Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyono S. Kusumoprojo
Jakarta: Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman, 1992
303.34 WAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Septizar Tri Astika
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai konstruksi kepemimpinan Soekarno sebagai tokoh bangsa yang dibingkai dalam film Ketika Bung di Ende sebagai film yang mengangkat fase penting yang jarang diteliti dalam kehidupan Soekarno. Penelitian ini bersandar pada teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui film sebagai media massa. Framing dipilih sebagai metode untuk mengetahui realitas yang dipilih untuk ditampilkan dalam film ini. Menggunakan analisis framing dari William A. Gamson dan Andre Modgliani untuk melihat bagaimana gagasan yang mengatur cara memaknai kejadian dan apa yang menjadi permasalahan. dengan menggunakan perangkat framing (framing devices) melalui Metaphors, Catchphrases, Exemplar, Depiction dan Visual Images serta perangkat penalaran (reasoning devices) dengan menggunakan roots, appeals to principle dan consequences sebagai Framing Devices. Strategi framing tersebut digunakan untuk membentuk konstruksi yang ingin dibentuk oleh sutradara dan penulis skenario. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa sebagai dalah satu media komunikasi, film memberikan konstruksi atas kepemimpinan Soekarno sebagai pemimpin yang berjiwa bebas dan anti imperialisme; bersemangat dan gandrung pada persatuan; merangkul semua kalangan; dan ideolog religius. Jika ditarik pada konsep kepemimpinan, maka kepemimpinan Soekarno adalah constellation of traits yang demokratis, transformasional dan menganut falsafah Pancasila.

ABSTRACT
This thesis discusses Soekarno’s leadership construction as a nation figure framed in the movie “Ketika Bung di Ende” as a film that raised the important phase in Soekarno’s life which rarely examined. This study rests on the theory of Construction Reality Peter L. Berger and Thomas Luckman through movie as a mass media. Framing has been chosen as the most appropriate method to determine the reality selected for shown in this movie. Uses William A. Gamson and Andre Modgliani’s framing analysis to see how the events are governed by the ideas and its problems. By using Metaphors, Catchphrases, Exemplar, Depiction and Visual Images as well as reasoning devices with the use of roots, appeals to principle, and consequences as Framing Devices; the director and the screenwriter then form their intended construction on Soekarno’s leadership. Based on the analysis, it can be concluded that movies—one of the medium of communication, can be used to construct Soekarno as a free-spirited and anti impeialism; eager and devoted to unity; embracing all people; and religious ideologues If drawnn on the concept of leadership, Soekarno is a leader with democratic and transformational constellation of traits that still adheres to the philosophy of Pancasila. "
2015
T44595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Hendra Mustaqim
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai autentisitas kepemimpinan politik pada pesan yang dikembangkan Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa pada akun media sosial mereka, yakni Instagram. Penilaian tersebut berbasis pada konsep autentisitas termediasi media sosial (Enli, 2015; Luebke, 2021), komunikasi politik populis (Canovan 1999; Jagers & Walgrave 2007; Stavrakakis 2017; De Vreese et al. 2018), dan kepemimpinan autentik (Luthans & Avolio, 2003). Dengan paradigma konstruktivis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan forensik komunikasi (Hamad, 2018) sebagai metode penelitian. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penelitian yang menunjukkan kebaruan. Autentisitas pemimpin politik dapat diforensik dengan basis artefak komunikasi di media sosial sehingga bisa mengungkap siapa paling autentik, motif, kontruksi motif, dan kebenaran representasinya. Pemimpin politik mengonstruksi pola autentisitasnya untuk menunjukkan kepada publik mereka bisa berbeda dengan pemimpin autentik lainnya. Pemimpin autentik mengonstruksi drama politik di media sosial dengan berbagai dialog, klimaks, dan emosi yang dimainkan dengan cara skenario dan spontanitas. Dengan media sosial, autentisitas bukan saja ditampilkan dalam bentuk kemasan oleh pemimpin politik, tetapi mengandung substansi yang membedakan antara satu pemimpin dengan pemimpin lainnya. Autentisitas bukan suatu ideologi, melainkan suatu strategi yang ditempuh seseorang pemimpin politik di media sosial untuk menunjukkan atau mempresentasikan dirinya. Meskipun bukan suatu ideologi yang menjadi cara pandang dan pemikiran, autentisitas tetap mengandung nilai dan standar. Penelitian ini memberikan kontribusi pengembangan teori autentisitas termediasi media sosial, komunikasi politik populis dan kepemimpinan autentik. Penelitian ini mendorong agar publik perlu membangun kesadaran kolektif terkait autentisitas kepemimpinan politik.

This study aims to assess the authenticity of political leadership in messages developed by DKI Governor Anies Baswedan, West Java Governor Ridwan Kamil, Central Java Governor Ganjar Pranowo, and East Java Governor Khofifah Indar Parawangsa on their social media accounts, namely Instagram. The assessment is based on the concept of social media mediated authentication (Enli, 2015; Luebke, 2021), populist political leadership (Canovan 1999; Jagers & Walgrave 2007;  Stavrakakis 2017; De Vreese et al. 2018), and authentic leadership (Luthans & Avolio, 2003). With a constructivist paradigm, this study uses a qualitative approach with communication forensics (Hamad, 2018). Based on the analysis and interpretation of the data, this research produces several research findings that show novelty. The authenticity of political leaders can be forensically based on communication artifacts in social media so that they can reveal who is the most authentic, their motives, motives construction, and the truth of their representation. Political leaders construct their patterns of authenticity to show the public that they can be different from other authentic leaders. Authentic leaders construct political drama on social media with various dialogues, climaxes, and emotions that are played out by means of scenarios and spontaneity. With social media, authenticity is not only shown in the form of packaging by political leaders, but contains substance that distinguishes one leader from another. Authenticity is not an ideology, but a strategy adopted by a political leader on social media to show or present himself. Even though it is not an ideology that becomes a perspective and way of thinking, authenticity still contains values and standards. This research contributes to the development of social media mediated authentication theory, populist political communication and authentic leadership. This research encourages the public to build collective awareness regarding the authenticity of political leadership."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndolu, Freddy
Jakarta: IndonesiaSatu Publisher, 2008
320.9 FRE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ndolu, Freddy
Jakarta: IndonesiaSatu Publisher, 2009
320.9 FRE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ndolu, Freddy
Jakarta: IndonesiaSatu Publisher, 2009
320.9 FRE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidiman Suryohadiprojo
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
320.9 SAY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryaas Rasyid
Jakarta: Yarsif Watampone, 1997
350.001 MUH m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Aminuddin
"Tiga tauji beliau di akhir tahun 2011 yang dimuat di buku ini sangat sarat dengan pesan-pesan bagi para pemimpin dakwah baik politisi dakwah di parlemen, para Kader Ahli sebagai pemimpin para kader maupun bagi Tim 20 yang mematangkan konsep memunculkan kepimpinan, sehingga bila ditarik benang merahnya taujih di 2011 bagaimana menegakkan kepemimpinan dakwah agar bisa melindungi dakwah dari konspirasi"
Jakarta: Bidang Arsip dan Sejarah , 2012
297.272 09 HIL m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Yuari Putranto
"Tesis ini membahas tentang kepemimpinan Jawa terhadap Presiden SBY yang ditampilkan dalam kartun politik yang dimuat di Harian Rakyat Merdeka, kartun-kartun ini dianalisis dengan menggunakan kerangka analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Dalam kesimpulannya, peneliti menemukan nilai-nilai kepemimpinan Jawa yang mana nilai-nilai kepemimpinan Jawa ini direpresentasikan melalui tindakan atau keputusan Presiden SBY yang digambarkan dalam kartun. Terhadap sebelas kartun yang dianalisis, diperlihatkan bahwa Presiden SBY banyak menampilkan prinsip kepemimpinan Smara Bhumi Adi-manggala yang memiliki peran sebagai pemersatu dari berbagai kepentingan dan berperan dalam menjaga perdamaian. Terkait dengan proses konstruksi media terhadap Presiden SBY dalam kartun, Kartunis memiliki kebebasan dalam menentukan tema, bahasa, tokoh, ataupun opini yang ditampilkan dalam kartunnya.

This thesis discusses about Java leadership of President SBY that featured in political cartoon published in the Rakyat Merdeka Daily, these cartoons were analyzed using Roland Barthes semiotics analysis. This study is a qualitative research with constructivist paradigm. In conclusion, researchers found Java leadership values ​​of President SBY ​​are represented through action or decision of the President illustrated in cartoons. Against eleven cartoons that have been analyzed, the dominant Javanese leadership principles showed by the President is Smara Adi-manggala Bhumi which has a role as a unifier of the various interests and to maintain peace. Associated with the construction process of the media against the President in cartoons, cartoonist have the freedom in deciding the theme, language, character, or opinions that appear in cartoons with very little interverence from the media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>