Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitang, Paulus Josef
"Awalan se- termasuk salah satu bentuk terikat, yang tak dapat berperan sebagai inti ('nucleus'), dan secara fonologis ia bergabung dengan inti Adapun penamaannya sebagai awalan oleh para penulis tatabahasa hingga kini, sebenarnya menyangkut hanya masalah posisinya belaka didalam sebuah konstruksi. Dari segi hubungan strukturilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya, awalan - dapat dibedakan atas dua tips, yakni se-1 dan se-2. Awalan berperan sebagai suatu formatif dalam kon-struksi, dimana hubungan strukttrilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya, secara fonologis maupun morfologis, tak terpisahkan oleh sesuatu unsur lain yang disisipkan diantaranya; dengan demikian bentuk kompleks 'se-1 _ bentuk lain disampingnya' tersebut berperan sebagai satu unit saja didalam kelorapok kata. Awalan ;se-2 berperan sebagai suatu klitika dalam konstruksi, dimana hubungan strukturilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya secara fonologis terikat, tetapi secara morfo-logis ia dapat dipisahkan dari bentuk yang digabunginya itu de_ngan jalan menyisipkan sesuatu unsur lain diantaranya; dengan demikian se-2 dan bentuk yang digabunginya tersebut masing-masingnya berperan sebagai unit sendiri-sendiri didalam kelompok-kata. Klitika se-2 dapat disebut sebagai kata yang tidak mempunyai te_kanan kata sendiri dan berdiri didepan kata yang mendapat tekanan serta membentuk satu kesatuan tekanan dengannya; karena se-2 itu menduduki posisi awal dalam konstruksi ' se-2 + kata disamnin nya' itu, maka ia disebut proklitika. Perilaku sintaktik awalan belum digarap dengan semestinya oleh para penulis tatabahasa hingga kini. Adapun yang lazim dikemukakan penulis-penulis tersebut hanyalah segi-segi historis dan struktur semantisnya saja. Dari segi struktur formilnya_"
Depok: Universitas Indonesia, 1968
S10995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarni Try Astuti
"Skripsi ini membahas pembentukan prefiks se- dan makna gramatikalnya dalam kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013. Kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013 digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pembentukan prefiks se- dan makna gramatikal yang dihasilkan dari afiksasi prefiks se-. Teori klasifikasi kelas kata, perubahan kelas kata, dan makna gramatikal prefiks se- digunakan untuk tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, prefiks se- dapat bergabung dengan 10 kelas kata selain kelas kata artikula, fatis, dan interjeksi. Afiksasi prefiks se- membentuk 6 kelas kata, yaitu adjektiva, nomina, adverbia, numeralia, preposisi, dan konjungsi. Afiksasi prefiks se- juga menghasilkan makna gramatikal sebanyak 20 makna.

This undergraduate thesis discussed the formation of the prefix se- and its grammatical meaning which are found in the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The corpus of this research is the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The purpose of this research was to explain the formation of the prefix se- and the grammatical meaning which was caused by the affixation of the prefix se-. The theories of classification and change of word class as well as the grammatical meaning of the prefix se- were used in order to achieve the purpose of this research. The research found that the prefix se- can be adjoined with 10 word classes, excluding the article, phatic, and interjection. The affixation of the prefix se- formed 6 word classes, namely adjective, noun, adverb, numeral, preposition, and conjunction. The affixation of the prefix se- also produced 20 grammatical meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Purna
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
704.949 MAD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahas pemakaian dan penulisan di- dan ke-sebagai aawalan dan sebagai preposisi. Pembahasan masalah dalam tulisan ini dilakukan dengan menggunakan contoh pemakaian preposisi dan awalan di dan ke dengan menggunakan penggantian atau subtitusi. Pemakaian di dan ke sebagai awalan dan di dan ke sebagai preposisi memiliki beberapa berbedaan dalam hal pemakaian dan cara penulisannya."
MBUNTAR 13:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
294.592 2 SUH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997
791.53 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Purna
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
294.592 3 IMA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Purna
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
294.592 3 IMA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
294.592 2 SUH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tanya Fitriyani
"ABSTRAK
Fenomena kepadatan yang tinggi di dalam commuter line pada jam-jam sibuk sudah
menjadi hal yang dirasakan warga Jabodetabek sehari-hari, khususnya yang
berangkat kerja atau kuliah dari arah Bogor ke Jakarta pada pagi hari. Studi ini
meneliti tentang dampak kepadatan dalam commuter line pada fluktuasi valensi dan
arousal menggunakan experience sampling method. Studi ini juga ingin melihat
bagaimana trait neuroticism memoderasi hubungan antara periode waktu dan
valensi. Sebanyak 27 orang mahasiswa Universitas Indonesia melaporkan valensi
dan arousal mereka saat berangkat kuliah empat kali sehari selama lima hari.
Responden terbagi menjadi dua kelompok, kelompok kepadatan tinggi (yang
berangkat dari stasiun Bogor ke UI) dan kelompok kepadatan rendah (berangkat
dari stasiun Manggarai ke UI). Studi ini menggunakan smartphone dan aplikasi
sebagai media pengambilan data. Secara keseluruhan responden mengisi sebanyak
461 kali. Hasil menemukan bahwa valensi dan arousal tidak berbeda antara
kelompok kepadatan tinggi dan kelompok kepadatan rendah. Trait neuroticism juga
tidak memoderasi hubungan antara periode waktu dan valensi.

ABSTRACT
High density phenomenon in commuter line rush hour has been felt by Jabodetabek
citizens everyday, specifically people who commute to work or campus from Bogor
to Jakarta every morning. This study examines the impact of density in commuter
line on valence and arousal fluctuations using experience sampling method. This
study also examines how neuroticism trait moderates the relation between time and
valence. 27 students of University of Indonesia who are commuter line passengers
report their valence and arousal during their commutes to campus four times a day
for five days. Respondents are divided into two groups, high density (who commute
from Bogor station to UI) and low density (who commute from Manggarai station
to UI). This study use smartphone and application as data collection method. A total
of 461 responses are obtained. The results found that there are no differences
between high density and low density group. And also neuroticism does not
moderate the relation between time and valence."
2016
S65135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>