Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malaysia : Fakulti Bahasa dan Linguistik Universiti Malaya
050 JBM 10(1996)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Lakshmi Arianti
"ABSTRAK
Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berasal dari bahasa Melayu. BI diperkenalkan pada tanggal 23 Ok_tober 1928, pada hari yang kita sebut sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada waktu itu para pemuda berikrar menyatukan Indonesia yang terdiri atas berbagai gugusan pulau, berba_gai suku bangsa dan berbagai bahasa daerah, menjadi satu kesatuan. Mereka kemudian mengangkat bahasa Melayu Riau yang sebelumnya dipakai sebagai Lingua franca di seluruh Nusantara, menjadi bahasa persatuan.
Ketika bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agus_tus 1945, bangsa Indonesia sudah memiliki bahasa persatu_an, bahasa nasional, atau bahasa negara. BI dipakai dalam segala bidang kehidupan, baik pemerintahan, sosial poli_tik, pendidikan, maupun dalam kegiatan sehari-hari seba_gai alat komunikasi antar suku bangsa.
Dalam kemajuan dan perkembangannya bI mengalami ba_nyak perubahan dari bahasa asalnya (bahasa Melayu Riau). Kata-kata yang berasal dari bahasa tersebut sedikit demi sedikit, mengalami perubahan

"
1985
S11167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhamah Djambek
"Daripada uraian tersebut diatas, kelihatan bahwa ada persamaan tentang penobatan/gendang nobat ini dalam keradjaan-keradjaan Melayu. Djuga bila dilihat pada sedjarah Melaju ada persamaan upatjara penobatan antara Malaka dan Palembang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1967
S10876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Penelitian ini merupakan sebuah kajian bandingan tipologis atas bahasa-bahasa Flores. Penelitian ini bertujuan mengelompokkan bahasa-bahasa Flores berdasarkan pola urutan katabahasa-bahasa tersebut. Penelitian difokuskan pada 14 bahasa yang digunakan di lima kabupaten di pulau Flores dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan daftar tanyaan yang terdiri atas 161 frase dan 103 kalimat. Data dianalisis dengan menggunakan parameter-parameter Greenberg (1966), sambil menerapkan hasil penelitian Sudaryanto (1933) mengenai konstruksi dalam bahasa Indonesia.
Hasil yang diperoleh setelah penelitian adalah sebagai berikut. Bahasa-bahasa Flores termasuk bahasa bertipe VO-Pr-NG-NA, dan modifier mendahului V. Selain keselerasan pola urutan kata VO-Pr-NG-NA dan modifier yang mendahului V, terdapat lima konstruksi bahasa Flores yang selaras dengan pola urutan kata VO-Pr-NG-NA dan modifier yang mendahului V tersebut, yaitu konstruksi nominal substantif, nominal lokatif, nominal lokatif-partitif, dan pradikatif berpendesak desideratif Di samping kelima konstruksi tersebut, pola urutan kata konstruksi predikatif berpendesak negatif, konstruksi komparatif kelebihan dan kepalingan, dan pola urutan kata konstruksi nominal temporal secara dominan selaras dengan pola urutan kata VO-Pr NG-NA di atas.
Dilihat dari pola urutan katanya, bahasa Flores terbagi atas dua kelompok besar, yaitu kelompok bahasa Flores Timur dan kelompok bahasa Flores Barat. Kelompok bahasa Flores Barat terbagi atas dua subkelompok, yaitu subkelompok bahasa Flores Barat (mencakup bahasa Komodo, Manggarai, dan Rembong) dan subkelompok bahasa Flores Tengah (yang mencakup bahasaNgada, Lio, Fade, Palue, Sikh., dan Muhang . Dan kelompok bahasa Flores Timur terdiri atas bahasa Lamaholot, Atadei, Horinara, Ili ape, dan Kedang.
Ciri pola urutan kata subkelompok Flores Barat secara dominan mewarnai pola urutan kata subkelompok bahasa Flores Tengah dan kelompok bahasa Flores Timur. Namur, selain ciri subkelompok Flores Barat, dalam kelompok bahasa Flores Timur terdapat cukup banyak pola urutan kata `dari Timur' (istilah Keraf, 1978: 223). Tipe urutan kata Timuritu cukup banyak ditemukan di dalam subkelompok Flores Tengah, dan sangat sedikit pada subkelompok bahasa Flores Barat: Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola urutan asli bahasa Flores adalah pola urutan subkelompok Flores Barat.

Word Order Typology of Languages in FloresThis research is a study of word order typology of languages in Flores. The airw .of this research is to establish grouping of languages in Flores according to word order typology of these languages. The object of this research are 14 languages which are spoken in five regencies in the island of Flores and in some small island surrounding it. The data for this research is collected by a questionarry consisting of 161 phrases and 103 sentences. The data is analyzed using Greenberg's parameters (1966) and Sudaryanto's proposals (1993) on constructions of Indonesian.
The result of this research are as follows. All languages in Flores belong to VO-Pr-NGNA type and the modifier is placed before V. There is a harmony among parts of this type. Besides the harmony between VO-Pr-NG-NA order and the modifier before V VO-Pr-NG-NA order also has harmony with nominal substantive construction nominal locative construction nominal locative-partite construction and predicative construction. There are two other constructions where VO-Pr-NG-NA word order type is dominantly in harmony with i.c. comparative constructions and nominal temporal construction. Viewed from the word order type languages in Flores are divided into two groups namely West Flores group and East Flores group. The west Flores group is again divided into two subgroups, i.e. West Flores subgroup (comprising Komodo, Manggarai, and Rembong languages) and Central Flores subgroup (comprising Ngada, Lio, Endo, Palue, Sikka, and Muhang languages). The East Flores group includes Lamaholot, Atadei, Horinara, Iliape, and Kedang languages.
The West Flores word order type dominates both Central Flores subgroup and East Flores group's word order type. In East Flores group there are also some word order types originated from Farther East, outside of Flores (Keraf 1978: 223). These word order type from the East are also found in West Flores subgroup languages. It could be concluded that the original word order in the languages in Flores is that of the West Flores.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purcell, Victor, 1896-1965
London: Oxford University Press, 1967
951.059 5 PUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sastra roman Islam berjudul Seh Malaya, tersusun dalam 19 pupuh. Di dalamnya terdapat berbagai adegan 'rerasan ngelmi,' atau perdebatan, mengenai mistik Islam dan agama dalam tinjauan tasawuf. Teks diawali dengan pengembaraan Seh Malaya hingga bertemu dan menerima ajaran dari Sunan Benang, dilanjutkan pertemuan dengan Nabi Kilir. Dalam teks ini tidak ditemukan keterangan mengenai nama penyalin maupun saat penyalinan. Melihat jenis kertas dan corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari masa awal abad ke-20. Naskah telah disalin oleh lebih dari satu orang. Penggunaan kertas juga tampaknya 'seadanya' saja, lihat h.81-82 yang menggunakan kertas Eropa dengan chain- dan laid lines sementara teks yang lain tidak. Dari keadaan seperti disebutkan di atas, tampaknya naskah ini telah mengalami 'keterlibatan' beberapa orang sebelum terbentuk seperti naskah yang sekarang. Menurut keterangan di luar teks disebutkan bahwa Pigeaud menerima naskah ini dari R.M.Ng. Sumahatmaka di Surakarta pada bulan Februari 1941. Pigeaud juga menganggap Sumahatmaka sebagai pengarang teks ini (1970:149). Untuk informasi biografis mengenai Sumahatmaka lihat deskripsi naskah FSUI/BA.66. Teks-teks Seh Malaya yang lain dapat dilihat dalam keterangan MSB/P.159 (Behrend 1990: 520). Di bawah ini tercantum daftar pupuh naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1 -2 dari masing-masing pupuh. Daftar Pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) girisa; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) pucung; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) maskumambang; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) kinanthi; (17) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.103-A 42.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S. Wojowasito
Djakarta: Gunung Agung, 1961
410 WOJ l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Isri Hanifah Maulidah
"Setiap bahasa di dunia memiliki kaidah masing-masing. Dalam bahasa Belanda terdapat verba bantu modalitas. Terdapat kaidah tata bahasa dalam menggunakan verba bantu modalitas bahasa Belanda. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan struktur morfologi sintaksis verba bantu modalitas bahasa Belanda oleh mahasiswa semester dua tahun ajar 2022/2023 Program Studi Belanda FIB UI. Penelitian ini menggunakan dua teori yaitu teori analisis kesalahan yang dikemukakan oleh Dulay, Burt, dan Krashen (1982) dan teori sintaksis bahasa Belanda. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan data berupa transkrip hasil rekaman berbicara 16 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa yaitu kesalahan penghilangan, bentuk, dan urutan kata. Kesalahan terbanyak yang dilakukan mahasiswa adalah kesalahan tipe bentuk dan disusul dengan kesalahan tipe pengurutan, dan yang paling sedikit adalah kesalahan tipe penghilangan.

Every language in the world has its own rules. In Dutch there are modality auxiliary verbs. There are grammatical rules in using Dutch modality auxiliary verbs. The purpose of this study is to find out how the use of morphological structure syntax of Dutch modality auxiliary verbs by second semester students of the 2022/2023 academic year of the Dutch Study Program FIB UI. This research uses two theories, namely the theory of error analysis proposed by Dulay, Burt, and Krashen (1982) and the theory of Dutch syntax. The method used is descriptive with data in the form of transcripts of 16 students' speaking recordings. The results showed that there were 3 types of errors made by students, namely omission, misformation, and misordering errors. The most errors made by students were misformation and followed by misordering, and the least is omission. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
P. Istiarto Djiwandono
Jakarta : Gramedia, 2005
420.7 IST m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roolvink, R.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
499.22 ROO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>