Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Semarang: Dahara Prize, 1992
659.2 PER (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Dahara Prize, 1992
659.2 TAT (1);659.2 TAT (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jefkins, Frank William
Jakarta: Intermasa , 1992
659.2 JEF h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Putra
Yogyakarta: Andi, 1999
659.2 IGU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Regina Kamila Hatta
"Pada dasarnya, hubungan masyarakat adalah suatu bidang dimana seorang praktisi wajib untuk menguasai peran-peran yang kompleks. Salah satu peranan yang utama untuk seorang praktisi hubungan masyarakat adalah sebagai penafsir manajemen dan juga penafsir publik. Ketika dua fungsi tersebut bekerja secara bersamaan, maka prakter hubungan masyarakat pun menjadi efektif.
Penelitian ini akan mengupas kepentingan dari fungsi peranan penafsir manajemen dan public bagi hubungan masyarakat dengan menggunakan teori system dan model simetris dua arah, serta analisis studi kasus yang dapat menggambarkan fungsi-fungsi tersebut dalam konteks kehidupan nyata. Pada akhir penelitian, sugesti akan disuguhkan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian-penelitian mengenai bidang yang sama kedepan.

In the public relations universe, the roles of a public relations practitioner are not limited to what many perceives on the surface. The real substances of public relations include an extensive procedure ? mainly becoming a medium between the organization and its publics. This obligates a public relations professional to be able to become a management interpreter, as well as a public interpreter. As the two roles function in synchronization, effective public relations is to be delivered.
In this paper, the importance of a public relations practitioner as a management and public interpreter will be examined by discussing the systems theory and the two-way symmetrical model, as well as using a case study to analyze its effectiveness and applicability in a real-life context. Finally, suggestions will be provided in order to improve further researches in this field."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadhilah Silmina
"Public relations and advertising are the two most popular communication activities employed by companies and other organizations in order to deliver their message to targeted audiences to reach their desired intentions. Public Relations centers around the creation and maintenance of positive image, whilst advertising tends to deliver a straightforward, non-personal message to create sales. Although both activities are believed to bring positive contributions towards the set goals, the effectiveness and superiority of one activity compared to the other are continuously debated. This study tries to examine and comprehend the effectiveness, credibility, and the roles of public relations and advertising in the form of editorial coverage, using a literature research methodology in the form of analysing qualitative research conducted by Ahmad & Ismail (2015). The analysis is conducted based on the Source Credibility Theory to measure key factors of credibility in the emerging of the effectiveness of public relations over advertising, Dialogic Theory to highlight the importance of dialogue in building relationships for public relations, and Hierarchy of Effects Model to represents an effective advertising. The findings are in line with theories used, which suggests that target audiences are easier to be reached if they perceive the source of conveyed messages as credible, especially if such messages are narrative and found compelling. The result of this study shows the significant importance of public relations. Nonetheless, it is suggested that, in order to create a more efficient and an optimum communication programme, both public relations and advertising can work together to reach the consumers.

Hubungan masyarakat dan periklanan adalah dua kegiatan komunikasi paling populer yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk menyampaikan pesan mereka kepada khalayak yang ditargetkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hubungan Masyarakat berpusat pada penciptaan dan pemeliharaan citra positif, sementara periklanan cenderung menyampaikan pesan non-pribadi yang lugas untuk menciptakan penjualan. Meskipun kedua kegiatan tersebut diyakini membawa kontribusi positif terhadap tujuan yang ditetapkan, efektivitas dan keunggulan satu kegiatan dibandingkan dengan yang lain terus diperdebatkan. Penelitian ini mencoba mengkaji dan memahami efektivitas, kredibilitas, dan peran humas dan periklanan dalam bentuk liputan redaksi, dengan menggunakan metodologi penelitian kepustakaan berupa analisis penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Ahmad & Ismail (2015). Analisis dilakukan berdasarkan Teori Kredibilitas Sumber untuk mengukur faktor-faktor kunci kredibilitas dalam munculnya efektivitas humas atas periklanan, Teori Dialogis untuk menyoroti pentingnya dialog dalam membangun hubungan bagi hubungan masyarakat, dan Model Hierarki Efek untuk mewakili sebuah iklan yang efektif. Temuan ini sejalan dengan teori yang digunakan, yang menunjukkan bahwa khalayak sasaran lebih mudah dijangkau jika mereka menganggap sumber pesan yang disampaikan kredibel, terutama jika pesan tersebut bersifat naratif dan dianggap menarik. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya signifikansi hubungan masyarakat. Meskipun demikian, disarankan untuk menciptakan program komunikasi yang lebih efisien dan optimal, baik humas maupun periklanan dapat bekerja sama untuk menjangkau konsumen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adri Fahreza
"ABSTRAK
Dalam situasi krisis, perusahaan harus dapat mengirim pesan mereka kepada publik dengan baik di media. Media memberikan informasi yang bermanfaat bagi publik secara efisien dan mampu menciptakan persepsi publik terhadap suatu perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari jurnal ini adalah untuk memahami bagaimana Garuda Indonesia mengelola strategi komunikasi dan hubungan masyarakat mereka selama krisis tertentu seperti kecelakaan Boeing 737-400 pada tahun 2007 di Yogyakarta yang dapat menyebabkan penurunan reputasi Garuda Indonesia. Penelitian ini akan didasarkan pada Two-step flow of Communication (Lazersfeld, Berelson, & Gaudet, 1944) yang menjelaskan bagaimana para pemimpin opini memperhatikan media massa dan menyampaikan interpretasi mereka terhadap pesan- pesan media kepada orang lain dan Timothy Coombs (2007) Situational Crisis Communication Theory yang memberikan strategi komunikasi krisis, pedoman dan juga tipe & kluster ketika sebuah perusahaan menghadapi krisis. Penelitian ini akan didasarkan pada data sekunder yang akan didasarkan pada beberapa artefak dan juga koleksi data lainnya. Dari pengumpulan data, kita dapat mengatakan bahwa Garuda Indonesia memeliki rekor dan prestasi yang hebat, dan menunjukkan bahwa Garuda Indonesia dapat menggunakannya untuk melawan segala krisis yang mungkin terjadi. Dari hasilnya juga diketahui bahwa Garuda Indonesia sebagian besar menyusun pesan mereka dengan menggunakan teori: membangun kembali, dan memperkuat strategi respons krisis. Makalah ini juga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana ketika krisis komunikasi terjadi, pesan yang disampaikan akan memainkan peran yang sangat penting.

ABSTRACT
In crisis situations, companies must be able to send their messages to the public properly in the media. The media provides beneficial information to the public efficiently and is able to create publics perception towards a company. Therefore, the purpose of this journal is to understand how Garuda Indonesia managed their communication and public relations strategies during certain crisis such as the Boeing 737-400 crash in 2007 in Yogyakarta which might lead to a downgrade reputation of Garuda Indonesia. This research will be based on Two-step flow of Communication (Lazersfeld, Berelson, & Gaudet, 1944) that explains how opinion leaders pay close attention to the mass media and pass on their interpretation of media messages to others and Timothy Coombs (2007) Situational Crisis Communication Theory which provides crisis communication strategies, guidelines and also types & clusters when a company is facing a crisis. This research will be based on secondary data that will draw upon several artefacts and also other data collections. Fromthe data collection, we can say that fromthe exceptional records of Garuda Indonesia and their track records, it indicates that Garuda Indonesia can use these to counter any crisis that might happen. The result also found out that Garuda Indonesia mostly craft their messages by using the theorys: rebuild, and bolstering crisis response strategies. This paper can also give an understanding of how when crisis communication occurs, the message that is being conveyed will play such a significant role.
"
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Gabriella
"ABSTRAK
Evolusi dunia siber berdampak bagi banyak perusahaan dan organisasi di dunia dalam kontribusinya memicu krisis. Fenomena ini juga terjadi di Indonesia, terbukti oleh kasus Rumah Sakit Internasional Omni yang menggugat Prita Mulyasari atas tuduhan pencemaran nama baik ?analisa lebih dalam mengenai kasus ini akan diurai dalam karya ilmiah ini. Pada saat itu, RS. Omni sangat fokus melindungi reputasinya di mata hukum, padahal peran Public Relations (Humas) sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus tersebut.
Karya ilmiah ini akan lebih terfokus pada peran humas dalam kasus ini. Dewasa ini, sangat penting bagi praktisi humas untuk sadar teknologi, terutama internet dan penggunaan social media dalam potensinya mempengaruhi dan/atau memicu krisis perusahaan. Pengetahuan tentang evolusi internet dan social media dirasa berguna dalam penyusunan rencana pencegahan krisis komunikasi, begitu pula dengan penanganan dan pemulihannya. Menjaga hubungan yang baik dengan para pemegang saham perusahaan juga salah satu peran humas dalam manajemen krisis. Dalam kasus RS. Omni vs. Prita Mulyasari, media memainkan peran yang besar dalam mempengaruhi opini publik. Media online lebih dipilih oleh kebanyakan masa dalam mencari informasi dan dimanfaatkan sebagai medium komunikasi untuk mengekspresikan opini mereka, meskipun kebebasan berpendapat di Indonesia masih perlu diperbaiki. Kebebasan berpendapat di Indonesia justru berpotensi menjadi bumerang bagi orang tersebut yang menyebabkan dirinya terkekang dalam potensi pencemaran nama baik.
Peran internet dalam manajemen krisis akan dianalisa lebih dalam di karya ilmiah ini sebagai rekomendasi bagi praktisi humas di masa mendatang dalam menangani kasus-kasus krisis siber. Pendekatan komunikasi yang lebih tepat dan cocok oleh humas di dunia digital adalah melalui Computer-Mediated Communication (CMC). Dengan menguasai pendekatan melalui metode komunikasi via komputer, praktisi humas akan lebih mudah merasakan manfaat dari kemudahan internet dalam mengambil keputusan seputar manajemen krisis.

ABSTRACT
The evolution of cyber world has impacted many corporations across the globe in its contribution to inflict crisis. The phenomenon is also happening in Indonesia ? looking back to the case of Omni International Hospital who opposed Prita Mulyasari for defamation, which will be analysed more in-depth in the paper. At that time, the company was focusing on defending its reputation from the perspective of law and legal aspects, whereas public relations roles were equally needed to overcome the issue.
This paper will focus more on the public relations? roles in the case. It is important for public relations practitioners to be aware of Internet and Social Networking Sites? (SNS) parts and potential influences in facilitating and/or triggering corporate crises. The knowledge of Internet and SNS evolution is considered to be useful in constructing crises communication planning-prevention, handling, and recovery. Maintaining good relationship with company?s stakeholders is also part of public relations? role in crises-management. In the case of Omni International Hospital vs. Prita Mulyasari, media contributed a huge role in driving public opinion. New media is preferred by the public at large to find information and use it as the communication medium to express thoughts/opinions. However, the freedom of expression in Indonesia still needs improvements ?as it was considered as one of the core problem in the case of Prita Mulyasari. Freedom of expression in Indonesia has the potential to backfire the person and put him/her in a difficult and bias stage between having the rights to speak on behalf of his/her personal necessity and the needs to obey the law concerning cyber defamation. The immaturity of Indonesian government law (especially regarding Public Information Openness) would (more or less) impact the roles of public relations in handling corporate crises. In depth understanding of the law is necessary for every public relations practitioner to avoid a reversed situation.
The roles of Internet in crises management will be analysed in the paper as recommendations for future case(s). A more proper and suitable communication approach of public relations in the digital era are two-way symmetrical communication and computer-mediated communication (CMC). By mastering these communication approaches, Public Relations practitioners will find it easier to utilise the advantages of Internet in making decisions regarding crises-management. The paper aims to use Omni International Hospital vs. Prita Mulyasari?s case as an example of cyber crisis in Indonesia and how to overcome the situation based on the perspective of public relations. An analysis of what the company ?did? and ?should do? will be included in the paper.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Mora Margaretha S.
"Pentingnya membina hubungan baik sudah sangat disadari oleh setiap perusahaan. Salah satu usaha yang dilakukan Public Relations dalam menjaga hubungan harmonis dengan para stakeholders-nya tersebut adalah dengan menjaga hubungan baik dengan pemerintahan.
Tulisan ini mencoba mengetahui bagaimana kegiatan divisi government relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Mosesa Petroleum dalam upaya membangun hubungan baik dengan pemerintahan, serta kendala yang dihadapai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan sifat penelitian deskriptif.
Penulis menyimpulkan Public Relations PT Mosesa Petroleum telah melaksanakan berbagai bentuk kegiatan government relations sesuai dengan konsep yang ada dan dalam pelaksanaannya, PR Mosesa masih dalam proses pendekatan dan mulai mendapat kepercayaan dan dukungan dari masyarakat melalui pemerintah.

The necessity in building good relations has been realized by every company. One of the Public Relations efforts in maintains the relationship to the stakeholders is to keep the good relations with the government people.
This paper research and try to study the activities of government relations division that conducts by Public Relations of PT Mosesa Petroleum, as well as the constraints in implementing these activities. The authors using a constructivism paradigm, a qualitative approach and descriptive research.
The authors conclude that Public Relations of PT Mosesa Petroleum has been implementing all the government activities itself in accordance with the concept. Public Relations of PT Mosesa still on their approaching programs to get support from their stakeholders in this case from government on behalf public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Ferina Juliyani
"Penelitian ini membahas paracrisis yang dihadapi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), terutama terkait dengan keterlambatan pembayaran kepada mitra kerja. Dalam situasi ini, WIKA dihadapkan pada serangkaian keluhan dan protes dari vendor dan subkontraktor melalui komentar media sosial, terutama Instagram. Dengan menerapkan pendekatan Situational Crisis Communication Theory dan Image Restoration Theory, penelitian ini menganalisis dampak paracrisis terhadap reputasi perusahaan serta strategi hubungan masyarakat dalam mengelola media sosial dan hubungan dengan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WIKA mengatasi paracrisis dengan menerapkan strategi reformasi untuk mengkomunikasikan prosedur pengaduan melalui media sosial dan merespons isu-isu secara responsif. Selain itu, dukungan positif dari media turut berkontribusi secara signifikan untuk meminimalisir dampak negatif pada reputasi perusahaan. WIKA juga telah melakukan dua tahap Image Restoration Theory, yakni simple denial dan reducing the offensiveness. Keberhasilan WIKA dalam mengelola paracrisis ini menekankan pentingnya transparansi dan responsif terhadap masalah yang muncul, serta menjalin hubungan positif dengan media sebagai bagian integral dari strategi hubungan masyarakat.

This study discusses the paracrisis faced by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), especially related to payment delays to business partners. In this situation, WIKA faced a series of complaints and protests from vendors and subcontractors through social media comments, particularly on Instagram. By applying the Situational Crisis Communication Theory and Image Restoration Theory, this research analyzes the impact of the paracrisis on the company's reputation and public relations strategies in managing social media and relationships with the media. The results indicate that WIKA addressed the paracrisis by applying a reformative strategy to communicate complaint procedures through social media and respond to issues responsively. Additionally, positive support from the media significantly contributed to minimizing negative impacts on the company's reputation. WIKA also implemented two stages of the Image Restoration Theory, namely simple denial and reducing offensiveness. The success of WIKA in managing this paracrisis emphasizes the importance of transparency and responsiveness to emerging issues, as well as building positive relationships with the media as an integral part of public relations strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>