Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Etty Saringendyanti Soedibyo
"Siva Trisirah merupakan salah satu wujud (Siva berkepala lima). Berdasarkanatas penelitian terhadap kepala (rambut, wajah, perhiasan yang dipakai), sikap badan, laksana, dan sikap tangan. Mengenai perubahan atau konsepberpindahnya penggambaran dari lima kepala ke tiga kepala belum diketahui.Apakah pemujaan Siva dari satu aliran tertentu yang mengakibatkan perubahan penggambaran."
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S11810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Achmad Sagittaryan
"Ikonografi. Membahas keakuratan ikonografi 4 arca perunggu Siva Mahadewva Koleksi Museum Nasional Jakarta terhadap kitab pedoman pembuatan arca yang berasal dari India. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pada dasarnya 4 arca Siva Mahadeva yang berukuran besar telah memenuhi ketentuan-ketentuan mayor yang ada pada kitab pedoamn pembuatan arca yang berasal dari India namun masih terdapat penyimpangan pada ukuran minornya dan juga memperkuat keberadaan sekte Saiva pada masa awal masuknya pengaruh India di Jawa Tengah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Setiani Sukarno
"Salah satu pengaruh dari unsur kebudayaan India yang terdapat di Jawa Tengah adalah agama Hindu beraliran Saiva. Bukti pertama yang menunjukkan hal itu yakni adanya sebuah batu bertulis yang ditemukan di desa Dakawu, kawedanan Grabag (Poerbatjaraka 1952:42), dan lebih dikenal dengan nama prasasti Tukmas (Poerbatjaraka 1952:57). Prasasti lain sesudah Tukmas, yang juga menunjukkan bahwa agama Hindu di Jawa Tengah beraliran Saiva ialah prasasti yang ditemukan di desa Canggal, daerah Kedu, dengan angka tahun berbentuk candrasangkala, yaitu tahun 654 Saka atau 732 Masehi (Poerbatjaraka 1952:42). Pada masa Jawa Kuna, agama Hindu yang cenderung kepada aliran Saiva dan berkembang di Jawa Tengah adalah agama Hindu Jawa yang merupakan hasil dari proses akulturasi. Dalam aliran saiva di mana tentunya Siva yang dianggap sebagai dewa tertinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnaesih Maulana
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dedah Rufaedah Sri Handari
"ABSTRAK
Penelitian mengenai arca Parvati yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur telah dilakukan di Museum Nasional Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana penggambaran bentuk tokoh Parvati di Jawa, apakah pengarcaan tokoh Parvati di Jawa terikat atau sepenuhnya mengikuti pokok ketentuan ikonografi Hindu di India; mengetahui persamaan dan perbedaan pengarcaan tokoh Parvati di Jawa; dan untuk mengetahui apakah arca Parvati di Jawa dapat ditentukan menggambarkan salah satu wujud Parvati sebagaimana disebutkan di dalam kitab-kitab agama.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap. Pertama-tama dilakukan kajian kepustakaan dan pengumpulan data berupa arca Parvati yang semuanya berjumlah 36 buah. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode klasifikasi, deskripsi, dan perbandingan. Pada tahap pertama ketiga puluh enam arca Parvati dikelompokkan menjadi 3 kelas berdasarkan jumlah tokoh dalam keseluruhan adegan, yaitu yang sendiri (A), dengan seorang parivara (pendamping, pengiring) (B), dan dengan 2 orang parivara (C). Setelah itu dilakukanlah deskripsi terhadap ketiga kelompok arca Parvati tersebut.
Tahap selanjutnya dilakukan metode perbandingan. Metode ini digunakan dalam usaha untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara ciri-ciri arca Parvati di Jawa dan di India, selain itu juga dipakai dalam usaha melakukan identifikasi terhadap tokoh Parvati di Jawa. Hasilnya menunjukkan bahwa 69,25 persen dari ketiga puluh enam area Parvati percontoh mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berdiri, samabhanga, atau duduk dengan sikap kaki dilipat; bertangan empat, tangan kanan dan kiri depan berada dalam sikap dhyana (dengan atau tanpa padma di telapak tangannya), dan tangan kanan dan kiri belakangnya memegang aksamala dan camara, atau nilotpala; kepalanya mengenakan kiritamakuta dengan hiasan yang bervariasi; di bahunya tergantung sebuah upavita; selain itu juga dikenakan perhiasan-perhiasan lainnya seperti jamang, subang, kalung, kelat bahu, gelang tangan, dan lain-lain. Ciri-ciri arca seperti telah disebutkan tadi ditemui pada arca-arca kelompok A, B, dan C.
Mengenai identifikasi arca Parvati di Jawa, dapat diketahui bahwa arca-arca B1 dan B3 diduga merupakan wujud Parvati sebagai lima, yaitu pada penggambaran Umasahita-Candrasekharamurti dan Umasahita-Sukhasanamurti, dan arca A25 diduga merupakan wujud Parvati bertangan 4 (IAal). Sedangkan mengenai ikonometri dapat diketahui bahwa arca-arca yang berpasangan dengan Siva ternyata memenuhi ketentuan yang terdapat dalam kitab-kitab Agama. Arca-arca B1, B2, B3, B4, dan B5 dapat digolongkan ke dalam variasi uttama-madhyama-dasatala, dan arca-arca B6 dan B7 dapat digolongkan ke dalam varia_si adhama-madhyama-dasatala. Sedangkan arca-arca yang ti_dak berpasangan dengan Siva, hanya ada 2 yaitu arca-arca A14 dan A19 yang agaknya mendekati ketentuan tersebut, dengan masing-masing perbandingannya yaitu 1:9,50 dan 1:9."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Hanip
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S12014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Hanif
"ABSTRAK
Salah satu pengaruh dari unsur kebudayaan India pada masa Jawa Kuna yang terdapat di Jawa adalah Hinduisme. Hinduisme pada masa Jawa Kuna yang terdapat di Jawa cenderung kepada aliran Siwa yang merupakan hasil dari proses akulturasi ini terbukti dari peninggalan-peninggalan kepurbakalaan yang tersebar di seluruh daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari peninggalan-peninggalan kepurbakalaan yang merupakan peninggalan keagamaan, dapat diketahui bahwa aliran Siwa di Jawa sama dengan aliran Siwa yang terdapat di India. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemujaan terhadap area Siwa, area tersebut merupakan penggambaran dari bentuk dewa yang dipuja (Krom 1923: 68).
Di Jawa hal ini ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pada semua candi yang telah ditemukan masih bersama area-arca_nya, di pusat candinya selalu terdapat area Siwa atau per-wujudannya yang bersifat non-tokoh2 berupa lingga (Sedyawa_ti 1978: 38).
Siwa yang dianggap sebagai dewa yang tertinggi dalam aliran Siwa mempunyai tiga sifat yaitu pencipta , pelindung (pemelihara) dan perusak. Tiga sifat yang dimiliki satu dewa itu adalah sifat dewa Brahma, Visnu dan Siwa sendiri.

"
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sri Hardiati Soekatno
"ABSTRAK
Di Bali sekarang ini, pura adalah tempat ptribadatan bagi umat Hindu. Pura-pura yang 9, jumlahnya ribuan tersebut (Swellengrebel 1984: 12; Rata 1991: 1) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kelompok-kelompok masyarakat pemujanya (penyungsung). Jenis yang terbanyak adalah yang tergabung dalam Kahyangan Tiga, yaitu jenis pura yang wajib adanya bagi di semua desa adatl. Seperti namanya, pura Kahyangan Tiga ini terdiri dari tiga pura, yaitu pura puseh, pura bale agung, dan pura dalem.Pura puseh adalah pura yang dipergunakan untuk pemujaan terhadap dewa-dewa pelindung desa"
1993
D1598
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderina Febriana
"Penelitian yang dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap beberapa arca koleksi Musium Nasional yang tidak dapat dikenal. Data yang digunakan 34 arca yang terbuat dari batu dan berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Dari hasil penelitian 17 arca tidak dapat dikenali dan dimasukkan di dalam kelompok 3,8 arca tidak dapat dikenali secara pasti namun dapat dikenali atribut yang di bawa, dan 9 arca merupakan arca yang dapat dikenali."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Irsyad
"
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan adalah mengkaji ikonometri terhadap 14 arca Ganesa perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta. Semua arca berasal dari pulau Jawa.
Metode dalam penelitian ini adalah metode yang umum digunakan di dalam penelitian arca. Metode tersebut meliputi deskripsi yaitu melakukan pendataan terhadap arca yang diteliti. Deskripsi yang dilakukan dititikberatkan kepada deskripsi ikonometri. Kemudian dari hasil deskripsi ikonometri tadi dilakukan perbandingan dengan ikonometri arca-arca Ganesa di India berdasarkan kitab_-kitab agama yang memuat aturan ikonometri arca Hindu India khususnya arca Ganesa. Dari hasil perbandingan ini diketahui apakah aturan ikonometri India digunakan dalam membuat arca Ganesa perunggu Jawa.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para silpin Jawa Kuna yang membuat arca ini tampaknya mengenal aturan ikonometri India. Hal ini tampak dari diterapkannya aturan proporsi India pada pembuatan arca-_arca ini terutama sekali aturan proporsi utama yang meliputi tinggi dada, tinggi perut sampai dengan tinggi alas kaki, dan rentang kaki di antara dua lutut. Aturan ukuran proporsi yang masuk golongan minor hanya beberapa yang diterapkan oleh para silpin Jawa Kuna.
"
1998
S11901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>