Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balukh, Olce
"Kata pinjaman dalam setiap bahasa adalah fenornena yang wajar saja ditemui mengingat kontak antarbahasa saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi karena derasnya arus informasi dan globalisasi. Fenomena ini pun dapat ditemui dalam bahasa Jepang yang memiliki banyak kata pinjaman atau gairaigo. Bahasa jepang sejak awal meminjam kata-kata dari bahasa Cina, namun kata-kata itu tidak digolongkan ke dalam gairaigo. Gairaigo dalam bahasa Jepang adalah kata-kata asing (selain bahasa Cina) yang menjadi bahasa Jepang dan digunakan sebagai milik sendiri, dan biasanya ditulis dalam katakana. Karena merupakan produk asing, kata pinjaman seringkali mengalami penyesuaian-penyesuaian yang kemudian melahirkan perbedaan-perbedaan, seperti pada lafal, bentuk kata, jenis maupun kelas kata, bahkan sampai kepada makna katanya.Umumnya kata pinjaman dalam bahasa Jepang terbagi dua : kata pinjaman yang bermakna sama dengan makna asalnya dan kata pinjaman yang berbeda maknanya dengan makna asalnya. Skripsi ini membahas kata pinjaman yang disebut belakangan. Kata pinjaman bahasa Jepang dapat berbeda dari makna asalnya (bergeser, menyempit, meluas) antara lain karena penyingkatan kata, perubahan kelas kata, peminjaman hanya satu makna dari banyak makna kata asal, makna khusus yang dimiliki kata tersebut sebagai kata pinjaman, dan hubungan kata serta arti. Beberapa kata pinjaman merupakan bentukan Jepang sendiri dan seringkali memiliki makna yang amat berbeda dibandingkan dengan makna dalam bahasa asalnya. Narnun, tidak berarti pemakaian makna kata pinjaman dalam bahasa Jepang tersebut keliru, karena makna kata bersifat arbiter dan konvensional. Keberadaan kata pinjaman dalam bahasa Jepang merupakan gambaran dari bangsa Jepang yang suka meniru namun sekaligus kreatif menciptakan kata-kata baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Puryadi
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
499.221 2 DED p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Yasmin Pratiwi
"Bahasa anak muda bersifat dinamis dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Di Jepang, salah satu kata yang mengalami perkembangan tersebut adalah kata egui. Kata egui awalnya bermakna ‘intens’ dan ‘brutal’. Makna awal kata egui tersebut, mulanya digunakan dalam konteks ujaran yang negatif. Namun, akhir-akhir ini kata egui juga digunakan dalam konteks ujaran yang positif, sehingga tampaknya kata egui mengalami perluasan makna. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perluasan makna kata egui dalam wakamono kotoba (bahasa anak muda Jepang). Sumber data penelitian ini diambil dari ujaran-ujaran di media sosial Twitter. Untuk membantu analisis makna egui, disebarkan kuesioner kepada penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menemukan bahwa kata egui dapat memiliki makna sugoi, totemo, kakkoii, dan kawaii. Walaupun begitu, makna awal kata egui seperti kitsui, mugoi, tsurai, serta mazui juga masih tetap digunakan. Selain itu, dalam penggunaannya, kata egui dapat digunakan sebagai adjektiva, interjeksi, dan adverbia

The languange of young people is dynamic and continues to develop with the times. In Japan, one of the words that has experienced this development is the word egui. The word egui originally meant ‘intense’ and ‘brutal’. The initial meaning of the word egui, was originally used in a negative context of speech. However, lately the word egui is also used in a positive context of speech, so it seems that the word egui has other meanings. Based on this, the meaning of egui is broadening. Thus, the purpose of this study is to explain the broadening meaning of the word egui in wakamono kotoba (Japanese youth language). The data sources in this study were taken from speeches on Twitter. To help analyze the meaning of egui, a questionnaire was distributed to native Japanese speakers. The result of the study found that the word egui can have the meanings of sugoi, totemo, kakkoii, and kawaii. Even so, the initial meaning of egui such as kitsui, mugoi, tsurai, and mazui are still used. In addition, in its use, the word egui can be used as an adjective, interjection, and adverb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zukri Karjadi
"Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap kata-kata pinjaman asal BP yang sudah.menjadi kosa kata BI, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Sebagian dari kata-kata pinjaman asal BP yang sudah menjadi kosa. kata BI memang mengalami perubahan makna. Perubahan maknanya berupa penyempitan,perluasan dan perubahan makna seluruhnya. 2). Kata-kata pinjaman BI asal BP yang mengalami perubahan makna lebih banyak jumlahnya dibandingkan kata-kata pinjaman BI asal BP yang tidak mengalami perubahan makna. Hal ini terlihat dari persentase jumlah yang tercantum di bawah ini. Kata-kata yang tidak mengalami perubahan makna persentasenya 42,19 % dan kata-kata yang mengalami perubahan makna persentasenya 57,81 %. Kata-kata pinjaman yang mengalami perubahan makna persentasenya sebagai berikut: penyempitan (75,68 %), perluasan_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Elizabeth
"ABSTRAK
Kata pinjaman adalah kata-kata dari bahasa lain yang utuh dipinjam ke suatu bahasa. Prancis merupakan salah satu dari ratusan bahasa yang dipinjam dalam KBBI V dalam kolom pranala bahasa. Blaszczyk dalam bukunya mengatakan bahwa Prancis merupakan pusat mode dunia sehingga istilah-istilah yang digunakan dalam bahasa dan budaya Prancis lazim dipinjam. Dalam peminjaman kata, makna kata seringkali berubah karena kata pinjaman harus melewati serangkaian penyesuaian, baik bentuk dan maknanya, untuk masuk ke dalam bahasa lainnya. Dengan metode analisis kualitatif, teori kata pinjaman Haspelmath dan Tadmor, serta rumusan teori perubahan makna Traugott, penelitian ini mengungkap adanya perubahan makna yang terjadi pada kata-kata pinjaman bahasa Prancis bidang mode lewat analisis komponen makna Nida dalam Widyastuti. Berdasarkan hasil analisis data, 10 dari 14 kata pinjaman mode berbahasa Prancis dalam KBBI V mengalami perubahan makna. Makna kata bergeser, bertambah, dan juga berkurang sesuai dengan kebutuhan dan faktor sosial penutur bahasa Indonesia. Perubahan bentuk hanya terjadi pada tiga kata pinjaman sementara yang lainnya dipinjam bentuknya. Kata mengalami penyempitan makna karena penutur bahasa Indonesia tidak membutuhkan seluruh makna dalam bahasa Prancis sementara perluasan makna terjadi demi menyesuaikan dengan realitas berbeda yang dialami penutur bahasa Indonesia dari penutur bahasa Prancis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widhyasmaramurti
"Setiap orang, saat menjalani hidupnya tidak pernah terlepas dari emosi. Emosi, atau rasa hati, juga dapat diartikan sebagai bentuk rasa takut, marah, cinta, dan lain-lain (Eysen, 1975: 321). Adapun rasa marah, dapat berupa rasa ketidaksukaan, ketidakpuasan, antipati, sakit hati, ataupun benci yang timbal dalam diri seseorang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian lama kian melaju. Di sana-sini timbul pendapat, pikiran serta teori-teori baru. Sebagai salah satu unsur bahasa, kata mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan tersebut. makin banyak pendapat, pikiran serta teori-teori baru ditemukan, makin banyak pula kata-kata yang dipergunakan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muis
Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010
499.221 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Yuliyanti
"ABSTRAK
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, ruang lingkup, sumber data, prosedur kerja, dan sistematika penyajian.
Dalam bab II dijabarkan teori-teori yang digunakan dalam skripsi ini. Sebagai landasan teori, digunakan teori-teori dari Einar Haugen, Charles F Hockett, Wolfgang Fleischer, dan Broder Carstensen. Konsep tentang kata pinjaman didasarkan pada teori dari Einar Haugen dan Charles F Hockett. Sedangkan teori Wolfgang Fleischer dan Broder Carstensen digunakan sebagai landasan untuk teori pembentukan kata pinjaman.
Bab III berisi analisis data secara keseluruhan terdapat 130 kata pinjaman bahasa Inggris yang dianalisis. 130 kata tersebut terdiri dari 97 kata yang terrnasuk ke dalam bentuk kata pinjaman loanword, 8 kata loan blend, 2 kata loanshift, 17 kata creation, dan 6 kata bentuk setengah terjemahan.
Bab IV berisi kesimpulan dari penelitian ini. Komposita merupakan proses pembentukan kata yang paling banyak muncul. Selain itu, terdapat juga proses pembentukan kata yang lain, seperti derivasi, prefiksasi, Abkurzung, dan Kurzwort.

"
1999
S14681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Bharata
"Bahasa yang hidup manapun tentu mengalami perubahan yang memang mtangkin tidak nampak kepada pemakai-pemakai bahasa itu sendiri di dalam waktu yang pendek, tetapi secara kumulatif dan dalam waktu cukup lama akan terlibat denoan jelasnya perubahan itu. (Samsuri, Analisis Bahasa. 1987:50). Demikian pula halnya dengan bahasa Jepang, yang juga mengalami perubahan dari japan ke jaman. Salah satu perubahan dalam bahasa Jepang adalah munculnya kata pinjaman (loanwords), yang di dalam bahasa Jepang disebut gairaigo. Kata pinjaman adalah kata dari bahasa asing yang telah mengalami penyesuaian dalam bahasa nasional. Kata pinjaman muncul sebagai salah satu akibat dari adanya hubungan antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa lain. Menurut Komisi Pene1iti Bahasa Nasional Jepang (Koko go Singikai) yang dimaksud dengan kata pinjaman umumnya adalah kata-kata yang berasal dari Barat (Eropa-Amerika) yang masuk ke Jepang setelah akhir jaman Muromachi. Kango juga merupakan kata yang berasal dari negara asing (Cina), meskipun demikian tidak termasuk sebagai kata pinjaman karena Kango telah ada sejak jaman dahulu. Kata dari bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Jepang selain mengalami penyesuaian dalam bahasa Jepang, juga dapat mempengaruhi sistem bahasa Jepang itu sendiri. Menurut Ohso, kata pinjaman seringkali membawa bunyi bunyi baru dari bentuk-bentuk baru, namun banyak kasus dimana bunyi-bunyi bahasa asinq tersebut dirubah agar sesuai dengan sistem bunyi bahasa yang dimasukinya. Dan penyesuaian tersebut bersifat sangat teratur. Masyarakat tidak dengan begitu saja menggantikan bunyi-bunyi baru tersebut dengan segmen-segmen bahasanya yang arbitrer, (Ohso, 1973:1). Pendapat Ohso ini sejalan dengan prinsip peminjaman kata yang dikemukakan oleh Hyman seperti yang dikutip olehnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>