Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, 1978
899.223 2 EDI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary
Transliteration and translation of Carub kandha, a Cirebon classic literature on the history of Cirebon written by Ki Kampah. The original text found in Tangkil Village, Gunung Jati District, Cirebon, Indonesia"
Cirebon: Rumah Budaya Nusantara Pesambangan Jati Cirebon ; Yogyakarta : Deepublish, 2013
899.223 2 BAD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`jizah Abdillah
"ABSTRAK
Hikayat negeri, Johor banyak menceritakan tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian sejarah. Oleh sebab itu skripsi ini ingin me1ihat nilai historis yang terkandung di dalamnya. Di samping itu, skripsi ini juga ingin memperkenalkan dan menyuguhkan kar_ya yang tersimpan ini kepada masyarakat, yaitu dengan membuat transliterasi agar mudah dibaca oleh masyarakat. Sesuai dengan tujuan di atas, skripsi ini menggunakan dua metode, untuk transliterasi naskah digunakan metode edisi biasa, untuk melihat nilai historis yang ada dalam HNJ diguna_kan metode deskriptif komparatif. Yang dimakaud dengan metode deskriptif komparatif yaitu memberikan gambaran mengenai isi naskah disertai perbandingan naskah dengan bahan-bahan atau sumber-sumber lain di luar naskah. Setelah melakukan perbandingan antara cerita HNJ dengan sumber-sumber lain, seperti, buku-buku sejarah, arsip-arsip, dan sastra-sastra sejarah lain, maka terlihatlah bahwa seba_gian besar peristiwa-peristiwa yang ada dalam HNJ ditemukan,kembali dalam sejarah. Oleh sebab itu sesuai dengan pendapat Djajadiningrat (1965:76) bahwa suatu karya sastra mempunyai nilai historis yang tinggi sebagai sastra sejarah, jika di da_lam karya sastra sejarah tersebut banyak ditemukan peristiwa sejarah, Maka menurut hemat saya naskah HNJ ini dapat digolong_kan sebagai suatu karya sastra sejarah yang mempunyai nilai his_toris yang tinggi. Saya yakin bahwa pendapat tersebut masih me_merlukan penelitian yang lebih mendalam lagi.

"
1986
S11294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asandhimitra
"ABSTRAK
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar penulis sangat suka mendengarkan dan membaca dongeng yang berasal dart berbagai daerah di Indonesia. Dongeng ialah cerita (terutama tentang kejadian zarnan dulu yang aneh-aneh atau cerita yang tak terjadi benar) (Poerwadarrninta, 197u:257). Kesukaan penulis membaca dongeng ini berlanjut menjadi kecenderungan untuk mempelajari dongeng ketika penulis akan memiliri naskah untuk bahan skripsi bidang kesusastraan lama. Pada Katalogus Nasicah Relayu Museum Pusat 1972 penulis membaca ringkasan cerita suatu hikayat bernama Hikayat Raja Damsyik (-iRD). Kata Hikayat diturunkan dari kata Arab hikayat, yang artinya 'cerita, ktsah, dongeng' (Nava, 1951:136--7), berasal dari bentuk kata kerja baka, yang artinya 'menceritakan, mengatakan sesuatu kepada orang lain' (Baried et. al., 1979:7). Penulis tertarik untuk membaca }HRD secara keseluruhan dan kemudian menelitinya. Naskah HRD tidak tersebut di dalam kedua buku Sejarah kesusastraan Melayu Klasik terkenal yang disusun oleh Liaw Yuck Fang 1975 dan a History of Classical Malay Literature oleh Winstedt 1909, sedangkan dalam buku Perintis Sastera
"
1984
S10737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Utami
"Dalam kesusastraan Jawa terdapat bermacam-macam jenis karya sastra. Salah satu jenis karya sastra itu adalah karya sastra babad. Babad adalah cerita yang berisi rangkaian peristiwa di masa lalu. Bentuk penulisan babad biasanya berupa puisi, yaitu tembang macapat. Serat Babad Warni-warni merupakan kumpulan cerita babad gubahan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara IV, yang dihimpun oleh Padmasusastra. Isi cerita Serat Babad Warni-warni mengenai pe_sanggrahan di daerah Mangkunagaran dan Surakarta, yaitu terdiri dari : Wonogiri; Giripuro; Tegalgondo; Tasikmadu; Bangsal Tosan; Langenharjo; Karangpandhan dan Sri Katon; Nyanjata Sangsam. Bentuk penulisan Serat Babad Warni-warni adalah puisi, tembang macapat, kecuali cerita Langenharjo yang ditulis dalam cakepan sekar Langengita. Penulisan dalam bentuk sekar seperti yang disebutkan di atas tidak laim dipakai untuk penulisan cerita babad. Serat Babad Warni-warni merupakan kumpulan cerita babad. Pada cerita Giripuro tidak ada satupun unsur kriteria isi cerita babad. Pada cerita Wonogiri, Tegalgondo, Bangsal Tosan, Langenharjo dan Nyanjata Sangsam tidak semua unsur kriteria cerita babad ada. Pada cerita Tasikmadu Berta Karangpandhan dan Sri Katon semua unsur kriteria cerita babad ada. Cerita Giripuro hanyalah menggambarkan deskripsi alam. Cerita Wonogiri dan Nyanjata Sangsam, walaupun tidak semua unsur kriteria isi cerita babad ada, tetap menggambarkan rangkaian peristiwa dengan disertai tahun kejadiannya. Sedangkan cerita Tegalgondo, Bangsal Tosan dan Langenharjo tidak menggambarkan rangkaian peristiwa melainkan keterangan suatu peristiwa didiri-kannya pesanggrahan. Selebihnya isi cerita Serat Babad Warni-warni hanyalah berupa deskripsi alam dan suasana di pesanggrahan. Secara keseluruhan Serat Babad Warni-warni bisa disebut sebagai babad, yang menceritakan peristiwa perjalanan raja ketika bercengkrama di wilayah Mangkunagaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusa Tenggara Barat: Proyek Pengembangan Permuseuman, 1979
889.223 8 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
DJakarta: Perpustakaan Perguruan Kementrian P. P. dan K., , 1954
899.2 IND k I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Babad Bedahipun Tanah Djawi ingkang kaserat mawi sastra pegon. Serat punika awudjud sedjarah alit-alitan ingkang karakit dening Abu Dardiri, dene agewngipun wonten25 katja.."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1958
S11319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parwatri Wahjono
Yogyakarta: Penataran Tenaga Ahli Kesusastraan Jawa dan Nusantara , 1990
899.222 PAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Solihat
"Di Museum Nasional Jakarta, terdapat dua buah naskah, Srifa' al-Qulub (SQ), yang masing-masiag, berkode ML. 115B dan ML. 339B. Kedua naskah ini telah saya perbandingkan dengan mengikutsertakan sebuah naskah SQ berbentuk facsimile' dalan BKI 104. Hasil yang diperoleh dari perbandingan tersebut menunjukkan bahwa ML. 115B dianggap sebagai naskah yang lebih baik bila dibandingkan dengan dua naskah lainnya. Oleh karena itu, ML. 115B inilah yang saya pilih sebagai naskah suntingan dalam skripsi ini. Kitab SQ ini merupakan salah satu karangan Nuruddin Ar-Raniri yang ringkas dan pendek. Isinya tentang pengetahuam tasawuf. Di dalamnya dijelaskan pengertian kalimat syahadat, kalimat tayyibat_, masalah mukasyafat atau makrifat, dan masalah. berzikir. Dilihat dari segi bahasa yang dipergunakan, pengaruh bahasa Arab tampak jelas dalam bahasa Melayu yang diperguna_kan dalam teks SQ. Pengaruh tersebut dapat dilihat dalam pemakaian kosa kata, ungkapaa, morfologi, dan sintaksis. Menurut pengarangnya, kitab SQ ini ditulis sebagai reaksi bantahan terhadag faham wujudiyyat. Yang, dimaksud faham wujudiyyat di sini ialah faham sufi yang dianut oleh kelompok Hamzah Fansuri dan Syamsuddin Sumatrani. Faham ini dianggap menyesatkan oleh Nuruddin karena telah menyalahtafsirkan pengertian kalimat la ilaha illa l-lahu. Perbedaan mendasar antara faham wujudiyyat dengan Nuruddin ialah dalam.soal hubungan Tuhan dengan makhluk-Nya. Kaum wujudiyyat berpendapat, bahwa Tuhan dan makhluk.-Nya merupakan satu wujud (wahdat al-wujud), dalam arti Tuhan terkandung dalam diri makhluk. Oleh karenanya, menurut faham ini seorang sufi dalam,penghayatan transendentalaya dapat menyatu dengan Tuhan (ittihad).Nuruddin menolak faham wujudiyyat tersebut. Menurutnya, wujud Tuhan itu berbeda dengan mujud makhluk. Wujud Tuhan itu wujud Hakiki atau wujud yang sebenar-benarnya, sedang_kan wujud makhluk adalah.wujud ma'jazi atau wujud _bayangan_. Oleh karena itu, menurut Nuruddin, seorang sufi dalam penghayatan transeadentalnya hanya sampai pada batas mukasyafat yakni batas 'penyaksian' bahwa tidak ada yang.dilihatnya ke-cuali Allah. Pengertian mukasyafat ini jelas berbeda dengan ittihad, yakni perasaan menyatunya diri dengan Tuhan. Syifa al-Quluh artinya 'Obat Penentram Hati'. Secara tersirat Nuruddin bermaksud ingin meneatramkan suasana kego_yahan iman dan kesesatan umat. Ia mengajaknya untuk kembali ke ajaran tasawuf yang 'benar' menurut pandangannya."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>