Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leo Suryadinata
Kuala Lumpur : Heinemann Educational Books , 1978
301 LEO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Suryadinata
Singapore: Heinemann Asia, 1992
301 LEO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sukmawati
"Realitas kehidupan masyarakat adalah realitas plural, berubah dan dinamis. Dinamika dapat didorong oleh pluralitas budaya, etnis, agama, ideologi, sosial politik, dan kepentingan ekonomi, dalam masyarakat majemuk ini, konflik sering terjadi. Oleh karena itu, diperlukan Relasi sosial yang baik antara etnis Tionghoa minoritas dengan Pribumi mayoritas. Etnis Tionghoa di Kota Tangerang sudah tinggal sejak abad ke 17, Etnis tionghoa di Kota Tangerang dikenal sebagai sebutan Cina Benteng.
Dari hasil analisis relasi sosial yang terjadi antara etnis tionghoa dengan pribumi di Kota Tangerang dapat berjalan dengan baik karena terjadi proses akulturasi antara dua kelompok etnis Tionghoa dan lokal yang berlangsung melalui relasi sosial yang panjang. Dalam konteks ini, etnis tionghoa mengadopsi nilai-nilai lokal akulturasi. Proses akulturasi merupakan salah satu cara penyesuaian diri untuk dapat diterima dan membangun relasi sosial yang baik antar etnis.
Relasi sosial yang terbentuk antara kelompok Cina benteng dan pribumi memiliki beberapa hal yang membentuknya, seperti ruang, agen, dan intensitas yang terjadi pada setiap kegiatan yang mereka lakukan. Dengan adanya ketiga hal ini maka keberlanjutan akan relasi sosial ini terus terjaga dan berlangsung berulang-ulang.Studi ini menggunakan metode wawancara mendalam, dan dikakukan di Kota Tangerang, Banten.

The reality of community life is plural reality, changing and dynamic. Dynamics can be driven by cultural plurality, ethnicity, religion, ideology, socio political, and economic interests, in this plural society, conflicts are common. Therefore, a good social relation is needed between ethnic Chinese minority and Native majority. The ethnic Chinese in Tangerang City have been living since the 17th century, ethnic Chinese in Tangerang City is known as Cina Benteng.
From the result of analysis of social relation that happened between ethnic Chinese with indigenous in Tangerang City can run well because there is an acculturation process between two ethnic groups Chinese and local that take place through long social relations. In this context ethnic Chinese adopt local values acculturation. The process of acculturation is one way of adjusting to acceptable and establishing good social relations among ethnic groups.
The social relationships formed between cina benteng and indigenous have some of the things that shape them, such as space, agents, and the intensity that occurs in every activity they do. With these three things, the continuity of social relationships is maintained and repeated. This study uses indepth interviews, and is tackled in Tangerang City, Banten.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Piollet, Paul
Surabaya: Petra Press, 2014
R 305.895 98 PIO t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Tjiook
"Since the abrogration of presidential instruction number 14/1967 which banned chinese customs celebration and religion in public, there has been arevival in chinee festivals, language, art, media, culture and not in the least in the field of architecture and urban planning. With increasing interest in heritage and the support of the Indonesian goverment for heritage cities programees, sevral promising initiativies involving Chinese architecture have been launched in cities both large and small. A brief glance of the history of Chinese Indonesian architecture is given, as well as some recnet initiatives in selected cities olus a discussion of the importance of public space in accomanodating Chinese-festivals. Study of old maps and photograps prompts reflection on the characteristic and development of pecinan during the colonial era and of their later history. The analysis in this article and examples of recand developments in the citiess discussed can be used as an inpiration in the revitalization of pecinan, thereby contributing in a attracive andliveble urban environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
909 UI-WACANA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Berliana Rahayanti
"ABSTRAK
Etnik Tionghoa yang datang ke Indonesia telah melewati sejarah panjang, kemudian menjadi kelompok penduduk yang menetap. Setiap imigran Tiongkok yang menetap di Indonesia tentu membawa tradisi dan identitas kecinaannya masing-masing. Salah satu tradisi dan identitas kecinaan yang masih mereka pertahankan yaitu mereka masih sangat mementingkan dan mempertahankan marga mereka. Setiap suku bangsa tentu memiliki perbedaan budaya, begitu juga dengan Tiongkok. Salah satu perbedaan budaya tersebut terlihat pada bagaimana mereka mengujarkan marga mereka. Sebagai suku imigran yang menetap di Indonesia, marga Tionghoa harus dilatinisasi ke dalam ejaan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas perbedaan dan latar belakang latinisasi marga Tionghoa pada suku Hokkian dan Hakka di Indonesia.

ABSTRACT
Chinese ethnic who came to Indonesia had passed a long history and became a settled population group. Every Chinese immigrant who settled in Indonesia certainly brings their own Chinese traditions and identity. One of Chinese traditions and identity that they still maintain is they still accentuate and maintain their family name. every ethnic group certainly has cultural differences, so is China. One of these cultural differences is seen in how they pronounce their family name. as an immigrant who settled in Indonesia, Chinese family name must be latinized into Indonesian pronouncation. This paper discusses differences and background in latinization of Chinese family name to Hokkian and Hakka ethnic groups in Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fairbank, John K. (John King)
New York: Vintage Book, 1976
327.951 FAI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Naveront, Jhon K.
Jakarta: Golden Terayon Press, 1999
345.029 1 NAV j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>