Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.W. Widjaja
Jakarta: Rineka Cipta, 1995
658 WID p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.W. Widjaja
Jakarta: Rineka Cipta, 1995
658 WID p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kisanto Saputra
"PT. Jaya Harflex Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan-bahan bangunan dari asbes semen seperti pipa air minum, eternit dan atap rumah serta perlengkapan atap lainnya. Saat ini perusahaan sedang mengembangkan suatu produk baru yaitu Arcon Panel, yang akan merubah secara revolusioner cara tukang dalam membuat dinding. Walaupun turnover perusahaan saat ini cukup tinggi (+/- Rp.16 milyar setahun) namun perusahaan menghadapi persaingan yang sangat hebat dari perusahaan sejenis seperti Jabesman dan Semen Gresik. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan berusaha mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya. Pertumbuhan perusahaan mengakibatkan peningkatan dalam pengumpulin, pengolahan dan distribusi informasi. Manajemen semakin merasakan pentingnya peranan informasi untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, operasional dan pengendalian perusahaan.
Pimpinan mengendalikan perusahaan dengan teknik management by exception and motivation. Dalam perusahaan diciptakan suatu keadaan dimana personal dikendalikan oleh peraturan, target dan motivasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen memperketat kendali perencanaan dalam usaha menciptakan kreativitas dan dinamika serta pengawasan yang wajar agar terdapat dialog secara vertical maupun horizontal dalam organisasi perusahaan.
Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mengevaluasi kegunaan sistem informasi manajemen sebagai fungsi pembantu dalam pengambilan keputusan perencanaan, operasional dan pengendal ian. Selain itu untuk mencoba mencari penyebab dari hambatan-hambatan yang dihadapi manajemen perusahaan dalam melaksanakan teknik management by exception and motivation serta menyarankan alternatif pemecahan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Metode analisa yang digunakan untuk membahas masalah sistem informasi dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan, operasional dan pengendalian adalah dengan pendekatan menurut fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan (pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan) dan pendekatan aktivitas manajemen (strategic planning, management control dan opera.sional control). Pendekatan masalah mengikuti framework for management information system yang dikemukakan oleh Anthony Garry dan Scott Morton.
Hasil temuan masalah mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut :
- mengambil keputusan berarti memecahkan masalah
- ketidak terlibatan personal karena tidak ada pertukaran informasi
- kemampuan pengambilan keputusan tidak dikembangkan
- resiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan faktor lingkungan belum disiapkan untuk menerima akibat dari keputusan yang diambil.
Berdasarkan temuan masalah tersebut, penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah informasi dengan sistem informasi manajemen disamping manajemen yang baik (SIM tidak menggantikan fungsi manajemen). Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan menurut fungsi-fungsi organisasi dan pendekatan menurut tingkatan manajernen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Waskito
"Menghadapi desentralisasi upaya kesehatan dasar dan rujukan serta perkembangan sistem pelayanan kesehatan, kemampuan manajemen pada jajaran Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya menjadi salah satu pilar dari derajat pencapaian upaya kesehatan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Penelitian yang ada jarang membahas effektifitas manajemen secara berkesinambungan dari propinsi sampai kecamatan. Demikian juga peranan manajer sebagai bawahan belum diteliti secara luas, meskipun diakui peranan khusus manajer menengah dalam fasilitasi ataupun menghambat implementasi. Terdapat berbagai konsep maupun pendekatan yang populer terhadap manajemen; pendekatan tersebut dapat merupakan sistem manajemen yang terintegrasi, kontribusi faktor manajemen terhadap effektifitas organisasi maupun kontribusi individu terhadap prestasi organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan efektifitas fungsi manajemen, ditinjau dari kontribusinya terhadap efektifitas organisasi. Sebagai kriteria efektifitas organisasi diambil dua kriteria yang diperkirakan bersumber pada kontribusi manajemen yaitu fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan serta produktifitas dan adaptifitas implementasi program. Sebanyak sepuluh variabel manajemen yang merupakan agregat aktifitas manajerial disusun sebagai variable bebas. Sedangkan pentingnya faktor lingkungan diwakili oleh satu variabel kendali yaitu pengaruh penetapan target program oleh Departemen Kesehatan Pusat. Konteks manajemen pemerintahan dan manajemen pembangunan tetap perlu diperhatikan dan diuraikan seperlunya, demikian pula gambaran umum dari sistem pelayanan kesehatan ( jaringan, jenis pelayanan kesehatan, masalah -masalah yang dihadapi ) diuraikan secara ringkas agar dapat memberikan gambaran subsistem -subsistem lain yang berinteraksi dengan sistem manajemen. Pengaruh tipe organisasi terhadap perilaku manajemen, dikendalikan dalam bentuk variabel kosong tipe organisasi dan dilihat hubungannya dengan variable tergantung.
Penelitian ini dilakukan dengan disain deskriptif dan pendekatan sekat silang, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesa. Unit analisa adalah organisasi dan unit dalam organisasi, sedangkan para manajer eselon 3 dan 4 kecuali Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Raya) menjadi representan bagi organisasi. Data primer diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada para responden beserta wawancara terbatas mengenai tujuan penelitian dan kejelasan pengisian kuesioner. Data sekunder diambil dari dokumen baik pada Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, maupun Suku Dinas Kesehatan. Untuk memperkirakan derajat pencapaian digunakan beberapa rujukan seperti instrumen Karya Utama Nugraha, Profil Kesehatan Indonesia , Warta Puskesmas maupun Repelita V bidang Kesehatan DKI Jakarta Raya dengan modifikasi.
Analisa statistik yang digunakan adalah analisa prosentase, tabel silang uji Khi-kuadrat, uji eta, uji d Somers, uji Kolmogorof--Smirnov satu sampel , analisis varian klasifikasi tunggal dan uji korelasi dan regresi linier sederhana maupun regresi linier berganda. Ternyata didapatkan asosiasi positif antara variabel fasilitasi kepemimpinan, karakteristik perencariaan maupun kompleksitas tugas dengan variabel fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan ( pada p = 0,05) serta variabel menyusun hubungan dan fleksibilitas tindakan ( p =0,10). Sedangkan variabel komunikasi formal memberikan kecenderungan berlawanan dengan fleksibilitas sistem pelayanan kesehatan namun dengan kekuatan asosiasi yang sangat lemah. Variabel fleksibilitas tindakan juga berkorelasi posistif dengan variabel proaktifitas dan adaptifitas implementasi program ( p = 0,1 ) demikian juga variabel orientasi karir manejemen, menyusun hubungan, fasilitasi kepemimpinan, proporsi jenis pengendalian, karakteristik perencanaan dan kompleksitas tugas berkorelasi positif dengan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program (p=0,05).
Dengan demikian kontribusi manajemen pada effektifitas organisasi dapat ditelusuri berdasarkan korelasi dan regresi bivariat, dibandingkan dengan teori yang ada.Kesimpulan tidak langsung mengenai efektifitas fungsi manajemen, didasarkan pada uji hipotesa diantara berbagai variabel manajemen dengan kriteria efektifitas organisasi.Selain itu dapat diamati distribusi frekwensi tiap variabel manajemen. Ternyata tidak semua variabel manajemen berkorelasi dengan efektifitas organisasi.Variabel komunikasi formal dinyatakan sangat penting dalam meningkatkan efektifitas manajemen; sedangkan variabel pendidikan formal, pelatihan dan masa kerja maupun variabel orientasi karir manajemen merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia. Dengan demikian hubungan yang lemah dan berlawanan maupun tidak adanya korelasi antara variabel-variabel tersebut dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan maupun proaktifitas dan adaptifitas implementasi program,cenderung menunjukkan kurang efektifnya fungsi manajemen.Sedangkan korelasi positif antara variabel manajemen lainnya ( selain variabel rentang kendali) dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan dan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program cenderung menunjukkan effektifnya fungsi manajemen.
Analisis varian klasifikasi tunggal antara kelompok responden berdasarkan tipe organisasi dengan kedua variabel tergantung menunjukkan hasil tidak signifikan. Dengan demikian secara deskriptif pengaruh tipe organisasi terhadap perilaku manajemen belum dapat dibuktikan. Suatu model prediktif yang menggambarkan pentingnya pengaruh fasilitasi kepenimpinan terhadap proaktifitas dan adaptifitas implementasi program diperoleh dari regresi linier berganda antara variable-variabel manajemen dan variabel kosong tipe organisasi dengan variabel proaktifitas dan adaptifitas implementasi program.
Sehubungan dengan beberapa asumsi yang belum terpenuhi, maka model ini hanya digunakan untuk menunjukkan penilaian para responden mengenai kelompok aktifitas manajerial yang penting dalam meningkatkan effektifitas organisasi. Penyertaan tiga variabel kosong tipe organisasi tidak menunjukkan hasil yang signifikan.Hasil uji Kolmogorf-Smirnov satu sampel yang signifikan menunjukkan bahwa perbedaan penilaian antara responden pada variabel fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan maupun proaktifitas dan adaptifitas implementasi program bukan disebabkan oleh variasi dalam sampel. Sedangkan uji khi-kuadrat dan uji eta antara variabel rentang kendali dengan variabel criteria efektifitas organisasi tidak bermakna.Pengaruh lingkungan sistem terhadap variabel kriteria efektifitas organisasi belum dapat dibuktikan dari uji hipotesa oleh karena uji khi-kuadrat dan d Somers antara variabel penetapan target program oleh Departemen Kesehatan dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan dan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program tidak bermakna.Namun kuatnya pengaruh tersebut masih dapat digambarkan secara deskriptif dari distribusi. frekwensi variabel kompleksitas tugas dan variabel penetapan target program oleh Departemen Kesehatan.
Indikator kinerja sistem pelayanan kesehatan terutama derajat pencapaian program dapat menggambarkan penilaian efektifitas organisasi berdasarkan penaksiran keluaran. Namun karena ada berbagai faktor lain yang menentukan efektifitas organisasi seperti teknologi, karakteristik pekerja dan lingkungan sistem, maka berbagai indikator tingkat pencapaian program tidak dapat dianggap sebagai kontribusi dari factor manajemen saja. Dalam penelitian ini berbagai indikator tersebut hanya digunakan untuk memperoleh gambaran tingkat pencapaian dari sistem pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Raya. Akhirnya analisa manajemen ini membahas hasil wawancara terbatas dan dokumen, yang menunjukkan bahwa tidak seluruh program dapat menjadi sektor yang memimpin dalam hubungan antar sektor. Demikian pula faktor teknologi tepat guna dalam program kesehatan lingkungan, kesulitan melibatkan sektor pertanian dan peternakan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat maupun kesulitan mengembangkan JPKM, dapat mengurangi tingkat pencapaian organisasi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan kontribusi faktor manajemen terhadap efektifitas organisasi sistem pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, gejala effektif maupun afektifnya fungsi manajemen serta kriteria efektifitas organisasi berdasarkan kontribusi faktor manajemen. Berdasarkan kesimpulan tersebut diajukan saran perbaikan komunikasi organisasi, pemantapan perencanaan dan pengendalian, maupun meningkatkan visi manajerial melalui pelatihan. Menyadari kelemahan validitas dan reliabilitas dari penelitian ini, diusulkan penelitian yang lebih mendalam untuk dapat mengisolasi praktek manajerial kedalam variabel tertentu sehingga dapat digeneralisasi. Perlu digali suatu pendekatan manajemen yang bersumber pada nilai-nilai dalam pertumbuhan sektor kesehatan, keterkaitan dengan manajemen pemerintahan dan manajemen pembangunan, serta pengaruh budaya nasional terhadap keberhasilan teknologi manajemen dalam sistem pelayanan kesehatan. Selain itu diusulkan pula penyusunan indikator kinerja sistem pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pegangan yang lebih mantap bagi manajer."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aila Karyus
"Penyakit Tuberkulosis masih merupakan niasalah kesehatan masyarakat, dimana 75% penderita adalah kelompok usia produktif, ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Di Kota Bandar Lampung telah dilakukan upaya-upaya untuk menanggulangi penyakit TB dengan mengadopsi strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dan pengembangan Kelompok Puskesmas Pelaksana (KPP) Program P2TB. Sehingga 22 Puskesmas yang ada telah melaksanakan program TB. Tetapi hasil pencapaian program sampai tahun 2002 belum efektif, hanya 3 Puskesmas yang mencapai target yaitu Puskesmas Kedaton, Satelit dan Kampung Sawah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang fungsi manajemen dalam program TB Paru yang dibhat dari masukan, proses dan keluaran di 3 Puskesmas yang telah mencapai target program.
Rancangan penelitian adalah kualitatif, berupa wawancara mendalam, observasi dan pemanfaatan data sekunder. Informan adalah Kepala Puskesmas, petugas TB, petugas laboratorium, Wasor TB, Pengawas Menelan Obat (PMO) dan penderita.
Penelitian ini menemukan bahwa tiga Puskesmas ini memiliki kecukupan input untuk pelaksanaan program TB, kekurangan biaya diatasi dengan dana JPSBK Puskesmas. Proses manajemen Puskesmas yang terdiri dari P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan, Pelaksanaan), P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian) dengan menggunakan instrumen Perencanaan Tingkat Puskesmas, Lokakarya mini Puskesmas dan Evaluasi Kinerja Puskesmas telah berjalan, sehingga pengelolaan program TB di 3 Puskesmas ini dapat mencapai hasil yang diharapkan. Bahkan Puskesmas Kedaton melakukan pencarian aktif penderita baru TB di Kampung Bayur yang merupakan kantong TB. Puskesmas Satelit menyelenggarakan Penyuluhan Kesehatan Terpadu dengan melibatkan Camat, Lurah, PKK dan tokoh masyarakat sebagai panitia penyelenggara. Sedangkan Puskesmas Kampung Sawah menetapkan jadwaI pengambilan obat bagi penderita TB untuk memudahkan pemantauannya.
Lokakarya mini tribulanan sebagai forum yang membahas pelaksanaan dan monitoring kegiatan Puskesmas yang melibatkan lintas sektor, organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat belum ditaksanakan dengan optimal karena kurangnya koordinasi Puskesmas dan kecamatan.
Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dipertimbangkan peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Unit Swadana, agar Puskesmas melakukan koordinasi dengan Camat tentang pelaksanaan lokakarya mini tribulanan, penemuan penderita secara aktif dapat dilakukan sesuai situasi dan kondisi, Dinas Kesehatan Kota perlu melakukan sosialisasi dan advokasi ke berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan dalam penanggulangan TB.

Tuberculosis (TB) disease has been a public health problem in which there are 75% of the patients are productive age group, short of economy, and having low education.
In the City of Bandar Lampung had been conducted the efforts to alleviate TB disease using DOTS (Directly Observed Treatment Short course) Strategy and the development of Worker Health Center Group for P2TB Program. There were 22 health centers that had conducted TB program. However, the result of program until 2002 was not effective yet. There were only three Health Centers that had reached the target namely Kedaton Health Center, Satelite Health Center, and Kampung Sawah Health Center.
The objective of the study was to obtain the description of management function of Lung TB Program that assessed from input, process, and output in three Health Centers that had reached the program target.
The study used qualitative research design that conducted through in-depth interview and observation. In this study, collecting secondary data was also done. The informants of the study were the head of health center, TB program staff, laboratory staff, vice supervisor, taking TB medicine controller, and TB patients.
The study resulted that three health centers had the adequacy input to conduct the TB program; and the lack of fund was covered by Social Safety Net in Health Division for health center. The process of health center management that consisted of P1 (planning), P2 (actuating, implementing), P3 (monitoring, controlling, and evaluating) using the instrument for health center level planning, health center mini workshop, and health center performance evaluation. Even the Kedaton Health Center actively conducted the search for new TB patients in Kampung Bayur where the TB patients were more exist. Satelit Health Center carried into integrated health education that involved the sub district head, village head, and community leaders as steering committee, while Kampung Sawah Health Center set the schedule of getting drugs for TB patients to monitor them easier.
Three-monthly mini workshop was used as forum to discuss the implementation and monitor of health center activities that involved inter sector, community organization, and community leader, had not been applied optimally due to lack of coordination between health center and sub district office.
From the result of the study, it is recommended to maintain health center status as self-funding unit health center. In order to health center could carry out the coordination with sub district office about implementing three-monthly mini workshop and finding the patients that conducted appropriate with situation and condition, the City Health Office should socialize and advocate toward many important sides to obtain the encouragement on alleviating TB.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan Indonesia harus dilaksanakan karena penduduknya berjumlah besar dan meningkat pesat,luas lahannya tak bertambah,sektor hidup bidang pertanian tinggi dan demi kelangsungan hidup generasi mendatang....."
330 ASCSM 2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tanri Abeng
"Manajemen, Profesi Terabaikan?
Manajemen seringkali dianggap sepele dan tidak dipahami sepenuhnya. Padahal, tanpa manajemen yang baik, organisasi tidak akan mencapai potensi maksimalnya. Buku ini membahas manajemen lebih dari sekedar konsep dan teori, melainkan juga pembelajaran. Dalam buku ini, Anda akan menemukan kasus-kasus nyata yang tidak biasa ditemukan dalam buku manajemen umum."
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2024
658 TAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heinrich Agustinus
"Industri Sewa Guna Usaha (SOU) di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ditandai oleh peningkatan nilai kontrak iease dari tahun ke tahun. Iklim perkembangan yang pesat ini menimbulkan persaingan yang sentakin tajam di antara perusahaan SG-U yang ada. Untuk menunjang keberhasilan operasi perusahaan SGU ini diperlukan kemampuan untuk dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Adaptasi dengan lingkungan usaha ini diwujudkan dengan mengimplenentasikan pereneanaan strategis, yang dikembangkan melalui penyusunan sistem anggaran. Oleh karena itu, sistem yanggaran menoadi salah satu alat yang penting bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah dicanangkan.
Dari beberapa studi diketahui bahwa penganggaran meru-pakan bagian dari dari proses manajemen. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa sebagai bagian dari rangkaian siklus manajemen, penganggaran memiliki fungsi sebagai alat peren-canaan, karena lebih berorientasi pada masa yang akan da-tang dari pada masa larapau. Namun demikian, penganggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian dan evaluasi atas hasil yang dicapai serta membantu dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Secara ideal, penganggaran dapat dite-rapkan pada setiap alur produk dan setiap pusat pertang-gungjawaban (responsibility center) yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Untuk raenunjang efektifitas pelaksanaan suatu peng-anggaran sebagai alat perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi sangat ditentukan oleh beberapa aspek yang fundamental. Pada dasarnya aspek-aspek ini mengaou pada sistem pengendalian manajemen. Berikut ini merupakan beberapa aspek fundamental yang mendasari studi kasus yang di-lakukan pada perusahaan leasing PT "X", yaitu:
1. Struktur organisasi dan gaya kepemimpinan;
2. Partisipasi dari manajemen puncak;
3. Motivasi;
4. Komunikasi;
5. Kewajaran.
Tujuan dari studi kasus yang dilakukan pada PT "X" adalah untuk mengetahui dan menganalisa proses penyusunan anggaran sebagai alat implementasi dari perencanaan strate-gis manajemen dengan mendasarkan pada aspek-aspek fundamental di atas. Adanya aspek-aspek fundamental ini secara me-madai merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar memungkinkan proses penyusunan anggaran dapat dilakukan secara cermat, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi. Berkaitan dengan tujuan studi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut: "Penyusunan anggaran yang cermat akan dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi dan mengakibat-kan tercapainya perencanaan laba (profit planning) yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan studi di atas, maka beberapa pertanyaan dikembangkan dalam studi kasus yang dilakukan pada perusahaan leasing PT "X" ini, yaitu:
1. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" menyusun sistem anggaran untuk mengimplementasikan perencanaan strategis yang akan dicapai oleh manajemen ?
2. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" mengguna-kan sistem anggaran sebagai alat bantu untuk merencana-kan dan mengendalikan serta mengevaluasi prestasi dari mas ing-masing pusat pertanggungjawaban ?
3. Bagaimana pengaruh penerapan sistem anggaran terhadap rencana jangka pendek terhadap pada masing-masing pusat pertanggungjawaban ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas dan menguji hipotesa penulis, maka dalam studi ini digunakan pendekatan studi kepustakaan, dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan pimpinan dan staf PT "X", serta dilakukan metode penelitian deskriptif-analisis.
Dengan menggunakan analisa SWOT dan analisa key success factors maka PT "X" dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha. Dengan didukung oleh kemampuan ini, maka manajemen PT "X" dapat memformulasikan perencanaan strategis perusahaan secara ceroat. Perencanaan strategis ini dituangkan ke dalam suatu perencanaan laba yang kemudian dikembangkan ke dalam rencana operasi secara lebih rinci. Kecermatan perencanaan strategis yang dilaku-kan manajemen FT "X" ini ternyata sangat menunjang kewajar-an dari perencanaan laba yang dilakukan sehingga dengan demikian perencanaan laba ini lebih mudah untuk direalisa-sikan.
Dalam proses penyusunan anggaran PT "X", nampak bahwa partisipasi dari manajemen puncak sangat berperan. Peranan dari manajemen puncak ini tercermin dari tugasnya untuk memotivasi kegiatan seluruh divisi, dan melakukan koordina-si melalui mekanisme anggaran yang ditetapkan.
Berdasarkan karakteritik dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan ini, maka mekanisme anggaran yang diterapkan mengacu pada pedoman spread yang ditetapkan oleh manajemen (management guidelines'). Pedoman spread memung-kinkan manajemen untuk mengevaluasi performansi dari ma-sing-masing divisi. Pedoman ini juga memungkinkan setiap divisi termotivasi untuk mencapai target anggaran yang te-lah ditetapkan. Sedang untuk menerapkan pengendalian, mana-jemen PT "X" mengembangkan sistem laporan secara periodik dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Dengan demikian implikasi umum dari studi kasus ini adalah bahwa dengan ditunjang oleh beberapa aspek yang fundamental dalam penganggaran akan cemungkinkan dilakukan proses penyusunan anggaran secara cermat sebagai implemen-tasi perencanaan strategis manajemen sehingga dapat diting-katkan prestasi keseluruhan organisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Hani Handoko
Yogyakarta: BPFE, 1992
658 Han m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stoner, James A.F. (Arthur Finch)
Jakarta: Intermedia, 1992
R 658 STO m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>