Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Relief cerita binatang ini akan desebut satu persatu dan sedapat mungkin akan diberi keterangan cerita apa yang dimaksud oleh relief-relief ini masing-masing. Di bawah ini akan dikutip kedua ceria, tetapi hanya sebuah cerita saja yang dikutip bahasa Sanskertanya dan diterjemahkan. Masing-masing dikutip dari buku Pafichakhyanaka dan Pafichatantra terjemahan tuan van der Waals. Kedua cerita ini adalah: 1. ular yang menipu katak 2. Raja katak yang minta pertolongan ular..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S13102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagian dari masa jang lampau rupa-rupanja tidak begitu melindungi tjandi Sadjiwan. Kalau kita sekarang mengundjungi tjandi Sadjiwan, kita akan melihat sebuah bangunan, jang sebagian besar telah mendjadi puing. Kita lebih merasa sajang lagi karena dari bagian2 bangunan jang masih ada, dapat kita lihat bahwa tjandi Sadjiwan bukan sebuah tjandi jang ketjil. Kesan jang timbul pada kita djika berhadapan dengan tjandi Sadjiwan sungguh berbeda dengan kesan jang ditimbulkan oleh sebuah bangunan seperti tjandi Borobudur umpamanja. Kalau kita menudju ke Barobudur dari arah Muntilan umpamanja, dari djauh sudah dapat kita lihat sosok tubuh tjandi itu. Tenang membukit tanpa terpengaruh oleh kekerdilan manusia jang mengerumininja. Dalam kepribadiannja tersimpan rahasia alam semesta. Manusia hanja dapat merasa kagum. Lain pula kesan jang ditimbulkan oleh tjandi Plaosan atau tjandi Loro Djonggrang. Bangunan2 ditempat2 batu berserakan itu melemparkan tantangan kepada kita. Tantangan agar kita membangun kembali kemegahan bangunan2 itu jang sekarang tersimpan dalam batu2 berserakan. Sebaliknja tjandi Sardjiwan tiada dapat menimbulkan rangsang jang demikian itu. Batu2 jang berserakan disekitarnja djelas lebih sedikit daripada jang hilang dari bangunan itu. Bukan rangsang untuk membangun jang ditimbulkan, tetapi rasa putus asa. Akan tetapi, dapatkah rasa demikian itu dibenarkan? Kalaupun tjandi Sardjiwan tidak merupakan_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S12840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Karangan ini kami susun dengan maksud memenuhi salah satu sjarat utama untuk menempuh udjian sardjana sastra pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia di Djakarta. Sebagai salah seorang dari Djurusan Arkeologi kami memilih subjek pembitjaraan mengenai relief panakawan pada beberapa tjandi di Djawa-Timur. Riwajat penjelidikan dan pembatasan subjek Penjelidikan atas panakawan telab dilakukan oleh ber-bagai sardjana, baik sardjana-sardjana Barat maupun sar_djana-sardjana Indonesia, antara lain L. Sorrurier, G.A.J. Hazeu, W.H.Rossers, M.Boedihardjo, J.L.A.Brandes, P.V.van Stein Callonfols, K.A.H.Hidding, N.J.Krom. L. Serrurior (1896) berpendapat bahwa Semar adalah ketu-runan dari dewa. Dalam semua lakon, Semar, Petruk dan Gareng dianggap tokoh-tokoh pengiring dari para ksatria yang turun temurun. Menurut pendapat Sorrurier penggam_baran tokoh panakawan itu,tidak dapat sekonjong-konjong muntjul kalau tidak ada sedjarahnja. Oleh karena itu panakawan dianggap sebagai tokoh Vidusaka dari sandiwara India jang didjawakan.G.A.J. Hazeu (1897) telah mentjoba menerangkan arti wayang"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S11910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lidiawati
"Dewi Ladiawati. Relief Cerita Binatang di Kompieks Candi Panataran. (Di bawah bimbingan Hariani Santiko). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1992. Di kompleks Candi Panataran terdapat beberapa rangkaian relief cerita binatang, yang dipahatkan di bagian-bagian tertentu suatu bangunan. Relief cerita binatang di kompleks percandian ini ada pada dinding Pendopo Teras, Candi Naga, di bagian belakang area dwarapa1a candi induk, serta pada ketiga dinding kolam. Adegan-adegan yang diwujudkan dalam bentuk relief cerita binatang di kompleks Candi Panataran, sebagian besar terdapat pula dalam kumpulan cerita binatang Jataka, Pancatantra, Hitopadeia, Hikayat Ralila dan Jamina, Tantri, serta cerita Kancil. Tampaknya ada hubungan yang erat antara adegan pada relief dengan adegan yang ada dalam naskah. Apabila pengunjung candi mengamati relief cerita binatang secara cermat, maka akan tampak nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut. Nilai-nilai itu sangat berkaitan erat dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti persahabatan, tolong-menolong, dan balas budi; yang merupakan lawan dari sifat iri dan dengki, culas, tamak, serta sifat munafik. Oleh sebab itu cerita binatang menjadi sangat menarik, sehingga banyak orang yang menyenanginya, baik dalam bentuk naskah maupun relief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijana Winduwinata
Djakarta: Balai Pustaka, 1951
899.221 PRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: P.D.N.Fadjar Bhakti, 1961
920 MAJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hardianti
"Prasasti Batur terdiri dari tiga lempengan tembaga. Prasasti tidak berangka tahun tetapi berdasarkan isi prasasti diperkirakan berasal dari Ratu Tribhuwanottuṅgadewī Jayawişņuwarddhanī. Pada lempeng A Prasasti Batur menyebutkan nama-nama tokoh yang berkenaan dengan birokrasi di Majapahit yang terdiri dari Rakryān Mantri ri Pakirakirān, Dharmmādhyakşa dan para Dharmmopapatti. Pada lempeng B dan C berisi mengenai pembagian waktu-waktu pemujaan kepada Sang Hyang Kabuyutan di Kalyasěm dan Sang Hyang Kabuyutan di Kalihan yang harus dilakukan oleh maņḍala di Kaņḍawa, Talun, Wasana dan di Sāgara. Disebutkan juga mengenai penjagaan batur di Talun. Nama-nama maņḍala tersebut juga diceritakan dalam kitab Tantu Panggelaran dan Nagarakrtagama.

Batur Inscription consists of three copper plates. The inscription no mention of date. However, based on the inscription content, it is predicted originally from Tribhuwanottuṅgadewī Jayawişņuwarddhanī era. The plate A of Batur Inscription mentioned figure names related to bureaucracy in Majapahit which consists of Rakryãn Mantri ri Pakirakirãn, Dharmmãdhyakşa and the Dharmmopapattis. Plate B and C contain allocation of worship times to The Sang Hyang Kabuyutan in Kalyasěm and Sang Hyang Kabuyutan in Kalihan which had to be conducted by maņḍala in Kaņḍawa, Talun, Wasana and Sāgara. It is also mentioned about batur custody in Talun. The maņḍala names also being narrated in the book of Tantu Panggelaran and Nagarakrtagama."
2016
S62453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasil Penelitian di Dukuh candi desa Karangnongko itu ditemukan sebuah candi induk dan tigacandi perwarayang berhadap-hadapan. Keempat-empatnya merupakan satu kelompok di halaman yang berbentuk bujur sangkar. Halaman ini dikelilingi tembok yang disebelah barat mempunyai regol sebagai pintu masuk. Adapun sifat keagamaannya dari candi Merak itu dapatlah dipastikan bahwa bangunan-bangunan ini adalah candi agama Siwa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1953
S12288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Castro, Fidel
Djakarta: Kedutaan Besar Kuba di Indonesia, 1964
972.910 CAS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singaraja: UPTD Gedong Kirtya, 2008
091 PEM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>