Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace Junarso
"Berdasarkan hasil penelitian analisis korpus, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Kami memakai sistem dan struktur dalam pengertian yang berlainan, karena penelitian ini hanya mengenai pembentukan kata turunan. Lebih jelasnya, kami membahas kata-kata turunan itu dengan melihat relasi sintagmatik/ struktur dalam pengertian sempit, misalnya : perubahan -ible menjadi -ibil pada kata impossible bila ditambah sufiks -ite, dan melihat relasi paradigmatik/sistem dalam pengertian sempit. Kami beri contoh : sufiks -te hanya dapat digabungkan dengan morfem-morfem dasar yang berakhir dengan fonem vokal atau bila fonem akhir dari morfem dasar itu /t/ dan /r/. Setelah kata-kata itu dikelompokkan berdasarkan kaidah-kaidah yang diambil dari teori proses morfofonologis Dubois, ternyata Dubois tidak membuat pengelompokkan itu secara tuntas dan terperinci.tidak tuntas maksudnya, ada kata-kata yang tidak dapat di kelompokkan ke dalam tujuh kaidah di atas. Dikatakan kaidah-kaidah tersebut kurang terperinci, karena Dubois hanya mengelompokkan kata-kata itu secara..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatyana Sekarprijastina
"Skripsi yang mengambil judul Pembentukan Nomina Deverbal yang menyatakan kegiatan dalam bahasa Rusia ini terdiri dari empat bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab. Keempat bab tersebut adalah Pendahuluan, Kerangka Teori, Pembahasan dan Kesimpulan. Skripsi ini meneliti jenis-jenis pembentukan kata dalam bahasa Rusia dan menekankan pada pembentukan nomina deverbal yang kemudian lebih diperkecil lagi pada pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan. Penelitian mengenai pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan ini lebih ditekankan pada proses dan bagaimana terbentuknya nomina deverbal, terutama yang menyatakan suatu kegiatan. Dalam pembahasannya kemudian ditemukan bahwa proses pembentukan nomina deverbal yang menyatakan kegiatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor morfologis, melainkan juga faktor fonologis, sehingga tataran teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah morfonologi. Untuk membuktikan bahwa nomina deverbal yang menyatakan kegiatan adalah pemakaian standar bahasa Rusia, maka dalam penulisan skripsi ini digunakan empat buku sebagai sumber data yang masing-masing mewakili empat bidang penulisan, yaitu tulisan ilmu pengetahuan, ilmu-populer, politik-birokrasi, dan kesusastraan."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S15066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Pratama
"Sufiks -er pada bahasa Jerman merupakan salah satu dari sekian banyak afiks yang produktif dalam pembentukan nomina. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, penulis beranggapan bahwa ada kesepadanan antara sufiks -er pada bahasa Jerman dan prefiks pe- pada bahasa Indonesia. Terhadap kedua afiks tersebut dilakukan suatu penelitian untuk melihat sejauh mana adanya kesepadanan makna semantis antara keduanya. Untuk mendukung analisis kontrastif tersebut juga dilakukan karakterisasi proses morfologis dengan sufiks -er dan prefiks pe-.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber utama, yaitu: Wortbi1dung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1983) untuk bahasa Jerman dan Pembentuksn Kata dalam Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana, 1989) untuk bahasa Indonesia. Kedua afiks tersebut masing-masing dijabarkan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi morfologis maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapatkan digambarkan dalam bentuk tabel. Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan-perbedaan karakteristik sufiks -er dan prefiks pe-.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses morfologis dengan sufiks -er pada bahasa Jerman bersifat paradigmatis; sedangkan proses morfolo_gis dengan prefiks pe- pada bahasa Indonesia merupakan proses morfologis yang bertahap/bertingkat. Perbandingan klasifikasi leksem memperlihatkan bahwa pada bahasa Jerman leksem yang dibentuk dari verba, frase verbal, nomina, frase nominal, numeralia dan ajektiva dapat mengalami proses morfologis dengan sufiks -er dan pada bahasa Indonesia hanya verba, frase verbal dan ajektiva yang dapat mengalami proses morfologis dengan prefiks pe-. Secara semantis, sufiks -er dan prefiks pe- tersebut berpadanan untuk nomina agentis, nomina patientis, nomina instrumenti dan nomina verbal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradito Komojoyo
"Skripsi ini membahas pembentukan kata bahasa Rusia dengan sufiks ndash ost yang ditemukan di dalam artikel artikel olahraga Sufiks ndash ost dalam bahasa Rusia merupakan sufiks yang cukup produktif dalam membentuk nomina Penelitian skripsi ini adalah penelitian kualitatif secara deskriptif analitis dan teknik penelitian skripsi ini adalah kepustakaan Teori pembentukan kata Akademi Nauk dan Popov yang digunakan dalam skripsi ini Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa pembentukan nomina bahasa Rusia dengan sufiks ndash ost dapat dibentuk melalui akar kata dan dasar katanya yang berasal dari kelas kata ajektiva dan verba.

This Thesis discusses about word formation of Noun in Russian language with suffix ndash ost found in sport articles Suffix ndash ost in Russian language is the most productive suffix for making an abstract noun This thesis is qualitative research with an analytical descriptive and the technique is collecting data This Thesis uses a theory written by Akademi Nauk The result is the word formation in Russian languange with suffix ndash ost can be formed by means of roots and stems from adjectives dan verbs "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sujai
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis bermacam-macam sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia serta nomen-nomen yang terdapat di dalamnya, yang merupakan kajian morfologi dalam studi linguistik.
Penelitian dilakulan dengan menganalisis sumber data dari majalah berbahasa Rusia, edisi tahun 1985, 1991 dan 1992.
Latar belaKang penulisan ini adalah meneliti sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia, yang dalam Khasanah gramatika bahasa Rusia mempunyai peran yang besar, baik dalam penuli_san-penulisan ilmlah maupun dalam bidang perkamusan.
Hasil analisis data menunjukan bahwa sufiks -ocTb /-ost/ merupakan sufiks yang paling produktif, yaitu. sebanyak 1476 sufiks (21.23%). Selanjutnya adalah sufiks eHM /-eni/ sebanyak 1234 sufiks (17.75X), dan sufiks, cTra(o) /-stv(o)/ sebanyak 790 sufilts (11,360).
Dalam pembentukan nomina bahasa Rusia, secara kuantitas, Rata Kerja merupakan Kelas Rata yang paling produktif, yaitu sebanyak 3303 sufiks (47,52X) dari 6951 Jumlah sufiks yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purposes of the research are : (i) to describe the type of the noun Phrase (NP) functioning as the complement in the english clause ; (ii) to describe the structure of the continuents of the noun phrase functioning as the complement in the english clause; (iii) to describe the constituents that may be reduced, inserted, substituted, or transformed....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of the research: (1) to describe the construction of the noun phrase (NP) functioning as the adverbial in the engglish clause(ii) to describe the semantic role of the naoun phrase functioning as the adverbial...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kusumaningtyas
"Penelitian dilakukan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan menggunakan kamus ekabahasa bahasa Prancis dan kamus ekabahasa bahasa Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tepat, kurang tepat atau menyimpangnya padanan serta terpenuhi atau tidaknya fungsi contoh pada contoh-contoh yang disajikan. Pengumpulan data dengan memilih satuan leksikal bahasa sumber (bahasa Indonesia) yang bertanda nomina dan yang berasal dari bahasa Jakarta dalam Kamus Umum Indonesia - Prancis. Data yang diperoleh berjumlah 56 satuan leksikal dengan 107 padanan dan 56 contoh. Data tersebut dikelompokkan menurut konsep nomina yang dikemukakan oleh J. Dubois (1961. 17) dan Harimurti Kridalaksana (1986: 667). Pengelompokan tersebut digunakan sebagai data yang menunjang analisis padanan maupun analisis contoh. Penelitian terhadap padanan dilakukan dengan menggunakan teori analisis sem yang dikemukakan oleh Tutescu (1979: 75). Penelitian terhadap contoh dilakukan dengan menggunakan teori mengenai fungsi contoh yang dikemukakan oleh Al-Kasimi (1977: 70 dan 91) dan teori contoh yang dikemukakan oleh Zgusta (1971: 264, 265 dan 298) serta yang dikemukakan oleh Rey-Debove (1971: 258). Hasil analisis padanan menunjukkan bahwa 67,3% dari padanan yang diberikan merupakan padanan yang tepat, 30% untuk padanan yang kurang tepat, dan 3,7% bagi padanan yang menyimpang. Sedangkan basil analisis contoh menunjukkan bahwa 32,1 % dari contoh rang diberikan adalah contoh yang memenuhi fungsi, 64,3 % adalah contoh yang kurang memenuhi fungsi, dan 3,6 % adalah contoh yang tidak memenuhi fungsi. Gambaran di atas menunjukkan bahwa: 1. Padanan yang diberikan untuk satuan leksikal nomina yang berasal dari bahasa Jakarta sebagian besar tepat. Ketepatan disebabkan karena adanya satuan leksikal, dalam bahasa Prancis, yang memiliki makna yang sama dengan satuan leksikal dalam bahasa Jakarta. 2. Contoh-contoh yang disajikan dalam kamus ini sebagian besar kurang memenuhi fungsi bagi pemakai kamus, seperti terlihat berikut ini: a. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat mendeskripsikan satuan leksikal BSu karena contoh yang diberikan tidak memuat makna utama melainkan makna kiasan; b. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Indonesia dan pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat memproduksi teks yang berupa kalimat atau frasa karena contoh yang diberikan berupa beberapa kata yang dihubungkan dengan kata sambung 'dan'; c. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat memperoleh informasi semantik karena contoh yang diberikan tidak mengandung kata-kata yang dapat memperjelas makna satuan leksikal yang dimaksud; d. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Indonesia tidak dapat membedakan makna dari padanan-padanan yang polisemi karena contoh yang disajikan hanya berkaitan dengan satu makna. Satuan leksikal yang berasal dari bahasa Jakarta yang mengacu pada benda sebaiknya diteliti dan diperbaiki kembali dengan pertimbangan bahwa kamus ini adalah kamus umum yang ditujukan untuk masyarakat luas dan untuk memenuhi kebutuhan pertukaran hubungan internasional. Ada baiknya penyusun kamus memperhatikan anal isis makna satuan leksikal BSu dengan tepat sehingga padanan menjadi tepat walaupun padanan itu berbentuk penjelasan atau terjemahan dari keterangan penjelas mengutamakan contoh-contoh yang bermakna utama dahulu setelah itu makna kiasannya; menyelidiki contoh-contoh yang disajikan yang berupa kalimat atau frasa yang dapat memperjelas perbedaan makna untuk padanan yang polisemi maupun memberikan informasi semantik satuan leksikal BSu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hessusianti W. Suprapto
"Menurut Nida dan Taber (1969:12), menerjemahkan adalah memproduksi kembali teks bahasa sumber (yang selanjutnya disingkat Bsu) ke dalam teks bahasa sasaran (yang selanjutnya disingkat Bsa). Dalam memproduksi kembali teks Bsu ke dalam teks Bsa, yang mula-mula harus diperhatikan adalah maknanya (mea_nina) untuk memperoleh padanan yang terdekat. Setelah itu, yang perlu diperhatikan adalah bentuk atau gayanya (style), untuk memperoleh padanan yang wa_jar. Dengan demikian, di dalam penerjemahan, struk_tur kalimat dan pemilihan padanan kosa kata Bsa tidak boleh dipengaruhi oleh struktur kalimat dan kosa kata Bsu.
Selanjutnya Nida dan Taber (1969:3-8) mengemukakan prinsip-prinsip yang berlaku dalam terjemahan:
1) Tiap bahasa memiliki cirinya sendiri, ciri yang membedakan satu bahasa dengan bahasa lain. Bahasa Prancis (yang selanjutnya disingkat BP) misalnya, mengenal penggolongan nomina (yang selanjutnya disingkat Nom) berjenis jantan dan Nom berjenis betina, sedangkan bahasa Indonesia (yang selanjutnya disingkat BI) tidak mengenal penggolongan semacam itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Magfiroh
"Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti sufiks_in yang tergolong dalam ragam informal berdasarkan maknanya dan mendeskripsikan sufiks_in yang berpadanan dan tidak berpadanan dengan sufiks_i dan_kan dalam ragam formal bahasa Indonesia. Data diambil dari novel remaja berjudul Cowok Nyebelin Banget. Dari novel tersebut diperoleh 110 verba yang bersufiks_in. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data berupa verba bersufiks_in diidentifikasi dan dikelompokkan maknanya. Analisis makna dilakukan dengan menggunakan pendapat Kridalaksana (1989) mengenai sufiks_in. Untuk mengetahui apakah sufiks_in berpadanan dengan sufiks_i dan_kan atau tidak, sufiks_in yang terdapat dalam verba diganti dengan dengan sufiks_i dan_kan. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan enam macam makna sufiks _in. Enam makna yang dimaksud adalah (1) _buat objek atau subjek jadi bentuk dasar_, (2)_melakukan perbuatan yang dinyatakan pada bentuk dasar kepada objek atau subjek_, (3) _memberi bentuk dasar kepada objek atau subjek_, (4) _melakukan dengan sungguh-sungguh_, (5) _bersikap bentuk dasar kepada objek_, dan (6) _melakukan hal yang dinyatakan pada bentuk dasar_. Sementara itu, hasil perbandingan antara sufiks_in dengan sufiks_i dan_kan menunjukkan bahwa sufiks _in cenderung berpadanan dengan sufiks_kan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>