Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yokori, Yossy Louisa
"Pada umumnya perusahaan-perusahaan Jepang mengalami lebih banvak tahun yang penuh perjuangan dengan keadaan pasar yang tidak menguntungkan daripada keadaan pasar yang menguntungkan. Bilamana para pengusaha itu tidak terlalu peka terhadap cobaan tersebut, maka mereka tentu sudah jauh terpental dari dunia usaha yang mereka lakukan. Begitu pula pada masa sebelum perung dunia kedua, banvak orang Jepang mencoba mendirikan perusahaan tetapi terpaksa berhenti di tengah jalan, karena tidak mampu menghadapi tantangan baru, seperti dalam bidang hubungan pemasaran, penemuan produk-produk baru, dan hal-hal lain yang tidak menguntungkan, seperti adanya peperangan dan bencana alam.
Dalam masa-masa sulit seperti disebutkan di atas, muncul seorang laki-laki dengan hanya tamatan sekolah dasar kelas empat dan dengan modal bakat alamnya dalam berdagang, ia berhasil menjadi salah satu pendiri industri raksasa elektronik di dunia. Ia bukan hanya dikenal sebagai eksekutif andal, tetapi sekaligus sebagai ahli manajemen. Adapun tokoh tersebut adalah Matsushita konosuke. Nama yang sama terkenalnya dengan merek-merek yang dikeluarkannya seperti Panasonic dan National. Pascale dan Athos, yakni para penulis The Art of Japanese Management. menempatkan Matsushita Konosuke sebagai salah satu inovator manajemen terbesar di dunia.
Salah satu sifat Matsushita yang banyak dikagumi orang adalah kemampuannya untuk mengatasi kendala dan hambatan menjadi faktor yang lebih positif. Menurut Matsushita, semua kesulitan itu merupakan tantangan baginya. Tantangan yang membuat hidup lebih menarik. Yang membuat keberadaanya menjadi lebih bermakna. Dengan cara pandang seperti itu, ia selalu memperoleh keberanian dan keyakinan untuk menyapu hambatan yang ada di depan mata. Nyatanya, banyak dari ide-ide inovatifnya tentang pemasaran, pengembangan produk, dari manajemen sumber daya manusia lahir pada saat-saat penuh kesulitan seperti itu. Bukan hanya itu, dengan kebijakan-kebijakan, pemikiran dan gagasannya, ia pun dimintai nasehatnya oleh perdana menteri, seperti Shigeru Yoshida, Eisaku Sato, dan beberapa perdana menteri yang lain. Pada masa kemenangan Jepang atas perang Rusia-Jepang tahun 1905, Matsushita ingin mengadakan perubahan dalam hidupnya dengan pindah ke Osaka. Ia bekerja di sebuah toko sepeda. Suatu saat ia mengamati sebuah kereta, dan ia menemukan dirinya tertarik pada bidang pekerjaan yang menggunakan kata listrik. Akhirnva, ia memutuskan akan Mencurahkan kariernyn untuk memberikan harapan baru pada industri listrik.
Usahanya ini dimulai pada tahun 1910, ketika ia hergabung dengan Osaka Electric Light Company. Pada tahun 1917 Matsushita Konosuke keluar dari Osaka Electric Light Company. karena ia ingin lebih mengembangkan pembuatan stopkontak listrik dengan model hasil karyanya. Dengan modal dari tabungannya selama bekerja di Osaka Electric Light Company, akhirnya pada tanggal 7 Maret 1918, ia meresmikan perusahaannya sendiri yaitu perusahaan yang membuat peralatan listrik, dan diberi nama Matsushita Electric. Perusahaannya bukan hanya memproduksi stopkontak itu saia, tetapi ia juga mengembangkan peralatan listrik lainnya, khususnya peralatan listrik rumah tangga, misalnya setrika listrik, lampu sepeda, perlengkapan pemanas listrik, radio, baterei, dan masih banyak yang lainnya. Setiap produksi yang baru dengan segera laku di pasaran. Sejak 1932, perusahaan mencapai kedewasaan yang luar biasa. Matsushita Konosuke mencari sesuatu untuk memperkuat perasaan dalam misi di antara staf karyawannya dan hal untuk membuat sikap yang kreatif, serta menjadi unsur yang permanen dalam etos perusahaan.
Kepercayaan bahwa kepemimpinan yang kuat sangat diperlukan dalam kesehari-harian dan supaya prinsip yang ditetapkan dapat membimbing kegiatan sehari-hari, serta unluk memberi semangat kepada setiap orang di dalam perusahaan. Maka ia membuat prinsip perusahaan yang sampai saat ini terus dipegang teguh oleh para karyawannya. Pada tanggal 3 November 1945, ia mendirikan lembaga PHP, inisial tersebut merupakan singkatan dari Peace and Hhappiness through Prosperity. Lembaga ini sangat membantu kesejahteraan masyarakat melalui gagasan-gagasan yang timbul di dalam lembaga tersehut. walaupun sekarang Matsushita Konosuke telah tiada, tetapi perusahaan yang dirintisnya tetap berjalan untuk melanjutkan misi yang telah ditanam olehnva."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Fefani
"Skripsi ini membahas nilai-nilai humanisme pemikiran Matsushita Konosuke yang berkaitan dengan etika bisnis sebagai budaya perusahaan yang diterapkan dalam manajemen perusahaan Jepang, dengan menjelaskan latar belakang kehidupan Matsushita Konosuke, kesuksesannya menjalankan perusahaan, serta menguraikan dan menganalisa pemikiran Matsushita Konosuke yang berkaitan dengan etika bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan sifat penulisan deskriptif analisis. Hasil penilitian menemukan bahwa dalam pemikiran-pemikiran Matsushita Konosuke yang berkaitan dengan etika bisnis memang terdapat nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan, kecerdasan spiritual diri, dan moral yang tinggi yang diterapkan sebagai budaya perusahaan dalam manajemen perusahaannya.

The focus of the research is the humanism values of Matsushita Konosuke's thoughts which related to business ethics as a corporate culture that has been applied on Matsushita Electric by explaining about Matsushita Konosuke's life background, his success in business, and also by analyzing his thoughts which related to business ethics. This research is written based on analyzed-descriptive literature method. The result of this research is a conclusion that Matsushita Konosuke's thoughts which related to business ethics contains humanity values, familiarities, self-spiritual intellegences and high morals that has been applied as a corporate culture in his corporate management."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13575
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dewi Ambarastuti
"ABSTRAK
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang amat mencintai alamnya, meskipun di Jepang sering terjadi bencana alam. Bukti kecintaannya ini dituangkan dalam tulisan. Salah satunya surat. Dalam penulisan surat bangsa Jepang mempunyai keistimewaan yaitu menuliskan salam pembuka yang mengandung kata-kata yang bernuansa alam dan fenomenanya. Dalam penelitian ini, kata-kata yang bemuansa alam tersebut dianalisis dengan konsep ikeru shizen yang dikemukakan oleh Watsuji Tetsuro dalam bukunya Fuudo. Analisis ini berkaitan dengan pemikiran-pemikiran Watsuji mengenai alam Jepang. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa dari data yang ada, terdapat kata-kata yang bemuansa alam, yang menggambarkan Iingkungan alam dan fenomenanya atau juga Iingkungan alam beserta isinya. Di balik kata-kata yang bermuatan alam tersebut, terdapat pemikiran-pemikiran orang Jepang terhadap alam dan fenomenanya yang terjadi. Dalam hal ini terlihat bahwa orang Jepang beradaptasi dengan bail( terhadap alam dan segala fenomenanya. Orang Jepang sama sekali tidak berniat menguasai Iingkungan alamnya, dan juga tidak berniat melawan bahkan mencegah sekali pun fenomena alam yang terjadi. Karena menurut konsep ikeru shizen ini, bahwa kedudukan antara manusia dengan alamnya adalah sama. Alam Jepang dan semua fenomenanya memberikan andil yang positif bagi keberlangsungan hidup orang Jepang."
2007
T 17916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Suzuki Shosan as a former of Tokugawa emperor official that later become Budhism priest with Zen religious sect is teaching Zein theoology by not leaving the material world. According to Shosan, human must believe that his work is Budhism practice so they have to done it truly and honest. Ishida Baigan is the founder of Shingaku sect. One of his teaching is to live a simple life and devoted completely on the duty or occupation. The value of the two figure is decanted in Japanese management, which is gemba kaizen that majoring on the common sense and low cost."
NIGAKU 1:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrarina S.W.
"Penulisan mengenai pemikiran Kita Ikki dalam mereorganisasi negara Jepang dilakukan melalui pendekatan historis dan deskriptif analisis berdasarkan studi kepustakaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami pemikiran Kita Ikki dalam pereorganisasian negara Jepang dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan. Pengumpulan data dilakukan terutama dengan menelaah dan mendeskripsikan buku Radical Nationalist in Japan: Kita Ikki 1883-1937 karya George M. Wilson, dan buku "Kita Ikki Chosakushuu" karya Kita Ikki, yang mengemukakan argumentasi mengenai pereorganisasian negara Jepang, serta buku-buku penunjang lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama dari program pembaharuan Kita Ikki dalam mereorganisasi Jepang adalah untuk menghilangkan klik-klik istimewa yang telah mencampuri hubungan kaisar dengan rakyat Jepang, serta menjamin keadaan ekonomi pribadi semua orang dan untuk merasionalisasikan ekonomi nasional sehingga negara dapat mengatasi perang atau konflik di dalam negeri. Kita Ikki adalah seorang sosialisme karena program-program pembaharuannya ditujukan pada kelompok buruh, dengan menyajikan kesejahteraan kaum buruh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Maria Lendrida
"ABSTRAK
Uchimura Kanzo adalah salah seorang pemikir agama Kristen Jepang yang terkenal pada jaman Meiji, berasal dari keturunan keluarga bushi dari han Takazaki. Lahir pada akhir jaman Edo, menamatkan pendidikan terakhirnya di Sekolah Pertanian Sapporo (sekarang Universitas Hokkaido) dan Universitas Amherst di Amerika selama lebih kurang 3,5 tahun.
Uchimura adalah pemikir agama yang banyak menuangkan ide-ide Kristianinya lewat karya-karya tulisnya. Beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing sehingga terkenal sampai ke luar Jepang. Di samping itu, juga masalah-masalah sosial, kenegaraan pada masa itu tidak pernah terlepas dari penglihatannya. Dan dia juga dikenal sebagai sastrawan pada jamannya.
Dalam mengeluarkan ide-idenya, ia tidak pernah terlepas dari pola pemikiran yang disebutnya dengan futatsu no Je yang artinya dua huruf J yaitu singkatan dari Jesus dan Jepang. Jesus bagi Uchimura merupakan sosok yang sangat ideal, sehingga Dia menempati urutan utama setelah Jepang negara kelahirannya.
Dia percaya bahwa agama yang diturunkan Jesus Kristus merupakan agama yang bisa membawa perbaikan terhadap kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Seperti Negara-_negara Eropa dan Amerika yang diidealkannya dapat mencapai kemajuan berkat pemikiran Kristiani.
Oleh karena itu, Uchimura sangat mengharapkan negara dan bangsa Jepang dapat menyatu padu secara harmonis dengan agama Kristen. Karena menurutnya, budaya Jepang mempunyai persamaan nilai dengan agama Kristen. Dia percaya bahwa perpaduan keduanya akan membawa kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara Jepang seperti Negara-_negara Barat.
Meskipun sesungguhnya ia menolak dengan tegas realisasi perkembangan pemikiran Kristiani seperti dalam kenyataan hidup masyarakat Amerika. Dia menyatakan idenya dengan pasti mengenai agama Kristen Jepang yang cocok dengan alam budaya masyarakat Jepang.
Tetapi kenyataannya pada masa itu, masyarakat Jepang yang menjunjung tinggi nilai-nilai pemikiran feodal yang berpusat pada Kaisar, tidak bisa menerima pemikiran Futatsu no Je-nya Uchimura Kanzo. Namun ia tidak pernah putus asa untuk menyampaikan ide-idenya lewat karya tulisnya sampai akhir hayatnya.

"
1990
S13814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohmah Soekarba
"Mohammed Arkoun (lahir 1928) adalah satu di antara sedikit pemikir Islam internasional mutakhir yang pemikirannya masuk ke dalam wacana pemikiran Islam di Indonesia. Pemikiran keislamannya sangat dipengaruhi oleh konsep-konsep filsafat modern seperti konsep mitos dari Paul Ricouer dan konsep-konsep postmodern seperti wacana (discourse) dan episteme (systeme de pensee) yang dikembangkan Michel Foucault, serta dekonstruksi yang dikemukakan Jacques Derrida. Ia banyak menggunakan konsep-konsep tersebut untuk memahami hubungan teks-teks Islam, terutama karya-karya para pemikir dan penulis Islam. Hasilnya ternyata berbeda dengan karya-karya intelektual Muslim pada umumnya, di mana unsur kuasa menemukan wacana dan teks-teks Islam tersebut.
Penggabungan khas antara dunia Barat dan dunia Islam itu akan menjadi sifat utama pemikiran Arkoun. Usaha pemaduan kedua unsur tersebut, unsur yang paling mulia dalam pemikiran islami (nalar islami) dan unsur yang paling berharga dalam pemikiran Barat yang modern (nalar modern), menjadi cita-cita yang melatarbelakangi segala kegiatan dan karya-karyanya, yaitu pemaduan tertentu dari pelbagai cara berpikir yang berbeda.
Aspek negatif dari pemikiran islami yang hendak dilampauinya adalah kejumudan dan ketertutupan yang telah terjadi di dalamnya dan menghasilkan berbagai penyelewengan dan perbudakan dalam bidang sosial dan politik. Karenanya, Arkoun ingin mengambil alih rasionalitas dan sikap kritis dari pemikiran Barat, yang memungkinkan untuk memahami agama dengan cara yang lebih mendalam dan membongkar ketertutupan dan penyelewengan tersebut. Namun, rasionalitas pemikiran Barat modern tetap perlu digabungkan dengan angan-angan sosial, relijiusitas, dan keterlibatan yang mencirikan dunia Islam dan kurang terpelihara, kadang-kadang malahan ditolak di dunia Barat. Melalui pemaduan tersebut, Arkoun ingin menciptakan pemikiran islami yang menjawab tantangan yang dihadapi manusia muslim modern, dari suatu rintangan bagi perkembangan umat menjadi sarana emansipasi manusia.
Arkoun berpendapat bahwa pemikiran Islam belum membuka diri pada kemodernan dan itu sebabnya pemikiran Islam tidak mampu menjawab tantangan yang dihadapi umat Islam kontemporer. Hal ini disebabkan pendekatan agama atas dasar kepercayaan langsung, cara pemahaman kaku dan tertutup, serta tanpa kritik. Bagi Arkoun, pemikiran Barat modern yang kritis dan rasional, dapat menunjukkan jalan keluar dari ketertutupan dan kejumudan yang menjadi citi pemildran islami sampai sekarang.
Derrida memberikan pengaruh yang sangat jelas kepada Arkoun. Ia sering menjadikan daerah "yang tak dipikirkan" dan 'yang tak terpiki' sebagai sasaran analisisnya. Ia menjelaskan bahwa teks-teks karya pemikiran Islam yang klasik lahir dari kebudayaan dan cara pemikiran tertentu dan pada gilirannya memperkuatnya. Dengan proses pembongkaran Derrida, Arkoun berusaha menemukan kembali makna yang..."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Petrus Irwan, 1958-
Jakarta : IHC, 2008
365.6 PAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ganda Upaja
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>