Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Amanda Basri
"Seperti telah diungkapkan sebelum ini, dalam BIng pemakaian KGO2 you tidak lagi menunjukkan status pembicara dan yang diajak bicara. Status dapat ditunjukkan dengan pemakaian kata panggilan. Pendapat ini sudah diungkapkan oleh Brown, Ford, Gilman, Irvin-Tripp dan Bell. Apabila dicocokkan pendapat mereka dengan korpus yang digunakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak sosial dan status sosial individu sangat menentukan hubungan P1 dan P2 dan dalam menentukan kata panggilan yang akan dipakai. Dalam Bind hubungan antara P1 dan P2 dapat dilihat dari pemakaian KGO2, selain pemakaian kata panggilan seperti dalam BIng. Dalam memilih padanan kata sapaan BIng dalam Blnd, pertama-tama ditentukan hubungan antara pelaku dalam BIng dan kemudian disesuaikan dengan melihatnya dari kaca mata kebudayaan Indonesia dan kaidah sosiolinguistis agar hasil terjemahan terasa wajar. Karena adanya penyesuaian dengan latar belakang kebudayaan Indonesia itu maka KGO2 you mempunyai padanan yang berbeda-beda"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannetta L. Suhendro
"Dalam kesimpulan analisis dapat kita lihat bah_wa, responden menggunakan pola yang kurang lebih sama dalam menggunakan kata ganti orang II tunggal dalam Bahasa Prancis mau pun Bahasa Indonesia. Persamaan ini misalnya saja: dalam menyapa 02 yang lebih tua akan selalu digunakan bentuk hormat, sekali pun hubungan responden dengan 02 tersebut akrab. Hal ini merupakan kasus yang kurang umum di mata orang Prancis, karena di kalangan mereka dewasa ini sudah umum untuk memang_gil ayah atau orang yang lebih tua lainnya dengan kata sapaan T , dan tidak harus V . Penggunaan V oleh responden_ mungkin disebabkan oleh pengaruh kebudayaan Indonesia, di mana orang yang lebih tua harus selalu dihormati. Persamaam lainnya adalah bahwa baik M/Mme/ Mlle mau pun IK/NL biasanya digunakan oleh responden bersama-sama dengan Nama . Hal ini juga meru_pakan kasus yang agak janggal di mata orang Francis, karena mereka tidak biasa menyapa 02 dengan M/Mme/ Mlle + Nama . Melihat kasus-kasus yang tidak biasa tadi maka timbul pertanyaan: Partama, sejauh manakah pola yang digunakan orang Indonesia bila berbahasa Prancis _"
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S14559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekarini Shanty Savitri
"ABSTRAK
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adala bagaimana padanan unsur pengisi fungsi keterangan cara bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia dan bagaimana probabilitas perpadanannya.
Teori-teori yang digunakan dalam analisis adalah teori mengenai satuan-satuan gramatikal, teori mengenai keterangan cara baik dalam bahasa Perancis maupun dalam bahasa Indonesia dan teori terjemahan mengenai padanan dalam terjerahan dan probabilitas perpadanan.
Keterangan cara yang diperoleh dari sumber data seluruhnya ber j umlah 270 buah. Keterangan cara tersebut diklasifikasikan berdasarkan bentuk unsur pengisianya dalam bahasa Perancis, selain itu juga dilihat pola unsur pengisiannya dalam bahasa Perancis bentuk unsur pengisi keterangan cara bahasa Perancis adalah : kata berupa morfem dasar dan gabungan morfem terikat dengan pola : adjektifa + -ment, frase preposisional yang didahului oleh preposisi + nomina atau_

"
1990
S14376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya F. Suratmas
"Berdasarkan hasil analisis pada bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan terjemahan yang baik, KGR BSu tidak selalu harus diterjemahkan menjadi KGR juga dalam BSa. Struktur kalimat BSu dapat dipakai dalam BSa dengan tidak menimbulkan ketidakwajaran atau kekakuan. Jenis KGR yang terdapat dalam kelompok ini ialah who, which, dan that, yang mempunyai peran subjektif dalam klausa relatif; which yang mempunyai peran objektif dalam klausa relative yang kata kerjanya berbentuk pasif; where; dan KGR dengan konstruksi preposisi + KGR yang dapat disamakan dengan KGR where karena menunjukkan tempat juga. Who, which dan that diterjemahkan menjadi KGR yang, sedangkan where dan preposisi + KGR, yang dapat disamakan dengan KGR where, diterjemahkan menjadi KGR di mana atau tempat_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retty Irawati
"ABSTRAK
Topik ini saya ajukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Belum adanya pembahasan tentang kata makian membuat saya tertarik mengemukakan topik ini. Tidak adanya topik yang menyangkut hal ini disebabkan dalam keadaan atau kehidupan sehari-hari orang enggan membicarakan kata makian. Kata-kata makian ini dianggap terlalu kotor, kasar dan kurang sopan untuk dipakai. Demikian yang dikatakan Trudgill karena kata makian diambil dari kata tabu.
Analisis skripsi ini diuraikan ke dalam 4 tabel. Tabel I menganalisis 6 macam situasi dimana kata-kata makian dipakai (6 buah kata makian). Tabel II mengenalisis masing-masing pemakaian kata makian. Tabel III berhubungan atau lanjutan dari Tabel I, dan Tabel II merupakan kelanjutan Tabel II; hanya pada tabel III dan IV sudah terperinci karena dibagi pemakaiannya antara wanita dan pria...

"
1985
S14026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kumari
"Interferensi merupakan salah satu aspek dari kedwibahasaan. Yang dimaksud dengan interferensi ialah penyimpanan dari kaidah-_kaidah bahasa yang terjadi dalam norma bahasa antar dwibahasawan (weinreich, 1968:1). Terjadinya interferensi di kalangan dwibaha_sawan merupakan gejala umum yang terjadi di seluruh dunia, terma_suk Indonesia. Interferensi dalam bahasa dapat terjadi di beberapa bidang. Misalnya, Weinreich (1968:2) ;membagi bidang-bidang in_terferensi menjadi bidang interferensi bunyi, bidang tata bahasa, dan bidang leksikal.
Saya meneliti masalah interferensi di bidang bunyi pada peng_gunaan bahasa Inggris oleh murid-murid ILP (International Language Program) yang sedang mempelajari bahasa Inggrisdan yangmenggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengidenti fikasi . bunyi--bunyi konsonan, vokal, dan diftong dalam bahasa Inggris yang mengalami interferensi; dan mernpelajari sebab-sebab terjadinya interferen_si tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjie, Tjin Siang
"Seringkali terjadi pemindahan aspek bahasa antara bahasa ibu dnegan bahasa asing, sehingga perlu diadakan suatu analisis kontrastif. Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, maka skripsi ini bertujuan memberikan suatu deskripsi mengenai perubahan morfologis dan struktur gramatikal dari tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang dilihat dari konstruksi atributif dan konstruksi konektif. Sebagai dasar analisis kontrastif digunakan wawasan sintaksis Bloomfield yang mengatakan bahwa kalimat dapat dianalisis berdasarkan konstituen langsung.
Untuk mencapai tujuan ini maka suatu kriterium dipakai secara konsisten baik untuk bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Dari penerapan kriterium tersebut didapat persamaan dan berbedaan kedua bahasa. Dalam konstruksi atributif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kata sifat mendahului kata benda. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun pada umumnya kata sifat mengikuti kata benda. Dalam konstruksi konektif, struktur tingkat perbandingan kata sifat bahasa Inggris berupa kopula mendahului kata sifat. Sama pula dalam bahasa Indonesia namun penggunaan kopula tidak perlu selalu ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabariati Rahardjo
"Bahasa merupakan alat yang ampuh dalam berkomuni_kasi. Dengan bahasa seseorang mampu menyampaikan pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, harapan dan sebagainya kepada sesamanya. Segala kegiatan manusia akan lumpuh tanpa bahasa. Bahasa dibuat oleh dan untuk manusia. Itulah sebabnya maka pembentukan bahasa erat hubungannya dengan perorangan, masyarakat dan alam sekitar manusia yang mem_bentuk dan menggunakannya. Dan itu pula sebabnya di dunia ini terdapat berbagai bahasa (Poerwadarminta, 1979: 5).Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu, dan hal inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya komunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain yang berada di luar lingkungan masyarakatnya masing-masing. Namun demikian komunikasi tidak selalu dapat berjalan dengan lancar, karena tidak semua orang menguasai bahasa yang lain di samping bahasanya sendiri. Di sinilah pentingnya pekerjaan menerjemahkan. Karena dengan menbaca suatu karya terjemahan yang baik, kita akan lebih cepat memahami kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latar belakang masing-masing"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni S.
"Hasil analisis skripsi ini memungkinkan kita menjawab pertanyaan bagaimana menerjemahkan verba kopula etre dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasaa Perancis verba kopula etre bersama nomina yang mengikutinya berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat inti. Sedangkan dalam sistem bahasa Indonesia, verba kopula dapat dihilangkan dalam suatu kalimat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua buah novel bahasa Perancis yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Dari keseluruhannya ditemukan 148 kalimat yang menggunakan verba kopula etre. Sebagai dasar analisis, dikemukakan teori terjemahan, dan sintaksis. Dalam menganalisis, pertama-tama diiakukan pengklasifikasian verba etre menjadi empat kategori: verba etre yang diikuti oleh frase nominal, frase preposisional, frase ajektival dan Erase adverbial. Kemudian dianalisis perpadanan dan pergeserannya. Dan yang terakhir, dihitung probabilitas perpadanannya. Dapat disimpulkan bahwa semua verba kopula etre dapat teralihkan amanatnya dalam bahasa Indonesia, walaupun demikian, terkadang amanat tidak teralihkan sepenuhnya karena adanya perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Perancis. Oleh sebab itu, amanat yang diterima dalam bahasa Indonesia dapat tidak sama dengan amanat dalam bahasa Perancis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam penerjemahannya, sering dilakukan parafrase."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.R. Tjandrakesuma
"Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini sangat banyak jumlahnya dan bahasa-bahasa tersebut tergolong ke dalam berbagai macam rumpun bahasa. Menurut kamus Bahasa dan Linguistik yang disusun oleh R.R.K. Hartmann dan F.C. Stork, ada lebih dari 2000 bahasa di dunia ini dan semuanya digolongkan ke dalam lebih dari tiga belas rumpun bahasa, yaitu: Indo-Eropa, Dravidian, Sino-Tibetan, Ural-Altaic, Hemito-Semitic, African, Malaya-Polynesia, American-Indian dan kelompok lain-lain yang terdiri dari: Japanese, Mon-Khmer, Caucasian, Australian, Papua dan lain-lain (Hartmann & Stork, 1973:267).
Dalam masa modern ini, perhubungan antara suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi lebih erat. Mereka saling berhubungan baik karena alasan geografis, politis, ekonomis, kultural maupun keagamaan. Perhubungan yang erat ini dijalin dengan suatu alat komunikasi yang utama yaitu bahasa. Jika kedua bangsa yang saling berhubungan itu tidak saling mengetahui bahasa mereka masing-masing, maka bahasa pihak ketigalah yang dipergunakan sebagai alat perhubungan itu. Sebagai contoh, alat komunikasi yang dipakai antara bangsa Indonesia dan Jepang bukanlah bahasa Indonesia atau Jepang, melainkan bahasa Inggris (Cokrowinoto, 978: 1; Maulana, 1978:1)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>