Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria C. Mulyana
"Skripsi ini bertopik error analysis (analisis kesilapan) atas sejumlah jawaban ujian sintaksis yang ditinjau dari segi analisis sintaksis dan semantik. Teori yang dipakai penulis adalah teori-teori dari the London School, sedangkan metode yang digunakan adalah metode induktif; dari korpus yang telah terkumpul, penulis menganalisis kesilapan-kesilapan frekuensi terbesar sampai kesilapan yang menunjukkan frekuensi terkecil. Setelah itu penulis mengklasifikasikan kesilapan-kesilapan yang telah dianalisis.
Dari hasil analisis dan klasifikasi penulis menarik kesimpulan-kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata kesilapan yang ada meliputi kesilapan di bidang sintaksis, semantik, dan ejaan. Kesilapan sintaksis menunjukkan prosentase terbesar, sedangkan kesilapan ejaan menunjukkan prosentase terkecil. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemahiran penguasaan bahasa Inggris mahasiswa peserta mata kuliah sintaksis bahasa Inggris di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia masih kurang memuaskan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Gustinelly
"Niet dan geen dibahas dari segi sintaksisdan semantik. Dari segi sintaksis dibahas masalah kategorial, ditribusi. Dari segi semantik dibahas masalah jangkuan. Sebagai taktis juga dibahas perbedaan terjemahan niet dan geen dalam bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara niet dan geen baik dari sentaksis maupun semantik. Perbedaan tersebut menyangkut kategorial, distribusi, jangkauan dan terjemahan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Susunan berimbang dianalisis secara sintaksis dan semantik. Tujuannya untuk membuktikan.bahwa susunan berimbang adalah suatu bentuk paduan antara susunan setara dan tak setara. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah ada dalam bahan pustaka. Pengumpulan data tersebut dila_kukan dengan metode penelitian kepustakaan. Berdasarkan analisis sintaksis dan semantik dapat diketahui persamaan susunan berimbang dan susunan setara, sedangkan persamaan susunan berimbang dan susunan tak setara hanya bisa dianalisis secara semantik saja, karena secara sintaksis sudah jelas bahwa susunan berimbang dan susunan tak setara berbeda. Di samping itu terdapat pula perbedaan di antara ketiganya, sehingga dapat disimpulkan bahwa susunan berimbang merupakan bentuk paduan susunan setara dan tak setara. Dengan demikian susunan berimbang tidak termasuk susunan setara maupun susunan tak setara."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabaria Umahuk
"Ujian Nasional merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah dan penentu kelulusan siswa pada jenjang pendidikan tertentu yang secara periodik dilakukan setiap tahun. Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan, soal ujiannya dikembangkan oleh pusat penilaian dengan melibatkan guru-guru yang terlatih dalam membuat soal.
Ujian Nasional tahun pelajaran 200412005, bentuk tes bahasa Inggris SMA/MA berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 60 soal, terdiri dari 20 soal listening comprehension dan 40 soal reading comprehension dengan alokasi waktu 120 menit. Untuk daerah Propinsi Maluku .Utara, ada 2 paket soal yang diujikan untuk jenjang pendidikan SMA/MA dengan jumlah populasi sebanyak 7148 orang.
Analisis soal dilakukan berdasarkan masing-masing program yaitu IPAI1PS dan BAHASA.Selain itu, juga dilakukan analisis gabungan yaitu analisis IPA dan IPS paket 1 serta TPA dan IPS paket 2. Hasil uji psikometrik untuk data ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu secara klasik dengan ITEMAN dan IRT dengan menggunakan fasilitas program komputer BIGSTEPS.
Hasil analisis dengan ITEMAN menunjukkan bahwa untuk program IPAIIPS paket 1 dan 2 secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat 1tesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Koefisien reliabilitas alpha dari tes paket 1 tinggi (> 0.8), sehingga skor tes ini dapat dipercaya penggunaanya. Sedangkan dari tes paket 2 alpha = > 0.7, artinya bahwa tingkat keajekanlkonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Untuk program BAHASA paket 1, secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Tapi Koefisien reliabilitas alpha = > 0.7, artinya tingkat keajekanikonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Dan untuk program BAHASA paket 2 memiliki tingkat kesukaran yang sedang dan rata-rata skor peserta tes juga sedang, tetapi daya pembeda soal bemilai negatif (Point Bis negatifj. Alpha = > 0.8.
Analisis dengan BIGSTEPS hanya dilakukan untuk program IPA dan IPS. Hasil untuk program IPA paket I dan 2 , total data orang yang tidak fit = 73 orang, dan item = 23 butir; untuk program IPS paket 1 dan 2, total data orang yang tidak fit = 83 orang, dan item = 14 butir. Data orang dan item dianggap tidak fit karena memiliki nilai outfit > + 2.0 dan atau nilai Point Biserial yang negatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Feryantissa
"Konsep kesiapan sekolah mengaitkan konsep kesiapan belajar dengan suatu standar perkembangan fisik, intelektual dan sosial yang memungkinkan seorang anak memenuhi ketentuan sekolah dan menyerap kurikulum sekolah. Untuk memasuki sekolah dasar, banyak sekolah yang meminta anak mengikuti tes masuk sekolah terlebih dahulu untuk melihat seberapa jauh kesiapan anak bersekolah. Sedangkan pada saat ini, alat yang dapat mengukur kesiapan sekolah anak masih kurang. Berhadapan dengan masalah kekurangan alat pengukur dan keinginan untuk menjamin bahwa hanya anak yang siap dapat memasuki sekolah, dilakukan penelitian untuk melakukan adaptasi alat Brenner Gestalt Test (BGT) yang digunakan untuk mengukur kesiapan sekolah. Ada berbagai kelebihan BGT yang dikatakan oleh Anton Brenner antara lain: ?bebas budaya?, sederhana, praktis, murah, dan cepat administrasinya.
Sebelum BGT digunakan di Indonesia, perlu diteliti apakah tes ini memenuhi persyaratan pengukuran yang baik, yaitu mempunyai item yang tersusun berdasarkan derajat kesulitan, menghasilkan skor yang relatif konstan dari waktu ke waktu, serta mengukur apa yang hendak diukur. Adapun penelitian dilakukan pada kelompok anak usia 5 sampai 6 tahun yang duduk di TK B. Alasan dipilih TK B adalah karena sesuai dengan karakteristik yang disebutkan dalam manual BGT dan karena kelas B merupakan kelas persiapan dimana anak disiapkan untuk masuk ke kelas I SD. Dengan alat ukur yang baik seperti BGT diharapkan dapat memprediksi anak yang "sudah siap" / "belum siap" untuk masuk sekolah dasar.
Analisis item dilakukan untuk mengetahui derajat kesukaran item dan urutan item, yaitu dengan menggunakan indeks kesukaran rata-rata. Uji validitas dilakukan dengan menghitung koefisien validitas internal dan eksternal menggunakan rumus Pearson product moment. Perhitungan koefisien validitas eksternal dilakukan dengan mengkorelasikan BGT dengan CPM serta mengkorelasikan BGT dengan skala kesiapan kemampuan prestasi dan skala kesiapan perilaku sosial-emosional dari Brenner. Uji reliabiiitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang ditujukan untnk menguji apakah BGT benar-benar mengukur kesiapan sekolah.
Analisis item memperlihatkan bahwa subtes-subtes BGT pada umumnya sudah tersusun berdasarkan derajat kesukarannya dan derajat kesukaran item tergolong pada taraf sangat mudah sampai sedang. Uji validitas internal menunjukkan bahwa aspek yang diukur dalam subtes-subtes BGT sudah cukup homogen. Uji validitas eksternal menunjukkan bahwa BGT juga mengukur kemampuan yang sama sepetti CPM dan BGT dapat memprediksikan hasil dari skala kesiapan kemampuan prestasi dan skala kesiapan perilaku sosial-emosional. Apabila skor total BGT tinggi dapat diprediksikan hasil penilaian skala kesiapan akan tinggi juga dan sebaliknya, apabila skor total BGT rendah maka hasil penilaian skala kesiapan akan rendah juga. Uji reliabilitas terhadap seluruh item dalam BGT menghasilkan skor yang cukup tinggi berarti BGT dapat dikatakan sebagai alat yang reliabel. Dengan nilai ini masih dilakukan pengguguran item-item yang dianggap tidak valid dan dihasilkan koefisien reliabilitas yang lebih tinggi lagi dengan hanya tinggal satu subtes (Gestalt Sepuluh Bulatan) saja. Ini berarti subtes ini dapat dikatakan sebagai alat yang reliabel untuk mengukur kesiapan sekolah.
Saran yang diberikan adalah melakukan perbaikan pada instrumen penelitian yaitu merevisi pada item-item yang kurang valid atau menambah jumlah item dalam BGT, kemudian melanjutkan penelitian dengan cakupan wilayah yang lebih luas agar hasilnya dapat digeneralisir pada seluruh kelompok populasi. Saran untuk penggunaan praktis adalah membedakan BGT pada anak TK A karena item-item dalam BGT ini terlalu mudah bagi anak TK B, sehingga dapat diprediksi kesiapan sekolah anak sejak dini."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S2552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ta`ani
"Kegiatan penilaian atau evaluasi pembelajaran merupakan salah satu tugas penting bagi guru karena hasil penilaian secara umum akan mempengaruhi kualitas pendidikan, dan secara khusus akan mempengaruhi kualitas guru, siswa, dan sekolah. Untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa sesuai standar kompetensi lulusan maka diadakan penilaian hasil belajar siswa pada akhir satuan pendidikan melalui ujian nasional dan ujian sekolah. Tujuan dari ujian nasional adalah untuk mengukur dan menilai kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang ditentukan dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Untuk mata pelajaran yang tidak diujikan secara nasional, penilaiannya melalui ujian sekolah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab sekolah.
Penyelenggaraan ujian sekolah di Kota Tangerang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan yang bekerja sama dengan seluruh kepala sekolah dalam MKKS, dan MKKS menunjuk MGMP untuk menyusun soal materi ujian sekolah. Penyusunan soal oleh MGMP ini menjadi masalah karena soal disusun dengan mengabaikan kaidah penyusunan soal yang balk, yaitu tanpa melalui tahapan telaah, ujicoba, dan revisi kuantitatif, padahal soal ujian sekolah ini digunakan di seluruh sekolah SMP di Kota Tangerang dengan beragam karakteristik peserta didik dari beragam sekolah yang berbeda kategori mutu dan kualitasnya.
Maka dipandang perlu untuk menguji kelayakan soal "ujian sekolah" tersebut. Pengujian atau penelaahan perangkat tes atau seal dilakukan dengan menganalisis butir soal berdasarkan item respon theory (IRT) dan berdasarkan classical theory test (CTT) dengan menggunakan program komputer ITEMAN, dan BILDGMG. Untuk uji unidimensionalitas digunakan program LISREL 8.30. Langkah analisis ini merupakan upaya untuk mengukur apakah suatu butir soal valid dan reliabel, apakah butir soal tersebut memiliki karakteristik tingkat kesukaran dan daya pembeda yang sesuai dengan kemampuan siswa SMP di Kota Tangerang. Sehingga diharapkan menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi dan dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang.
Hasil analisis terhadap 60 butir soal ujian sekolah IPA SMP di Kota Tangerang berdasarkan teori test klasik dan item response theory menggunakan software ITEMAN, dan BILOGMG menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Pengujian sifat unidimensionalitas instrument dengan analisis second order confirmatory factor analytic menggunakan software LISREL 8.30, menghasilkan model yang tidak fit. Pengujian item bisa dengan DIF menunjukkan pada beberapa item mengandung DIF, yang berarti pada item-item tersebut akan direspon berbeda oleh testee yang memiliki ability sama jika testee tersebut berada pada kelompok yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap instrument ujian sekolah tersebut, langkah berikutnya adalah membuat disain test berdasarkan item response theory. Tetapi karena soal yang baik secara statistic tidak cukup untuk dibuat sebagai satu paket test maka hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi yang dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lumban Raja, Edward
"Salah satu tujauan uji kompetensi adalah mewujudkan Sumber daya manusia kesehatan yang unggul, kompetitif serta mampu berdaya saing. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berkomitmen agar Pelaksanaan uji Kompetensi teknis jabatan fungsional dilaksanakan dengan konsisten dan berkelanjutan selaras dengan kebijakan yang sudah diamanatkan oleh Undang-Undang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pelaksanaan Uji Komptensi teknis jabatan fungsional kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta serta keselarasannya dengan kebijakan pemangku kepentingan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian menggunakan Model implementasi kebijakan George C. Edward III dengan menggunakan 4 variabel yang digunakan yaitu komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Srtuktur Birokrasi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada informan dan menggunakan telaah dokumen. Informan penelitian adalah Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta dan para tim Penguji Uji Kompetensi dari berbagai rumpun jabatan Funsgional. Penelitian dilakukan bulan April hingga Mei-Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pelaksanaan uji kompetensi teknis jabatan fungsional kesehatan sudah berjalan namun pada pelaksanaan kebijakan ditemukan beberapa ketidaksesuaian yaitu belum semua jenis jabatan fungsional kesehatan yang sudah melaksanakan uji kompetensi. Pada variabel Komunikasi khususnya pada sub variabel transmisi terlihat bahwa proses sosialisasi masih kurang sehingga berdampak pada kurangnya antusiasme dan pemahaman para pemangku jabatan fungsional terhadap pelaksanaan uji kompetensi. Pada variabel Sumber Daya yaitu pada sub variabel Sumber daya manusia dan fasilitas ditemukan bahwa masih sedikitnya jumlah para tim penguji uji kompetensi yang memiliki sertifikat uji komptensi dan dari segi fasilitas juga masih ditemukan kekurangan terkait tempat dilaksanakannya uji kompetensi dan sarana prasarana yang tersedia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan uji kompetensi belum selaras dengan amanah Undang-Undang yaitu belum semua tenaga kesehatan melaksanakan uji kompetensi.

One of the objectives of the competency test is to create superior, competitive and competitive health human resources. The DKI Jakarta Provincial Health Office is committed that the implementation of the technical competency test for functional positions is carried out consistently and sustainably in line with the policies mandated by law. This study aims to analyze the implementation of the policy implementation of the technical competency test for health functional positions at the DKI Jakarta Provincial Health Office and its alignment with stakeholder policies. This research is a qualitative research with research design using George C. Edward III's policy implementation model using 4 variables, namely communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Data collection was carried out through in-depth interviews with informants and using document analysis. Research informants are the Ministry of Health, the Jakarta Provincial Health Office and the Competency Test Examiners team from various functional positions. The study was conducted from April to May-June 2022. The results showed that the implementation of the policy for implementing the technical competency test for health functional positions had been running, but in the implementation of the policy several discrepancies were found, namely not all types of health functional positions had carried out the competency test. In the Communication variable, especially in the transmission sub-variable, it can be seen that the socialization process is still lacking so that it has an impact on the lack of enthusiasm and understanding of functional office holders for the implementation of the competency test. In the Resources variable, namely in the Human Resources and facilities sub-variable, it was found that there were still a small number of competency test examiners who had competency test certificates and in terms of facilities, deficiencies were also found regarding the place where the competency test was carried out and the available infrastructure. The results of this study indicate that the implementation of the competency test policy has not been in line with the mandate of the Act, namely not all health workers have carried out the competency test"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
"Dalam skripsi ini kata sandang Belanda akan dibahas dalam kaitannya dengan substantif yang menyertainya, yang dijabarkan dalam analisis sintagmatis dan analisis paradigmatis; berbagai kasus khusus pemakaian kata sandang de, het, een, dan _ yang nonidiomatis; Berta ciri-ciri sintaksisnya. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri pembeda semantis kata sandang Belanda menurut beberapa pakar linguistik Belanda. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Belanda, yang meliputi deze, die, dit, dan oat. Dalam meneliti kata sandang ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan berbagai sumber rujukan pustaka yang berkaitan, dengan kata sandang. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa kata sandang tidak memiliki makna, namun kata sandang memiliki fungsi, yaitu menentukan kata benda dan mensubstantifkan suatu kata, sehingga erat sekali keterikatan antara kata sandang dan kata benda. Berdasarkan tatabahasa baku Belanda, kata sandang termasuk salah satu kelas kata yang barmakna gramatikal, karena kehadirannya di dalam kalimat harus didampingi Oleh kelas kata benda, sehingga keterikatan tersebut akan memunbulkan makna baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>