Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Atmadi
"Dengan puisinja, Shakespeare hendak menaklukkan sifat fana jang meradjai segala apa jang ada diounia; Pope mengamati dan mentjatat segala apa jang terdapat dalam semesta alam dengan kepandaiannja mempergunakan kalam; Keats berkata bahwa puisi harus kita anggap sebagai seorang teman untuk menghibur kita dikal(,L duka, dan untuk membina akal manusia ketaraf jang lebih sempurna , sedangkan Wordsworth mengagungkan djiwa semesta alam dalam puisinja sebagai orang mengagungkan Tuhan Jang Maha Kuasa. Dalam hal ini Frost hanja mempunjai harapan jang sederhana: Ia berharap agar puisinja dapat diterima Tuhan sebagai sematjam sasadji sambil mengharapkan agar dapat pula diperoleh karunia berupa keselamatan (salvation) jang bagi seorang manusia tidak dapat diha rapkan untuk rnemperolehnja dari jang lain ketjuali dari Tuhan. Harapan Frost untuk mendjadikan puisinja sebagai sasadji inilah jang hendak saja tjoba membahasnja dalam skripsi ini. Waktu Frost menjatakan harapannja itu maka tentunja jang is maksudkan adalah semua karja-karjanja. Andaikata perkiraan tersebut benar rnaka djelaslah kesulitan jang saja hadapi karena tentunja tidaklah mungkin bagi saja untuk membahas semua karja Frost dalam skripsi ini. Achirnja djalan apakah jang saja tempuh ? Pertama, saja tentukan sendiri sebuah patokan: Karena jang mendjadi persoalan disipi adalah 'sasadji maka kiranja tepatlah apakila saja pilih sjair-sjair Frost jang menjangkut soal kodrat-iradat manusia dan jang mengenai kekuasaan Tuhan menurut pandangan si-seniman. Kedua saja beranggapan bahwa apabila kita berbitjara mengenai Tsasadji maka pada hakekatnja kita berbitjara mengenai sesuatu tjara pendekatan (approach) atau mengenai suatu tjara tentang bagaimana mentjiptakan hubungan. Dalam hal ini maka pendekatan atau hubungan jang dimaksud adalah 'pendekatan dan hubungan' antara manusia dan Maha Pentjiptanja. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S14044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Yanu Martin
"The success or failure to adjust the company strategies to the shifting market demand depends on, among others, the adequacy of the existing reporting systems to generate the amount of useful information for managerial decision makers. The Uniform System of Accounts for Hotels (USAH) which puts accounting data of hospitality operation into a managerial format is not sufficient to generate information about the profitability of different market segments. As an alternate solution, the Market Segment Accounting Model has been designed and implemented in the Las Vegaz Hilton (Nevada) to over-come this obstacre, and the study aims to explore the benefit by adopting the model to a hospitality industry in Indonesia. The existing tracking system cann't dissect revenues by segments. In order to generate the profitability figure by market segments, a database was created. Besides, library and field researches were done. Market segments of the Hotel X are devided into six categories: B1, B2, B3, B4, B5, and B6 (others). With the MSA Model, market segment B3 generated room night sold the most, and B5 is the least. In absolute amount, identified gross, operating profit mof B3 is the largest and B5 is the lowest. It can be said that market segment B3 is the most profitable and B5 is the least profitable. Nevertheless, the results of other market segments are varied. The marketing position of the Hotel X is weak because certain market segments have power to influence the rates. The Hotel X should redetermine its pricing, policy and find effective ways to attract market segments to pay their bills in a shorter period. Besides, the qualities of its facilities and properties should be reconditioned in order to bring more satisfaction to the guests. The MSA Model demands a fully computerized data base system. The cost of implementing the system is relatively expesive. Nevertheless, the long run benefit is a lot more precious than the cost. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Ramadhawianto
"[Negara Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya, haruslah dijaga dan dilindungi keberadaanya. Saat ini perlindungan akan warisan budaya menjadi isu yang mendesak bagi penduduk Indonesia karena sering dengan perkembagan zaman dan teknologi, ancaman akan eksploitasi terhadap produk ekspresi budaya tradisional sangat mungkin terjadi. Tapi di sisi lain penggunaan atau exploitasi ekspresi budaya tradisional juga penting dilakukan agar nialinya tetap terkandung dimasyarakat. Hal tersebut lah yang mendorong penulis untuk membahas penggunaan ekspresi budaya tradisional secara bebas. Teater I La Galigo adalah contoh nyata dimana exploitasi terhadap ekspresi kebudayaan tradisional berjalan lurus dengan pelestariannya. Dan seabgai sebuah teater yang mengadopsi alur cerita dari warisan budaya, maka penting untuk menuntukan originalitasnya agar karya tersebut dapat diberikan perlindungan dalam ruang lingkup hak cipta. Di sisi lain penting juga menentukan bahwa I La Galigo sebagai modifikasi expresi budaya tradisional tidak melanggar norma-norma yang ada pada masyarakat bugis. Sudut pandang tentang pelanggaran tersebut haruslah sesuai dengan hokum hak cipta dan sesuai dengan rancangan undang-undang tentang pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional yang saat ini menunggu untuk disahkan. Pada akhirnya modifikasi atau penggunaan ekspresi budaya tradisional haurslah bermafaat dan dapat mensejahterakan masyarakat aslinya.

, The Republic of Indonesia, which consists of diverse ethnic and cultural,
the existence must be maintained and protected. Currently, the cultural heritage
protection was become an urgent issue for the people of Indonesia as often with
the times and technological developments, the threat of exploitation of the
products of traditional cultural expression is very possible to happen. But on the
other hand the use or exploitation of traditional cultural expressions are also
important so that its value remains contained in the community. That is what
prompted the authors to discuss the use of traditional cultural expressions freely.
Theater I La Galigo is a real example where the exploitation of the
traditional cultural expression goes straight to its preservation. And as a theater
that adopts the storyline of the cultural heritage, it is important to determine the
originality so the work can be granted protection within the scope of copyright.
On the other hand it is also important to determine that I La Galigo as a
modification of traditional cultural expression does not violate the norms that
exist in Bugis society. Viewpoints on these violations must be in accordance with
copyright laws and corresponding with the draft law on traditional knowledge and
traditional cultural expressions that are currently waiting to be approved. In the
end, modification or use of traditional cultural expressions should be useful and
can giving prosperity to the local communities.]
"
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2015
S62276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frandy Antoniwijaya
"Sebuah pemikiran mengenai kepemilikan atas diri sendiri, atau sebuah terminologi yang sering digunakan yaitu Self-Ownership merupakan sebuah konsep yang dapat dilacak secara historis. Sebuah pemikiran konseptual mengenai kepemilikan atas diri sendiri merupakan sebuah konsep yang seringkali dikaitkan dengan sebuah konsep keadilan. Hal ini, mengundang sebuah pertanyaan yang mendasar mengenai justifikasi epistemologis dari sebuah akar konseptual konsep Self-Ownership dan identifikasi epistemologis tersebut adalah konsep imperatif kategoris Immanuel Kant dengan segenap konsep pendukungnya.

A thought of Self-Ownership, or a frequently used terminology of Self-Ownership is a historically traceable concept. A conceptual concept of Self-Ownership is a concept often associated with a concept of justice. This invites a fundamental question of the epistemological justification of a conceptual root of the concept of Self-Ownership and the epistemology identification of it is the concept of Immanuel Kant Imperative Category and its whole supporting concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frandy Antonwijaya
"Pikiran tentang kepemilikan diri, atau a Terminologi yang sering digunakan yaitu Self-Ownership adalah a konsep yang dapat dilacak secara historis. Sebuah pemikiran konseptual tentang Kepemilikan diri adalah konsep yang sering dikaitkan dengan konsep keadilan. Ini, mengundang pertanyaan bahwa fundamental untuk pembenaran epistemologis dari konsep akar konseptual Kepemilikan diri dan identifikasi epistemologis semacam itu adalah konsep yang sangat penting Kategorisasi Immanuel Kant dengan segala konsep pendukungnya.
Thoughts of self-ownership, or a frequently used terminology i.e. Self-Ownership is a concept that can be traced historically. A conceptual thought about Self-ownership is a concept that is often associated with the concept of justice. This, begs the question that fundamental to the epistemological justification of the conceptual root concept Self-ownership and such epistemological identification are very important concepts Immanuel Kant's Categorization with all its supporting concepts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Anggari Harapan
"Studi komparatif tentang istilah tabu sebagai entri dalam kamus dictionnaire du Francais contemporais dan kamus Petit Rober. Kamus sebagai teks kultural memuat semua nuansa yang terdapat dalam bahasa, termasuk di dalamnya kata dan istilah tabu. Skripsi ini bertujuan mengetahui sejauh mana perbedaan dan persamaan kamus DFC dan kamus PR dalam hal kata dan istilah tabu yang tercantum sebagai entri..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wetzel, Robert G.
Philadelphia: Saunders College Publishing, 1983
551.482 WET l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bor, Robert
London: Sage, 2002
371.4 BOR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Branner, Robert
New York: George Braziller, 1961
724.3 BRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>