Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Zorsyna
"ABSTRAK
Pada hakekatnya setiap individu, setiap bang_sa memiliki dua segi budaya di dalam kehidupannya, yaitu segi material dan segi spiritual, yang mana keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, dan keduanya Baling menunjang. Menurut seorang ahli filsafat Indonesia, Soerjono Soekanto budaya material mengandung karya dan kemampuan manusia untuk menghasilkan benda, sedangkan budaya spiritual mengandung karsa, yang menghasilkan kaidah-kaidah kepercayaan, moral, hukum dan juga kaidah-_kaidah keindahan. Dalam meneliti karakteristik suatu bangsa atau dalam mempelajari karakteristik budaya dalam anti cara berpikir suatu bangsa, ada dua buah alternatif, yaitu menelitinya melalui segi spiritual ataukah menelitinya me1alui segi material. Demikian pula ketika kita hendak mengetahui bagaimana karakteristik cara berpikir orang _

"
1986
S13480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Rainy Harbiyanti Dewi. Ikhtisar sbb. Penelitian mengenai Gion matsuri di Tobata dan yatai (usaha dagang kaki lima) yang menyertainya telah dilakukan di Jepang dan Tobata khususnya, pada bulan Mei 2004-April 2005, tujuannya ialah memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antara Gion matsuri, suatu kegiatan yang bersifat keagamaaan, dengan yatai yang merupakan kegiatan berdagang, sehingga dapat diketahui makna dari matsuri sebagai sarana perpaduan antara shinji ( kegiatan keagamaan yang dilakukan di Jinja, tempat pemujaan dewa Shinto) dan goraku ( hal yang menghibur dan menyenangkan perasaan orang atau hal bersuka ria )..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : The Japan Foundation
050 HJTI (2006)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ligia Emila
"ABSTRAK
Cara bunuh diri yang dilakukan, oleh orang-orang hampir di se1uruh dunia, umumnya mengambil bentuk yang hampir sama. Misalnya; menggunakan obat serangga, terjun dari tempat yang tinggi, gantung diri, menggunakan senjata api, bakar diri, memotong urat nadi. Tetapi didalam masyarakat Jepang diantara cara-cara tersebut diatas ini mereka mengenal suatu cara bunuh diri yaitu apa yang disebut Seppuku atau Harakiri (pemotongan perut). Cara ini sangat terkenal dan diakui sebagai salah satu cara bunuh diri yang dianggap terhormat.
Cara bunuh diri seperti ini khususnya diselenggarakan dikalangan kaum Samurai atau Rushi (kesatria Jepang). Seppuku bagi kaum samurai memiliki dua pengertian. Yakni, pertama, Jisatsu yaitu bunuh diri, dan kedua Keioatsu yang artinya hukuman mati.
Setelah membaca sebuah karya yang berjudul Seppuku no Eanashi yang ditulis oleh seorang ahli Antropologi Jepang yang bernama Chiba Tokuji, hal ini telah menjadi suatu motivasi bagi penulis untuk lebih mengetahui dan memahami maksud dan pengertian seppuku. Dalam karya tersebut diuraikan tujuan dan arti seppuku yang hidup didalam sejarah kebudayaan Jepang mengikuti arus perkembangan_

"
1984
S13652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iku Saymara
"Skripsi ini membahas Enatsu Hiroshi dalam bukunya yang berjudul Ofuro Kougengaku mengatakan bahwa kehidupan manusia dimulai dari kegiatan mandi. Zaman dahulu mandi pertama bayi disebut dengan istilah ubayu, sedangkan istilah yang dipakai pada masa sekarang adalah ubuyu, yang secara simbolisasi berarti keluarga mempunyai harapan agar bayi tersebut kelak tumbuh menjadi anak yang baik. Konsep mandi orang Jepang adalah lebih kepada semangat kebersihan itu sendiri, bukan proses untuk menjadi bersih. Semangat kebersihan disini tidak hanya mengacu kepada kebersihan tubuh, tetapi juga mengacu pada kebersihan jiwa. Skripsi ini menganalisa fungsi ofuro dalam keluarga, konsep keintiman yang tercipta melalui hadaka no tsukiai, fungsi sentou dan fungsi onsen"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Dahlia
"Dengan sering adanya berita mengenai bunuh diri di kalangan rernaja dan lanjut usia di Jepang serta menurunnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan penulis mencari tahu sumber permasalahannya. Keluarga adalah satuan terkecil dari masyarakat dan keanehan suatu masyarakat dapat digambarkan dengan menjelaskan hubungan kekeluargaan yang berlangsung di dalamnya. Keluarga ialah fungsi pengantar pada masyarakat besar. Kehidupan berkeluarga di Jepang mengalami perubahan sebelum dan sesudah perang dunia kedua. Bentuk keluarga di Jepang sebelum perang dunia kedua adalah le. Dimana sekelompok manusia yang tinggal bersama-sama dan hubungan antara anggotanya terjalin erat baik secara ekonomi dan sosial. Semua anggota harus patuh kepada Kachoo, dan segala sesuatunya dilakukan untuk kepentingan le. Setelah perang dunia kedua dengan masuknya pengaruh demokrasi, generasi muda tidak lagi merasa berkewajiban untuk melanjutkan le. Pala hidup berkeluarga berubah dari le menjadi kalau kazoku (keluarga inti). Hal ini juga dipengaruhi perkembangan industri yang pesat sehingga masyarakat menjadi konsumtif dan biaya hidup menjadi mahal. Segala sesuatunya harus diperhitungkan secara ekonomi. Kehidupan modem membuat setiap anggotanya harus berkompetisi. Para orang tua memberi perhatian yang berlebihan demi ambisi mereka untuk masa depan anak-anak yang lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak generasi muda merasa tertekan, sementara para lansia merasa kesepian karena mereka merasa tidak berguna sehingga mereka harus tinggal di panti-panti jompo. Demikianlah perubahan kehidupan berkeluarga di Jepang menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial di Jepang saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Fitriana Mawarni
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai naturalisme yang diimplementasikan pada motif kimono Jepang dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana hubungan kedekatan orang Jepang dengan alam yang diimplementasikan melalui motif kimono. Rasa cinta orang Jepang yang sangat besar terhadap alam, tidak lepas dari sisi religiositas mereka yang meyakini bahwa tidak ada satu tempat pun yang tidak dihuni oleh dewa, sehingga bentuk apresiasi terhadap alam mereka aplikasikan di dalam segala lini kehidupan, termasuk pengaplikasian lukisan alam yang terdapat pada motif kimono. Teori Nakamura Hajime digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar pemahaman tentang konsep naturalisme. Dari hasil kajian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa kedekatan orang Jepang dengan alam tercermin dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Pernyataan ini didasari dari pemikiran orang Jepang yang menganggap bahwa terdapat suatu kekuatan supranatural di alam karena mereka menganggap segala sesuatu yang ada di dunia ini, termasuk alam adalah perwujudan dari Budha ABSTRACTThis study discusses the values of naturalism which has been implemented within kimono patterns using the method of descriptive analysis. The purpose of this study is to show the closeness of Japanese people towards nature which has been implemented through kimono patterns. The passion of nature that is shown through Japanese people, are also attached to the spiritual side where they believe that there are no places in this world are not owned by God, therefore their form of appreciation towards nature are shown through their daily life, also including the application of nature through art that is shown in kimono patterns. This study uses Nakamura Hajime?s theory as a basic understanding of the naturalism concept. From this study, drawning out a conclusion that the closeness of Japanese people towards nature are reflected through their daily life. This statement is based on the idea of the assumption that Japanese people have made where there is a supernatural power in nature because they consider everything that has existed in this world is the personification of Buddha.;This study discusses the values of naturalism which has been implemented within kimono patterns using the method of descriptive analysis. The purpose of this study is to show the closeness of Japanese people towards nature which has been implemented through kimono patterns. The passion of nature that is shown through Japanese people, are also attached to the spiritual side where they believe that there are no places in this world are not owned by God, therefore their form of appreciation towards nature are shown through their daily life, also including the application of nature through art that is shown in kimono patterns. This study uses Nakamura Hajime?s theory as a basic understanding of the naturalism concept. From this study, drawning out a conclusion that the closeness of Japanese people towards nature are reflected through their daily life. This statement is based on the idea of the assumption that Japanese people have made where there is a supernatural power in nature because they consider everything that has existed in this world is the personification of Buddha., This study discusses the values of naturalism which has been implemented within kimono patterns using the method of descriptive analysis. The purpose of this study is to show the closeness of Japanese people towards nature which has been implemented through kimono patterns. The passion of nature that is shown through Japanese people, are also attached to the spiritual side where they believe that there are no places in this world are not owned by God, therefore their form of appreciation towards nature are shown through their daily life, also including the application of nature through art that is shown in kimono patterns. This study uses Nakamura Hajime’s theory as a basic understanding of the naturalism concept. From this study, drawning out a conclusion that the closeness of Japanese people towards nature are reflected through their daily life. This statement is based on the idea of the assumption that Japanese people have made where there is a supernatural power in nature because they consider everything that has existed in this world is the personification of Buddha.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dahsiar Anwar
"Budhisme mempunyai prinsip samsara yang berarti menjalani kehidupan dengan mengontrol harapan dan keinginan
dengan tujuan dapat mencapai satori. Dalam tradisi pemikiran orang Jepang yang natural, pragmatik dan realistis, telah
diaplikasikan dan direkonstruksi dari bonno o tatsu (untuk mengontrol harapan dan keinginan) menjadi bonno o ikasu
(membangunkan/ menggerakkan harapan dan keinginan).
Buddhism has samsara principle, which means to undergo the life by restraining the hope and desire with the purpose
of achieving satori. However, in the Japanese thought tradition, which is natural, pragmatic and realistic, it has been
applied and reconstructed from bonno o tatsu (to control the hope and desire) to be bonno o ikasu (to arouse the hope
and desire)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Gifani Mantika
"Salah satu budaya masyarakat yang dapat dikaji adalah mengenai siklus kehidupannya. Pada kesempatan ini penulis memilih untuk mengkaji siklus hidup masyarakat Betawi melalui novel Anak Betawi Diburu Intel Yahudi (ABDIY). Permasalahan yang diangkat melalui novel ini ialah mengenai siklus hidup masyarakat Betawi beserta pemikiran dan sikap mereka. Penulis juga akan memberikan penilaian terhadap karya novel ini melalui pendekatan mimetik karya sastra. Pendekatan mimetik itu tidak terlepas dari unsur intrinsik karya, yakni pelataran dan penokohan. Metode yang digunakan dalam membahas novel ini adalah pendekatan kualitatif. Setelah melalui penelitian dan pengkajian diperoleh hasil bahwa peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam novel ABDIY merupakan mimetik kehidupan nyata masyarakat Betawi.

One of the cultural communities that could be studied is about the life cycle. On this occasion, the writer chose to study the life cycle society through the novel Anak Betawi Diburu Intel Yahudi (ABDIY). Issues raised through this novel is about the life cycle of the Betawi people and their thinking and their attitude. The writer also would provide an assessment of the novel through mimetic approach. Mimetic approach can not be separated from the intrinsic element of the novel, namely the setting and characterizations. The method used in discussing this novel is qualitative approach. The research and study results showed that the events in the novel is a mimetic real life Betawi society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11064
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>