Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Perwira Kesuma
"Parabahasa sebagai penyerta bahasa : suatu penelitian pendahuluan tentang penyuaraan. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian salah satu bagian penelitian linguistik yang mempelajari faktor-faktor di luar bahasa dengan mengadakan suatu penelitian pendahuluan. Bidang penelitian linguistik yang penulis maksud adalah bidang linguistik interdisipliner, khususnya bidang sosiolinguistik. Istilah sosiolinguistik merupakan perpaduan linguistik dengan sosiologi yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat- pemakai bahasa (Kridalaksana, dalam Pengantar Linguistik Umum, 1984: 14). Banyak ahli linguistik di Indo_nesia yang telah meneliti bidang sosiolinguistik; sejalan dengan itu sejak tahun 1987 di Fakultas Sastra Universitas Indonesia telah diadakan seminar tahunan sosiolinguistik yang secara berkala diadakan untuk memantau perkembangan penelitian sosiolinguistik di Indonesia.
Penulis akan menjabarkan topik yang termasuk dalam kajian bidang sosiolinguistik itu, yaitu paralanguage (untuk selanjutnya disebut parabahasa . Gerakan tubuh merupakan bidang penelitian yang sangat luas untuk dipelajari secara lebih mendalam, demikian juga bidang penyuaraan. Oleh karena itu, penulis membatasi pembahasan sekitar parabahasa; sebagai penyerta bahasa, dalam percakapan lisan bahasa Indonesia yang tertulis : suatu penelitian pendahuluan tentang penyuaraan yang menyertai..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurfitri
"Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan hidup sebagai kebutuhan dasar yang sangat panting untuk anak. Nutrisi dibutuhkan setiap hari tanpa dapat ditangguhkan ke hari esok untuk kelangsungan hidup maupun tumbuh kembang anak.
Selama ini pengetahuan tentang nutrisi sebagian besar membicarakan komponen diet, penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan jumlah yang diperlukan untuk mencegahnya. Pada dekade terakhir timbul pemikiran bahwa nutrisi dapat berlaku sebagai "pengobatan". Diet tertentu bukan hanya merupakan obat bagi beberapa kelainan inborn error of metabolism seperti fenilketonuria, homosistinuria, dan galaktosemia, tetapi juga sebagai terapi penyakit lain. Salah satunya adalah diet ketogenik sebagai terapi epilepsi intraktabel.
Angka kejadian epilepsi pada anak dan remaja berkisar antara 50 - 100 per 100.000 penduduk pertahun. Di Inggris, 20 - 70 kasus per 100.000 populasi pertahun dengan prevalensi 4 - 10 kasus per 1000 populasi. Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM. terjadi peningkatan cukup berarti, darn 65 kasus barn dan 343 kasus epilepsi lama pada tahun 2000 menjadi 116 kasus epilepsi baru dan 356 kasus epilepsi lama pada tahun 2001.
Obat anti epilepsi (OAF) merupakan pilihan terapi pertama dan berhasil bank pada sebagian besar penderita anak, tempi lebih darn 25% diantaranya menderita epilepsi intraktabel atau kejang tidak terkontrol. Di Indonesia angka kejadian epilepsi intraktabel belum tercatat, diperkirakan tidak berbeda jauh dengan penelitian di luar negeri. Diet ketogenik dapat menjadi alternatif terapi epilepsi intraktabel. Variabel lama diet ketogenik adalah rasio ketogen dan non ketogen, yaitu rasio lemak dengan protein ditambah karbohidrat."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Suprapto
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S28102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyuni Suharmadji Argadikusuma
"Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula peralatan yang dipergunakan oleh dokter baik peralatan diagnostik maupun terapetik.
Demikian pula dalam bidang ilmu Rehabilitasi Medik. Salah satu jenis alat tersebut adalah alat terapetik yang menggunakan arus listrik dan dipakai untuk pemanasan jaringan ("diathermy") dengan mengubah arus listrik menjadi arus eletromagnetik gelombang ultra pendek ("ultra short wave diathermy") atau elektromagnetik gelombang mikro ("micro wave diathermy") (1) (2) (3).
Beberapa kepustakaan menyebutkan pemakaian diatermi gelombang pendek bermanfaat pada panatalaksanaan lesi yang terletak dalam dan sulit dicapai oleh alat modalitas yang lain (4) (5).
Akhir-akhir ini disebutkan pula alat ini berfaedah pada terapi keluhan-keluhan ginekologis (6) (7).
Pada adneksitis, seringkali infeksi oleh bakteri gonorrhoe disertai kuman lain, sehingga penyembuhan tidak sempurna, timbul penyumbatan dan perlekatan antara tuba dengan ovarium atau jaringan sekitarnya dan penyakit kronis (8) (9).
Selain penggunaan antibiotika yang dapat mencakup beberapa jenis kuman, diatermi ternyata bermanfaat untuk menunjang keberhasilan terapi stadium kronis ini (1) (2). Disini pemanasan menyebabkan peningkatan vaskularisasi yang akan membantu penyembuhan penyakit dan membantu terapi antibiotika menjadi lebih efektif.
Tehnik pemakaian yang sesuai adalah dengan metode kondensor secara "cross fire techniques". Cara pemberian yang terdiri dari 2 bagian dengan tehnik pemasangan elektroda saling tegak lurus, memungkinkan ke empat dinding rongga panggul dipanasi (2) (10).
Untuk keberhasilan terapi ini, penilaian rasa nyeri merupakan hal yang penting. Telah dikenal beberapa cara, salah satu diantaranya yang cukup dapat diandalkan adalah Visual Analogue Scale {VAS). VAS merupakan cara yang cukup popular karena caranya mudah, murah dan dapat diulang (11) (12).
Akhir-akhir ini kasus adneksitis lebih banyak ditemukan, hal ini mungkin berhubung dengan spektrum penyakit hubungan seksual yang semakin luas (6). Demikian pula dengan jumlah rujukan dari bagian kebidanan ke Unit Rehabilitasi Medik. Selain itu di Indonesia, penelitian khusus mengenai hal ini belum pernah dilakukan.
Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan penelitian dengan tujuan umum yaitu membantu upaya peningkatan kualitas pengobatan serta mempercepat proses penyembuhan penyakit adneksitis kronis serta tujuan khusus menilai adakah kecenderungan manfaat terapi diatermi sebagai terapi penunjang pada pengobatan penyakit tersebut.
Walaupun penulis telah melakukan berbagai upaya penelusuran bahan rujukan dari berbagai sumber antara lain: Perpustakaan Pusat FKUI, Pusat Inforrnasi Kedokteran dan Kesehatan (PIKK), perpustakan di Tokyo Jepang, perpustakaan beberapa pabrik obat dan lain-lain, tetapi penulis masih merasakan banyaknya kekurangan-kekurangan mengenai hal tersebut, tetapi walaupun begitu hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat terhadap penderita adneksitis kronis dan akan diperoleh pengertian lebih mendalam tentang potensi terapi, ini?"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Untung Suprapto
"Karangan yang membahas masalah arkeologi Islam, terutama yang berpangkal kepada seni bangunannya belum banyak. Demikian pula mengenai kepurbakalaan Islam di Kecamatan Kota Gede. DR. S.A Buddingh pada th'1839 membuat artikel singkat, dan diberinya judul Pasar Gede ( S.A Buddingh 1839:45-46 ). Tahun 1913, Dinas Purbakala mengadakan peninjauan ke bekas kerajaan Mataram di Kota Gede ( OV 1913 (2) :43 ). Dua tahun kemudian, kembali Dinas Purbakala mengadakan peninjauan ke makam raja-raja Kota Gede, dan melakukanpemo_tretan pintu makam tersebut ( OV 1915 (3) :120-121 ). Pada th 1916, orang Indonesia yang bernama Notosoeroto menulis artikel tentang batu keramat yang terdapat di Kota Gede. Artikel ini disertai gambar-gambar batu yang dianggap keramat itu ( Notosoeroto 1916-1917:318-320 ). Pada th 1926 van Mook, seorang sarjana Belanda membuat karangan mengenai Kota Gede. Tetapi karangan van Mook ini membahas masalah perkotaan di Kota Gede, terutama segi kemasyarakatannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S11906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jhon Salmar Saragih
"Penelitian mengenai kecenderungan remaja terhadap novel populer dilakukan diSMA 3 BPK Penabur KPS Jakarta, bulan Januari s.d. April 1929 dan Januari s.d. April 1990. Tujuannya adalah (1) untuk rnendapatkan data tentang motivasi remaja nembaca novel populer, (2) untuk mengetahui nama dan topic, (3)cerita yang disenangi remaja, dan mendapatkan data ada tidaknya hubungan antara tingkah laku remaja dengan topik bacaannya.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diba_gikan langsung kepada responden. J umlah responden adalah 159 orang, khusus untuk analisis statistik korelatif ditetapkan 60 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi remaja membaca novel populer karena dunia remaja banyak diceritakan dan pengetahuan mereka bertambah dengan membaca novel populer. Dari 152 judul novel populer yang dibagikan kepada responden terpilih lima buah novel populer yang banyak pembacanya. Kelima buah novel itu menceritakan kisah asmara dan kisah detektif--ini membuktikan tema-tema yang disenangi remaja adalah kisah asmara dan kisah detektif. Penelitian ini juga telah membuktikan bahwa ada korelasi yang berarti antara tingkah laku remaja dengan topik bacaannya. Untuk analisis korelasi ini dipakai rumus Pearson diuji dengan rumus Spearman. Hasil perhitungan menunjukkan r hitung lebih besar dari r tebal yaitu 0,91 1ebih besar dari 0,250.
Penelitian ini masih :dalam taraf pendahuluan, karena itu disarankan kepada yang berminat agar diteliti masalah yang sama dengan sampel yang lebih banyak."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Lestari Moerdijat
"Peti1asan Batur Agung di desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng kabupaten Banyumas adalah sebuah tempat yang dikeramatkan serta dijadikan ajang ziarach dan semadi oleh penduduk setempat. Petilasan tersebut berupa sebuah areal terbuka ditengah hutan yang mempunyai bentuk bertingkat-tingkat di lengkapi jalan batu menuju ketempat tersebut, serta dipenuhi berbagai benda dari batu seperti tiang batu, batu pipih datar, batu pipih berdiri, batu berlubang tengah, area batu. Hentuk petilasan serta benda-benda yang ada di dalamnya, mempunyai persamaan dengan bentuk bangunan/benda tradisi megalitik. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) melihat adanya persamaan antara bangunan/benda yang terdapat di petilasan Batur Agung dengan benda-benda peninggalan tradisi megalitik, penelitian dilakukan untuk dapat mengetahui identifikasi petilasan dan Benda-bendanya. (2) mengingat petilasan Batur Agung masih di keramatkan dan terdapat kegiatan religius di tempat tersebut, penelitian ini bertujuan juga melihat bagaimana konsepsi kepercayaan pada kegiatan religius yang berlangsung di tempat ini pada masa sekarang. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah (a) pengumpul an data, (b) pengolahan data, dan (c) penafsiran data. Pada tahap pertama, dilakukan pengumpulan data baik berupa data lapangan maupun data pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Pada tahap kedua, dilakukan analisis terhadap data lapangan yang telah dikumpukan. Pada tahap ini, dilakukan analogi antara bangunan/benda yang di temukan di Batur Agung dengan bangunan/benda yang tradisi megalitik yang diketahui. Analisis ini dilakukan untuk dapat mengidentifikasikan bangunan/benda yang di temukan. Pada tahap ini dilakukan pula tinjaLran terhadap data etnografi yang ada. Pada tahap ketiga yaitu tahap yang terakhir, dibuat satu rangkuman dari kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan. Dari penelitian ini, terdapat kesimpulan sebagai berikut (1) Petilasan Batur Agung adalah kompleks besar dengan bangunan berundak sebagai bangunan utamanya, serta sebuah areal kecil di luarnya. Kompleks ini dilengkapi oleh dua buah jalan bath menuju bangunan berundak; disamping itu terdapat pula sebuah susunan batu temu gelang diantara areal kecil di luar bangunan berundak dan areal kecil yang ada. Ditemukan pula sejumlah benda peninggalan tradisi megalitik seperti menhir, lesung batu, area megalitik, pelinggih,'altar batu, dan susunan batu. (2) meskipun belum dilakukan satu penelitian untuk melihat apakah bentuk kegiatan religius di Batur Agung adalah living megalithic tradition, namun keberadan petilasan sebagai sebuah living monument dapat dilihat jelas, dimana dari perilaku para pendukungnya saat ini masih memperlihatkan adanya konsepsi tradisi megalitik yang melatarbelakangi seluruh kegiatan yang berlangsung di tempest tersebut. Penelitian ini adalah sebuah penelitian pendahuluan, sebab itu kesimpulan yang dicapai masih bersifat sementara dan diperlukan penelitian lebih mendalam untuk menguji kebenarannya serta mengungkapkan jawaban atas seluruh permasalahan yang lebih luas jangkauannya dari pada penelitian ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S11890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murniati Poernomo
"Pada masa kolonial di Indonesia, banyak didirikan gedung-gedung oleh Pemerintah Belanda baik gedung sekolah perkantoran maupun bangunan-bangunan keagamaan seperti gereja. Beberapa gereja kuno yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya memiliki nilai historis yang tinggi. Salah satunya adalah Gereja Immanuel yang berlokasi di Depok yang hendak saya bahas dalam skripsi ini.
Telah menjadi suatu kebiasaan untuk melakukan pemugaran pada bangunan-bangunan bersejarah dan purbakala dengan tujuan agar bangunan tersebut dapat terpelihara dan terjaga kelestariannya. Demikian pula dengan Gereja Immanuel Depok yang telah mengalami beberapa kali pemugaran sejak awa1 pendiriannya sampai saat ini.
Penelitian ini dititikberatkan pada usaha untuk mengetahui bagian-bagian apa saja dari gereja yang telah mengalarni pemugaran serta apakah pemugaran yang dilakukan di gereja ini mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bangunan atau tidak.
Analisis dilakukan secara khusus, dengan pengamatan utama pada bentuk bangunan yang dimiliki oleh gereja tersebut sejak masa berdirinya secara permanen dari batu hingga sekarang. Selanjutnya dilakukan pengamatan pada atribut-atribut yang dimiliki oleh gereja tersebut yang dibagi atas (1) komponerr arsitektural dan (2) kornponen lepas. Setelah pengamatan terhadap bentuk dan atribut-atribut bangunan selesai kemudian dilakukan penelitian khusus terhadap bagian-bagian bangunan yang pernah dipugar.
Penelitian terhadap Gereja Immanuel Depok ini menunjukkan adanya perubahan bentuk yang telah terjadi di gereja tersebut yang disebabkan oleh adanya bagian-bagian dari bangunan tersebut yang telah diganti, ditambah dan diperbaharui bentuknya seperti penambahan pintu masuk bagi jemaat, penambahan ruang pertemuan, penambahan teras, penggantian lantai, atap dan langit-langit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S12002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarto Wangsadidjaja
"Penelitian terhadap makam-makam kuno, terutama nisan_nisannya telah lama menarik perhatian para peneliti. James Deetz dan Edwin N. Dethlefsen merupakan dua orang dari banyak peneliti yang tertarik pada nisan-nisan kuno. Banten sebagai sebuah pelabuhan internasi onal pads abad ke-16-19 N memiliki cukup banyak nisan-nisan yang dapat diteliti, baik nisan-nisan dari masyarakat muslimnya, Eropa/Kristen, maupun masyara_kat Cinanya. Masyarakat Cina sebagai masyarakat minoritas pa_da waktu itu diketahui cukup berperan besar dalam bidang eko_nomi dan kebudayaan. Sejauh manakah nisan-nisan Gina yang tersisa di Banten sekarang dapat menggambarkan peranan dan kehidupan mereka masih merupakan permasalahan yang dapat te_rus diteliti. Bentuk dan jenis bahan nisan, gaya penulisan inskripsi, keteraturan pola-pola ben_tuk redaksi yang digunakan merupakan tujuan dasar penelitian nisan di Banten, yang dapat diterus_kan lebih lanjut dengan pertanyaan: seberapa jauh nisan-ni_san tersebut dapat menggambarkan kehidupan orang-orang yang ditandainya. Jawaban-jawaban pertanyaan tersebut akan membe_rikan gambaran tentang peranan orang-orang Cina dalam peme_rintahan dan masyarakat Bnaten waktu itu, keterpengaruhan budaya dan ketaatan pada pemerintah di negeri leluhur/asal. Tujuan penelitian tersebut dapat didekati dengan memakai metode: pengumpulam data lapangan berupa observasi dan des_kripsi nisan, membandingkannya terhadap data-data kepustakaan tentang nisan di Cina, dan kepustakaan tentang sejarah, ma_syarakat dan kepercayaan orang-orang Cina dan orang-orang Banten khususnya dan Indonesia umumnya, pada saat kedatangan, menetap dan meninggalnya mereka. Pengetahuan bahasa dan aksa_ra Cina adalah diperlukan, dan dengan bantuan kamus-kamus da_patlah dibaca dan diartikan inskripsi pada nisan-nisan itu. Bantuan nara sumber juga dibutuhkan sebagai pelengkap dari kurangnya sumber-sumber kepustakaan. Penelitian nisan-nisan Cina di Banten pada akhirnya sam_pal pada kesimpulan bahwa nisan-nisan memakai angka tahun yang berlaku di Cina, jenis bahan tidak mewah sekalipun penu_lisan inskripsi beberapa nisan sangat baik, dan pola-pola re_daksi yang digunakan mirip dengan di Gina. Beberapa jabatan sosial kemasyarakatan menampakan peran serta dalam masyarakat. Pemakaian kata tertentu dan penunjuk daerah pada nisan membe_rikan sedikit gambaran asal dan penyebaran migrasi dan perda_gangan dengan daerah Banten. dengan adanya penelitian lain yang lebih lanjut diharapkan makin sempurna dan lengkap ke_simpulan dan manfaat penelitian sejenis, bagi penyusunan se_jarah dan perkembangan ilmu arkeologi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>