Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Coleman, Loren
New York: Paraview Pocket Books, 2004
303.6 COL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
New York: McGraw-Hill, 2010
302.23 BUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
Yogyakarta: Jalasutra, 2012
302.23 BUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
Yogyakarta : Jalasutra, 2008
302.23 BUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Neil Imanurachman
"Kelompok Kompas Gramedia (KG) adalah perusahaan yang kini sedang menjalankan konvergensi media dalam perusahaannya. Di dimensi teknologi, KG telah menggunakan beberapa seri teknologi digital terbaru seperti smartphone yang terkoneksi internet untuk mendukung kinerja peliputan. Konten multimedianya pun beragam seperti Harian Kompas dan kompas.com yang menyediakan berita dalam format teks, gambar, hingga video. Kepemilikan KG pun banyak memiliki beragam jenis unit usaha dari media hingga nonmedia yang pemiliknya berasal dari dalam tubuh KG tersebut. Di sisi Kolaborasi dan koordinasi, KG dapat menerapkan strategi ruang berita yang terkonvergensi dalam kinerjanya sehari-hari.
Penerapan konvergensi media di lingkungan KG tidak luput dari permasalahan. Seringkali ada karyawan yang keberatan dan kurang memahami mengenai teknologi canggih yang diharuskan untuk digunakan. Konten multimedia yang dimiliki KG pun sering mengalami permasalahan dalam peliputan di kalangan wartawannya. Dari segi kepemilikan, pemilik masing-masing unit usaha masih berselisih mengenai sistem kepemilikan yang menggunakan sistem perusahaan modern. Sisi kolaborasi dan koordinasi juga masih banyak diwarnai dengan kerasnya perdebatan para jurnalis mengenai transisi menuju konvergensi.
Makalah ini mencoba melihat bagaimana KG menginternalisasi konvergensi media ke dalam cara kerja perusahaan media tersebut sekarang ini. Dengan pendekatan dimensional dari konvergensi media, yakni konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi, penulis mencoba melihat bagaimana jatuh bangunnya KG menghadapi permasalahan menuju konvergensi. Data di dapat dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan seorang petinggi KG yang kompeten akan hal ini.
Hipotesis dari makalah ini adalah KG sedang melakukan transisi besar-besaran dari desintegrasi menuju konvergensi media yang terintegrasi. Di dalamnya banyak sekali masalah yang timbul akibat dinamika perubahan sistem yang menuju konvergensi media. akan tetapi, masalah tersebut lambat laun akan memberikan pelajaran tersendiri bagi KG sehingga dapat menyesuaikan diri menyambut konvergensi media sepenuhnya yang akan disongsong pada tahun 2013.

Kompas Gramedia group is one of media company which applied media convergency over their activity. From technological dimension, Kompas Gramedia is using some of brand new digital technology like smartphone with internet connection for supporting its reporting activity. Kompas Gramedia has their own multimedia content, such as Harian Kompas, Kompas epaper, and Kompas.com that provides news in text, picture, and video. Besides of media, Kompas Gramedia has a nonmedia company too, like hotel and event organizer. In collaboration and coordination dimension, Kompas Gramedia able to apply the strategy of convergent newsroom in their daily activities.
The application of media convergence in Kompas Gramedia isn’t free of problem. Sometimes, there is a employee who can’t operate the latest technology. Multimedia content of Kompas Gramedia often got a problem in case of reporting activities. In ownership, each owner of business unit still have a conflict about using modern company system. In collaboration and coordination too, Kompas Gramedia still has a matter about transition process towards convergence phase.
This papers is trying to know how Kompas Gramedia internalize media convergence to their work method nowadays. With dimensional approach of media convergence, that is technological convergence, multimedia content, ownership, collaboration and coordination, we as a writer is trying to look further about the struggling of Kompas Gramedia face many problems towards convergence era. Data can be collected by doing a depth interview with one of influential person of Kompas Gramedia, who knows many thing about the journey of Kompas Gramedia.
A hypothesis of this papers is Kompas Gramedia now in a phase of big transition from disintegration towards media convergence with total integration. There is a lot of problem inside as effect of system changing towards media convergence. Although, those problems slowly can give a learning for Kompas Gramedia so that they can adapt themselves to perfectly applied media convergence in 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Angga Sugiyanto
"Digitalisasi yang terus berkembang pesat tmengubah pola khalayak dalam menggunakan keaktifannya untuk memperoleh manfaat dari konsumsi media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika transformasi konsumsi media dari editor-mediated ke non-editor mediated dan kembali ke editor mediated. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification untuk melihat peran aktif khalayak untuk memperoleh manfaat dari media dalam memenuhi kebutuhannya. Adapun pendekatan dan metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode narrative psychology. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi konsumsi media oleh khalayak dapat ditentukan oleh faktor trust, yang diperoleh melalui kredibilitas yang dibangun melalui ketaatan pada etika jurnalistik yang menjamin akurasi dan proses verifikasi informasi, seperti yang dilakukan oleh Editor Mediated.

Digitalization has changed audience patterns in using their activeness to gain benefit from media consumption. This study aims to determine the dynamics of media consumption transformation from editor-mediated to non-editor-mediated and back to editor-mediated. This study uses the Uses and Gratification theory to see the audience's active role in obtaining the benefits of the media in meeting their needs. The approach and research method using a qualitative approach with the narrative psychology method. This study indicates that the media consumption preferences can be determined by the trust factor, which is obtained through the credibility built through adherence to journalistic ethics that ensures the accuracy and verification process of information, as practiced by Mediated Editors."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
"ABSTRAK
Pokok masalah penelitian ini adalah soal keberadaan media massa dalam benturan antar peradaban. Apakah media massa mempercepat ataukah memperlambat terjadinya clash of civilization tersebut? Sebagaimana diramalkan Samuel Huntington, dunia di masa depan akan ditandai oleh benturan-benturan antar peradaban, terutama antara Barat dan Islam. Sehubungan dengan ini, bagaimana media massa, khususnya media cetak, dari masing-masing peradaban menempatkan dirinya dalam perseteruan itu : ikut memanaskan suasana atau mencoba menciptakan iklim yang dialogis.
Aspek yang ditelaahnya adalah seputar isi berita, guna menemukan dan memahami apa yang disebut dengan gejala "retak dalam teks". Apakah cara penyajian dan pemakaian sebutan-sebutan tertentu (sebagai indicator retak teks) memiliki arti (meaning) dan maksud (purpose) tertentu pula? Bisakah gejala itu dijadikan bukti ada (terjadinya) benturan antar-peradaban.
Dengan memakai kerangka teori dan metode semiotika sosial, analisis isi terhadap berita-berita tentang empat peristiwa peradaban (kasus The Satanic Verses novel karya Salman Rushdie; peledakan tower World Trade Center di New York; pengepungan dan penyerbuan markas kelompok Branch Davidian di Waco, Texas; dan pemboman gedung Alfred Murah di Oklahoma City) oleh The Washington Post (mewakili media berperadaban Barat) dan Republika (sampel media berperadaban Timur) menunjukkan bahwa kedua harian ini secara konsisten dan koheren melakukan peretakan teks.
Dapat dirasakan dari cara kedua harian itu memilih gaya penyajian dan sebutannya, bahwa Post dan Republika selalu membuat afeksi (subjective meaning) positif tentang peradaban darimana mereka berasal. Kedua harian ini tampaknya sengaja menjadikan keempat peristiwa tersebut sebagai simbol perantara (condensational symbol) untuk membaguskan peradaban diri sendiri seraya menjelekkan peradaban lawan. Terutama Post, nyata bahwa kedua koran itu terlibat dalam praktik newspeak.
Dipandang dari konsep semantic disclosure tampak bahwa kedua harian itu pun berusaha keras untuk menciptakan mitos baik tentang peradaban dirinya sendiri dan mitos buruk mengenai peradaban orang lain, melalui penanaman makna konotatif dalam berita-berita (teks) yang disajikannya. Maka dapatlah dikatakan bahwa keduanya telah menjadi agen yang sesungguhnya (virtually agent) dari masyarakatnya. Post sebagai agen budaya Barat; Republika mewakili peradaban Timur. Saling silang di antara keduanya menunjukkan adanya (terjadinya) benturan antara kedua peradaban Barat (Kristen) dan Timur (lslam).
Sebagai bagian dari sistem media massa Barat, untuk Post peretakan teks tersebut bertujuan untuk mempertahankan supremasi Barat di dunia internasional. Sementara bagi media Timur seperti Republika langkah itu lebih tepat dikatakan sebagai upaya mengimbangi kekuatan media Barat dalam mencitrakan peradaban yang diwakilinya, Islam."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Mahartini
"Kasus Bank Century menjadi pemberitaan di hampir seluruh media massa di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa media memiliki perhatian yang tinggi terhadap kasus Bank Century.
Penulis mengajukan satu pertanyaan besar, yaitu bagaimana representasi humanisme transendental media dalam penyelesaian konflik. Secara metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan menggunakan analisis framing.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kompas berusaha netral dan balance serta konstruktif dalam pandangannya terhadap kasus Bank Century. Hal ini dapat terlihat dari penulisan tajuk rencana Kompas dalam kasus Bank Century bahwa Kompas mengungkapkan fakta secara lengkap dan damai lewat kekuatan kata-kata yang mampu memberikan penerangan dan pencerahan serta memetakan konflik untuk memunculkan solusi, bukan hanya terfokus pada arena konflik. Dengan menggunakan perangkat metode analisis framing Robert N. Entman, hal ini dapat terlihat pada elemen Make Moral Judgement dan Treatement Recommendation yang menunjukkan bahwa media massa mempunyai peran yang penting dalam mengawasi pemerintah dalam penyelesaian kasus Bank Century ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Media berkembang seiring dengan perubahan teknologi komunikasi melalui proses mediamorfosis menjadi media baru. Hal uang sama juga terjadi dengan demokrasi yang berkembangnya kebebasan berekspresi yang di dalam komunikasi lebih dikenal dengan "human cannot not communicate". Sehingga, baik medoa dan demokrasi saling memanfaatkan dan melengkapi menjadikannya selalu tergantung antara saru dengan lain. Paling tidak ada dua pandanganmyaktu utopia dan distopia. Di satu sisi utopia mengatakan bahqa salahnsatu yang dirasakan menarik saat ini adalah tumbuhnya media barj dalam peran partisipasi politik yang berbiaya rendah. Namun, pandangan distopia mengatakan bahwa perlu disadari baik media dan demokrasi juga mengalami proses marketisasi dan keduanya terkadang tidak menjadi dseterministik antara saru dengan lainnya serta memperlihatkan adanya konspirasi politik. Oleh karena itu, ketika adanya keinginan untuk membuat media baru sebagai suatu proses demokrasi yang dapat mensejahterakan masyarakat maka hal-hal tersebut perlu didiskusikan.

Media developed with movement of communication technology through mediamorfosis process was being new media. The same thing also occured with democration developed with growing of expression freedom in communication, it was called "human cannot not communicate". Until, media and democration mutual advantage and equip making depended upon one another. At least, there were two viewing specifically utopis and distopia. One side of utopia said that one of perceived attractive nowadays was developing new media in political participation with low cost. However, distopia viewing said that need to realize both media and democration also have marketisation process and both of them sometimes were not being deterministic one another and showed political conspiracy. Therefore, when there was necessity to make new media as a democration process that can be welfare society if the things need to be discussed."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel Jefferson
"Skripsi ini membahas mengenai praktik Media Relations yang dilakukan oleh publik figur. Subjek dari penelitian ini adalah Olivia Jensen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang terkait dengan topik ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Media Relations Olivia Jensen dilaksanakan oleh manajer dari publik figur tersebut. Akan tetapi di sisi lain, selebritis juga menjalin hubungan dengan media melalui pendekatan personal. Menurut para pelaku dunia hiburan seperti publik figur, wartawan, dan publisis, hubungan baik dengan media memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk citra selebritis di mata masyarakat.

The focus of this study is to discuss media relations practices for public figure. Subject of this study is Olivia Jensen. Data are collected through in-depth interview with several informants. The result of this study shows that media relation activities of her mostly executed by her manager, but she still communicates with media through personal approach. Based on the point of view from the prople who relates with celebrity`s career, such as public figure, press, and publicist, good relationship with media gives significant effect in building celebrity`s image in the society."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>