Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Elsy
"Penulisan mengenai Tabu Dalam Kehidupan Orang Jepang. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami cara berpikir orang Jepang sehubungan dengan tabu-tabu yang terdapat di sekitar lingkaran hidup orang Jepang.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode penulisan kepustakaan, yaitu dengan merujuk pada dua data pustaka buku Iryo no Iitsutae 1000 Dai dan Nihonjin no Issho. Dari dua buku tersebut tabu-tabu yang terdapat dalam lingkaran hidup orang Jepang dibagi dalam 4 kelompok dan dianalisa secara ilmiah.
Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun Jepang dikenal sebagai bangsa yang modern, yang telah menguasai ilmu penge_tahuan dan teknologi yang canggih, dalam kehidupan sehari_hari orang Jepang masih terikat oleh aturan-aturan dan nilai_nilai tradisional yang tercermin dalam berbagai tabu. Tabu sebagai salah satu bentuk kepercayaan rakyat (minkan shinko) membawa misi dalam kehidupan. Tabu-tabu tersebut berfungsi sebagai pengajaran atau pendidikan orang tua kepada anak sebagai sarana kontrol diri maupun kontrol sosial."
1995
S13799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rainy Harbiyanti Dewi. Ikhtisar sbb. Penelitian mengenai Gion matsuri di Tobata dan yatai (usaha dagang kaki lima) yang menyertainya telah dilakukan di Jepang dan Tobata khususnya, pada bulan Mei 2004-April 2005, tujuannya ialah memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antara Gion matsuri, suatu kegiatan yang bersifat keagamaaan, dengan yatai yang merupakan kegiatan berdagang, sehingga dapat diketahui makna dari matsuri sebagai sarana perpaduan antara shinji ( kegiatan keagamaan yang dilakukan di Jinja, tempat pemujaan dewa Shinto) dan goraku ( hal yang menghibur dan menyenangkan perasaan orang atau hal bersuka ria )..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jopie Wangania
Jakarta : Lembaga Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1979
915.2 WAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frita Diah Paramita Wati
"Penelitian ini berfokus pada posisi kaum homuresu sebagai orang-orang yang tersisih dalam kebanyakan masyarakat Jepang secara umum. Selanjutnya , tesis ini juga menampilkan beberapa gambar rumah-rumah kardus yang dihuni kaum homuresu serta beberapa aktivitas yang dilakukan kaum homuresu dalam lingkungan mereka diantara kaum homuresu yang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyumbangkan hasil satu kajian, tentang kehidupan, permasalahan dan eksistensi kaum homuresu dalam lingkungan kehidupan masyarakat di Jepang yang ternyata memiliki satu karakter yang berbeda dengan kaum homuresu yang dikenal sebagai homeless di negara selain Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistiorini
"Manga, istilah Jepang untuk komik, adalah salah satu keistimewaan pada budaya popular Jepang masa kini. Manga, selain sebagai bacaan yang paling digemari di Jepang, dewasa ini mulai dikenal dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia.Salah satu jenis manga yang unik, ialah shoujo manga, yaitu manga yang dibuat oleh wanita dan ditujukan untuk wanita.Seberapa banyak pembaca shoujo manga, dart apa saja pengaruhnya bagi pembacanya? Dalam skripsi ini penulis mencoba meneliti banyaknya pembaca shoujo manga dan pengaruh apa saja yang dibawa akibat membaca shoujo manga.Dari penelitian tersebut, jelas terlihat bahwa pembaca shoujo manga adalah mayoritas, karena 100% responden menyatakan membaca shojo manga. Selain itu, pengaruh yang dibawa juga lebih banyak positifnya, seperti menmberi hiburan dan meningkatkan percaya diri.Dalam skripsi ini, penulis juga mengupas sejarah manga dan shoujo manga sejak jaman kuno hingga perkembangannya dewasa ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Makmur
"Sampai saat ini masalah asimilasi penduduk Tionghoa masih merupakan suatu masalah yang tetap diperbincangkan di Indonesia, dan masalah itu lebih populer dengan sebut an masalah pribumi dan non-pribumi. Sebenarnya hal yang demikian adalah wajar terjadi pada setiap negara yang memppyai masyarakat yang terdiri dari beraneka warna su ku bangsa yang memiliki kebudayaan yang beraneka warna pula dan ditambah pula dengan adanya golo4gan minoritas tertentu dengan kebudayaannya yang tereendiri pula. Salah satu aspek dari kebudayaan orang Tionghoa di Indonesia yang masih bertahan dan merupakan suatu ciri menyolok yang menunjukkan ketionghoaan mereka lalah da_lam bidang religi Cina tradisional. Walaupun ada banyak pula orang Tionghoa yang telah menjadi warga negara In_donesia telah meninggalkan dan melupakan religi tradisio nul mereka, dan Lelah menganut uulah autu dart ugama-gaga ma besar seperti Katolik, Kristen Protestant dan jugs Is lam. Khusus dalam tulisan ini yang saya bicarakan adalah menge_naJ orang '1'ionghou yang masih munganut re l ifr,l. don keyakinan tradisional, pemujaan leluhur atau nenek mo_yang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratnaningsih
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenny Vitasari
"Dalam berkomunikasi, orang Jepang sering memperlihatkan perilaku yang kontradiktif. Pemahaman yang baik dari sikap ini akan menimbulkan komunikasi yang baik juga, yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh masing-masing pihak, dalam ini orang jepang dan lawan komunikasinya. Berusaha memahami sikap orang jepang juga berusaha memahami budaya Jepang dalam suatu sosok manusia. Karena tuntutan masyarakatnya, orang Jepang selalu memisahkan antara apa yang baru dilakukan dan apa yang ingin dilakukan, yang terlihat dalam Tatemae dan Honne. Sebagai orang bukan Jepang, akan susah sekali membedakan apakah sikap yang sedang ingin dilakukan ataukah akan baru dilakukan oleh orang jepang bersangkutan.Pada orang Jepang, sikap kontradiksi ini diperkenalkan sejak masa kanak-kana dan dikembangkan pada masa dewasa. Pada masa kanak-kanak orang jepang dan rasa keberanian dan kebebasan dalam mengekspresikan diri Bersamaan dengan itu juga diperkenalkan akan rasa malu dan rasa untuk menghormati diri sendiri, yang membatasi gerak mereka dalam mengekspresikan diri, Kedua perasaan ini mendominasi orang jepang dalam setiap gerak, dan dengan bertambahnya kedewasaaan mereka, bertambah pula kemampuan mereka dalam mengatur dua perasaan berlawanan tersebut dalam sikap mereka. Ini yang menyebabkan kadangkala orang bukan--Jepang menganggap sikap orang Jepang membingungkan. Padahal itu adalah cara mereka menempatkan diri pada dua perasaan yang mendominasi dirinya. Dengan menyadari adanya dua sikap berlawanan dalam diri orang Jepang, maka akan lebih mudah bagi orang bukan Jepang untuk memahami sikap kontradiksi yang kadang kala muncul dalam perilaku orang Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subarno
"The Meiji restoration indicated an early process of modernization in Japan, a major political, economic, and social change that took place rapidly in the second half of the 19th century, by which Japanese society was transformed into the modern one. This process of modernization continued up to the end of Pacific War when Japan was defeated by the allied forces. In the post war era, Japan rushed to catch up with the industrialized west by focusing on her industrial and economic development. Consequently, less than two decades Japan has become a rich country.
Even though Japan has been an advanced and modern country, and accepted modern culture of the west and developed advanced industries based on what she has learned, she has at the same time, maintained her own culture, that has many characteristics, like: multi-layered, homogeneity, Japanization, and pragmatism. These features can be seen in religion too. Buddhism is absorbed side by side with Shinto and the two religions become harmoniously interwoven in the lives of the Japanese. This phenomenon strengthens folk religion, an indigenous primitive religion into which elements from Shinto, Buddhism, Taoism, Confucianism and other religions have been grafted and is expressed in the daily ritual and matsuri. Among them is the 0-Bon Matsuri.
0-Bon Marsuri is a part of ancestor worship, observed between 13-15th day of the seventh month, by placing offerings on the bondana and by otherwise seeking to please the ancestral spirits. For contemporary Japanese people, this observance has many functions, such as: to fulfill basic human needs, to strengthen solidarity among family groups, to be recreational event, and to break monotonous. That's why the phenomenon changes from religious ceremony to social custom."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Andri
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>