Ditemukan 185 dokumen yang sesuai dengan query
741.5 B314 bx
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
Yogyakarta: Pabrik Tulisan, 2021
808.8 SEN n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Cherita Rinanty W.W.
"Analisis ini bertujuan untuk melihat unsur-unsur penghubung bahasa yang terdapat dalam komik bail( narasi (bentuk bahasa yang digunakan komikus untuk menjelaskan situasi) maupun tuturan para tokoh (bentuk bahasa yang ditandai dengan penggunaan bacon kata). Selain itu juga bertujuan untuk meliat hubungan antara bahasa dan gambar yang membentuk komik sebagai satu kesatuan wacana yang utuh. Metode yang digunakan adalah deskriptit yaitu menjelaskan unsur-unsur penghubung yang muncul dalam bahasa dan gambar. Terlebih dahulu dijelaskan keunikan data komik Lagak Jakarta, yaitu adanya penggalan-penggalan cerita yang membentuk satu wacana yang utuh. Untuk member nudah penelitian, data dikclasifikasikan atas 12 teks kemudian dijelaskan unsur-unsur penghubung bahasa dan gambar yang muncul di setiap teks dan yang dominan muncul dalam satu wacana. Hasil analisis menunjukkan unsur penghubung bahasa yang dominan muncul dalam narasi adalah perkembangan lama dan dalam tuturan adalah pasangan berdampingan. Hal itu berarti narasi menentukan tema utama. Tema itu kemudian berkembang dalam tuturan para tokoh berupa pasangan berdampingan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gambar dan bahasa (narasi dan tuturan) tidak dapat dipisahkan. Gambar diperlukan untuk mendukung bahasa dalam merangkai wacana. Sebaliknya, bahasa diperlukan untuk memberi makna pada gambar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10773
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fanny Fajarianti
"Skripsi ini merupakan penelitian mengenai metafora yang terdapat di dalam komik Prancis. Data-data komik diambil sebanyak 12 judul dari berbagai jenis komik, seperti aventure humoristique _petualangan lucu_, western, dan humour _humor_. Penelitian ini difokuskan pada jenis-jenis metafora yang terdapat di dalam komik. Teori Ullmann (1975) digunakan dalam menentukan jenis-jenis metafora yang akan diteliti. Menurut Ullmann, terdapat empat jenis metafora yaitu metafora antropomorfis, metafora binatang, metafora konkret ke abstrak, dan metafora sinestesia. Dari analisis ke-12 komik tersebut ditemukan metafora sebanyak 41 buah, dengan metafora konkret ke abstrak sebagai metafora yang dominan (40%), metafora binatang (31%), dan metafora antropomorfis (5%). Sementara itu, metafora jenis sinestesia tidak ditemukan dalam komik yang diteliti. Selain keempat jenis metafora yang telah ditentukan sebelumnya, terdapat pula metafora yang tidak dapat diklasifikasikan (24%). Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan yaitu terdapat hubungan konteks cerita dengan pemilihan metafora binatang dalam jenis komik tertentu. Hubungan gambar dan teks dalam komik tidak dapat dipisahkan pada saat meneliti metafora dalam komik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14494
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
McCloud, Scott
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
741.5 M 66 ux
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Risca Salina
"Skripsi tentang onomatope bahasa Jepang dalam komik dilakukan dengan tujuan untuk meneliti apakah bunyi-bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onoatope mencerminkan makna-makna tertentu. Onomatope yang diteliti di sini ialah onomatope yang ditemukan pada komik-komik. Langkah penelitian yang dilakukan Onomatope yang berasal dari satu cerita dikelompokan dan dicari maknanya. Kemudian dilihat hubungan natara unsur-unsur pembentuk Onomatope dan makna dari kata Onomatope tersebut. Untuk melakukan penelitian ini digunakan teori-teori tentang onomatope. Pertama-tama diperkenalkan teori onomatope secara umum seperti teori dari J.G. Herder, Stephen Ullman, dan lain-lain. Kemudian baru diperkenalkan teori onomatope dari Otsubo Heiji. Otsubo Heiji memberi istilah Giseigo untuk mengacu makna onomatope bahasa Jepang. Teori Otsubo Heiji ini sangat berperan dalam penganalisaan masalah pada skripsi ini. Hasil analisa skripsi ini menunjukkan bahwa ternyata bunyi-bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onomatope mencerminkan makna-makna tertentu. Sebagian besar hasil analisa tersebut kurang lebih sama dengan hasil penelitian dari Otsubo Heiji."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13783
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inka Saraswati
"Gambar sebagai media untuk menyampaikan gagasan dikenal manusia sejak lama. Komik adalah salah satu bentuk penyajian gagasan yang disampaikan dengan gambar sebagai bahasa pengisahan. Dengan bentuknya yang menarik, bacaan komik berhasil memikat perhatian pembacanya. Oleh karena itu selain dikenal sebagai bacaan yang berisi cerita fiksi, komik juga dikenal sebagai media untuk menyampaikan informasi, kritik, maupun sebagai alat pelajaran dan lain sebagai_nya. Komik berisi bahwn non fiksi dimaksudkan untuk mem_permudah pemahaman mengingat gambar mampu memberikan ke_jelasan yang lebih daripada uraian kata-kata. Contohnya, Keajaiban Tubuh Manusia yang diterjemahkan oleh Ina Hi_dayat dan diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia pada tahun 1980. Sebagai bacaan, ternyata komik dibaca oleh pembaca dari segala tingkatan usia, bahkan menurut Arswendo Atmowiloto jika seseorang ingin berdusta ia tinggal mengatakan bahwa ia belum pernah membaca komik. Sebab, hal tersebut hampir tidak masuk akal mengingat hampir setiap surat kabar, mingguan dan majalah memuat komik."
1984
S15397
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurrul Helen
"Komik merupakan medium unik yang menggabungkan dua jenis representasi yaitu gambar dan teks untuk menyampaikan informasi dengan harapan dapat menghasilkan respon tertentu dari pembaca. Arsitektur di dalam komik tidak hanya digunakan sebagai background untuk menginformasikan kepada pembaca dimana suatu adegan terjadi (sense of place) dan untuk membangun emosi tertentu (sense of depth), namun arsitektur juga dapat digunakan sebagai elemen pembangun cerita di dalam komik. Studi kasus yang digunakan adalah komik "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution" oleh BIG dan komik "Durarara" oleh Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda dan Akiyo Satorigi.
Comic book is a unique medium which combines two kinds of representations, images and words, to convey informations in hope to gain response from the readers. Architecture in comic book is not only used as background to establish sense of place and sense of depth to the readers, but also can be used as the constructor elements of the story in the comic book. The cases study for this topic are "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution", a comic book by BIG and "Durarara", a comic book by Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda and Akiyo Satorigi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52675
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yoni I. Rotty
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S7339
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diah Tantri Dwiandani
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S4717
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library