Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Putri Kusumawardani
"Perayaan tahun baru Imlek sampai saat ini masih tetap dirayakan oleh orang-orang Cina peranakan di Indonesia, misalnya orang-orang Cina peranakan yang berada di desa Cileungsi. Mereka berusaha untuk tetap dapat melestarikan budaya yang merupakan peninggalan leluluhur. Namun dengan adanya peraturan dari pemerintah Indonesia mengenai perayaan hari-hari besar Cina, maka pelaksanaannya hanya dalam lingkungan terbatas. Sekalipun demikian mereka tetap dapat menyelenggarakan perayaan hari-hari besar tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S18619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Septiyani
"Masyarakat Cina merupakan masyarakat yang terkenal sebagai masyarakat yang teguh menjalankan tradisi merayakan hari-hari raya tradisional. Ini dapat dilihat dari bermacam-macam hari raya yang mereka rayakan dalam kehidupannya, misalnya Ceng Bang (Qing Ming/_) yang jatuh pada tanggal 5 April atau Festival Lentera yang di Indonesia dikenal dengan Cap Go Meh atau Yuan Xiao (_) yang jatuh pada tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek. Menurut beberapa sumber, pada dasarnya hanya ada tiga perayaan panting yang biasa dirayakan oleh masyara_kat Cina, yaitu Pesta Musim Semi (Chun Jie/_), Pesta Perahu Naga (Duan Wu Jie,/_) dan Pesta..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurika Arianti Permanasari
"Skripsi ini membahas pelaksanaan tradisi perayaan tahun baru Imlek oleh masyarakat etnis Cina di Kota Bogor dewasa ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penulisan deskriptif. Data-data diperoleh melalui dua metode, yaitu kepustakaan dan wawancara. Responden berjumlah 25 orang mewakili wilayah administratif, usia, religi, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat etnis Cina di Kota Bogor merayakan tahun baru Imlek; telah terjadi perubahan dalam pemahaman dan pelaksanaan tradisi perayaan tahun baru Imlek bagi etnis Cina di Kota Bogor. Penulis berpendapat bahwa faktor penguasaan bahasa dan pemahaman akan tradisi budaya Cina serta keadaan lingkungan sosial budaya, sebagai penyebab berbagai perubahan yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13910
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fayola Jacintha Howidjaja
"Perayaan Imlek dan Cap Go Meh telah mengalami transformasi signifikan seiring dengan dampak pandemi COVID-19. Sebelumnya perayaan ini selalu dikenal dengan kemeriahan dan keramaian, namun karena adanya pandemi COVID-19, adaptasi diperlukan dalam banyak aspek, baik substansial maupun dekoratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka dan wawancara mendalam, yang melibatkan seorang pelestari budaya di Klenteng Boen Tek Bio. Hasil analisis menunjukkan perubahan signifikan baik dalam pelaksanaan maupun persepsi terhadap perayaan tersebut. Transformasi ini tidak hanya mempertahankan esensi perayaan, tetapi juga memperkaya maknanya dengan inovasi dan ketahanan dalam menghadapi tantangan global.
The Chinese New Year (Imlek) and Cap Go Meh celebrations have undergone significant transformation due to the impact of the COVID-19 pandemic. Previously known for their festivity and crowded gatherings, these celebrations required adaptations in many aspects, both substantial and decorative, due to the pandemic. This study aims to explore the impact of the COVID-19 pandemic on the Imlek and Cap Go Meh celebrations in Jakarta. The research employs a qualitative method with literature review and in-depth interview techniques, involving a cultural preservationist at the Boen Tek Bio Temple. The analysis results indicate significant changes both in the implementation and perception of these celebrations. This transformation not only maintains the essence of the celebrations but also enriches their meaning with innovation and resilience in facing global challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Zaenal Abidin Eko Putro
"Tesis ini mencoba mengangkat salah satu kekayaan khazanah kebudayaan orang Tionghoa, yaitu perayaan Tahun Baru Imlek. Sejak dijadikannya hari libur nasional pada tahun 2003, perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan secara lebih leluasa, sekalipun hambatan perayaannya sebenanya telah hancur seiring lengsernya kekuasaan Orde Baru, dan saat ini telah jauh menjangkau ruang publik (negara). Semula diberi kebebasan, kemudian dilarang sejak keluarnya Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 untuk dirayakan secara publik, secara terang-terangan. Akibatnya kemudian dirayakan secara sembunyi-sembunyi, berada dalam wilayah privat berbasis keluarga. Riset ini juga menunjukkan basis ontologis dari perayaan Tahun Baru Imlek adalah peristiwa keluarga, dan kemudian beranjak menjadi perayaan yang bersifat publik. Tidak juga ketinggalan dipotret perubahan-perubahan apa yang mengitari pada wujudnya yang publik itu. Penanggalan bulan (Yinli, versi Mandarin baku atau Imlek versi dialek Hokkian) yang pergantian tahunnya selalu dirayakan oleh orang Tionghoa menuturkan banyak versi. Penggunaan istilah Tahun Baru Imlek dalam tesis ini berarti versi sebagian yang dipakai dan adalah versi rakyat kebanyakan yang mengaitkan perayaan pergantian tahun bulan (lunar year) dengan hal ikhwal bercocok tanam. Sebagai ucap syukur yang lebih dari sekadar kehidupan (more to life). Ketika membicarakan kekinian perayaan Tahun Baru Imlek, khususnya sejauh penelitian ini menjangkau para informan, ada dua versi utama bagi yang merayakan, yakni apakah ia bagian dari tradisi atau bagian dari ritual. Perdebatan antara dua hal ini belum selesai hingga kini. Setelah keran ketersumbatan terbuka, perayaan Tahun Baru Imlek menghadirkan beragam bentuk maupun versi perayaannya. Selain perayaan dilakukan di ruang-ruang publik, seperti gedung perkantoran, mal, restoran, hotel dan sebagainya, juga dilakukan perayaan yang bersifat nasional yang dihadiri presiden dan para tokoh politik lainnya, yang intinya mengarah pada ruang publik (public sphere). Dirayakannya di pusat-pusat keramaian juga telah menyulap perayaan Tahun Baru Imlek menjadi sarana bagi jalur komoditas yang artinya mengundang para kapitalis untuk masuk. Beranjaknya dari ruang privat ke ruang publik, perayaan Tahun Baru Imlek telah beresonansi menjadi perayaan publik, apalagi sejak tahun 2002 telah menjadi hari libur secara nasional. Hal ini sekaligus mengundang telisikan kemungkinan adanya indegenisasi, lokalisasi ataupun kontekstualisasi perayaan Tahun Baru Imlek, atau secara umum perjumpaan orang Tionghoa dengan orang Indonesia lainnya dalam kemozaikan Indonesia.
This thesis aims to elaborate the phenomenon of celebration of Lunar New Year for Tionghoa or known as Imlek. The celebration echoed thoroughly nationwide as well as Idul Fitri festival, Christmast, and so forth. In current political situation, however, Imlek has been acknowledged by Indonesian government eventually emerging unconscious dilemma for Tionghoa. In one hand, Indonesian government admitted Imlek as an official holiday denotes that there seems to be recognition for Chinese minority culture as a part of Indonesian culture. In other hand, that acknowledgment emerging of what so called ?hidden conflict? among Chinese elite figures or communities in Indonesia. Whereas many Tionghoa paid attention Imlek in a sense of religious ritual as a matter claimed by Chinese Confucian, and the same time acclaimed by other Chinese particularly not Confucian as merely a cultural matters. This condition inevitably endorses what so-called ?high tension? among the elite figures. A paradigm shift from spirituality of farmer rituals to mass culture (Adorno & Horkheimer), therefore, hasn?t recognized by Chinese elite in a matter effect of that smooth and high conflict. The overwhelming celebration of Imlek is still closes to euphoria phase for Chinese population. Reinterpreting of Spring Festival or in Indonesia cited as Imlek, now is an important search for not only Chinese ethnic but also Indonesian population generally. In this thesis, I also would like to examine the current Imlek celebration in Indonesia and also connected to make it more locally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Vania
"Perayaan Tahun Baru Imlek (春节 chūnjié) dan Cap Go Meh (元宵节 yuánxiāo jié) adalah perayaan tahunan kaum Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh terhambat karena pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 yang mengatur tentang kepercayaan dan adat istiadat Tiongkok. Artikel ini membahas berbagai faktor yang menyebabkan pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Artikel ini secara spesifik membahas mengenai perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh pada masa berlakunya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 berlandaskan hasil wawancara dengan dua orang narasumber yang mengalami dampak dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Hasil analisis menunjukkan pelaksanaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh mengalami perubahan karena adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 serta undang-undang lain yang dikeluarkan dalam upaya asimilasi telah menyebabkan generasi muda kaum Tionghoa kurang mengenal budaya Tionghoa, terutama yang berkaitan dengan makna perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

Chinese New Year celebrations (春节 chūnjié) and Cap Go Meh (元宵节 yuánxiāo jié) , an annual Chinese celebrations around the world, including Indonesia. However, the
implementation of the Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh was hampered because the government issued the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 (Inpres 14/1967), which regulates Chinese religious beliefs and customs. This article discusses various factors that caused the Indonesian government to issue Presidential Instruction Number 14 of 1967. This article spesifically discusses the Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh during the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 period based on the results of interviews with two sources who experienced the impact of the enactment of Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967. The result of the analysis show that the implementation of the Lunar New Year and Cap Go Meh has changed due to the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967. Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 and other laws issued in an assimilation effort have caused the younger generation of Indonesian Chinese to be less familiar with Chinese culture, especially related to the meaning of Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Darmawan
"Tuberkulosis paru hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Prinsif pengendalian TB Paru adalah menemukan kasus sebanyak-banyaknya dan menyembuhkan semua kasus yang ditemukan. Upaya penemuan kasus baru dilakukan melalui pemeriksaan dahak dari kontak penderita TB Paru BTA positif. Cakupan penemuan kasus TB Paru melalui pemeriksaan dahak di Puskesmas Cileungsi masih rendah 44,24%.
Penelitian kuantitatif non eksperimental ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (kepatuhan kontak) dan independen sebagai faktor predisposing, enabling dan reinforcing (bivariat) dengan uji statistik menggunakan Chi-square dilanjutkan uji regresi logitik untuk mengetahui faktor yang paling dominan (multivariat). Jumlah sampel 85 responden yang merupakan kontak penderita TB BTA positif yang berobat ke Puskesmas Cileungsi pada trimester pertama 2013.
Hasil penelitian ini diketahui tingkat kepatuhan kontak masih rendah 22,4% dengan determinan kepatuhan yang signifikan antara lain tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap yang termasuk predisposing factor. Jarak, waktu tempuh, dan besar biaya yang harus dikeluarkan yang termasuk enabling factor. Dukungan keluarga, masyarakat dan petugas yang termasuk reinforcing factor. Pengetahuan kontak tentang TB merupakan determinan yang paling dominan. Diharapkan dengan diketahuinya determinan kepatuhan kontak menjadi salah satu pertimbangan puskesmas dalam menciptakan terobosan untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus TB baru.

Pulmonary tuberculosis is still a public health problem in Indonesia. Principle of Pulmonary TB control is to find as many cases and cure of all cases are found. Efforts made the discovery of new cases through sputum examination of contacts of smear positive pulmonary TB patients. Coverage of TB case detection by sputum examination at the health center is still low Cileungsi 44.24%.
This non-experimental quantitative study using cross-sectional approach to determine the relationship between the dependent variable (compliance contact) and independent as a factor predisposing, enabling and reinforcing (bivariate) by using a statistical test Chi-square test was continued logistic regression to determine the most dominant factor (multivariate ). Total sample of 85 respondents who are contacts of smear positive TB patients treated at the health center Cileungsi in the first trimester of 2013.
Results of this study are known contact is low compliance rate of 22.4% with a significant determinant of adherence such as the level of education, knowledge and attitudes that include predisposing factor. Distance, travel time, and the large costs which include enabling factor. Support families, communities and officials including reinforcing factors. Knowledge about TB contact is the most dominant determinant. It is expected that with the known determinants of compliance contacts into one of the considerations in creating breakthrough health centers to improve the coverage of the discovery of new TB cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhara Aisya
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui makna simbol fu (?) bagi masyarakat Cina, serta hubungan dan kaitan antara sebuah simbol fu (?) dengan perayaan Tahun Baru Cina. Makna simbol fu (?) bagi masyarakat Cina serta kaitan simbol fu (?) dengan perayaan Tahun Baru Cina dapat diketahui melalui analisa terhadap makna dari aksara fu (?), latar belakang seperti mitos dan mitologi simbol fu (?) digunakan pada saat perayaan Tahun Baru Cina, elemen warna simbol fu (?) dan peletakan simbol fu (?) pada saat perayaan Tahun Baru Cina. Simbol fu (?) dengan perayaan Tahun Baru Cina memiliki kaitan antara suatu perayaan yang besar dengan simbol yang mendukung perayaan tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivina Tria Qanitah
"Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kecamatan yang dilintasi oleh proyek pembangunan jalan Tol Cimanggis-Cibitung. Adanya pembangunan jalan tol tersebut diasumsikan memiliki dampak terhadap perkembangan urban sprawl yang dilihat dari perubahan penutup lahan permukiman tidak terencana dan membuat terjadinya alih fungsi lahan. Agar terkendali, prediksi urban sprawl perlu dilakukan melalui prediksi perkembangan permukiman yang disesuaikan dengan rencana pada RTRW. Penelitian ini menggunakan citra Maxar dan Airbus yang diperoleh dari Google Earth untuk membuat klasifikasi penutup lahan dengan metode Support Vector Machines (SVM) supervised classification. Prediksi penutup lahan hingga tahun 2037 dilakukan berbasis Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) pada perangkat IDRISI Selva 17 yang didasari oleh faktor penentu. Hasil menunjukkan bahwa wilayah sekitar lokasi jalan tol, mengalami perubahan penutup lahan dari permukiman, lahan terbuka, dan vegetasi pertanian menjadi vegetasi non pertanian. Penutup lahan permukiman meningkat perkembangannya secara signifikan ke bagian selatan dan timur Kecamatan Cileungsi mengikuti jaringan jalan, termasuk dengan permukiman yang tidak terencana pada RTRW, yang menandakan proses urban sprawl terjadi secara perembetan memanjang atau ribbon development.

Cileungsi District, Bogor Regency is one of the districts crossed by the Cimanggis-Cibitung toll road construction project. The construction of the toll road indicates that it has had an impact on the development of urban sprawl as seen from unplanned organizational land cover changes and resulting land conversion. In order to be under control, predictions of urban sprawl need to be done through predictions of organizational development that are adjusted to plans in the RTRW. This research uses Maxar and Airbus images obtained from Google Earth to create land cover classifications using the Support Vector Machines (SVM) supervised classification method. Land cover predictions until 2037 are carried out based on Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) on the IDRISI Selva 17 device which is based on determining factors. The results show that the area around the toll road location experienced changes in land cover from organization, open land, and agricultural vegetation to non-agricultural vegetation. Organizational land cover increases its development significantly to the southern and eastern parts of Cileungsi District following the road network, including unplanned organization in the RTRW, which indicates that the urban sprawl process occurs in a ribbon development."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>