Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yuli Husnifah
"Program jaminan sosial yang diback-up oleh PT Jamsostek terdiri dari empat program yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Untuk Program jaminan pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja, pekerja tidak mengiur, sedangkan untuk program jaminan hari tua, pekerja dan pengusaha sama-sama mengiur.
Effektivitas penyelenggaraan program asuransi jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero) berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, merupakan tolok ukur keberhasilan program yang telah diselenggarakan selama ini. Alat ukur yang dipakai untuk menilai effektivitas penyelenggaraan program jaminan sosial dimaksud merujuk kepada teori Friedmann yang memfokuskan kedalam tiga aspek hukum yaitu "legal substance, legal structure dan legal culture".
Legal substance yang dimaksud dalam penelitian ini lebih dikaitkan kepada pengetahuan responden tentang substansi atau materi dari Undang-undang Jamsostek, sedangkan legal structure lebih dikaitkan kepada penilaian reponden terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas di lapangan seperti petugas rumah sakit dan petugas apotek, termasuk petugas Jamsostek sendiri. Demikian pula legal culture dilihat dari kebutuhan responden akan perlunya jaminan sosial yang dapat memberikan pelindungi kepada diri dan keluarganya.
Dari tiga spek hukum terssebut dikaitkan dengan 27 item pertanyaan terstruktur yang disiapkan dalam penelitian ini, diperoleh hasil, 15 item diantaranya memuat unsur legal substance yaitu yang berkaitan dengan pengetahuan responden tentang UU Jamsostek, mulai dari tujuan program Jamsostek, kepesertaan, kepemilikan kartu, kewajiban mengiur, sampai ke klaim yang diperoleh untuk peserta yangbersangkutan dan keluarganya. Empat item legal structure memuat penilaian terhadap perusahaan mengurus biaya responden berobat, staf jamsostek memberikan pelayanan yang baik, petugas pelayanan apotek dan rumah sakit memberikan pelayanan yang baik. Delapan item lainnya termasuk kedalam legal culture yang memuat perasaan responden terhadap pelayanan yang diberikan dan manfaat yang dapat dirasakan.
Hasil yang diperoleh menginformasikan pelaksanaan UU Jamsostek tidak memberi berpengaruh terhadap produktivitas kerja responden dan mereka tidak akan malas bekerja meskipun tidak diikutkan program Jamsostek."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf Sisus
"Jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), di luar negeri disebut social security system, merupakan salah satu program publik yang dilaksanakan banyak negara di dunia. Negara-negara yang melaksanakan program jaminan sosial ini bergabung dalam organisasi International Social Security Assosiation (ISSA) dan sampai tahun 1997 anggota ISSA tercatat sebanyak 172 negara.
Program jamsostek sebagaimana umumnya yang berlaku secara internasional, mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu : memberikan perlindungan dasar, diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundangan, kepesertaannya bersifat wajib (compulsory) bagi semua tenaga kerja, tanpa seleksi, pembiayaan ditanggung bipartite (pengusaha - tenaga kerja) atau tripartite (pengusaha - tenaga kerja - pemerintah), besar manfaat jaminan tidak dikaitkan langsung dengan besar iuran, karena mengandung subsidi silang.
Dari catatan sejarah jaminan sosial, program ini berawal dari asuransi kesehatan yang dilaksanakan mulai tahun 1883 di Jerman di bawah Kanselir Otto van Bismarck. Indonesia sendiri sudah mulai merintis progam jaminan sosial bagi tenaga kerja dua tahun setelah kemerdekaan, yaitu dengan terbitnya Undang-undang Nomor 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja. Tapi baru tahun 1977 ada Iembaga sendiri, yaitu Perum Astek dengan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (Astek). Kemudian tahun 1992, dasar hukum yang semula Peraturan Pemerintah ditingkatkan menjadi Undang-undang, dan programnya berganti nama dari Astek menjadi Jamsostek.
Menjelang akhir tahun 1997, PT Jamsostek (Persero) selaku satu-satunya badan penyelenggara program jamsostek yang ditunjuk pemerintah, mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan masyarakat. Tidak hanya terbatas pengusaha dan tenaga kerja, akan tetapi juga para tokoh masyarakat. Dampak yang dirasakan adalah timbulnya krisis kepercayaan terhadap PT Jamsostek (Persero). Mengingat program ini betul-betul dibutuhkan masyarakat tenaga kerja, maka perlu segera dilakukan reformasi jamsostek agar kepercayaan masyarakat bisa kembali, dan lebih dari itu agar manfaat jaminan program jamsostek ini bisa lebih baik dari sekarang. Selain itu, sumber daya manusia harus lebih profesional, karena ada kecenderungan PT Jamsostek (Persero) tidak lagi monopoli, sehingga harus bersaing dengan usaha sejenis yang mulai muncul."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwan Djohan
"Daya saing PT. Jamsostek (Persero) dalam menguasai pasar (market share) masih rendah yaitu 45,72 % baru menjadi bagiannya dan pembinaan terhadap pasar yang sudah dicapai belum menunjuk hasil yang sempurna, karena masih tingginya tingkat perusahaan yang menunggak iuran. Hal ini disebabkan karena pola strategi yang dikembangkan untuk menjaring pasar masih menekan pada pendekatan hukum (legal approach),sehingga motivasi Desert masuk program Jamsostek tidak dilandasi oleh pemahaman maksud, tujuan dan arti pentingnya program Jamsostek tetapi atas dasar keterpaksaan dan ketakutan dikenakan sanksi pidana.
Di dalam penelitian tesis ini sesuai dengan judul "Strategi Pemasaran Produk PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero)", penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif, penekanan segi pengamatan langsung secara partisipatif dari penulis. Sedangkan teknik pengumpulan datanya melalui penelitian kepustakaan (libary research) maupun penelitian lapangan (field research).
Analisis masalah untuk memberikan penilaian terhadap lingkungan internal dan eksternal berdasarkan penelitian lapangan pada PT. Jamsostek (Persero), penulis menggunakan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) dengan hasil bahwa posisi daya saing PT. Jamsostek (Persero) berada pada Kuadran I yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy), berarti perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan dukungan kekuatan untuk melakukan tindakan yang agresif dalam merebut pasar.
Kesimpulan adalah untuk kepentingan bidang pemasaran PT. Jamsostek (Persero) dan menunjang keberhasilan strategi yang telah ditetapkan, perlu dikembangkan melalui bauran pemasaran (marketing mix) yaitu, strategi produk, harga (price), tempat/distribusi (place), promosi, sumber dava manusia (people), physical evidence dan proses. Kiat pemasaran PT. Jamsostek (Persero), lebih menekankan pada strategi sumber dava manusia, strategi tempat/distribusi, strategi physical evidence dan strategi proses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T1583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursriharyati Srimardji
"Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang digariskan oleh pemerintah. Masalah-masalah aktual yang merupakan kebutuhan dari setiap tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, penyerapan, hubungan industrial yang selaras dan serasi, penciptaan lapangan kerja dan lain-lain.
Masalah yang paling dominan adalah masalah perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya yang dalam hal ini dilaksanakan. melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
Program Jamsostek yang tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 merupakan public goods untak mewujudkan kepastian peningkatan kesejahteraan bagi tenaga kerja dan keluarganya. Dampak dari perluasan kepesertaan program Jamsostek akan dapat mengurangi permasalahan kesenjangan sosial, pemogokan, PHK, perselisihan perburuhan yang jelas berpengaruh terhadap stabilitas nasional dalam melaksanakan pembangunan.
Di dalam penelitian tesis ini sesuai dengan judul: "Perluasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia", penulis menggunakan metode eksploratif dan teknik pengumpulan datanya melalui penelitian kepustakaan (library research) maupun penelitian lapangan (field research).
Teori-teori yang digunakan adalah yang ada relevansinya dengan obyek penelitian dan memfokuskan pada teori-teori yang berkaitan dengan program Jamsostek, teori-teori pelayanan, di samping public goods yang tersedia, termasuk hasil studi banding di Malaysia dan Philipina.
Analisis masalah perluasan program Jamsostek difokuskan pada masalah intern dan ekstern yang mempengaruhi program dan menggunakan pendekatan SWOT, sehingga dapat diketahui di mana letak kekuatan, kelemahan dan kekuatan-kekuatan dalam menjaring kepesertaan dan merupakan bahan evaluasi dan mengadakan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan.
Kesimpulan adalah masih banyak yang perlu segera kita sempurnakan dan lakukan dalam peningkatan kepesertaan antara lain dengan melakukan terobosan-terobosan dalam hal koordinasi, penggalakkan penyuluhan dan pemberian informasi, pengawasan, penegakan hukum, kampanye nasional program Jamsostek yang didukung instansi terkait, khususnya dengan Direktorat Jenderal Pajak dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Terobosan tersebut harus dilaksanakan secara cepat, dalam memperluas kepesertaan program Jamsostek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdlon Naning
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983
331 RAM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zaeni Asyhadie
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
344.02 ZAE a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaeni Asyhadie
Jakarta: Rajawali, 2008
368.41 ZAE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anwar Rivai
"Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan dalam memadukan dar menggerakkan sumber-sumber daya lainnya. Pentingnya peranan tenaga kerja ini perlu mendapat perhatian dan imbalan yang memadai dalam segi peningkatan kesejahteraannya Salah satu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja adalah melalui peningkatan di bidang jaminan sosial Peningkatan di bidang jaminan sosial ditujukan untuk melindungi tenaga kerja yang setiap saat dapat terkena risiko sosial seperti kecelakaan, cacad, sakit, meninggal, usla tua, pengangguran dan sebagainya. Salah satu metode penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja adalah melalui penyelenggaraan Asuransi Sosial Asuransi Sosial bagi tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan swasta dan negara, termasuk tenaga kerja borongan/harian lepas yang bekerja pada perusahaan kontraktor pembangunan, dilaksanakan melalui Perum Astek. Dalam rangka penyelenggaraan Asuransi Sosial Tenaga Kerja, penulis memilih objek studi penyelenggaraan program Astek pada Perum Astek Kantor Perwakilan Tangerang sebagai badan penyelenggara program Astek di wilayah Kabupaten Tangerang Pembahasan skripsi meliputi penyelenggaraan penyuluhan, administrasi kepesertaan, administrasi pelayanan jaminan, dan pemanfaatan dana iuran program Astek sejak periode tahan 1984 sampai dengan Juli 1986. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah bersifat deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dan kepustakaan Kesimpulan dari skripsi ini merupakan rangkuman dari intisari pembahasan pokok permasalahan yang meliputi penyelenggaraan penyuluhan, administrasi kepesertaan, adminis-trasi pelayanan jaminan dan pemanfaatan dana iuran program Astek Pelaksanaan kegiatan penyuluan, admInistrasi kepesertaan dan administrasi pelayanan jaminan telah bernasil meningkatkan jumlah kepesertaan dan peneriwaan iuran serta mewujudkan ketaatan perusahaan dan tenaga kerja dalam pelak-sanaan administrasi Astek Pelaksanaan pemanfaatan dana iuran dilakukan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi putra-putri tenaga kerja peserta Astek dan pemberian fasilitas bedeng bagi tenaga kerja borongan/harian lepas Selanjutnya, penulis juga ingin mencoba menyumbangkan sekedar saran yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk mencoba mengatasi masalah-masalah yang belum terpecahkan selama penyelenggaraan saran-saran tersebut berkisar pada hal-hal yang menyangkut upaya penerapan sanksi, penetapan target kepesertaan, dan perluasan pemanfaatan dana."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>