Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waworuntu, Adrianus Laurens Gerung
"Negeri Cina memiliki berpuluh-puluh suku bangsa yang membentuk masyarakat Cina dewasa ini, dengan berbagai kekhususan budaya masing-masing. Salah satu dari suku bangsa - suku bangsa ini ialah suku bangsa minoritas Hui. Suku bangsa ini memeluk agama Islam, tetapi berbudaya campuran yang merupakan hasil akulturasi antara budaya Islam dengan budaya Cina. Mereka inilah yang sering dise_but sebagai kaum muslim Cina.
Selain suku bangsa Hui sebenarnya masih ada bebe_rapa suku bangsa minoritas Cina lainnya yang memeluk aga_ma Islam, seperti, suku bangsa Baoan, suku bangsa Salar, dan suku bangsa Uighur. Namun, suku bangsa Hui ini menja_di khas, karena mempunyai sejarah yang menarik yang ter-jalin dengan sejarah Cina sejak pembentukan mereka pada jaman Yuan di Abad ke X1V. Mereka tersebar di seluruh pe_losok negeri Cina saat ini; mereka berbicara memakai baba_sa Cina, berpakaian sebagaimana orang Cina, mendirikan mesjid-mesjid yang tampak luarnya menverupai kuil-kuil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tuty Nur Mutia
"ABSTRAK
Dasar pemilihan topik skripsi ini adalah, karena Serikat Rahasia merupakan salah satu hal yang unik dari sejarah Cina. Serikat Rahasia sebagai organisasi yang - anggotanya sebagian besar adalah orang miskin dan kurang pendidikan, dapat melakukan gerakan yang berwawasan ke-bangsaan, walaupun dalam hal ini masih terbatas pada pengertian sebagai bangsa Hat, bukan bangsa Tiongkok.Dalam Bab I yang merupakan pendahuluan, dan Bab II, diuraikan dengan terinci asal usul dan seluk beluk Seri_kat Rahasia di Cina. Penguraian meliputi hal-hal ; sejarah kelahiran Serikat Rahasia, faktor-faktor pendorong timbulnya Serikat Rahasia, tujuan dan bentuk kegiatannya, keanggotaan dan sistem organisasinya, ritual, sumpah dan upacara pelantikan anggota, wanita dalam Serikat Rahasia, kartu anggota, bahasa_rahasia, serta sanksi atau sistem hukuman dalam Serikat Rahasia. Gerakan yang dilakukan Serikat Rahasia pada abad XIX diuraikan dalam Bab III. Dalam kaitan ini diuraikan pula latar belakang keadaan sosial, ekonomi, dan politik Cina pada masa itu, sehingga dapat memperjelas hu_bungan keadaan tersebut dengan perkembangan dan gerakan Serikat Rahasia di Cina. Beberapa gerakan yang dianggap cukup berhasil dalam sejarah Cina, diambil sebagai con_toh untuk menunju kan sejauh mana peranan Serikat Raha_sia dalam sejarah pergerakan rakyat Cina.Revolusi 1911 yang merupakan perbatasan antara sejarah Cina tradisional dan moderen, dijadikan puncak pengamatan peranan Serikat Rahasia dalam sejarah Cina. Serikat Rahasia sesudah periode ini tidak banyak berinisiatif dalam melakukan gerakan, karena perannya telah diambil alih oleh organisasi profesional maupun oleh or-ganisasi politik, yang berkembang sejalan dengan perkem_bangan sosial, ekonomi dan politik Cina. Serikat Rahasia sejak saat ini lebih menonjol dalam kegiatan kriminal, walaupun hal ini sebenarnya sangat bertentangan dengan tujuan awal terbentuknya Serikat Rahasia di Cina.

"
1986
S13069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Prajudi Atmosudirdjo
Jakarta: Pradnya Paramita, 1984
306.3598 PRA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
"Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi.

This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Sumalyo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997
R 724.6 YUL a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Nurliana
"Dewasa ini Amerika Serikat terkenal sebagai negara industri yang modern. Perkembangannya sebagai sebuah negara modern terjadi setelah Perang Saudara (1860-1865). Oleh Mark Twain masa ini disebut The Gilded Age. Ini merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Amerika, karena pada masa inilah berlangsung perkembangan industrialisasi secara besar-besaran yang mentransformasikan keseluruhan perekonomian dan masyarakat Amerika; yang semula bersifat agraris menjadi industrial. Hal ini ditandai antara lain oleh tumbuhnya pabrik-pabrik manufaktur dan perusahaan-perusahaan besar. Sejalan dengan itu tumbuh pula kota-kota industri baru termasuk kota-kota pertambangan.
Memasuki abad ke-19 banyak faktor yang mendorong pertumbuhan industri. Sumber daya alam yang melimpah tersimpan di wilayah Barat. Para imigran, terutama para petani dari Eropa Selatan dan Eropa Timur serta orang Cina, merupakan sumber daya manusia tenaga kerja dan juga konsumen, sehingga terbuka pasar domestik yang luas. Bila pada tahun 1820 yang datang berjumlah 8385 orang, maka pada tahun 1825 jumlahnya sudah 10.199 dan lima tahun kemudian 23.322 jiwa. Jumlah pendatang pada tahun 1840 sudah tiga kali lipat atau sekitar 1,7 juta dan pada tahun 1850an berjumlah 2,6 juta lebih imigran. Pada tahun 1854 dalam satu tahun jumlah pendatang mencapai 427.833 orang. (Tindall, 1984: 452-453). Mereka ini disebut The New Immigrant (kaum imigran baru) karena mempunyai budaya yang berbeda dari pendatang terdahulu. Mereka pada umumnya beragama Katholik, kecuali orang Cina, sedangkan pendatang sebelumnya mayoritas beragama Protestan. Selain itu tidak sedikit tenaga kerja dari daerah pertanian berurbanisasi ke kota-kota industri.
Untuk perkembangan industri ini modal domestik sudah memadai, karena budaya yang dominan berdasarkan semangat Puritanisme telah menghasilkan warga yang berjiwa wiraswasta. Bekerja keras, hemat, dan hidup sederhana menghasilkan semangat kapitalis. Mereka berusaha menangkap setiap kesempatan yang datang.
Perkembangan sistem transportasi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan perekonomian, khususnya perindustrian. Wilayah Amerika yang berbentuk kontinen (dataran) dengan cepat berkembang ketika jalan raya, jalan kereta api dan terusan-terusan dibangun dan berhasil membuka wilayah-wilayah terpencil namun potensial bagi pengembangan ekonomi.
Di samping itu sistem komunikasi yang cepat seperti ditemukan telegraf oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1844 dan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 juga menunjang perkembangan kehidupan perekonomian. Jadi, sistem komunikasi baru bersama-sama dengan sistem transportasi telah mendorong proses integrasi dan mempererat hubungan antara manusia yang komplek yang menjadi salah satu ciri industrialisasi modern. Tambahan lagi perkembangan transportasi dan komunikasi telah menghubungkan berbagai wilayah, sehingga memudahkan transmisi aktivitas investasi dan produksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
D559
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangkunagaran is a Javanese traditional rule that was established in 1757 under the leadership of Raden Mas Said, who styled Mangkunagara I. In development, Praja mangkunagara have experiencrd progress and glory under the leadership of Mangkunagara IV (1853 - 1881)...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 04 Soe k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wardiningsih Soerjohardjo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjono Soekanto
Bandung: Alumni, 1985
340.57 SOE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>