Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65996 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Aryanti Ismo
"Yukiguni adalah salah satu dari sekian banyak karya_-karya terbaik Kawabata yang berhasil meraih penghargaan' Nobel Bidang Kesusastraan. Melalui novel ini, Kawabata berhasil menampilkan keindahan dari sentuhan jiwa antara laki-laki dan perem-puan.Teknik pemakaian kata-kata yang indah dari Kawabata dalam menggambarkan suasana alam maupun detik-detik kebersamaan laki-laki dan perempuan memang patut mendapat pujian.Penyusunan dialog-dialog dalam cerita ini mewarisi tradisi karya-karya klasik. Dialog yang dibawakan para tokoh cerita ini bersifat pendek, seperti dialog tokoh_tokoh yang muncul pada jaman dahulu di saat membawakan syair-syair klasik. Secara implisit, novel ini mengandung berbagai tema tentang.cinta dan bentuk-bentuknya. Cinta murni antara laki-laki dengan perempuan, cinta anak kepada orang tua, cinta karena belas kasihan, dan berbagai bentuk cinta lainnya, yang kesemuanya itu diwarnai oleh nilai-nilai kenihilan, sesuai dengan cara Kawabata yang memandang segala sesuatu dalan hidup ini dari segi nihil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Arifiana
"Penelitian terhadap novel-novel Mira Widjaja, khususnya novel Dari Jendela SMP, Galau Remaja di SMA, Di Tepi Jeram Kehancuran, dan Ketika Cinta Harus Memilih memiliki ber-bagai tujuan. Pertama, untuk mengetahui kedudukan novel-novel tersebut sebagai karya sastra populer dengan cara menerapkan teori Abraham Kaplan tentang ciri-ciri karya populer. Kedua, untuk memperoleh tema serta amanat cerita yang didapat melalui analisis terhadap permasalahan tokoh utama masing-masing novel. Tujuan ketiga, untuk mendapatkan gambaran terhadap obsesi pengarang yang tercermin melalui sikap masing-masing tokoh utama sehubungan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat di dalamnya, menunjukkan hasil bahwa ke-empat novel Mira W. merupakan karya sastra populer. Masing-masing novel memiliki seluruh ciri karya populer baik dari segi bentuk maupun dari segi perasaan. Tema novel menunjukkan adanya keragaman dan tidak semata-mata mengenai percintaan tokoh-tokoh utamanya. Novel DJSMP memiliki tema pencarian jati diri seorang remaja dan novel GRSMA bertemakan kehidupan remaja yang labil. Keduanya mengisahkan kehidupan remaja.
Novel DTJK dan KCHM mengisahkan kehidupan rumah tangga dengan tema nilai keluhuran budi manusia untuk novel DTJK dan tema kepicikan pandangan manusia dalam novel KCHM. Sikap tokoh-tokoh utama menampakkan harapan Mira W. kepada pembacanya agar tetap berpegang teguh pada kebenaran keyakinan hati dan agar pembaca bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai permasalahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didot Mpu Diantoro
"Nasjah Djamin adalah salah seorang pengarang dalam khasanah kesusastraan Indonesia, yang juga dikenal sebagai pelukis. Karya-karya pengarang ini telah memenangkan beberapa hadiah kesusastraan di Indonesia, yang tentu saja merupakan indikasi keistimewaan karya-karyanya, khususnya novel, yang juga menunjukkan produktivitas pengarang.
Penulis melihat indikasi pengulangan unsur-unsur tertentu dalam novel yang dilakukan Nasjah Djamin dalam menyampaikan cerita-ceritanya. Oleh karena itulah penulis berusaha mengangkatnya dan menganalisis unsur-unsur seperti tokoh dan tema dengan sedikit menyinggung unsur alur dalam novel-novel tersebut untuk dapat mengungkapkan pengulangan apa saja yang dilakukan oleh Nasjah Djamin. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mendeskripsikan pengulangan-pengulangan yang penulis maksudkan di atas.
Dalam novel-novel Nasjah Djamin selalu hadir tokoh-tokoh yang memiliki kemiripan karakter satu dengan lainnya. Umumnya tokoh-tokoh tersebut memiliki karakter yang keras hati, angkuh, dan gigih mempersoalkan harga diri dan eksistensi mereka pribadi, namun memiliki kelemahan dalam soal asmara. Tokoh-tokoh tersebut hadir dalam cerita-cerita dengan kemiripan dalam segi alur atau pola penyampaian ceritanya. Pengarang selalu menempatkan tokoh-tokoh tersebut dalam kenangan masa lalu mereka, dan selalu mempertemukan mereka dengan tokoh-tokoh lain yang mereka kenal dalam kondisi masa lalu yang pernah mereka alami. Peristiwa-peristiwa berikutnya berkembang dengan adanya pertemuan tokoh-tokoh tersebut dengan tokoh-tokoh lain yang mereka kenal pada masa lalu yang pernah mereka alami.
Dari karakter tokoh-tokoh yang memiliki kemiripan itu dan juga alur cerita yang mirip, pengarang lalu mengembangkan gagasan-gagasan atau tema-tema cerita yang memiliki kemiripan pula, yaitu gagasan atau tema tentang usaha individu tuk mempertahankan eksistensi mereka, gagasan tentang penyelewengan seorang suami, gagasan tentang wanita-wanita yang menjalani kehidupan seks bebas, yang menurut ukuran nilai-nilai yang berlaku di lingkungan mereka kurang baik. Lalu berkembang pula gagasan tentang tokoh-tokoh yang melarikan diri dari kekosongan hidup teks dengan mengandalkan kekayaan atau kekuatan materi mereka. Hal-hal yang penulis sebutkan di atas itulah yang merupakan isi skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ardhanariswari Sundrijo
"Teori Amae adalah teori psikologi yang diperkenalkan oleh Takeo Doi melalui buku Amae no Kouzo atau The Anatomy of Dependance. Amae adalah kata benda dari kata kerja amaeru yang didefinisikan sebagai keinginan untuk diterima, diurus, dicintai dan diberikan perhatian khusus. Amaeru mengimplikasikan pencarian rasa kesatuan dan kasih-sayang dari orang lain. Menurut Doi, ketika kebutuhan seseorang untuk melakukan amaeru tidak tercapai, akan muncul sikap-sikap tertentu yang merupakan konversi psikologis dari gangguan amae tersebut. Skripsi ini membahas mengenai kondisi amae dua tokoh utama dalam Novel Shitsurakuen, yaitu Soichiro Kuki dan Matsuhara Rinko, yang melakukan shinju setelah perselingkuhan mereka membuat mereka terkucil dari masyarakat.

Amae Theory is a theory of psychology introduced by Takeo Doi in his book Amae no Kouzo, translated to English as The Anatomy of Dependence. Amaeis the noun from the verb amaeru, defined as needs to be accepted, taken care of, cherished, and given special regards. Amaeru implies attempts to seek love and feeling of oneness from others. According to Doi, when someone`s needs to amaeru fail to receive gratifications, those needs will be psychologically converted into several peculiar behaviors as the result from amae disruption. This thesis will analyze amae condition of two main characters in Novel Shitsurakuen, Soichiro Kuki dan Matsuhara Rinko, who did love suicide after their adulterous affair led to their isolation from the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13453
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayanti
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini saya membandingkan perilaku berbahasa tokoh utama perempuan pada novel Der geteille Himmel karya Christa Wolf dan Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini. Fokus penelitian saya adalah menganalisis perilaku berbahasa tokoh perempuan pada saat mengungkapkan cinta dari aspek sintaksis, semantis, dan pragmatis.
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori-teori yang tersaji dalam Bab II terdiri dari teori perilaku berbahasa laki-laki dan perempuan, teori tindak tutur Austin, realisaasi sintaksis bahasa Jerman menurut Engel dan bahasa Indonesia menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, serta teori maknanva Blanke.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa ciri-ciri ragam bahasa perempuan masih terlihat pada kedua novel tersebut. Pada novel Pada Sebuah Kapal ciri-ciri itu didominasi oleh penggunaan tindak ilokusi verdiktif yang banyak mengandung keraguan dan ketidaktegasan perrempuan (dengan cukup banyaknya kata mungkin dan kalau), pemilihan kata yang banyak berasal dari ranah cinta dan lebih halus, serta banyaknya penggunaan bentuk-bentuk pengecilan. Sedangkan pada karya Christa Wolf, keraguan dan ketidaktegasan serta penggunaan bentuk-bentuk pengecilan tersebut tidak terlihat. Hal ini menunjukkan, bahwa gerakan feminis memiliki pengaruh dengan gradasi yang berbeda pada kedua novel itu. Perbedaan ini tentu saja tidak lepas dari faktor-faklor lain, seperti faktor biografis, sosio-kultural, dan historis yang melingkupi masyarakat Jerman dan masyarakat Indonesia.

"
2001
S14666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Don Reyvo Rendondo
"Penelitian ini dilakukan untuk menelusuri rekam jejak persoalan kejiwaan tokoh yang terdapat dalam novel Bisikan karya V. Lestari melalui analisis psikologi sastra. Karya sastra yang dijadikan subjek penelitian adalah novel Bisikan karya V. Lestari. Novel Bisikan mengisahkan keluarga Hayono, seseorang yang sudah mati, tetapi arwahnya masih penasaran karena ia tidak mau meninggalkan anak kesayangan, Marisa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Selanjutnya, metode analisisnya adalah metode analisis kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa respons karakter terhadap konflik dipengaruhi oleh id, ego, dan superego mereka dan perilaku mereka berubah saat mereka menghadapi situasi yang berbeda. Hayono dan Marisa bertindak impulsif karena dorongan id, Andre bertindak realistis sebagai fungsi ego, dan Emma membatasi perilaku dengan nilai-nilai moral dan etika yang diwakili oleh superego. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kejiwaan para tokoh memainkan peran penting dalam membentuk dan memengaruhi respons karakter terhadap konflik, serta mencerminkan kompleksitas manusia dalam menghadapi situasi kehidupan.

in the novel Bisikan by V. Lestari through the analysis of literary psychology. The subject of this study is the novel Bisikan by V. Lestari. The novel tells the story of the Hayono family, where Hayono, who is deceased, refuses to leave his beloved daughter Marisa and his spirit remains restless. The research method employed is descriptive research. Furthermore, the analysis method used is qualitative analysis. The study concludes that the characters' responses to conflicts are influenced by their id, ego, and superego and their behaviors change when they face different situations. Hayono and Marisa act impulsively due to the drives of the id, Andre acts realistically as the function of the ego, and Emma limits her behavior based on moral values and ethics represented by the superego.The results of the study indicate that the psychological factors of the characters play a significant role in shaping and influencing the characters responses to conflicts, as well as reflecting the complexity of human beings in facing life situations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya , 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bahtiar Heraudie
"ABSTRAK
Berdasarkan analisis alur cerita diketahui bahwa novel Durga Umayi merupakan cerita tentang tokoh utama Iin Sulinda Pertiwi Nusamusbida. Cerita berawal dengan paparan keadaan Iin yang telah menjadi wanita karier kaya raya, beralih kepada flash back tentang perjalanan hidup tokoh utama dari masa kecil, remaja, dewasa sampai menjadi wanita karier usia setengah baya...

"
1996
S10765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valda Kustarini
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tema dan amanat dalam novel karya Suparto Brata. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui tema dan amanat yang terkandung dalam cerita,.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Teori yang digunakan adalah
teori struktural dalam buku Teori Pengkajian Fiksi karya Burhanudin Nurgiyantoro.
Hasil dari penelitian ini menghasilkan tema perjuangan sebagai tema mayor dan
nasionalisme sebagai tema minor. Sedangkan amanat yang terkandung adalah agar
masyarakat Indonesia gemar membaca agar nantinya diharapkan bisa memiliki budi
pekerti yang halus.

ABSTRACT
This thesis discussed the theme and message on Para Pawestri Pejuwang story
created by Suparto Brata. The aim of this research is to finding out the theme and
message on the novel Para Pawestri Pejuwang. This research is using metodhs
descriptove analysis. The basic theory used structural theory from Teori Pengkajian
Fiksi by Burhanudin Nurgiyantoro. The result of this research is found the major
theme is about struggle and the minor theme is about nationalism. And the message
of the story is to tell the reader to love reading, by the reading people will have good
characters"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reydita Maisarah
"Skripsi ini menganalisis sebuah novel karya Qiong Yao berjudul Yanyu Mengmeng 烟雨蒙蒙 (Kabut Cinta) melalui metode formal dengan pendekatan intrinsik dan metode deskriptif analisis. Metode formal dengan pendekatan intrinsik digunakan penulis untuk menjelaskan unsur internal dalam novel. Sedangkan metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisis citra empat tokoh perempuan modern Taiwan yang berbeda dengan perempuan tradisional Cina. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tindakan dan pemikiran Yiping, Bibi Xue, Mengping dan Fang Yu menggambarkan citra perempuan modern Taiwan pada tahun 1950-1960.
This thesis analyzes Qiong Yao's novel, Yanyu Mengmeng 烟雨蒙蒙 (Romance in The Rain), through formal method using the intrinsic approach and descriptive analytical method. The formal method with intrinsic approach is used to examine the internal elements inside the novel. While the descriptive analysis is used to explain the image of four modern Taiwanese women character which are different to the traditional Chinese women. The result of this thesis shows that the action and thought of Yiping, Aunt Xue, Mengping, and Fang Yu portray the image of modern Taiwanese women during 1950-1960."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12997
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Iswari
"Berbagai media cetak atau pun elektronik yang memotret gaya hidup manusia modem mencerminkan relasi manusia modern yang cenderung eksploitatif, pragmatic, fungsional, dan berorientasi pada keuntungan pribadi. Implikasi yang muncul adalah kencederungan yang menjadi konformis dan logika pasar bermain dalam pola pikir dan tingkah laku manusia. Kecenderungan yang konformis inilah yang mewujud dalam diri manusia modern sebagaimana tergambar dalam berbagai media gaya hidup manusia modern. Setiap manusia mempunyai 'standar_standar' Baku penilaian dan relasinya dengan sesama manusia. Dirinya sendiri pun dituntut untuk memenuhi 'standar_standar' yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Menurut Fromm, hal ini tidak lepas dari pengaruh kapitalisme yang berawal dari keinginan manusia untuk lepas dari pengaruh dogma agama pada Abad Pertengahan. Keinginan ini muncul karena pada dasarnya manusia mempunyai kebebasan yang tak dapat dibendung lagi untuk melebarkan batas _ batas kemanusi annya. Ironisnya, pada saat manusia bebas maka ia justru menjadi ke k esepian. Hal ini dikarenakan manusia mengalami proses individuasi yang melepaskan manusia dari keadaan alamiahnya, yaitu rahim ibunya dan lingkungan pertama ia hidup. Kesepian dan keterpisahan yang manusia alami untuk menjadi individu yang utuh dan berintegrasi dapat diatasi dengan cara produktif yaitu dengan cinta dan karya produktif, atau dengan cara tidak produktif yaitu menyerahkan hidup dan kebebasannya pada 'sistem' yang merenggut keindividualitasan manusia. Fromm sendiri menyarankan cinta sebagai solusi permasalahan eksistensi manusia. Karena dalam cinta mewujud kebebasan untuk menjadi diri sendiri, untuk mencintai sesama, dan alam. Sehingga, manusia tidak terjebak dalam kecenderungan eksploitatif; pragmatis, dan konformis, yang mengarah pada mengkomoditikan pribadi atau alam. Cinta bagi Fromm adalah 'melebur' dan membuat sesuatu yang hidup tumbuh dalam pribadi manusia. Hal ini terwujud dalam aktivitas memberi (giving). Sebab memberi adalah ekspresi tertinggi manusia untuk mengeluarkan segala potensi kemanusiaannya demi penemuan 'rahasia' manusia melalui sikap care, respect, responsibility, dan knowledge. Keempat elemen tersebut akan mewujud dalam ekspresi tertinggi manusia yaitu memberi, termasuk memberi kebebasan. Kebebasan paling eksistensial yang dimaksud Fromm yaitu 'kebebasan untuk...' yang berlandaskan cinta. Tokoh Maria dalam novel Eleven Minutes karya Paulo Coelho adalah sarana penulis untuk meretleksikan pemikiran cinta Erich Fromm. Perjalanan hidup Maria dalam menghayati cintanya yang berliku_liku dan berujung pada pengakuan diri Maria bahwa yang terutama dalam hidup ini adalah bagaimana mencintai dengan sepenuh hati yang berarti memberikan kebebasan pada diri dan sesama, tanpa tendensi menjadi posesif. Hal inilah yang ingin penulis jadikan cermin dalam kehidupan relasi manusia modern yang ironis..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16113
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>