Ditemukan 2592 dokumen yang sesuai dengan query
Bayu Eko Susetio
"Penelitian terhadap novel Trajumas diawali dengan timbulnya sebuah asumsi atau dugaan bahwa dalam novel Trajumas-sebagai wujud karya sastra Jawa Modern yang ber-genre novel-seperti halnya karya sastra Jawa yang lain tentulah di dalamnya terdapat ajaran pendidikan.moral (moral didaktik). Ajaran moral didaktik dalam sebuah noel sebagaimana lazimnya sebuah karya sastra, tentulah disampaikan secara simbolis. Dalam novel Trajumas, penyampaian ajaran moral didaktik tersebut tentunya disampaikan secara simbolis. Penulis menduga bahwa simbolisasi tersebut terletak pada judul serta aspek teknik penceritaan. Sehingga kemudian penulis menemukan bahwa teknik penceritaan novel ini unik karena disampaikan melalui gaya otobiografis. Karena antara ide, gagasan dengan aspek teknik penceritaan memiliki kaitan Berat, dengan demikian upaya untuk mengungkap ide, gagasan berupa citraan moral didaktik apa yang terkandung di dalam sebuah karya tidak dapat dilepaskan pada analisis terhadap teknik penceritaan. Dengan demikian maksud dan tujuan penulisan skripsi adalah untuk menemukan citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas melalui tinjauan semiotik-- sebuah tinjauan yang menitikberatkan pada kaidah hadirnya tiga tanda (ikon; indeks; simbol)--terhadap teks. Tinjauan semiotik dipilih karena hanya semiotiklah satu-satunya ilmu yang berbicara masalah tanda, dan tinjauan semiotiklah yang paling tepat untuk mengungkap makna dibalik simbolisasi (tanda) judul dan aspek teknik penceritaan dalam novel Trajumas. Sehingga dengan melalui tinjauan semiotik semacam ini, kemudian diperoleh hasil bahwa citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas adalah citraan moral didaktik kemanusiaan. Artinya suatu citraan moral yang mengajarkan tentang sikap-sikap yang dicontohkan oleh aku liris (ibu) di dalam novel kepada anaknya, yang diupayakan untuk menjaga harmonisasi atau kerukunan di dalam tatanan kehidupan masyarakat di mana anaknya tinggal. Melalui tinjauan semiotik terhadap novel Trajurnas terungkap makna dari simbolisasi judul Trajumas serta teknik penceritaan yang digunakan pengarang yang memiliki sudut pandang pencerita aku liris, serta gaya otobiografis sebagai keunikan dan kekuatan novel Trajumas--yaitu secara keseluruhan novel Trajumas merupakan sarana penyampaian ajaran moral dari pengarang kepada pembacanya. Fenomena semacam ini mengisyaratkan bahwa novel Trajumas merupakan bentuk seni-nasihat yang ditanggapi secara positif aleh pembaca (tahun 1950-an), dengan sikap baca mereka yang membaca novel berbahasa Jawa sebagai pemburu nasihat atau menghadapinya sebagai suatu nasihat yang menghibur. Analisis terhadap novel Trajumas membuktikan bahwa novel ini merupakan suatu sarana pendidikan moral seorang ibu kepada anaknya yang khas Jawa. Sekaligus tampil sebagai suatu bukti, bahwa tidak hanya karya sastra Jawa Tradisional saja yang mampu mengungkapkan nilai-nilai moral didaktik. Sehingga dengan bukti tersebut, karya sastra Jawa modern pun ikut andil dalam menyampaikan nilai-nilai moral didaktik kepada masyarakat Jawa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa novel Trajumas dengan nilai_nilai moral yang terkandung di dalamnya--yang diungkapkan melalui simbolisasi judul dan teknik penceritaan yang unik tersebut--merupakan simbolisasi karya sastra yang mengemban tugas untuk menghibur; mengajarkan; dan menggerakkan pembaca ke arah kebaikan secara khas dalam konteks moralisasi ke-Jawa-an."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11717
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
PATRA 15:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Erwin Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan semiotic Pierce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko dengan mengamati data-data ikon, indeks dan simbol yang tercermin dalam kutipan-kutipan tersebut, dan beberapa buku yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan data menggunakan teknik studi pustaka. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko, dan (2) mendeskripsikan ikon, indeks dan simbol semiotik yang terdapat dalam novel Anomiekarya Rilda A.Oe. Taneko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa novel Anomie karya Rilda A.Oe. Taneko terdapat simbol semiotik yang meliputi ikon berupa lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan tempat hiburan. Indeks dalam novel ini berupa kekuasaan, keserakahan, kesombongan dan kekhawatiran tokoh-tokohnya. Simbol pada novel ini meliputi simbol kekayaan, simbol pengorbanan, dan simbol cinta kasih."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4508
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Grace Monetta
"Rou Pu Tuan ditulis pads masa menjelang keruntuhan dinasti Ming, Novel ini dikenal sebagai salah satu novel erotik dalam kesusastraan klasik Cina karena mengetengahkan banyak adegan seks secara rinci. Pembahasan masalah moral novel Rou Pu Tuan bertujuan mengungkapkan segi pendidikan moral dari novel erotik tersebut. Penulisan skripsi ini memakai metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan buku-buku tentang sejarah, moral dan kesusastraan klasik Cina balk yang umum maupun yang khusus mengenai dinasti Ming (1368-1644). Hasil akhir dari pembahasan mengenai moral dalam novel erotik berjudul Rou Pu Tuan ini adalah : Rou Pu Tuan muncul sebagai reaksi penulis terhadap situasi kacau menjelang keruntuhan Ming, Perilaku Para kerusakan moral dalam tubuh pemerintah dan rakyat khususnya yang masuk dalam golongan cendekiawan. Dengan kata lain, lewat novel ini pengarang mengkritik sikap pemerintah dan para cendekiawan. Rou Pu Tuan merupakan alert pengarang untuk menyampaikan amanat serta peringatan pada para pembaca untuk memperbaiki sikapnya karena ada bahaya yang mengintai bangsanya, Penggambaran adegan seks secara rinci dalam novel Rou Pu Tuan sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa bagi para pembaca mass itu. Novel-novel seperti Rou Pu Tuan ternyata saat itu sangat digemari dan para pembacanya umumnya terdiri dari golongan atas dan kalangan terhormat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12876
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lu`Luam Mantsura
"Di dalam kesusastraan Rusia, Leo Tolstoy merupakan seorang sastrawan yang ahli dalam menyelami jiwa manusia. Selain itu ia pun dikenal dengan pemahamannya yang mendalam mengenai tujuan hidup manusia berdasarkan agama yang dianutnya. Novel Kreutaer Sonata merupakan salah satu bukti kehebatan Leo Tolstoy dalam mengungkapkan mental seorang manusia melalui karakter tokoh yang diciptakannya.
Skripsi ini bertujuan untuk menguraikan prilaku moral tokoh yang terdapat dalam novel melalui ujaran tokoh dan penokohan, yaitu prilaku moral yang bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia untuk menjalani hidup.
Novel Kreutzer Sonata ini menarik untuk dipahami sebagai perbandingan terhadap kondisi masyarakat saat ini. Nilai-nilai moral yang berlaku pada masa dimana Leo Tolstoy hidup (1828-1910), khususnya yang menyangkut mental seorang manusia, Tolstoy dengan kejeliannya melihat dalam masyarakat sekitarnya terdapat pengaruh prilaku terhadap jiwa manusia dalam menjalani kehidupan, hal ini salah satu alasan Tolstoy menulis Kreutzer Sonata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14869
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, S.
Jakarta: Bumi Aksara, 2000
371.102 NAS d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muthia Khairunnisa Rahmat
"Di dalam Novel Trah, Atas S. Danusubroto menyampai beberapa nilai kehidupan melalui perjalanan Tilarsih. Secara implisit, novel Trah menceritakan pesan moral berupa kritik sosial-moral yang ada di masyarakat Indonesia. Peneliti melakukan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan, bagaimana kritik sosial-moral yang terjadi di dalam novel Trah dan menjawab bagaimana penggambaran peristiwa yang dilalui oleh para tokoh dengan meninjau konteks moral. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuktikan adanya kritik sosial-moral yang terkandung di dalam novel Trah, serta mengungkap fakta-fakta bahwa Tilarsih dapat bangkit di dalam kehidupannya karena telah kembali pada pemahaman etika Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra dengan teori penokohan menurut Nurgiyantoro yang didukung dengan konsep etika Jawa dari Franz Magnis-Suseno. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tahapan, seperti: (1) pembacaan korpus data, (2) pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik studi pustaka, (3) menganalisis data yang sudah dikumpulkan, (4) membuat kesimpulan penelitian. Hasil kesimpulan dari penelitian ini, yang pertama diperoleh berdasarkan analisis mengenai teori penokohan nurgiyantoro. Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa Tilarsih dapat bangkit dalam keterpurukannya karena telah kembali pada pemahaman etika Jawanya. Fakta ini dibuktikan melalui analisis memakai teori penokohan Nurgiyantoro dan didukung oleh konsep etika Jawa dari Franz Magnis-Suseno.
In the Novel Trah, Atas S. Danusubroto achieves several life values through Tilarsih's journey. Implicitly, the novel Trah tells a moral message in the form of socio-moral criticism in Indonesian society. The researcher conducted this research to answer the question, how is the social-moral criticism that occurs in the novel Trah and how to describe the events that the characters go through by observing the moral context. The purpose of this research is to prove the existence of socio-moral criticism contained in the novel Trah, and to reveal the facts that Tilarsih can rise in her life because she has returned to an understanding of Javanese ethics. This study uses a literary criticism approach with the theory of characterizations according to Nurgiyantoro which is supported by the Javanese concept of ethics from Franz Magnis-Suseno. The method used in this study is a qualitative research method with stages, such as: (1) reading the corpus of data, (2) data collection using literature study techniques, (3) analyzing the data that has been collected, (4) making research conclusions. The conclusions from this study, the first obtained based on an analysis of Nurgiyantoro's characterization theory. In this study it has been proven that Tilarsih was able to rise from her slump because she had returned to her understanding of Javanese ethics. This fact is proven through analysis using Nurgiyantoro's characterization theory and supported by the Javanese concept of ethics from Franz Magnis-Suseno."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Adilah
"
ABSTRACTPenelitian ini membahas mengenai ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan moral melalui analisis struktural dengan melihat unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam novel tersebut. Unsur-unsur intrinsik tersebut terdiri dari tokoh dan penokohan, alur, latar, tema, dan amanat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Klelep ing Samudra Rasa. Novel tersebut adalah novel berbahasa Jawa yang diterbitkan oleh Lentera Ilmu pada tahun 2017. Pada novel Klelep ing Samudra Rasa terdapat amanat yang ingin disampaikan mengenai ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang di dalamnya terkandung nilai positif dan negatif yang ada melalui cerita tersebut. Ungkapan-ungkapan yang terdapat pada novel Klelep ing Samudra Rasa seperti Esuk Dhele Sore Tempe, Ngrusak Pager Ayu, Adigang Adigung, dan Narima ing Pandum. Ungkapan-ungkapan tersebut mengandung makna yang bermanfaat sehingga dapat dijadikan pelajaran untuk menjalani kehidupan.
ABSTRACTThis research discusses the idioms related to morals through structural analysis by looking at the intrinsic elements present in the novel. The intrinsic elements consist of characters and characterizations, plots, backgrounds, themes and messages. The data used in this research is a novel entitled Klelep ing Samudra Rasa. The novel is a Javanese novel published by Lentera Ilmu in 2017. In the novel Klelep ing Samudra Rasa there is a meaning about the idioms in the Javanese language which is contained positive and negative values that exist through the story. The idioms contained in the novel Klelep ing Samudra Rasa such as Esuk Dhele Sore Tempe, Ngrusak Pager Ayu, Adigang Adigung, and Narima ing Pandum. These idioms contain meanings that can be used as lessons to get along in this lifes."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Nuraini
"Penelitian ini membahas mengenai tema dan amanat dalam novel Krimuning Dewi Ontang-Anting, karya Widyo Babahe Leksono yang ditulis pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan teori struktural tema dan amanat yang dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro 2013 . Selain itu penelitian ini juga membahas mengenai kebudayaan masyarakat Karimun Jawa dalam novel Krimuning Dewi Ontang-Anting, melalui pendekatan antropologi sastra yang dikemukakan oleh Nyoman Kutha Ratna 2017. Hasil temuan ini adalah tema dan amanat novel KDOA dan mengungkapkan kearifan kebudayaan Jawa yang terkandung di dalam novel KDOA.
This research discusses the theme and the message in novel Krimuning Dewi Ontang Anting, by Widyo Babahe Leksono written in 2017. This research uses the theme structural theory and mandate proposed by Burhan Nurgiyantoro 2013 . In addition, this study also discusses the culture of Karimun Jawa community in the novel Krimuning Dewi Ontang Anting, through the anthropological approach of literature proposed by Nyoman Kutha Ratna 2017. These findings are KDOA 39's theme and novel message and reveal the Javanese cultural wisdom contained in the KDOA novel. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library