Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enung Nursilawati
"Tujuan penelitian ini ialah menemukan tema dan permasalahan, kepribadian tokoh-tokoh utama, serta latar dari cerpen Air Suci Sita, Ilona, dan Keats. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat melihat sejauh mana peranan yang dimainkan perempuan dalam karya sastra, dan bagaimana karakter perempuan dalam memandang dan menilai kehidupannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian saya menyimpulkan bahwa tema umum cerpen Air Suci Sita (ASS) adalah kesucian dan kesetiaan perempuan. Selama ini perempuan diwajibkan menjaga kesetiaan dan kesucian mereka, sementara hal yang sama tidak berlaku bagi laki-laki. Pada cerpen Ilona dan Keats temanya adalah hak perempuan untuk menentukan cara hidup, mencari kebahagiaan hidup. Kepribadian tokoh utama dari ketiga cerpen tersebut memiliki kemiripan, yaitu suatu pribadi yang mempunyai kesadaran tentang ketimpang antara hak laki-laki dan perempuan. Pada ASS tokoh menderita paranoia karena harus mempertanggungjawabkan kesuciannya di depan kekasihnya. Tokoh Ona dalam Ilona membangkang terhadap konvensi masyarakat dengan menempuh cara hidup yang berbeda; ia memilih untuk tidak menikah dan untuk mempunyai anak tanpa suami. Tokoh Tami dalam Keats membangkang terhadap perintah keluarganya. Ia memutuskan untuk terus menjalani kehidupannya di luar negeri. Dari karakter tokoh ketiga cerpen tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan dalam karya sastra memainkan peranan aktif dalam kehidupannya. Mereka mampu mencari kebahagiaannya sendiri dengan melakukan apa yang mereka inginkan. Hal ini mencerminkan kehidupan perempuan Indonesia masa kini, yang mulai berani membangkang terhadap norma-norma sosial yang mengikat, misalnya norma sosial yang mengharuskan perempuan bekerja di dalam rumah. Keberanian perempuan dalam hal ini tidak pelak lagi timbul karena kemajuan pendidikan dan gencarnya arus perubahan yang datang dari luar negeri karena kemajuan teknologi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Prameswari Prabowo
"Laut Bercerita lahir sebagai salah satu karya yang merespons rezim Orde Baru. Dengan aktivis sebagai tokoh utama, novel ini mengekspos pembaca terhadap dinamika aktivisme yang kompleks dan terduga, termasuk di dalamnya intensitas praktik kerja emosional yang dilakukan. Terlepas dari besarnya bentuk kerja emosional yang dipraktikan aktivis, isu ini masih kerap dikesampingkan dalam diskursus mengenai pergerakan sosial. Minimnya pengakuan dan perlindungan terhadap bentuk kerja emosional meletakkan aktivis dalam posisi yang rentan. Situasi ini secara khusus menjadi lebih berbahaya bagi aktivis perempuan. Melalui pembacaan kritis terhadap novel Laut Bercerita, penelitian ini berupaya mengidentifikasi jenis kerja emosional yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam novel tersebut. Proses identifikasi dapat membantu menentukan tingkat kemawasan publik terhadap kerja emosional, serta langkah konkret apa yang dapat dilakukan untuk memastikan perlindungannya di masa depan.

Laut Bercerita was born as one of the works responding to the New Order regime. With activists as the main characters, this novel exposed the reader to the complex and unpredictable dynamics of activism, including the intensity of emotional labor practices that are being carried out. Apart from the large forms of emotional labor practiced by activists, this issue is still often sidelined in discourses about social movements. The lack of recognition and protection against forms of emotional labor places activists in a vulnerable position. This situation is especially more dangerous for women activists. Through critical reading of the novel Laut Bercerita, this study seeks to identify the type of emotional labor carried out by the female characters in the novel. The identification process can help determine the public's level of awareness of emotional labor, as well as steps to realize what can be done to ensure its protection in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Shoffa Salma
"Deiksis adalah istilah dalam kajian pragmatik (dalam bahasa Yunani) pada hal yang penutur dan mitra tutur lakukan melalui tuturan atau ungkapan. Deiksis artinya ‘penunjukan’ melalui sistem bahasa dan dipakai untuk menyelesaikan ‘penunjukan’ dalam ilmu linguistik yang disebut dengan ungkapan atau bentuk deiksis. Pada tulisan ini, terdapat lima deiksis yang muncul, yaitu deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial. Deiksis persona merupakan kata ganti yang merujuk orang atau pelaku, yaitu kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Deiksis penunjuk tempat bersinggungan pada arah dan tempat. Deiksis penunjuk waktu bersinggungan dengan struktur temporal atau struktur waktu dan bersinggungan dengan penuturan jarak waktu yang dilihat dari tuturan yang dituturkan penutur. Deiksis wacana berkaitan dengan anafora dan katafora dalam tuturan. Deiksis sosial memandang unsur honorifik atau kesopanan dalam berbahasa. Rumusan masalah pada tulisan ini adalah apa saja bentuk deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial pada novel Laut Bercerita. Tujuan tulisan ini untuk menjelaskan penggunaan dan jenis kata ganti deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial pada novel Laut Bercerita. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik sumber pustaka. Tahapan penelitian dalam pengumpulan data adalah mencatat data yang mengandung deiksis melalui observasi atau pencarian langsung dari novel Laut Bercerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan deiksis dalam novel Laut Bercerita digunakan dengan lengkap dan efektif karena penempatannya yang sesuai konteks wacana untuk menunjang penggambaran tokoh, latar, alur, dan tema dalam novel.

Deixis is a term in pragmatic studies (in Greek language) on what speakers and speech partners do through speech or expressions. Deixis means 'designation' through the language system and is used to complete the 'designation' in linguistics which is called the expression or form of deixis. In this paper, there are five deixis that appear, namely person, place, time, discourse, and social deixis. Personal deixis is a pronoun that refers to a person or actor, namely the first, second, and third person pronouns. Deixis indicates the place tangent to the direction and place. Time indication deixis intersects with the temporal structure or time structure and intersects with the narration of the time distance seen from the speech spoken by the speaker. Discourse deixis is related to anaphora and cataphora in speech. Social deixis views honorific elements or politeness in language. The formulation of the problem in this paper is what are the forms of persona, place, time, discourse, and social deixis in the novel The Sea Speaks His Name. The purpose of this paper is to explain the use and types of personal deixis pronouns, place, time, discourse, and social in the novel The Sea Speaks His Name. Qualitative methods are used in this study. Data collection is done by using library resources techniques. The research stage in data collection is to record data containing deixis through direct observation or searching from the novel The Sea Speaks His Name. The results of the study indicate that the use of deixis in the novel The Sea Speaks His Name is used completely and effectively because of its placement in the context of the discourse to support the depiction of characters, settings, plots, and theme in the novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Anggita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perekat sembilan cerita dalam 9 dari Nadira karya Leila S.
Chudori. Berdasarkan penelitian, ditemukan perekat berupa tokoh, latar waktu,
latar tempat, latar sosial, latar material, dan alur. Stuktur Naratif digunakan
sebagai teori untuk mengungkapkan bangun dunia cerita dalam 9 dari Nadira. Hal
tersebut membuktikan bahwa teori ini masih relevan untuk dipakai. Sebagai
sebuah kumpulan cerpen, 9 dari Nadira juga memenuhi syarat sebagai sebuah
novel. Oleh karena itu, 9 dari Nadira dapat digolongkan sebagai sebuah novel
yang unik karena sembilan cerita di dalamnya dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan satu sama lain.

ABSTRACT
This thesis discusses about the adhesive of nine stories in 9 dari Nadira which is
written by Leila S. Chudori. Based on the research, the adhesive forms which
were found are characters, time setting, place setting, social setting, material
setting, and the plot. Narrative structure is used as a theory to reveal the structure
world stories in 9 dari Nadira. It is shown that the theory is still relevant for use.
As a collection of short stories, 9 dari Nadira is qualified as a novel. Therefore, 9
dari Nadira can be classified as a novel because it is unique and and every stories
can stand alone, but are still connected to each other."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42267
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Rohmadhoni
"Dilatarbelakangi ketidaktuntasan pengusutan kasus penculikan aktivis reformasi '98, penelitian ini menganalisis keadaan psikologis kerabat dekat korban kasus tersebut dalam menghadapi kehilangan orang-orang yang dicintai dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Dengan pendekatan psikologi sastra dan teori psikoanalisis Sigmund Freud, empat tokoh kerabat dekat Laut, salah satu aktivis yang diculik sekaligus tokoh utama novel, dianalisis. Mereka adalah Ibu, Bapak, Anjani, dan Asmara. Penelitian ini menunjukkan bahwa Bapak dan Ibu lebih mengedepankan id sehingga melakukan penyangkalan terhadap kenyataan bahwa Laut telah hilang dan tak akan kembali. Karena dikuasi oleh id dalam menghadapi kesedihannya, Anjani, kekasih Laut, pun menyangkal kenyataan tentang hilangnya Laut. Ia juga menderita MDD karena tidak dapat menghadapi rasa kehilangannya. Pada akhirnya, Ibu dan Anjani terlepas dari kesedihan dan penyangkalan mereka. Ego-ideal mendorong ego dalam diri mereka, seperti yang dilakukan Asmara, untuk menerima kenyataan dan memperjuangkan keadilan dan pengusutan kasus penculikan aktivis reformasi '98. Asmara adalah tokoh yang paling tegar menghadapi kesedihannya karena kehilangan Laut, kakaknya. Sejak kecil, ego mendominasi pembentukan kepribadiannya sehingga membentuk sikap yang tegas, ulet, dan lebih mengedepankan logika. Sikap-sikap tersebut membantunya memperjuangkan keadilan untuk Laut dan korban penculikan aktivis reformasi '98 lainnya. Namun, terkadang ia juga tenggelam dan menyangkal kesedihannya. Karena hanya dapat berbagi kesedihannya dengan orang yang mampu memahami kondisi dan perasaannya, ia pun menyembunyikan kesedihannya sendiri.

Based on the kidnapping case of '98 reformation activist, this study analyses the psychological condition of relatives of victim in confront the loss of beloved persons in Laut Bercerita novel by Leila S. Chudori. This study uses literature psychology theory and psychoanalysis theory by Sigmund Freud to analyse four characters, Ibu, Bapak, Anjani, and Asmara as relatives of Laut, the main character and one of the activist who kidnapped. This study shows that Bapak and Ibu more use id, and they deny the reality about Laut who already lost and never come back. Because of she dominated by id to confront their sadness, Anjani, Laut's girlfriend also deny the reality about the lost of Laut. She also suffers from MDD because she cannot confront her feeling of loss. In the end, Ibu and Anjani loose from their sadness and denial. Ego-ideal emphasize ego in their self, as Asmara who accept reality and fight for justice in the kidnapping case of '98 reformation activist. Asmara as sister of Laut is the tough character in confront her sadness. Ego dominates her formation of personality and forming the firm, tough, and logical as her personality. Her personality helps her to fight for justice for her brother and the other victims of '98 reformation activists. However, sometimes she also feels and deny the sadness. Because of she only can share her sadness to the people who only understand the condition and feeling, she hide her sadness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Habiibati Bestari
"ABSTRAK
Dalam dunia yang didominasi oleh laki-laki, perempuan menjadi pihak yang terdiamkan dalam masyarakat. Untuk membuka ruang publik dan berpolitik serta bersuara, perempuan memiliki cara feminin yang digunakan yaitu dengan menulis. Penulis perempuan bukan sekadar perempuan yang menulis, melainkan manusia yang menyadari secara penuh identitas dan perannya sebagai seorang perempuan, serta merefleksikan hal tersebut dalam setiap tulisannya. Leila Chudori, salah satu penulis perempuan Indonesia yang berusaha menyuarakan kegelisahannya melalui tulisan. Pulang menjadi karya Leila Chudori yang diterima secara luas di kalangan nasional maupun internasional merupakan sebuah dialog besar akan refleksi Leila sebagai seorang warga negara sekaligus seorang perempuan. Menggunakan metode analisis kode milik Roland Barthes, penelitian ini akan membedah representasi perempuan yang digambarkan oleh Chudori dalam Pulang dan melihat bagaimana kesadaran identitas gender yang ada dalam Chudori juga tampak terbangun pada Pulang.

ABSTRACT
In the world dominated by men, women was being muted in the society. To open the public sphere and voiced, women has a feminine way, writes. A Women writer was not simply a women that writes, it is about a human having a full consciousness of her identity and her role as a women, and reflect those in everything she writes. Leila Chudori is one of the Indonesia female writer that write to voice out her concern. Pulang is Leila Chudori’s work that had a big sucsess in a national and international scale. It is a grand dialogue of Leila’s reflection as a citizen as well as a women. Using Roland Barthes’s code analysis, this research will explore women representation that Chudori wrote n Pulang and see how did Chudori’s gender consciousness affect Pulang."
2016
S62972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Zainul Arifin
"Penelitian ini membahas tentang realitas sosial dalam novel Tan karya Hendri Teja. Novel Tan menceritan perjalanan Tan Malaka dalam memerdekakan bangsanya dari penjajahan Belanda. Penelitian ini membahas realita sosial berdasarkan perspektif realisme sosialis Georg Lukacs yang tertuang dalam konsep realitas objektif, gerak dialektis, refleksi artistik, dan ungkapan kritik emansipatoris. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan empat konsep realisme sosialis Georg Lukacs, sedangkan manfaat penelitian ini secara teoretis ialah memperkuat teori sastra khususnya teori realisme sosialis Georg Lukacs. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Data dari penelitian ini merupakan kutipan berupa kalimat dan paragraf. Sumber data berupa novel dan buku sehingga teknik yang digunakan ialah teknik baca catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek dalam novel Tan karya Hendri Teja yang sesuai dengan empat konsep realisme sosialis Georg Lukacs yakni, konsep realitas objektif terdapat aspek penindasan dengan sub fokus penindasan bidang ekonomi, penindasan bidang pendidikan, penindasan bidang politik, penindasan bidang agama islam, dan penindasan secara fisik, konsep gerak dialektis terdapat aspek perlawanan dan pembelaan, konsep refleksi artistik terdapat aspek siasat, dan konsep ungkapan kritis emansipatoris terdapat aspek perlawanan dengan sub fokus perlawanan bidang ekonomi, perlawanan bidang pendidikan, perlawanan bidang politik, perlawanan bidang agama islam, dan perlawanan secara fisik. Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh 92 data realitas sosial dalam novel Tan karya Hendri Teja. Adapun rincian analisisnya diperoleh 28 data realitas objektif, 18 data gerak dialektis, 6 data refleksi artistik, dan 40 data ungkapan kritis emansipatoris. "
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2019
400 BEBASAN 6:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqueline Sara Johanna
" ABSTRAK
Penelitian ini membahas penerjemahan kata sapaan orang kedua dalam percakapan langsung yang terdapat dalam novel Pulang ke dalam novel Heimkehr nach Jakarta. Padanan sapaan yang dipilih penerjemah diteliti berdasarkan relasi sosial antara penutur dan lawan tutur. Dalam penelitian ini juga akan dibahas faktor-faktor yang mendasari tindakan penerjemah dalam mempertahankan sapaan Indonesia maupun melesapkannya dalam teks sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbentuk kajian pustaka. Kajian pustaka dilakukan untuk memperoleh dasar dalam menganalisis dan membandingkan seluruh sapaan yang ditemukan dalam novel Pulang dan terjemahannya dalam novel Heimkehr nach Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konteks sosial dan budaya yang terdapat dalam masyarakat Indonesia dan Jerman menjadi dasar pertimbangan penerjemah dalam memilih padanan sapaan, mempertahankan sapaan Indonesia maupun melesapkannya dalam teks sasaran. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa situasi komunikasi dan kaidah bahasa menjadi faktor lainnya yang memengaruhi penerjemahan sapaan.
ABSTRACT This research attempts to explain the translation of second person forms of address in direct conversations found in novel Pulang to Heimkehr nach Jakarta. The equivalents of the forms of address chosen by the translator are analyzed according to the social relation between the speaker and the listener. This research also attempts to explain the factors underlying the translator rsquo s decision to preserve Indonesian form of address or to omit it in the target text. This research applies the qualitative method in form of literature study. The literature study gives the principles for analyzing and comparing all forms of address found in the novel Pulang and their translation in the novel Heimkehr nach Jakarta. The result shows that the different social and cultural context in Indonesia and Germany underlies the translator rsquo s consideration in either choosing an equivalent in German, preserving the Indonesian form of address, or omitting it in the target text. Furthermore, the result shows that communication situation and language principles also affect the translation of the forms of address."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roh, Jung Ju
"Peristiwa 1965 dan 1998 adalah salah satu sejarah traumatis bangsa Indonesia yang memiliki dampak besar terhadap eks tapol, aksi mahasiswa, dan keluarganya. Disertasi ini berupaya mengungkapkan pengalaman traumatis korban kekerasan Orde Baru dan perjuangan mereka dari peristiwa 1965 dan 1998 dalam novel Pulang (2012) dan Laut Bercerita (2017). Untuk dapat menyampaikan pengalaman traumatis itu, karya sastra meniru mekanisme trauma. Hal tersebut menyebabkan trauma bukan hanya ada pada tataran isi namun juga tecermin dalam strukturnya. Dengan menggunakan metode symptomatic reading, konsep kekerasan negara (Kira, Ashby & Lewandowski, 2013), memori kolektif dan personal (Halbwachs, 1992), dan narasi trauma (Caruth, 1996) analisis dilakukan bukan hanya menggali makna yang ada dipermukaan teks melainkan mengungkap hal yang tidak disampaikan atau disembunyikan oleh teks. Melalui struktur narasi trauma, kedua teks merepresentasikan resistensi sebagai penggambaran korban kekerasan Orde Baru yang berdaya yang melawan dan bernegosiasi dengan opresi rezim Orde Baru. Resistensi mereka untuk mempertahankan hidup melalui peristiwa tersebut di bawah opresi dan persekusi menunjukkan kemungkinan upaya mengatasi traumanya. Hal ini direpresentasikan dalam bentuk bersuara, pemilihan saluran untuk lepas dari trauma, dan working through. Dengan demikian dialektik kematian dan kesintasan, bungkam dan besuara dalam kedua teks tersampaikan tidak hanya melalui gambaran kekerasan dan traumanya, tetapi juga melalui narasi resistensi untuk lepas dari kekerasan Orde Baru.

The events of 1965 and 1998 are part of the traumatic history of the Indonesian nation which had a major impact on former political prisoners, student activists and their families. This dissertation seeks to reveal the traumatic experiences of victims of New Order violence and their struggles from the events of 1965 and 1998 in the novels Pulang (2012) and Laut Bercerita (2017). To convey this traumatic experience, literary works imitate the mechanisms of trauma. This causes trauma not only at the content level but also reflected in the structure. By using the symptomatic reading method, the concept of state violence (Kira, Ashby & Lewandowski, 2013), collective and personal memory (Halbwachs, 1992), and trauma narratives (Caruth, 1996) the analysis is carried out not only to explore the meaning on the surface of the text but also to reveal things not conveyed or hidden by the text. Through a trauma narrative structure, both texts represent resistance as a depiction of empowered victims of New Order violence who resisted and negotiated with the oppression of the New Order regime. Their resistance to survive through these events under oppression and persecution suggests a possible attempt to overcome the trauma. This is represented in speaking up, choosing channels to escape trauma, and working through. In this way, the dialectic of death and survival, silence and voice in both texts is conveyed not only by images of violence and trauma, but also by narratives of resistance to escape the violence of the New Order."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Kemas
"Novel Pulang berkisah tentang empat sekawan pelarian politik, dengann Dimas Suryo sebagai tokoh utama. Mereka terjebak di Perancis dan terancam tidak bisa lagi kembali lagi akibat status mereka yang dianggap berafliasi dengan PKI. Pada Novel Pulang terlihat jelas polarisasi Barat dan Timur, Barat sebagai sisi positif dan Timur sebagai sisi negatif. Kolonialisme secara struktur menciptkan oposisi biner antara Barat dan Timur. Pengkajian polarisasi Barat dan Timur mengambil bangun teori poskolonialisme atau yang juga disebut orientalisme.

This paper will discuss about East-West Polarization in the novel Pulang by Leila S. Chudori. Pulang focuses on political refugees with Dimas Suryo as the main character. They stuck in France and threatened that they can't go back to Indonesia because they are considered to be afliated with Indonesian Communist Party. In Pulang, . East-West polarization seems obvious. The novel indicates West the positive side and East as the negative side. The perspective is legacy of colonial era that creates a binnary opposition of East and West. To Review about East-West, this paper will use post-colonialims theory pr better known as Orientalism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>