Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kushartanti
"Penelitian mengenai bentuk-bentuk percakapan dilakukan di Bandung, pada bulan Januari 1992 dan Januari 1993. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk percakapan anak yang berdwibahasa dengan orang lain. Tujuan penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa kepandaian dan keterampilan anak dalam memperoleh informasi dan berinteraksi dengan orang lain dipengaruhi oleh lingkungan dwibahasa. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan informan seorang anak usia 4 tahun yang berdwibahasa Jawa dan Indonesia. Pemerolehan data, pemilihan data, dan analisis data dijelaskan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pembedaan yang dilakukan si anak terhadap orang lain, yaitu pembedaan bentuk-bentuk pertanyaan dan perintah serta pembedaan bahasa; partisipan yang berbeda memberi informasi yang berbeda, dan informasi yang berbeda tersebut diungkapkan kembali oleh si anak; dan ada pula hubungan antara perkembangan bahasa dengan perkembangan kognitif pada usia si anak. Aspek-aspek lain kemudian muncul dalam penelitian ini dan memerlukan penelitian lanjutan. Penelitian yang perlu dilakukan lebih lanjut adalah penelitian mengenai: 1) perkembangan moral, konsep, dan pemahaman jenis kelamin yang terungkap dari pertanyaan dan perintah; 2) pengaruh bahasa Sunda yang diperoleh si anak; dan 3) latar belakang, pola asuh yang diterapkan di lingkungan si anak serta tingkat kecerdasan yang dapat dilihat dari apa yang diungkapkan oleh si anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pariury, Dea Shanta
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk tanggapan anak penyandang down syndrome terhadap pertanyaan, Berita faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya tanggapan-tanggapan tersebut. Tujuan penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa anak down syndrome memiliki berbagai keterbatasan, khususnya dalam bidang Bahasa, walau demikian mereka tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Penelitian ini merupakan studi kasus seorang anak perempuan berusia 6 tahun penyandang kelainan down .syndrome berbahasa Indonesia yang tergolong ringan. Berdasarkan data, ditemukan bahwa ada senibilan bentuk tanggapan ketika informan menanggapi berbagai pertanyaan, yaitu tanggapan yang sesuai dan berhubungan dengan pertanyaan, tanggapan berupa perintah, tanggapan berupa dramatisasi, tanggapan berupa tindakan nonverbal, tanggapan tidak sesuai, tanggapan tidak berbubungan, tanggapan berupa pengaIihan perhatian, tanggapan berupa ketidakacuhan, dan tanggapan berbentuk sikap diam. Tanggapan-tanggapan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perkembangan kognitif, pengetahuan dan kosakata, perhatian terhadap objek pembicaraan, dan partisipan yang diajak bicara. Aspek-aspek lain kemudian muncul dalam penelitian ini dan memerlukan penelitian lanjutan. Penelitian yang perlu dilakukan lebih lanjut adalah penelitian mengenai: 1) Pengaruh jenis pertanyaan terhadap bentuk tanggapan yang diujarkan oleh penyandang kelainan keterbelakangan mental; 2) Perbandingan kemampuan percakapan anak penyandang DS dengan anak normal yang memiliki urnur mental yang lama; dan 3) Pemahaman konsep yang berhubungan dengan asosiasi semantis pada anak penyandang DS"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysia N. Ismanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan perkembangan kemampuan bahasa dan kemampuan sosial dari anak-anak usia prasekolah yang selama ibunya bekerja dititipkan di Tempat Penitipan Anak atau tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak tetapi dimasukkan ke Kelompok Bermain yang pada saat penelitian ini dilakukan baru belajar selama dua bulan. Pemilihan pokok permasalahan dengan memilih anak dari ibu yang bekerja, dilandasi dari adanya pemikiran bahwa pada saat ini jumlah ibu bekerja di Indonesia semakin meningkat, sedangkan pada sisi yang lain, kualitas tumbuh kembang anak usia prasekolah (balita) sangat menentukan kualitas anak tersebut di masa mendatang. Dapat dikatakan bahwa masa balita (usia prasekolah) adalah masa terpenting dalam perkembangan hidup seorang anak.
Penelitian dilakukan di Jakarta, tahun 1992 dengan melibatkan 76 anak usia prasekolah yang berusia 3 - 4 tahun dengan perincian: 38 orang anak dititipkan di Tempat Penitipan Anak Bina Balita Mitra, Sasana Balita Mekar, Taman Harapan Ibu dan 38 orang lainnya yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak. Ibu bekerja dari anak-anak tersebut yang berjumlah 76 orang juga menjadi subyek penelitian.
Disain penelitian yang dipilih adalah Ex Post Facto, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa/ komunikasi anak usia prasekolah adalah modifikasi dari Primary Progressive Assessment Chart (P-PAC) dan Pro gressive Assessment Chart I (PAC I). Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan sosial anak berupa rating scale yang diadaptasi dari Primary Progressive Assessment Chart (P-PAC) dan Progressive Assessment Chart I (PAC I). Sedangkan untuk menilai sikap ibu terhadap pekerjaan, digunakan alat ukur dalam bentuk "semantic scale" dan disusun berdasarkan aspek-aspek yang dihadapi dalam pekerjaan sesuai dengan pendapat Baruch, Barnett dan Rivers. Untuk menilai persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak, digunakan instrumen yang berbentuk "semantic scale" dan merupakan adaptasi dari teori yang dikemukakan Duvall dan Clarke-Stewart.
Teknik analisis data menggunakan teknik ANOVA untuk melihat perbedaan kemampuan Bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak dengan yang tidak dititipkan, serta untuk melihat perbedaan kemampuan sosialnya.
Sedangkan teknik korelasi Product Moment dari Pearson digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara: sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan bahasa anak usia prasekolah, sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan sosial anak usia prasekolah, persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan bahasa anak usia prasekolah, persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan sosial anak usia prasekolah, sikap ibu terhadap pekerjaan dengan persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak, kemampuan bahasa dengan kemampuan sosial anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbedaan yang bermakna dalam kemampuan bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak dengan yang dimasukkan ke Kelompok Bermain, dengan kemampuan bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak lebih tinggi dari kemampuan bahasa anak yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak. Begitu juga dengan kemampuan sosialnya. Kemampuan sosial anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak.
Hubungan antara sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan bahasa dan kemampuan sosial anak tidak terbukti secara signifikan dalam penelitian. Demikian juga hubungan antara persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan bahasa dan sosial anak, tidak terbukti secara signifikan.
Korelasi positif dan signifikan diperoleh pada hubungan antara sikap ibu terhadap pekerjaan dan persepsinya terhadap pendidikan anak.
Dari penelitian juga didapat hasil bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara kemampuan berbahasa anak usia prasekolah dengan kemampuan sosialnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan lebih lanjut, antara lain bahwa anak usia prasekolah yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak memiliki kemampuan yang lebih baik daripada anak seusianya yang hanya diasuh di rumah dan dimasukkan ke Kelompok Bermain selama ibu bekerja. Ini disebabkan karena adanya program pendidikan yang terarah, teratur sesuai dengan kebutuhan anak yang telah disusun di Tempat Penitipan Anak.
Tidak ditemukannya signifikansi keterkaitan sikap ibu terhadap pekerjaannya dengan Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Prasekolah khususnya dengan kemampuan anak usia prasekolah baik kemampuan bahasa, maupun kemampuan sosial anak, ternyata lebih dipengaruhi oleh positif tidaknya sikap ibu terhadap pekerjaannya, dan berhubungan dengan kepuasan yang diperolehnya dalam pekerjaannya. Seorang ibu yang merasa puas dapat mempertahankan kualitas pengasuhannya.
Diskusi mengenai tidak didapatnya keterkaitan antara sikap ibu terhadap perannya sebagai pendidik/pengasuh anak dengan aspek-aspek perkembangan anak usia prasekolah adalah bahwa proses perkembangan anak usia prasekolah yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di antaranya bahwa anak-anak tersebut mengikuti program-program prasekolah yaitu dititipkan di Tempat Penitipan Anak atau masuk ke Kelompok Bermain sebanyak tiga kali dalam seminggu selama ibu bekerja.
Keterkaitan antara sikap ibu terhadap pekerjaannya dengan sikap/ persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik/ pengasuh anak memperkuat pemahaman akan kebenaran teori bahwa ibu yang mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya cenderung memiliki keadaan emosi yang stabil dan konsep diri yang lebih baik, sehingga dapat melakukan hubungan yang lebih hangat dengan anak-anaknya serta tanggapterhadap kebutuhan-kebutuhan anaknya.
Adanya hubungan yang bermakna antara kemampuan bahasa dan kemampuan sosial anak terlihat dalam penelitian ini. Dengan demikian makin diperkuatlah pemahaman teori Vygotsky yang dikutip Tough (1984) bahwa bahasa anak pada dasarnya bersifat sosial, karena bahasa berkembang dalam interaksi antara anak dengan orang lain.
Akhirnya dalam penelitian ini juga diberikan beberapa saran yang berguna bagi penelitian sejenis di masa mendatang. Saran antara lain adalah pada segi penyusunan instrumen yang baku mengenai Ibu bekerja dan berbagai aspek yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita (usia prasekolah). Perlu juga dilakukan penelitian sejenis dengan memperluas variabel penelitian. Untuk lebih menyempurnakan hasil dan kegunaan penelitian, khususnya dalam kaitannya dengan ibu pengganti, maka perlu dilakukan penelitian dengan melibatkan kelompok anak usia prasekolah yang hanya tinggal di rumah bersama ibu pengganti dan tidak dimasukkan ke salah satu institusi tertentu."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Astridianingwati
"ABSTRAK
Anak merupakan generasi penerus bangsa, dan merupakan tanggung
jawab orang tua untuk membimbing anak-anak mereka agar menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Namun dengan semakin berkembangnya
dunia, tak dapat dipungkiri berbagai hal turut mempengaruhi
perkembangan anak, misalnya dengan kehadiran televisi Sebagai suatu
media, televisi membawa berbagai pengaruh, baik yang buruk maupun
bermanfaat Hal yang patut diwaspadai dari televisi adalah adanya jenis
tayangan yang kiranya dapat membawa pengaruh kurang baik pada anakanak.
Salah satu tayangan yang mengundang banyak pendapat pro dan
kontra akhir-akhir ini adalah film animasi Crayon Shinchan.
Film Crayon Shinchan sering kali menayangkan cerita yang
menampilkan hal-hal kurang baik, misalnya yang bersifat kurang ajar,
porno hingga yang membahayakan nyawa. Melihat bagaimana tayangan
yang ditujukkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak ini, peneliti ingin
mengetahui bagaimana sikap ibu yang memiliki anak usia prasekolah dan
usia sekolah terhadap film animasi Crayon Shinchan ini. Penelitian
ditujukan untuk melihat perbandingan sikap antara dua kelompok ibu-ibu
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber informasi bagi para ibu untuk lebih memahami tayangan animasi
ini dan menentukan anak usia berapakah yang boleh menontonnya.
Subyek dalam penelitian adalah 83 ibu yang terbagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok ibu-ibu dari anak usia
sekolah, sedangkan kelompok kedua merupakan ibu-ibu dari anak usia
prasekolah. Kedua kelompok ini, kecuali dalam hal usia anak yang dimiliki,
disamakan karakteristiknya, yaitu merupakan ibu rumah tangga (tidak
bekeija), pendidikan minimal tamat SMP dan memiliki anak yang tidak
buta, bisu serta tuli Untuk mendapatkan gambaran sikap para ibu dalam penelitian
kuantitatif ini, digunakan alat skala Likert dengan 6 pilihan jawaban,
berkisar antara sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
Jawaban yang diperoleh atas 33 pernyataan, diolah dengan
menggunakan SPSS 10.0. Pengolahan dengan SPSS tersebut memberikan
nilai 2,8995 untuk rata-rata sikap subyek kelompok usia prasekolah dan
nilai 3,5714 untuk subyek kelompok sekolah. Pengujian perbandingan sikap
antara kedua kelompok subyek menghasilkan nilai t yang signifikan yang
berarti terdapat perbedaan signifikan antara sikap ibu dari anak usia
prasekolah dengan sikap ibu dari anak usia sekolah terhadap film animasi
Crayon Shinchan. Dimana dalam penelitian ini ibu dari anak usia
prasekolah memiliki sikap lebih negatif terhadap film animasi Crayon
Shichan bila dibandingkan dengan ibu dari anak usia sekolah.
Mengetahui bagaimana sikap para ibu dalam penelitian ini, ibu-ibu
yang belum memiliki informasi cukup tentang film Crayon Shinchan dapat
. menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan layak tidaknya film animasi ini ditonton oleh anak-anak
mereka."
2002
S3169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denia Putri Prameswari
"[Perceraian tidak hanya berdampak pada orang tua, melainkan juga pada anak dalam keluarga. Anak usia prasekolah merupakan mereka yang paling tertekan dalam menghadapi peristiwa tersebut. Dampak negatif perceraian pada anak dapat diminimalisir dengan pemberian pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan mengenai perceraian, salah satunya dapat disampaikan melalui buku cerita bergambar. Sayangnya, di Indonesia peneliti belum menemukan buku cerita bergambar mengenai perceraian untuk anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar dalam meningkatkan pengetahuan anak usia prasekolah mengenai perceraian. Penyusunan buku cerita bergambar dalam penelitian ini berdasar pada 3 sumber informasi, yaitu (1) studi literatur, (2) analisis buku cerita bergambar, dan (3) need assessment. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pre dan post test terhadap 5 partisipan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Partisipan merupakan anak usia prasekolah yang orang tuanya sedang menjalani proses perceraian. Hasil analisa dengan paired sample t-test menunjukkan bahwa buku cerita bergambar secara signifikan meningkatkan pengetahuan anak usia prasekolah mengenai perceraian. Sebagai hasil analisa tambahan, orang tua partisipan mengaku lebih mudah menjelaskan perceraian kepada anaknya dengan menggunakan buku cerita. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dibuat buku cerita bergambar mengenai perceraian untuk anak pada tahapan usia yang berbeda atau dalam menghadapi peristiwa menantang lain;The impacts of divorce are not only felt by parents but also by children. Preschool children are the most distressed for facing parental divorce. The negative impacts of divorce on children can be minimized when children had pervious knowledge about the event. One of the method to give knowledge about divorce to children is through picture book. Unfortunately, in Indonesia, researchers have not found picture books for preschoolers about divorce. This study aims to test the effectiveness of picture book in increasing knowledge of preschool children about divorce. Formulation of picture books in this study is based on three sources of information: (1) the study of literature, (2) analysis of picture books, and (3) need assessment. This picture book that have been prepared, then used to test its effectiveness for increasing knowledge of preschool children about divorce. The test was conducted using pre and post test on 5 participants. The statistical method used in this study is paired sample t-test. The purposive sampling method was used to select the participants. The participants for this study are preschool children with parents that is undergoing divorce proceedings. The result shows that picture books in this study significantly increase preschool children's knowledge about divorce. As an additional result, parents find it easier to explain divorce to their children using the picture book from this study. For further study, researcher can make another picture book about divorce for children at different age or to face another challenging situation in life.
, The impacts of divorce are not only felt by parents but also by children. Preschool children are the most distressed for facing parental divorce. The negative impacts of divorce on children can be minimized when children had pervious knowledge about the event. One of the method to give knowledge about divorce to children is through picture book. Unfortunately, in Indonesia, researchers have not found picture books for preschoolers about divorce. This study aims to test the effectiveness of picture book in increasing knowledge of preschool children about divorce. Formulation of picture books in this study is based on three sources of information: (1) the study of literature, (2) analysis of picture books, and (3) need assessment. This picture book that have been prepared, then used to test its effectiveness for increasing knowledge of preschool children about divorce. The test was conducted using pre and post test on 5 participants. The statistical method used in this study is paired sample t-test. The purposive sampling method was used to select the participants. The participants for this study are preschool children with parents that is undergoing divorce proceedings. The result shows that picture books in this study significantly increase preschool children's knowledge about divorce. As an additional result, parents find it easier to explain divorce to their children using the picture book from this study. For further study, researcher can make another picture book about divorce for children at different age or to face another challenging situation in life.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article describes verbal and nonverbal responses of preschool children toward fairy tales. The preschool is the appropriate period of age to grow and improve a moral intelligence...."
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>