanan (Leech, 1983).
Dari hasil analisis kita dapat mclihat bahwa dengan berpegang kepada prinsip-prinsip percakapan dan dengan mempertimbangkan konteks, pendengar dapat menarik kesimpulan bahwa ujaran yang ditujukan kepadanya merupakan suatu perintah (direktif). Selain itu kita juga da_pat mengetahui bahwa tindak direktif seperti permintaan, memperingatkan, mendesak, menganjurkan dapat dilakukan secara tidak langsung dengan melakukan tindak ilokusioner yang lainnya seperti pemberitahuan, pernyataan.

"
1990
S14019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari
"Tokoh Kaspar dijadikan sebagai contoh korban berbahasa. Pada awal kemunculannya, Kaspar hanya memiliki satu kalimat yang hanya berguna bagi dirinya sendiri, namun tidak membantunya dalam mengadakan hubungan dengan sekitamya. Lalu ia belajar bahasa. Bahasa menjadikannya individu baru dan menghilangkan identitas lamanya. Kaspar harus mematuhi aturan yang ada dalam bahasa, sehingga ia kini seakan berada dalam penjara. Kisah Kaspar ini dijadikan contoh, bahwa bahasa dan kegiatan menggunakan bahasa dapat dikatakan menyiksa, karena hidup manusia dikuasai oleh bahasa.
Skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan bahasa dalam menguasai hidup manusia. Melalui penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan bantuan teori dari bidang filsafat bahasa dan linguistik, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Bahasa menguasai hidup Kasper dengan cara memberikan Kaspar identitas diri baru namun dibarengi dengan matinya identitas diri lamanya, dan memenjarakan Kaspar dalam aturan bahasa. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianakaris, C. J., 1934-
London: Macmillan, 1992
822.91 GIA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miskotte, K.H.
Leiden Universitaire Pers Leiden 1951
928.44 S 30
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>