Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dien Rovita
"ABSTRAK
Penelitian mengenai verba resiprokal dalam bahasa Indonesia yang dikaji secara sintaktis dan semantis. Tujuannya adalah untuk menentukan tipe-tipe verba resiprokal dan kaidah-kaidah pembentukan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan hubungan antara verba resiprokal dengan fungsi-fungsi lain dalam kalimat berdasarkan analisis fungsi sintaktis dan menentukan hubungan antara verba resiprokal, sebagai predikator, dengan argumen-argumen yang terdapat dalam proposisi berdasarkan analisis fungsi semantis, serta menentukan tipe-tipe semantis verba resiprokal. Penelitian ini menggunakan tulisan berbentuk narasi yang diambil empat buah novel yaitu Burung-burung Manyar, Raumanen, Hati yang Damai, dan Balada si Roy: Blue Ransel, dan tulisan berbentuk eksposisi yang diambil dari majalah Tiras edisi bulan Februari sampai dengan September 1995. Setelah data terkumpul diadakan pengelompokan terhadap verba resiprokal berdasakan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Terakhir diadakan analisis berdasarkan fungsi sintaktis dan fungsi semantis. Hasil yang diperoleh terdapat dua puluh delapan tipe verba resiprokal, yang dibedakan menjadi delapan tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan dua puluh tipe verba resiprokal berpenanda leksikal. Selain itu diperoleh fungsi-fungsi sintaktis, peran-peran semantis, dan tipe-tipe semantis verba resiprokal.

"
1996
S11263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nittrasatri Handayani
"Modifikator verbal merupakan suatu unsur di dalam frasa yang berfungsi untuk mendeskripsikan unsur inti, oleh karenanya modifikator tidak memiliki fungsi otonom di dalam tataran gramatikal. Analisis semantis modifikator verbal bahasa Indonesia menunjukkan bahwa modifikator verbal dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu: (1) modifikator sebagai penanda aspek; (2) modifikator sebagai penanda modalitas; (3) modifikator sebagai penanda kuantitas; dan (4) modifikator sebagai penanda derajat. Analisis sintaktis modifikator verbal, khususnya dengan mendasarkan diri pada verba sebagai titik pusat, menunjukkan bahwa modifikator verbal dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok, yaitu: (1) modifikator yang hanya dapat menduduki posisi mendahului verba; (2) modifikator yang hanya mampu menduduki posisi mengikuti verba;. serta (3) modifikator yang memiliki kebebasan. untuk menempati posisi mendahului maupun mengikuti verba. Analisis tentang jumlah kata yang membentuk suatu rangkaian modifikator verbal, memungkinkan untuk membuat analisis lebih jauh tentang pola urutan rangkaian modifikator verbal tersebut. Pola urutan di dalam rangkaian modifikator verbal tersebut akan didasarkan pada jumlah modifikator bebas yang terdapat di dalam posisi mendahului verba, dengan pertimbangan, hanya dalam posisi demikianlah, rangkaian modifikator verbal tersebut dapat ditemukan. Deskripsi pola urutan dalam rangkaian modifikator verbal menghasilkan empat kelompok besar pola urutan, yaitu: (1) pola urutan yang hanya memiliki satu modifikator bebas di kiri verba; (2) pola urutan yang memiliki dua modifikator bebas di kiri verba; (3) pola urutan yang memiliki tiga modifikator bebas di kiri verba; dan (4) pola urutan yang memiliki empat modifikator bebas di kiri verba. Pengertian modifikator bebas adalah modifikator yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi verba secara langsung. Pola urutan rangkaian modifikator verbal di dalam bahasa Indonesia tidak mantap. Ketidakmantapan tersebut disebabkan karena timbulnya kemungkinan suatu urutan yang ambigu, sehingga suatu rangkaian modifikator verbal dapat dideskripsikan ke dalam dua atau tiga kemungkinan nola urutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Candrayani
"Penelitian mengenai Koordinator Korelatif Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah mempelajari perilaku koor_dinator korelatif bahasa Indonesia dari sudut sintaktis dan semantik.Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung koordinator korelatif bahasa Indonesia baik dan bahasa tulis media massa, tulisan-tulisan ilmiah, maupun hasil intuisi penulis. Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis koordinator korelatif bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Mutia Riny
"Penelitian mengenai tipologi semantis verba bahasa Indonesia dalam Surat Pembaca Republika. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan tipe semantis verba bahasa Indonesia dan mengemukakan kriteria-kriteria yang menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menentukan hubungan kasus yang hadir antara predikator verba dengan argumen-argumennya dalam suatu proposisi yang kehadirannya dapat menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menggunakan kolom Surat pembaca Republika selama satu bulan, yakni bulan Oktober 2002. Data yang dikumpulkan adalah verba yang merupakan predikator dalam proposisi. Setelah terkumpul, data dianalisis hubungan kasusnya yang hadir antara verba dengan argurnen argumennya. Terakhir, dengan kasus-kasus inilah akan dapat ditentukan tipe-tipe semantis yang dimiliki verba itu. Hasil yang diperoleh terdapat tiga belas tipe semantis verba yang ditemukan dari data, yaitu (1) verba keadaan, (2) verba keadaan-pengalaman, (3) verba keadaan_benefaktif, (4) verba keadaan-lokatif, (5) verba proses, (6) verba proses-pengalaman, (7) verba proses-benefaktif; (8) verba proses-Iokatif, (9) verba aksi, (10) verba aksi_pengalaman, (11) verba aksi-benefaktif, (12) verba aksi-lokatif dan (13) verba aksiproses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria F. Pranadi
"Dalam skripsi ini saya membahas masalah verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an dan dengan kata kena dalam Bahasa Indonesia. Adapun tujuan penulisan ini ialah melihat lebih jelas bahwa Bahasa Indonesia, yang bertipe akusatif, mempunyai bentuk verba : ergatif, yang berbeda dengan verba pasif. Dari penelitian ini pun diharapkan adanya deskripsi verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan kata kena. Metode penelitian yang dipakai ialah metode induktif yaitu penelitian yang dimulai dari observasi-observasi atas fenomena-fenomena yang bersifat individual menuju pada sebuah generalisasi. Dasar pemikiran teori yang digunakan adalah gabungan pendapat-pendapat dari:1). Bernard Cowrie dalam bukunya yang berjudul Language Universals and Linguistic Typology.2). Ellen Rafferty dalam tulisannya yang berjudul Discourse Structure of The Chinese Indonesian of Malang,.3). Harimurti Kridalaksana dalam artikelnya yang berjudul Ergativitas.Ergativitas yang diperkenalkan oleh B. Comrie dan E. Rafferty menunjukkan bahwa satu bahasa dapat merniliki 2 ciri tipe bahasa sekaligus dengan memperhatikan masalah _pelatardepanan' dan 'pelatarbelakangan' dalam satu wacana. Selain itu Harimurti menambahkan bahwa sebuah verba pun dapat membentuk klausa ergatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa verba-verba dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan dengan kata kena memang membentuk klausa ergatif, yang berbeda dengan klausa pasif. Perbedaan-perbedaan dibuktikan melalui analisis sintaksis dan semantis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Umar Muslim
"Tulisan ini menyoroti empat hal yang berkaitan dengan klausa bersubyek verba dalam bahasa Indonesia: jenis verba yang mempunyai kemungkinan menduduki fungsi subyek; jenis klausa yang bersubyek verba; perilaku struktural klausa bersubyek verba; dan analisis klausa bersubyek verba.
Data yang didapat dari beberapa surat kabar/majalah dan dari intuisi penulis setelah dianalisis rnenghasilkan beberapa kesimpulan: dengan memakai pembagian jenis verba dari Kridalaksana (1986) diketahui bahwa verba intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif, antipasif, resiprokal, nonresiprokal, refleksif, nonrefleksif, dan ekuatif mempu_nyai kemungkinan menduduki fungsi subyek, hanya verba kopulatif yang tidak mempunyai kemungkinan tersebut; berdasarkan pembagian jenis klausa dari Kridalaksana dan Tim Peneliti Linguistik FSUI (1987) ternyata delapan jenis klausa verbal (yaitu klausa verbal intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif , antipasif, ekuatif, dan kopulatif) dan tiga jenis klausa nonverbal (yaitu klausa nominal, ajektival, dan klausa berpredikat frase preposisional) da_pat bersubyek verba; klausa bersubyek verba menunjukkan perilaku struktural yang berbeda dengan klausa bersubyek nomina, misalnya dalam pemasifan; verba yang menduduki fungsi subyek dapat dianalisis sebagai klausa terikat yang berkategori nomina."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Kemalawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai dasar pemilihan padanan verba bahasa: Indonesia di dalam novel Korupsi ke dalam verba beraspek tertentu di dalam bahasa Prancis dalam novel Corruption. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Penelitian dilakukan pada 312 buah data yang berupa verba yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia dan padanannya yang berupa verba beraspek tertentu yang terdapat dalam kalimat bahasa Prancis. Teori yang digunakan terdiri dari teori semantik dan teori terjemahan. klasifikasi atas verba bahasa Indonesia berdasarkan atas verba yang bermarkah unsur leksikal, verba yang bermarkah unsur morfologis dan verba tanpa pemarkah keaspekan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan setelah menganalisis verba bahasa Indonesia dan padanannya dalam bahasa Prancis adalah sebagai berikut: keaspekan dalam bahasa Indonesia dinyatakan dengan unsur leksikal dan morfologis ter- (22,43%). Sedangkan pada verba bahasa Indonesia yang tidak bermarkah unsur leksikal maupun morfologis diterjemahkan ke dalam verba beraspek tertentu dalam bahasa Prancis berdasarkan makna inheren (unsur semantis) yang terkandung dalam verbanya (77,577). Verba bahasa Prancis beraspek perfektif pada umumnya merupakan padanan dari verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan pungtual dan verba yang menyatakan peristiwa telis, dan verba bahasa Prancis beraspek imperfektif pada umunnya merupakan padanan verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan duratif, repetitif dan verba yang mengungkapkan peristiwa atelis. Selain itu konteks wacana menentukan pula pemilihan padanan. Verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar depan berpadanan dengan verba beraspek perfektif dalam bahasa Prancis dan verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar belakang berpadanan dengan verba beraspek imperfektif dalam bahasa Prancis."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
"Perpaduan leksem merupakan masalah yang sangat penting dalam bahasa Indonesia. Dipandang dari sudut praktis, tampak bahwa dalam bidang ini kreativitas dalam bahasa menunjukkan peranannya, karena dengan makin kom_pleksnya kehidupan masyarakat bahasa Indonesia memerlukan ungkapan-ungkapan baru untuk menggambarkan pelbagai konsep yang terus-menerus bermunculan. Pengungkapan konsep dengan perpaduan leksem jauh lebih umum dan lebih mudah daripada dengan penciptaan leksem tunggal yang baru sama sekali. Penciptaan leksem tunggal menuntut daya kreativitas yang tinggi, dan bila bahasawan sanggup memuncul_kan leksem tersebut, is masih harus menembus benteng konvensi yang tinggi dan tebal supaya ciptaannya itu dapat dipahami, dan diterima oleh masyarakat bahasa. Perhatikan, misalnya, kata anda yang terpakai sejak tahun 1957 dan yang memang benar telah memperkaya kosakata bahasa Indonesia, tetapi belum menyederhanakan sistem tutur sapa sebagaimana dimaksud oleh pengusulnya. l) Kebalikannya dengan perpaduan leksem yang dipergunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep baru: bahasawan tinggal menggali potensi yang ada dengan pelbagai cara memperkenalkannya ke tengah masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
D1814
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Kusuma
"Skripsi ini membahas ranah semantis bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lema ranah bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia, mengetahui komponen makna, dan relasi makna dari setiap lema dalam ranah tersebut. Teori ranah semantis, komponen makna, dan relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditemukan sebanyak 33 lema bahasa Indonesia yang termasuk ke dalam ranah bangunan tempat tinggal. Lema rumah dijadikan superordinat dari lema ranah bangunan tempat tinggal.

This thesis analized semantic domains of residential building in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia is used as a corpus of data in this study. Purpose of this study is to find out the lemma from semantics domain of residential building in Indonesian language, find out component meaning, and find out semantic relation from every lemma in this semantic domain. Semantic domain theory, component meaning theory, and semantic relation theory used to get the purpose of this study. Result from this study, found 33 lemma in Indonesian language include to semantic domain of residential building. House is a superordinat from all the lemma in this semantics domain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>