Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cony Oktianti
"Penelitian mengenai kanji berlambang orang ini bertujuan untuk meneliti makna kanji. Kanji adalah huruf yang asal_nya dari Cina, sama sekali tidak dapat dilepaskan dari bahasa Jepang, khususnya yang berkaitan dengan sistem penulisan bahasa Jepang, meskipun bahasa Jepang mempunyai aksara-aksara yang diciptakan sendiri, yakni hiragana dan katakana. Hal ini disebabkan karena kanji memiliki fungsi sebagai pembeda arti kata dalam bahasa Jepang, di samping ada juga fungsinya yang lain, yaitu sebagai pelambang ucapan untuk ungkapan yang me_nyatakan nama orang, tempat, kota, dan lain-lain. Huruf-huruf kanji kebanyakan terdiri lebih dari satu komponen pembentuk, hanya sedikit sekali kanji yang terdiri dart satu komponen pembentuk. Pada golongan kanji yang diben_tuk oleh lebih dari satu komponen pembentuk, kanji itu memi_liki komponen utama atau disebut juga lambang kanji. Lambang kanji ini dipakai untuk mengolong-golongkan kanji dan memudah_ken pencarian kanji di dalam suatu kamus kanji. Skripsi ini hanya membatasi pada kanji-kanji yang berlambang orang, yang ada di dalam buku teks Nihongo I dan II yang digunakan di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Jepang. Pengumpulan data skripsi dilakukan melalui penelitian buku-buku yang sebagian besar adalah kamus-kamus kanji. Pene litian ini didahului dengan melihat sejarah masuknya kanji ke dalam bahasa Jepang, dan hal-hal yang berkaitan dengan kanji itu sendiri, yaitu fungsi kanji dalam bahasa Jepang, kanji bahasa Jepang, dan hal-hal yang berhubungan dengan pembentuk_an kanji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kanji khu_susnya dalam lingkup kanji berlambang orang pada buku ajar Nihongo I dan II sebagian besar maknanya berkaitan dengan lambang kanji (komponen utama kanji) tersebut. Tetapi ada ju_ga kanji yang dibentuk dari gabungan komponen-komponeh.oem_bentuk kanji yang menghasilkan makna baru dari kanji tersebut. Meskipun demikian makna itu sedikit banyak masih mengandung makna komponen-komponen pembentuknya, baik itu komponen uta_ma, komponen lainnya (komponen pendukung) atau bahkan kedua jenis komponen tersebut. Secara rinci hal itu dapat dilihat dalam skripsi ini. Untuk lebih memperjelas keterangan-keterangan di dalam skripsi ini, pada akhir skripsi disertakan. sebuah tabel yang memuat mengenai daftar kanji yang diteliti, daftar komponen pembentuk utamanya, beserta keterangan-keterangannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Kusumawardhani
"Penelitian mengenai makna adverbia bahasa Jepang tingkat dasar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memaparkan makna dan padanan kata di dalam bahasa Indonesia dari adverbia-adverbia bahasa Jepang yang terdapat dalam buku ajar Nihongo Ichi, sebagai salah satu buku ajar bahasa Jepang tingkat dasar. Selain itu, juga untuk mengetahui klasifikasi bahasa Jepang Ichikawa Takashi dan Suzuki Hideo. Pengumpulan data dilakukan terhadap semua adverbia bahasa Jepang yang terdapat dalam buku ajar Nihongo Ichi terbitan Kokusai Gakuyukai. Kemudian data-data tersebut dianalisis dan diklasifikasi dengan melihat semua data kalimat yang ada penulis yang menggunakan masing-masing data adverbia tersebut. Hasil dari penelitian ini berupa tabel yang berisi makna, padanan kata dalam bahasa Indonesia dan jenis adverbia dari masing-masing data adverbia. Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah masing-masing jenis adverbia bahasa Jepang dalam buku ajar Nihongo Ichi adalah sebagai berikut: 1) Adverbia SItuasi : 19 adverbia; 2) Adverbia Tingkat: 16 adverbia; 3) Adverbia Pernyataan: 16 adverbia; 4) Adverbia Penilaian: 6 adverbia; 5) Adverbia Pembatasan: 1 adverbia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ganefianti
"Skripsi yang berjudul Analisa Fungsi Partikel NI Pada Buku Nihongo I dan Nihongo II ini mengemukakan tentang fungsi dari partikel NI, berdasarkan atas teori-teori yang dikemukakan oleh ahli Linguistik Jepang, yang diterapkan pada penggunaan partikel NI di dalam kalimat atau wacana yang terdapat pada buku Nihongo I dan Nihongo II. Partikel NI, merupakan salah satu dari partikel yang ada di dalam bahasa Jepang. Partikel NI mempunyai beberapa rnacam fungsi, tergantung dari kata yang diikutinya dan tergantung dari kata kerja yang menjadi predikatnya. Oleh karena itu supaya dapat mempergunakan secara tepat dan benar, kita perlu mengerti fungsi dari partikel tersebut. Metode yang dipergunakan untuk menganalisa fungsi partikel NI ini adalah metode kepustakaan. Sumber data diperoleh dari buku pegangan mahasiswa yang selama ini dipakai yaitu : Buku Pelajaran Bahasa Jepang Nihongo I dan Nihongo II. Analisa diuraikan dan ditelaah berdasarkan teori yang terdapat pada suatu kamus dan buku pelajaran bahasa Jepang yaitu, Kihongoyoreijiten dan Kiso Hihonggo 2. Partikel didalam bahasa Jepang disebut Joshi atau Posposisi. Joshi itu sendiri terdiri dari 6 kelas, partikel NI temasuk di dalam kelas Kakujoshi (Case Particle ) dan Setsujokushi (Conjunctive Particle). Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh buku Kihongoyoreijiten dan Kiso Nihongo 2, terdapat perbedaan dan persamaan mengenai fungsi partikel. Kihongoyoreijiten membagi fungsi partikel NI menjadi 13 sedangkan Kiso Nihongo 2 membagi fungsi pertikel NI membagi menjadi 5 bagian besar, yang kemudian diuraikan menjadi lebih terperinci lagi menjadi beberapa bagian. Berdasarkan perbandingan pendapat dari ke dua sumber teori tersebut di atas, dapat kita kelompokkan fungsi partikel NI menjadi 10 bagian. Adapun fungsi-fungsi tersebut ialah: Menyatakan tempat, Menyatakan waktu, Menyatakan lawan, Menyatakan tujuan, Menyatakan perubahan, Menyatakan alasan, Menyatakan pelaku dan sumber dalam bentuk pasif, Menyatakan presentase/pembagian, Menyatakan perbandingan, Digunakan dalam bentuk hormat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edizal
Bandung: Kayupasak, 2003
495.6 EDI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sheddy Nagara Tjandra
1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Safaat Ghofur
"
ABSTRAK
Studi tentang penomina no dan koto mcncapai titik terangnya setelah ada pemahaman bahwa kedua bentuk gramatikal tersebut bukanlah bentuk yang tak bermakna. Susumu Kuno dan Lewis S. Josephs adalah dua tokla.1 pertama yang memerikan makna dari kedua penomina tersebut. Menurut Kuno makna no adalah 'sesuatu yang kongkret', sedangkan koto sebaliknya. Makna tersebut diperluas oleh Josephs dengan menunjukkan kekontrasan makna dimana no bermakna 'langsung' dan koto `tak langsung'. Dari gabungan teori kedua linguis tersebut diperoleh pembagian predikat sebagai berikut : Predikal mengenai aktifitas panca-indera (Verbs of Perception), Penemuan (Discovery), Pertolongan (Helping), Penghentian (Stopping), masa depan (Futuritive Predicates yang terdiri dari predikat memerintah, pencegahan, pengharapan, permintaan, pengusulan), predikat yang mengandung presupposisi (Factive Predicates) dan predikat yang berhubungan dengan aktivitas penantian (Verbs of Wailing). Pembagian jenis kata kerja itu kemudian digunakan untuk menganalisa data-data skripsi yang berupa kata-kata kerja yang terdapat dalam buku Kokusai Gakuyukai Nihongo Gakko Hombun II halaman 1 sampai 134.
Dalam buku Kokusai Gakuyukai Nihongo Gakko Hombun II halaman 1 sampai 134 ditemukan 28 (dua puluh delapan) kalimat yang menggunakan no atau koto sebagai penomina klausa. Distribusi no ditemukan dalam 8 (delapun) kalimat, sedangkan koto dalam 20 (dua puluh) kalimat. Keduapuluh delapan kalimat berkaitan dengan banyak segi kehidupan mulai dari dongeng kehidupan flora dan fauna, gejala alam sampai permasalahan sejarah, sehingga kalimat-kalimat itu dapat mewakili berbagai tipe kalimat. Dalam kalimat-kalimat tersebut penerapan gabungan Kano dan Josephs tentang penomina no dan koto sangat membantu proses pemahaman kalimat secara komprehensif.
"
1998
S13861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayuni Saparina
"ABSTRAK
Berdasarkan kaidahnya, furigana merupakan cara baca dari sebuah kanji. Namun dalam banyak karya sastra terdapat banyak penulisan furigana yang berbeda dengan kaidahnya. Hal ini tentunya mempersulit pemelajar bahasa Jepang dalam memahami kanji. Skripsi ini membahas tentang penulisan furigana yang berbeda dalam komik Salad Days. Penelitian ini menjabarkan berbagai contoh dalam sebuah penelitian kualitatif yang berdasarkan pada analisis komponen makna serta dikuatkan dengan teori makna kontekstual untuk menjelaskan fungsi dari penulisan furigana yang berbeda pada suatu kanji. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perbedaan penulisan tersebut digunakan sebagai unsure pendeskripsian untuk menjelaskan sebuah kata ataupun maksud yang ingin disampaikan.

ABSTRACT
Based on its basic understanding, furigana is a way to pronounce kanji. But many Japanese literatures contain a number of furigana writings which are different from their basic rules. This issue has certainly created some predicament for Japanese language learners in understanding kanji. The focus of this study is the distinct furigana writing in Salad Days comic. This study describes various examples of a qualitative study based on componential analysis enforced with a theory of contextual meaning to explain the functions of the different furigana writing of kanji. The results of this study shows that the differences in furigana writing are used as an element of description to explain a word or an intent to be conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Roy Andrew
London: Athlone Press, 1986
495.6 MIL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nenny Alfiah
"ABSTRAK
Nenny Alfiah. Ikhtisar Skripsi sbb. Kata seru dipergunakan oleh orang Jepang dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Jepang, kata seru berkaitan dengan jenis kelamin pemakainya. Berdasarkan hal tersebut, penulis berminat untuk mengetahui, kata seru bahasa Jepang lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui fungsinya, dan untuk mengetahui kata seru mana yang hanya digunakan oleh laki-laki, mana yang hanya digunakan oleh perempuan, dan mana yang bisa digunakan oleh keduanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In studying the Japanese language, correctness and resilient is needed, especially in sentences usage.  That because the sentence type in Japanese language is variety based on the intention, topic, predicate, and forming of sentence.  For the sentences usage, it’s better to understand the sentence meaning,  especially sentence that contain sentence factor and consist of clause on ‘fukubun'  compound sentence.  ‘Fukubun'  in Japanese language are consists of 7 type,  which are ‘fukubun’ with type of Juubun, Yuzokubun and combination between Juubun and Gobun,  Juubun and Yuzokubun,  Gobune and Yuzokubun,  Juubun combination,  Gobun and Yuzokubun with every type of fukubun is having more than one characteristic."
NIGAKU 1:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>