Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Riowati Aziz
"Naskah Samratu I-muhimmati yang bernomor W. 18 penulis peroleh dari Perpustakaan Museum Pusat Jakarta (Indonesia). Dalam kesusastraan Melayu Lama naskah ini termasuk kelompok sastra keagamaan, yang dimaksud dengan sastra keagamaan adalah jenis sastra yang bersumber pada agama atau yang berhubungan dengan agama. Arti judul naskah dapat di jelaskan sebagai berikut : Samratu berasal dari kata samarun yang berarti buah (M. Junus, 1974:82), muhimmati berasal dari kata muhim_mun yang berarti yang perlu atau yang penting (M. Junus 1974:485). Jadi Samratu I-muhimrnati berarti buah terpenting.
Tentang naskah Samratu I-muhimmati disebutkan dalam Catalogus der Maleische Handscriften pada halaman 380 no DLXIV, Malay Manuscripts pada halaman 71 dan katalogus Koleksi Naskah Melayu halaman 262, masing-masing buku tersebut mendaftarkan sebuah naskah dengan judul Samratu I-muthimmati. Namun di samping itu ternyata terdapat juga sebuah karangan yang berjudul Samratu I-muhimmati dalam bentuk cetakan. Menurut keterangan yang penulis peroleh, asal nas_kah adalah Lingga (Riau) dan naskah di tulis oleh Raja Ali Haji. Raja Ali Haji yang hidup pada awal abad XIX, adalah seorang penulis besar yang telah menuliskan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S10777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Solihat
"Di Museum Nasional Jakarta, terdapat dua buah naskah, Srifa' al-Qulub (SQ), yang masing-masiag, berkode ML. 115B dan ML. 339B. Kedua naskah ini telah saya perbandingkan dengan mengikutsertakan sebuah naskah SQ berbentuk facsimile' dalan BKI 104. Hasil yang diperoleh dari perbandingan tersebut menunjukkan bahwa ML. 115B dianggap sebagai naskah yang lebih baik bila dibandingkan dengan dua naskah lainnya. Oleh karena itu, ML. 115B inilah yang saya pilih sebagai naskah suntingan dalam skripsi ini. Kitab SQ ini merupakan salah satu karangan Nuruddin Ar-Raniri yang ringkas dan pendek. Isinya tentang pengetahuam tasawuf. Di dalamnya dijelaskan pengertian kalimat syahadat, kalimat tayyibat_, masalah mukasyafat atau makrifat, dan masalah. berzikir. Dilihat dari segi bahasa yang dipergunakan, pengaruh bahasa Arab tampak jelas dalam bahasa Melayu yang diperguna_kan dalam teks SQ. Pengaruh tersebut dapat dilihat dalam pemakaian kosa kata, ungkapaa, morfologi, dan sintaksis. Menurut pengarangnya, kitab SQ ini ditulis sebagai reaksi bantahan terhadag faham wujudiyyat. Yang, dimaksud faham wujudiyyat di sini ialah faham sufi yang dianut oleh kelompok Hamzah Fansuri dan Syamsuddin Sumatrani. Faham ini dianggap menyesatkan oleh Nuruddin karena telah menyalahtafsirkan pengertian kalimat la ilaha illa l-lahu. Perbedaan mendasar antara faham wujudiyyat dengan Nuruddin ialah dalam.soal hubungan Tuhan dengan makhluk-Nya. Kaum wujudiyyat berpendapat, bahwa Tuhan dan makhluk.-Nya merupakan satu wujud (wahdat al-wujud), dalam arti Tuhan terkandung dalam diri makhluk. Oleh karenanya, menurut faham ini seorang sufi dalam,penghayatan transendentalaya dapat menyatu dengan Tuhan (ittihad).Nuruddin menolak faham wujudiyyat tersebut. Menurutnya, wujud Tuhan itu berbeda dengan mujud makhluk. Wujud Tuhan itu wujud Hakiki atau wujud yang sebenar-benarnya, sedang_kan wujud makhluk adalah.wujud ma'jazi atau wujud _bayangan_. Oleh karena itu, menurut Nuruddin, seorang sufi dalam penghayatan transeadentalnya hanya sampai pada batas mukasyafat yakni batas 'penyaksian' bahwa tidak ada yang.dilihatnya ke-cuali Allah. Pengertian mukasyafat ini jelas berbeda dengan ittihad, yakni perasaan menyatunya diri dengan Tuhan. Syifa al-Quluh artinya 'Obat Penentram Hati'. Secara tersirat Nuruddin bermaksud ingin meneatramkan suasana kego_yahan iman dan kesesatan umat. Ia mengajaknya untuk kembali ke ajaran tasawuf yang 'benar' menurut pandangannya."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Cristomy
"ABSTRAK
Dari penelitian yang telah dilakukan dan, diuraikan dalam bab sebelumnya, dapatlah ditarik kesimpulan mengeni. Hill al-Zill sebagai berikut: Naskah Hill al-Zill untuk sementara diketahui terdapat tujuh buah, tiga di Leiden, satu di Amsterdam dan tiga di Jakarta. Naskah yang terdapat di Jakarta berkode M. 339A, ML. 813, dan ML. 109D. Dari ketiga naskah tersebut naskah ML. 339 A lebih lengkap dibandingkan dua naskan lainnya. Oleh sebab itu edisi naskan menggunakan, naskah ,L. 339 A; ini berarti digunakannya metode landasan dalam penyuntingan. Hill al-Zill hasil karya Nur al-Din al -Raniri ditulis ketika Nur al-Din berada di Aceh antara tahun 1636 sampai 1644. Menurut penulisnya, Hill al-Zill ditulis untuk membantah faham Wujudiyah. Hill al-Zill yang bertemakan tasawu1 mempermasa_lahkan hubungan hamba dengan khaliknya. Nur al -Din tidak setuju dengan pendapat Wujudiyah yang mengatakan banwa ham_ba dan khaliknya bisa bersatu. Menurut Nur al-Din, manusia sebagai zill atau bayangan Nur Allah, keberadaannya tergantung pada pemberi cahaya, yakni Allah, sedangkan Allah ti_dak tergantung pada suatu apapun. HZI mempunyai struktur tersendiri; HZ1 mirip esei, dengan struktur peryajiannya yang khas dan ditulis dengan teknik tanya jawab disertai tamsil. Sebagai penasihat agama di kesultanan Aceh Nur al-Din mempunyai tanggung jawab moral untuk menentang faham Wujudiyah_

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Bachtum
"Cerita Damar Wulan sudah terkenal di mana-mana, terutama di kalangan masyarakat lama, khususnja di Jawa Timur. Menurut Soenarto Timoer dalam kata pengantarnya pada Damar Wulan Sebuah Lakon Wayang Kerucil. Cerita Damar Wulan merupakan suatu epos Java yang sangat popular. Orang mengena1nya melalui buku-buku bacaan atau pementasan-pementasan wayang kerucil, langendriya atau sandiwara. Dalam bentuk buku-buku pun telah banyak diterbitkan, baik dalam bahasa Jawa maupun dalam wujud terjemahan.
Penulis telah juga mengenal cerita Damar Wulan secara garis besar, baik melalui buku bacaan atau dari cerita orang. Tertarik pada judul naskah yaitu Sa'ir Damar Wulan, maka penulis pun ingin mengetahuinya secara lebih mendalam, terutama karena cerita Damar Wulan ini ditulis dalam bentuk syair. Sekaligus ingin mengetahui apakah cerita Damar Wulan yang sudah penulis kenal, baik melalui buku."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S10728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naupal
"ABSTRAK
A1-'1gdu I-Farid Fi Tahgigi tawhid (IFTT) adalah sebuah naskah tunggal (codex unicus) dan ditampilkan dalam bentuk edisi standar pada pengolahan teksnya. IFTT merupakan naskah keagamaan, berisi uraian mistik Islam tentang paham wahdatu I-wujud atau wujudiyah.
IFTT merupakan karya Syekh Ibnu 'Allan As-Siddigi, seorang ulama besar dari negeri Makkah (996 Hf1587 M--1057 H/1647 M). Syekh Ibnu 'Allan berusaha mendudukkan paham tasawuf wahdatu I-wujud secara benar dan proporsional akan penilaian muslim awam terhadap peristiwa yang dialami seorang sufi.
Syekh Ibnu 'Allan memperkenalkan pada apa yang disebut fana', baqa', dan hakikat tauhid Allah. Pemahaman ketiga konsepsi tersebut kemudian menyingkap pada ma'rifatu I-llah, mengenai Allah lewat suatu syuhud akan-Nya dalam suatu dimensi afektif.
Pengalaman Ma'rifatu- Ilah berlaniut pada penyingkapan tabir sirr'i i-1ah dan akhirnya berpuncak pada pemahaman wafidatu .I-wujud. Ibn 'Arabi adalah sufi yang salih dan agung, tokoh yang dikenal sebagai perintis paham wahdatu I-wujud. Tapi kemudian ajarannya dikecam kalangan ulama syariat, dan sempat pula menimbulkan kontroversi di kalangan ulama ta_sawuf sendiri.
Dalam hal ini, Ibnu 'Alla'n menguraikan pokok-pokok pikirannya berkenaan dengan paham ini secara tegas dalam karyanya yang berjudul AI-'Igdu I-Farid Fi Tahgigi t-Tarehid.

"
1995
S13335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdullah
"Bachtiar (1974) dalam salah satu artikelnya menuliskan bahwa di antara tujuan pembangunan nasional yang harus diperhatikan pada masa-masa mendatang adalah pentingnya memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional. Pengembangan budaya nasional Indonesia secara historis tidak dapat dipisahkan dari berbagai nilai budaya masa lampau yang banyak tersimpan dalam dokumen-dokumen sejarah. Salah satu wujud dokumen sejarah yang banyak mengandung nilai budaya masa lampau ialah peninggalan yang berupa naskah-naskah klasik Nusantara. Salah satu jenis naskah itu antara lain adalah naskah-naskah Melayu klasik yang cukup banyak jumlahnya.
Naskah-naskah Melayu klasik yang bernilai tinggi itu menurut Hussein (1974: 12) belum ditangani secara saksama dan optimal. Bahkan menurut Chambert Lair dalamArchipel 20 (1980: 45) ada empat ribu naskah Melayu yang belum diteliti orang. Karena itulah banyak di antara naskah-naskah itu yang masih terlantar di berbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negeri (Robson, 1978: 2-3). Hal ini sungguh sangat memprihatinkan, mengingat naskah-naskah itu merupakan warisan sastra yang memiliki nilai-nilai spiritual dan intelektual yang sangat berguna untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang (Sutrisno, 1981: 7)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah
"Kajian mengenai perbandingan bentuk dan isi teks Hikayat Nabi Mengajar Ali dengan kisah Dewaruci bertujuan untuk mengetahui isi teks Hikayat Nabi Mengajar Ali, melihat keparalelan teks tersebut dengan kisah Dewaruci, serta mendeskripsikan simbol-simbol yang ada di dalam teks Hikayat Nabi Mengajar Ali. Tujuan ini didasarkan pada banyaknya simbol yang ada di dalam teks yang digunakan untuk menuangkan ajaran, sehingga jika kita menangkap makna kata secara denotatif maka tidak akan sampai pada maksud teks yang sebenarnyrya sastra Jawa klasik yaitu Dewaruci. Oleh karena itu penggarapan skripsi ini didasarkan pada metode analisis komparatif dan deskriptif. Dengan metode tersebut maka diketahui bahwa teks Hikayat Nabi Mengajar Ali berisi ajaran tasawuf yaitu ajaran untuk menjadi manusia sempurna dengan cara mampu melalui tahapan syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat sehingga bisa dekat sekali dengan sang Pencipta. Selain itu simbol-simbol yang ada selalu disejajarkan dengan keempat tahapan tersebut. Dengan mendeskripsikan simbol-simbol tersebut kemudian memperbandingkan dengan Dewaruci diketahui bahwa keduanya memang tampak sejajar, pertama dari segi bentuknya sama-sama menggunakan tokoh murid dan guru yang di dalam bersuluk sangatlah penting, kedua kesamaan ajaran yang hendak disampaikan yaitu menyajikan konsep manusia sempurna. Manusia yang dianggap sempurna adalah manusia yang mampu mendekati Tuhannya dengan melewati keempat tahapan tersebut.a. Selain itu, isi teks tampaknya mirip dengan ka"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Hariadi Putra
"Skripsi ini membahas dan meneliti tentang salah satu karya Syekh Yusuf al-Makassari yang berjudul Syurut al-'arif al-Muhaqqiq. Syekh Yusuf al-Makassari adalah salah satu sufi besar yang berpengaruh dalam perkembangan tasawuf di Nusantara. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karya-karya beliau dan juga karangan-karangan sufistik yang ditulisnya. Syurut al-'arif al-Muhaqqiq selanjutnya hanya disebut SAM saja- adalah salah satu karya penting Syekh Yusuf al-Makassari. Teks SAM adalah salah satu dari beberapa bundle kitab tasawuf Syekh Yusuf yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta.Kondisi naskah ini memerlukan pengkajian filologis yang bertujuan untuk meghasilkan edisi teks serta penjelasan kandungan isinya sebagai bagian dari upaya melestarikan peninggalan sejarah nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dengan jelas tentang paham dan ajaran yang ditulis oleh Syekh Yusuf dalam kitab SAM ini. Ajaran-ajaran tersebut seperti, al-Arsy dan al-Qalbu, al-insan al-kamil, al-Ihalah dan al-ma'iyyah, dan Syarat Arif Muhaqqiq. Dalam menjelaskan ajaran-jarannya tersebut, Syekh Yusuf selalu mengutip berbagai pernyataan tokoh-tokoh sufi lain seperti Ibn -Arabi, al-Gazali dan Abd al-Qadir Jaylani. Hal ini menyebabkan keterangan-keterangan dan paham Syekh Yusuf sangat kental dan akrab dengan ajaran"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1996
808.8 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1996
808.8 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>