Ditemukan 83239 dokumen yang sesuai dengan query
Tambunan, Nadia Rumenta
"Jepang tidak dapat dianggap sebagai suatu negara Kristen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penganutnya yang tidak lebih dari satu persen jika dihitung dari populasi seluruh penduduknya. Namun demikian, Kristen dipandang sejajar dengan Shinto dan Budha sebagai salah satu dari tiga agama yang utama dalam sejarah Jepang modern. Tidak sebanding dengan jumlah penganutnya yang kecil, Kristen menempati tingkat yang besar dalam, bagian_bagian penting kehidupan masyarakat modern, terutama di bidang pendidikan dan kehidupan intelektual. Penilaian terhadap peran Kristen dalam kehidupan masyarakat tidaklah mudah karena hubungannya yang begitu erat dan saling mempengaruhi dengan modernisasi serta westernisasi, sehingga sulit memisahkan ketiganya. Ini dapat dilihat terutama dari propaganda Kristen melalui pengajaran ilmu pengetahuan baik lisan maupun tulisan serta masyarakat Jepang sendiri yang memandang Kristen sebagai agama modern. Agama Kristen yang masuk kembali ke Jepang setelah dinyatakan terlarang selama dua ratus tahun dan ditekan dengan kejam itu, tidak lepas dari tekanan politik ma_syarakat barat terhadap Jepang. Penerimaannya juga berhubungan erat dengan kepentingan politik Jepang terhadap negara-negara barat. Penganut Kristen setelah Restorasi Meiji tahun 1868 kebanyakan berasal dari kaum Samurai yang tersingkir. Mulanya mereka belajar bahasa Inggris untuk mempermudah komunikasi dengan orang barat, terutama dalam perdagangan. Kemudian mereka mulai tertarik dengan Kristen karena dianggap mampu memberikan paham modern yang sesuai dengan perkembangan dunia saat itu. Banyak dari mereka akhirnya menjadi orang-orang yang berpengaruh di masyarakat. Dengan pendidikan yang dipero_leh dari sekolah Kristen, yang banyak mengajarkan tentang paham kebebasan, mereka mampu menjadikan gereja Kristen sebagai gereja yang mandiri, lepas dari campur tangan bangsa barat. Dalam pemerintahan, kelompok ini merupakan kaum oposisi pemerintah, yang nyata dalam media massa dan partai politik. Melalui pelayanan sosial, agama ini juga telah memperkenalkan paham sosial yang nantinya berkembang luas seperti halnya paham liberal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13891
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iqbal Adzhani
"Skripsi ini membahas mengenai perkembangan pariwisata di Jepang pada zaman Meiji yang berlangsung dari tahun 1868 sampai 1912. Fokus utama penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana Jepang yang pada saat itu baru membuka negaranya kepada dunia luar menghadapi hal-hal baru dan asing dari barat seperti ilmu pengetahuan, teknologi dan Ideologi/pemikiran serta bagaimana mereka memanfaatkannya untuk mengembangkan Pariwisata Jepang. penelitian ini mengindikasikan bahwa Jepang dapat menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan pemikiran-pemikiran dari barat untuk memodernisasi industri pariwisatanya sehingga Jepang dapat melayani wisatawan, terutama wisatawan asing dari barat dengan baik dan menunjukkan bahwa Jepang memiliki tingkat peradaban yang setara dengan mereka.
This study Japan Tourism development by Japanese Government and society in Meiji era under Emperor Meiji'rule from 1868 1912 to the development of Japanese Tourism at that time. The main focus on this study is are to explain how Japanese at that time who had just opened their country to the world faced new and foreign things from the west like knowledge, technologies, and ideologies ideals and then how they utilized it to developed Japan tourism. This study results reveals that Japan can used those western knowledge, technologies and ideals to modernized their tourism industry so that Japan could serve the tourists, especially those from the western hemisphere nicely and showed them that Japan are at the same level as them in terms of civilization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sofiyana Wulan Suci
"Skripsi ini membahas tentang sejarah hubungan Jepang dengan Dinasti Ottoman pada era Meiji 1868-1912. Penelitian ini adalah penelitian historis yang disusun secara kronologis dan sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan hubungan Jepang dan Dinasti Ottoman pada era Meiji 1868-1912. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jepang tertarik untuk menjalin hubungan dengan Dinasti Ottoman dan dunia Islam sebagai gerbang menuju Barat. Hubungan kedua negara bermula ketika Jepang mengirimkan utusannya ke Dinasti Ottoman pada awal era Meiji. Hubungan kedua negara makin erat setelah terjadinya tragedi kapal Ertugrul yang tenggelam di Wakayama pada 1890. Namun, hingga akhir era Meiji, tidak ada kesepakatan antara kedua negara untuk menjalin kerjasama maupun perjanjian secara resmi.
This study is focused on the history of Japan?s relationship with the Ottoman Empire in Meiji era 1868-1912. This study is categorized as historical study with chronologies and systematic method. This study aimed to describe the development of relation between Japan and Ottoman Empire in the Meiji era. The results of this study showed that Japan is interesting on establishing a relationship with the Ottoman Empire and world of Islam as a gateway to the West. Relation between two countries began when Japan sends envoy to the Ottoman Empire in the early Meiji era. Relation between two countries much closer after tragedy of frigate Ertugrul that shank in Wakayama in 1890. However, until the end of the Meiji era, there?s no agreement between two countries to establish a cooperation and agreement formally."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64739
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
"Dalam buku ini diuraikan peristiwa-peristiwa sejarah dari masa kedatangan Islam serta perkembangan dan pertumbuhan kerajaan Islam di Indonesia"
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1975
959.8 SAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pradita Vilkasari
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kebijakan pemerintah Meiji terhadap kebebasan pers di Jepang, terutama terkait sistem sensor. Selama masa Meiji, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan pers Jepang seperti Peraturan Pers dan Peraturan Penerbitan tahun 1869; Peraturan Pers tahun 1875; Peraturan Penerbitan tahun 1893 dan Undang-undang Pers tahun 1909. Walaupun selama zaman Meiji, kebebasan pers Jepang dibatasi, namun pada kenyataannya pers Jepang tetap mampu menyuarakan pendapat. Hal ini dapat dilihat pada masa Perang Jepang Cina (1894-1895) dan perang Rusia Jepang (1905-1907) yang memberi keuntungan bagi pers Jepang karena menarik perhatian publik.
This study examines the effect of Meiji government policies on press freedom in Japan, especially the censorship system. In Meiji Era, the government issued regulations concerning Japanese press such as Press Ordinance and Publication Ordinance in 1869; Newspaper Ordinance in 1875; Publishing Ordinance in 1893; and Publishing Law in 1909. Despite of the restrictment of Meiji government regulations, in fact, Japanese press still could state their opinions.These freedom of press could be seen during Sino Japanese War (1894-1895) and Russo War (1905-1907) because the press could attract public attention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65484
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Risna W. Rizal
"Berangkat dari teori Foucault yang menyatakan bahwa seksualitas merupakan suatu konstruksi sosial yang terbentuk dari pengaruh kekuasaan, dan wacana-wacana seputar seksualitas, dan membagi seksualitas lewat konsep Ars Erotica atau Scientia Sexualis, Skripsi ini menggunakan teori itu untuk menganalisis tentang homoseksualitas dalam konstruksi sosial masyarakat Jepang lewat perkembangan wacana tentang homoseksualitas dari masa ke masa. Proses pengumpulan data dilakukan lewat analisis wacana dan studi literatur berupa buku, artikel, dan film yang tersedia mengenai homoseksualitas dalam masyarakat Jepang. Hasilnya menunjukkan bahwa homoseksualitas dalam konstruksi sosial mengalami perubahan dari Ars Erotica ke Scientia Seksualis bersamaan dengan transisi dari Jaman Edo ke Meiji, ditandai dengan perubahan dari istilah Nanshoku ke Douseiai, kemudian hingga kini masih terjadi perkembangan wacana tentang homoseksualitas dan homoseksualitas mendapatkan pencitraan yang beragam dalam media populer (televisi, film, majalah, dan manga) di masyarakat Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13787
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Susy Yahya
"
ABSTRAKSetelah pemerintahan Edo bakufu (tahun 1603 - tahun 1867) berakhir pada tahun 1867, Jepang mulai membuka negaranya dengan mengadakan Restorasi Meiji pada tahun 1868. Hasilnya seperti yang kita ketahui sekarang ini, Jepang telah menjadi suatu negara yang maju di segala bidang mulai dari pendidikan, teknologi, ekonomi, budaya, dan lain-lain, dan hal ini membuat Jepang menjadi salah satu negara Asia yang berhasil menjajarkan dirinya dengan negara-ne_gara yang telah lebih dulu mencapai kemajuan, seper_ti : negara-negara Eropah dan negara Amerika. Keber_hasilan Jepang ini, telah menarik pandangan dunia lain terhadap Jepang.
Di balik kemajuan budaya material yang berha_sil ditampilkan Jepang, di sudut lain Jepang telah pula menunjukkan keberhasilannya di dalam melestarikan budaya spiritual mereka yang tidak kalah _
"
1985
S13847
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indrawati Iskandar
"Setelah menelaah sejarah perkembangan penyebaran agama Kristen di Jepang yang penulis batasi sampai menjelang Sakoku (Penutupan Negara), maka penulis berkesimpulan awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa banyak sukses dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia lainnya. Namun demikian dilihat dari keimanan yang tebal yang dimiliki orang Jepang merupakan titik terang untuk penye_baran selanjutnya. Kegiatan penyebaran selanjutnya yang selalu dikaitkan dengan perdagangan, pada umumnya mendapat sambutan baik dari para daimyo. Beberapa di antara daimyo tersebut menjadi pelindung agama tersebut. Di bawah perlindungan daimyo Kristen ini misi mengembangkan penyebaran agama Kristen. penyebaran tidak selalu berjalan lancar, karena sering terjadi bentrokan dengan agama Budha yang sudah ada sebelumnya dan daimyo yang bersikap antipati terhadap agama Kristen.Dalam penyebaran agama Kristen misi berusaha menarik_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S13580
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1975
959.8 SAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Josselin de Jong, J.P.B. de
Kualalumpur: Oxford University, 1965
572.2 JOS a
Buku Teks Universitas Indonesia Library