Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beatty, Andrew
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
297.63 BEA v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H. Hilman Hadikusuma
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993
306 HIL a I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
H. Hilman Hadikusuma
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993
306 HIL a II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Satwiko Budiono
"Adanya Tata Bahasa Baku Bahasa Using (1997) dan Kamus Bahasa Using-Indonesia (2002) yang dibuat oleh Hasan Ali membuat bahasa Using semakin mantap memisahkan diri dari bahasa Jawa. Terlebih lagi, terdapat pula peraturan pemerintah Banyuwangi tentang muatan lokal yang diajarkan pada pendidikan dasar adalah bahasa Using. Akan tetapi, Badan Bahasa (2008: 39) dalam Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia tetap menggolongkan bahasa masyarakat Banyuwangi sebagai bahasa Jawa dialek Using.
Berdasarkan kondisi tersebut, tulisan ini akan melihat situasi kebahasaan di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan metode dialektologi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penghitungan dialektometri. Selain itu, variasi bahasa juga akan diperlihatkan ke dalam bentuk peta bahasa.

The existences of Tata Bahasa Baku Bahasa Using (1997) and Kamus Bahasa Using-Indonesia (2002) that be made by Hasan Ali have affected Using language to be separated away from Javanese language. Likewise, there are also Banyuwangi government’s policies about the application of “local-content” curriculums in elementary schools which acknowledge Using language as their local language. However, Banyuwangi language is still classified as Using dialect of Javanese in Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia by Badan Bahasa (2008:39).
Based on these conditions, the research will focus on literary situation in Banyuwangi regency using dialectology method, in quantitative and qualitative. Dialectometrics are applied on this research as quantitative calculation method. In addition, the varieties of the language will be shown in form of language map.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Febria Rizki
"Skripsi ini membahas variasi fonetis dan persebaran bahasa Minangkabau di Kecamatan Payakumbuh Timur. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap informan di setiap titik pengamatan. Pengolahan data dibuat dalam penelitian ini dibuat berdasarkan penghitungan dialektometri dan penghimpunan berkas isoglos. Daftar tanyaan yang digunakan adalah kosakata dasar Swadesh, medan makna kekerabatan, dan medan makna sapaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Payakumbuh Timur memiliki bahasa yang sama, yaitu bahasa Minangkabau. Saat ini bahasa Minangkabau masih menjadi bahasa utama di Kecamatan Payakumbuh Timur.

This research giving description about phonetic variation Minangkabau language in Payakumbuh Timur district. Data taken with interview method from informant in all research location. Making data process from dialectometri and isogloss file. Question list using basic Swadesh vocabulary, relatives vocabulary, and greetings. From the this research describe about in Payakumbuh Timur districts having same languanges, Minangkabau language. From this time, Minangkabau language still to be language majority in Payakumbuh Timur districts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Lestari
"Kabupaten Kendal merupakan wilayah yang berbatasan dengan kabupaten-kabupaten yang menggunakan dialek yang berbeda mdash;dialek Semarsuradupati di bagian timur, dialek Pekalongan di bagian barat, dan dialek Wonosobo di bagian selatan. Kabupaten Kendal juga memiliki topografi yang unik, yaitu adanya daerah pegunungan di bagian selatan dan daerah pesisir Laut Jawa di bagian utara. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal dengan pemetaan bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pupuan lapangan dengan daftar tanyaan berjumlah 236 kata: 200 kosakata dasar Morish Swadesh, 11 Kosakata kata ganti, sapaan, dan acuan, dan 25 kosakata bidang sistem kekerabatan.
Penelitian ini membuktikan bahwa Kabupaten Kendal merupakan wilayah pakai satu bahasa beda wicara dengan persentase hasil dialektometri mencapai 27. Anggapan masyarakat mengenai dialek Weleri di Kabupaten Kendal tidak sesuai dengan hasil penelitian ini. Akan tetapi, Weleri mempunyai kekhasan ungkapan fatis ra, po, dan si yang memiliki fungsi yang sama dengan kan, ya, dan sih dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan 15 kata yang tergolong sebagai kosakata khas Kabupaten Kendal.

Kendal is a regency that is bordering with some other regencies having different dialect mdash Semarsuradupati dialect in the east, Pekalongan dialect in the west, and Wonosobo dialect in the south. Kendal has a unique topography, namely the mountainous areas in the south and coastal areas in the northern part of Java Sea. According to these, the formulation of this research is how the languages situation in Kendal is.
The aim of this research is to explain the language situation in Kendal with language mapping. This research is using survey method with questionnaire totaling 236 words 200 basic vocabulary Swadesh Morish, 11 Vocabulary pronouns, greeting, and reference, and 25 vocabulary kinship system.
This research reveal that Kendal is an area of one language different pronounciations with the percentage of dialectometric result reaches 27. Therefore, the public opinion about Weleri dialect in Kendal is not in accordance with the results of this study. However, Weleri does have the peculiarities phatic phrases ra, po, and si that has the same function as lsquo kan, ya, and sih in Bahasa Indonesia. In addition, there are 15 words that are categorized as Kendal typical vocabulary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumanggor, Rusmin
"Influence of religions in traditional medication of people in Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara."
Depok: Komunitas Bambu, 2017
362.109 TUM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Fitria Sabila
"Peta Bahasa-bahasa di Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa Nasional pada tahun 1972 memuat persebaran bahasa yang ada di pesisir selatan Jawa Timur yang terdiri dari beberapa macam dialek bahkan bahasa. Kondisi ini menarik untuk ditelusuri karena belum ada penelitian yang terbaru dan mendetail mengenai wilayah ini. Hal tersebut didukung dengan aspek kesejarahan yang begitu kuat berkembang di pesisir selatan Jawa Timur, yaitu sejarah kekuasaan Kesultanan Mataram dan Kerajaan Blambangan yang dimungkinkan berpengaruh kuat terhadap variasi bahasa dan situasi kebahasaan yang ada di pesisir selatan Jawa Timur.
Berdasarkan kondisi tersebut, tulisan ini akan mendeskripsikan dan memaparkan variasi bahasa serta situasi kebahasaan yang ada di pesisir selatan Jawa Timur dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung dialektometri dan kualitatif untuk menganalisis data berdasarkan peta bahasa dan hasil penghitungan dialektometri, serta untuk menginterpretasi data. Interpretasi data dibutuhkan untuk melihat variasi dan situasi kebahasaan yang ada di pesisir selatan Jawa Timur.

Peta Bahasa bahasa di Indonesia issued by an agency Lembaga Bahasa Nasional in 1972 load distribution language that is on the south coast east java consisting of several kinds dialect even language. This condition interesting to traced because there were no newest research and detail pertaining to this region. This is supported by historical aspects so powerful developing on the south coast of East Java, that is history power Mataram Sultanate and Blambangan Empire, that is possible to be strong influential against language varieties and language situation that is on the south coast of East Java.
Based on these conditions, this research will described and elaborated language varieties and language situation that is on the south coast of East Java by quantitative and qualitative methods. Quantitative method used to calculate dialectometrics and qualitative to analyze the data based on a map language and the results of the calculation of dialectometrics, as well as for do a data interpretation. Data interpretation are needed to see varieties and situation of language on the south coast of East Java.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janiarto Mihendra
"Menurut Prawiroatmojo 1985, kata Pandhalungan berasal dari bentuk dasar bahasa Jawa dhalung yang berarti periuk besar. Masyarakat Pandhalungan adalah masyarakat percampuran budaya Jawa dan budaya Madura yang menggunakan bahasa yang dianggap kasar untuk berkomunikasi di Kabupaten Jember. Bahasa tersebut, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana korespondensi antara bahasa Jawa dengan bahasa Madura. Situasi bahasa masyarakat Pandhalungan menjadi hal yang menarik diteliti dalam perspektif dialektologi. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode pupuan lapangan atau wawancara langsung dengan informan. Daftar tanyaan berjumlah 263 kosakata terdiri atas kosakota Dasar Swadesh, kosakata dasar ganti, sapaan, dan acuan, kosakata kekerabatan, serta kosakata permainan. Titik pengamatan penelitian ini adalah 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Data dari hasil wawancara divisualisasikan ke dalam bentuk peta lambang. Selanjutnya, peta tersebut dibuat berkas isoglos lalu dihitung berdasarkan dialekometri. Langkah tersebut akan menujukkan variasi bahasa yang ada di Kabupaten Jember.

According to Prawiroatmojo 1985 , the word pandhalungan is from the basic Java dhalung language which means periuk besar. The Pandhalungan society are cultrural mixing from Java and Madura. they use language which considered as rude to use in Jember. The rude languages are Java and Madura. The research problem is how the correspondent between Java and Madura language. The situation language of Pandhalungan society is interesting for research in the perspective of dialectology. Methods of data retrieval in this study using the method of field invocation or direct interviews with informants. A list of 263 vocabulary questions consists of the Basic of Swadesh vocabulary, basic vocabulary, greetings, and references, vocabulary kinship, and game vocabulary. Observation point of this research is 16 sub districts in Jember district. Data from the interview results are visualized in the form of symbol map. Furthermore, the map is made isoglos file then calculated based on the dialekometri. This step will show variaties of language in Jember District."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bustanuddin Agus
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007
291.44 BUS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>