Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pudjiastuti Sudewo
"ABSTRAK
Skripsi ini membicarakan Konferensi Islam Asia Afrika I yang diselenggarakan pada tanggal 6 - 14 Maret 1965 di gedung Merdeka Bandung. Adapun tujuan dari diselenggarakan konferensi ini adalah untuk menyatukan umat Islam di Asia dan Afrika, untuk melenyapkan penindasan di Asia dan Afrika, dalam rangka memelihara perdamaian internasional.
Konferensi Islam Asia Afrika I ini didahului oleh Konferensi Pendahuluan yang diselenggarakan pada tanggal 6 - 14 Juni 1964 di Markas Besar Ganefo Senayan Jakarta. Adapun Konferensi Pendahuluan Konferensi Islam Asia Afrika ini dihadiri oleh delapan negara, yaitu Indonesia sebagai penyelenggara, Iraq, Nigeria, Pakistan, Philipina, Saudi Arabia, Thailand dan Republik Persatuan Arab. Tujuan dari Konferensi Pendahuluan ini adalah untuk mempersiapkan penyelenggaraan Konferensi Islam Asia Afrika I.
Konferensi Islam Asia Afrika I dihadiri oleh 33 negara peserta dan empat negara peninjau. Konferensi ini membicarakan masalah-masalah yang dihadapi umat Islam di Asia dan Afrika khususnya dan di dunia pada umumnya, serta untuk menyatukan umat Islam di Asia dan Afrika. Konferensi Islam Asia Afrika I telah berhasil memberikan dasar pemikiran bagi kerja sama antar umat Islam dalam memperjuangkan kehidupan dunia yang penuh kedamaian, yaitu dengan dikeluarkannya Deklarasi Konferensi Islam Asia Afrika. Di samping itu juga Konferensi Islam Asia Afrika I ini telah berhasil membentuk Organisasi Islam Asia Afrika.

"
1989
S12755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Lusiana Dewi
"ABSTRAK
Studi tentang Konferensi Mahasiswa Asia Afrika yang berlangsung pada tanggal 30 Mei 1956 hingga tanggal 7 Juni 1956. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan proses berlangsungnya Konferensi Mahasiswa Asia Afrika sehingga berhasil dengan sukses, dengan tidak melupakan suasana, situasi, dan kondisi yang terjadi selama berlangsungnya Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tersebut.
Kegiatan ini adalah bersifat internasional, yang melibat_kan berbagai bangsa dan berbagai kepentingan. Kehidupan kemaha_siswaan di Indonesia pada waktu itu sedang mengalami pergeser_an dan perubahan baik di bidang sosial, politik dan budaya, maka tidaklah heran bila Konferensi Mahasiswa Asia Afrika nyaris mengalami kegagalan. Dari hasil penelitian penulis, menunjukkan ada faktor_-faktor yang menyebabkan Konferensi Manasiswa Asia Afrika ham_pir mengalami kegagalan.

"
1990
S12319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
The National Committee for the Commemoration of the Thiertieth Anniversary of the Asian-African Conference
Jakarta: Departemen Luar Negeri, 1985
R 327.17 A 389
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Sena Utama
Serpong : CV. Majin Kiri, 2017
327.506 WIL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wawolangi, F.X.
"ABSTRAK
Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan teori
soft power dalam Politik Luar Negeri RI. Contoh kasus yang paling nyata
adalah ketika Indonesia melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
2005. KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan sebagai even yang monumental,
karena selain KTT tersebut sebagai peringatan pelaksanaan KAA 1955, KTT
tersebut menawarkan suatu kerjasama baru di antara negara-negara Asia
Afrika pada saat itu. Wajah dunia pada saat itu berubah ketika serangan teroris
di Amerika Serikat pada tahun 2001, selanjutnya tindakan unilateralisme AS
memaksakan negara-negara lain di dunia untuk menyelamatkan dirinya
masing-masing. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang baru saja
mengalami transformasi politik, diharapkan untuk segera mengambil langkah
yang terbaik untuk kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu Indonesia
kembali menawarkan bentuk kerjasama baru yang lebih konkrit dan
membangun dalam bentuk NAASP yang disepakati dalam KTT Asia Afrika
2005. Politik Luar Negeri RI melalui KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan
sebagai perwujudan dari teori soft power. Sejauh mana KTT Asia Afrika 2005
dapat mewujudkan kepentingan nasional Indonesia pada saat itu, akan
menentukan keefektifan dari soft power itu tersebut.
Tesis ini menggunakan pendekatan teori soft power, Joseph Nye sebagai
dasar pemikirannya. Selain itu untuk menjelaskan perilaku suatu negara dalam
mempertahankan kepentingan nasionalnya, digunakan teori 3 unit analisa
Howard Letner.

ABSTRACT
The main purpose of this thesis is to understand how far the use of soft power
theory in Indonesian Foreign Policy. The most obvious case is when Indonesia
conducted Asian African Summit Conference 2005. Asian African Summit
Conference 2005 can be regarded as a monumental event, because apart from
the summit as a commemoration of Asian African Conference 1955, the
summit offered a new cooperation between Asian and African countries at that
time. The world has changed since 9/11, furthermore unilateral act by US
forced another countries to defended their own interests by their own way. On
the other hand, Indonesia as a country that recently experienced a political
transformation, are expected to take the best decisions immediately for its
national interests. Therefore, Indonesia back to offer new form of cooperation
more concrete and constructive in New Asian African Strategic Partnership
(NAASP) which was agreed in the Asian African Summit Conference 2005.
Indonesian foreign policy through the Asian African Summit Conference 2005
can be said as the realization of the soft power theory. How far this summit can
bring Indonesian national interests at that time will determine the effectiveness
of soft power theory.
This Thesis uses the soft power theory by Joseph Nye as its rational approach.
In addition to explaining the behavior of the country in defending its national
interests, this thesis uses unit analysis theory by Howard Letner."
2010
T27791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zukhrufa Ken Satya Dien
"Kajian ini menjelaskan mengenai peran masyarakat lokal Bandung dalam menyukseskan Konferensi Asia Afrika yang terlaksana selama sepekan. Konferensi Asia Afrika merupakan konferensi tingkat internasional yang diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Dalam konferensi tersebut menghasilkan dasasila Bandung, mulai bermunculan negara yang merdeka, dan terlaksananya kegiatan internasional lainnya. Hasil konferensi tersebut menjadi sebuah tanda bahwa konferensi berhasil terlaksana. Keberhasilan konferensi tersebut tidak terlepas peran panitia dari masyarakat lokal yang terlibat mendukung konferensi. Akan tetapi, keberhasilan tersebut menyebabkan hanya orang dari kalangan elit saja yang dikenal dan dituliskan, tidak seperti masyarakat lokal yang juga memiliki peran dalam konferensi tersebut. Studi ini menemukan bahwa peran yang dilakukan oleh masyarakat lokal Bandung menjadi fokus keberhasilan Konferensi Asia Afrika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan pendekatan sejarah lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Konferensi Asia Afrika tidak hanya berasal dari orang-orang besar yang sudah tertuliskan dalam dokumen. Akan tetapi, terdapat peran dari orang kecil atau masyarakat lokal Bandung yang tidak terdokumentasikan juga memiliki dampak dalam keberhasilan Konferensi Asia Afrika.

This study explains the role of local people in Bandung in the success of the week-long Asian-African Conference. The Asian-African Conference was an international conference held on April 18-24, 1955, in Bandung, West Java. The conference resulted in the Dasasila Bandung, the emergence of independent countries, and the implementation of other international activities. The results of the conference became a sign that the conference was successfully held. The success of the conference was inseparable from the role of the committee from the local community involved in supporting the conference. But the success of the conference meant that only people from the elite were recognized and written about, unlike the local community who also had a role in the conference. This study found that the role played by the local people of Bandung became the focus of the success of the Asian-African Conference. This research utilizes the historical research method and uses an oral history approach. The results of this study show that the success of the Asian-African Conference did not only come from the big people who had been written down in the documents. But there were roles of small people or local people of Bandung that were not documented that also had an impact on the success of the Asian-African Conference."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roeslan Abdulgani
Jakarta: Gunung Agung, 1980
341.21 ROE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Aisan-African Confrence ,1985,
R 060 Pic
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>