Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diponegoro University
Semarang: Universitas Diponogoro,
649.3 DIP i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Llewellyn-Jones, Derek
London: Faber and Faber , 1983
649.33 LLE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gussow, Joan Dye
Palo Alto: Bull Publishing Co., 1978
363.8 GUS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlinawati
"Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia dan di Kota Jambi masih rendah, meskipun pemerintah sudah mencanangkan ASI eksklusif sejak tahun 2010 tentang standar minimum untuk ASI 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Kota Jambi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan sebanyak 70 orang yang diambil secara Cluster sampling.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan penghargaan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi, sedangkan dukungan keluarga yang dominan adalah dukungan instrumental. Peran perawat dikomunitas diperlukan untuk memotivasi keluarga dalam memberikan dukungan instrumental dalam pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breast feeding program coverage in Indonesia and Jambi is still relatively low, although Indonesian government had launched thisexclusive breast feeding program in 2010 that at least 80%baby should be covered in the program. The purpose of this study was to examine the correlation between family support on exclusive breast feeding and the coverage of the program on baby in Jambi. This is descriptive correlation study used cross sectional in recruiting 70 mothers who have 0-6 months oldbaby. The sample was recruited using cluster sampling.
The result shows that there is significant correlation between information, instrumental, emotional, and acknowledgement support on exclusive breast feeding and the most dominant on family support was instrumental support. It is recommended that nurses role in the community is needed to motivate family in giving instrumental support in exclusivebreast feeding program for baby.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Intan Rahayuningsih
"Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat.

Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby's crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby's crying among respondents who were given ASI or not by using control gro up. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby's crying when injecting immunization using Independent sample t-Test.
This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby's crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injectin immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby's rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togetherness between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non pharmacology and applying a traumatic care to improve services and patient's pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health services and government which is at the local area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Intan Rahayuningsih
"Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain guasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat.

Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby’s crying among respondents who were given ASI or not by using control group. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization using Independent sample t-Test. This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby’s crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injecting immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby’s rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togethemess between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non phannacology and applying a traumatic care to improve Services and patient’s pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health Services and govemment which is at the local area."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulyanti
"ABSTRAK
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2015 cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Cilandak adalah 43,5%, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah gizi pada ibu menyusui. Oleh karena itu, ibu yang sedang menyusui sangat membutuhkan makanan dengan gizi yang seimbang selama menyusui, terutama asupan energi selama 6 bulan pertama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur >6-12 bulan, terdaftar di posyandu, dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi bulan pertama ibu menyusui (p=0,006; OR=0,108; 95% CI: 0,022-0,525), pendidikan (p=0,002; OR=0,205; 95% CI; 0,076-0,549),IMD (p=0,011; OR=4,598; 95% CI;1,417-14,923) dan sikap (p=0,008; OR=13,780; 95% CI; 1,987-95,583) dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Cilandak Tahun 2016. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas adalah Sikap. Ibu yang memiliki riwayat sikap positif memiliki peluang 13,7 kali untuk memberikan ASI predominan dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki sikap negatif setelah dikontrol oleh variable pendidikan, asupan energi bulan keenam menyusui, dan IMD Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi akan pentingnya memiliki sikap positif ketika menyusui.

ABSTRACT
Mother's Milk (ASI) is the best food for infants in the first 6 months of life. In 2015, coverage of exclusive breastfeeding in Cilandak sub-district health centers was 43.5%, this figure is still low compared to the set target of 80%. One of the factors that influence the success of the mother in exclusive breastfeeding is nutrition in nursing mothers. Therefore, women who are breastfeeding are in need of food with balanced nutrition during breastfeeding, especially energy intake during the first 6 months of breastfeeding. This study aims to determine the energy intake of nursing mothers with breastfeeding predominant in the working area of ​​the district health centers cilandak 2016.Penelitian year was quantitative research with cross sectional design. The population in this study were mothers with infants aged> 6-12 months, registered in Posyandu, and lived in Cilandak sub-district Puskesmas. The results of this study indicate that there is a significant relationship between energy intake of the first month of breastfeeding mothers (p = 0.006; OR = 0.108; 95% CI: 0.022 to 0.525), education (p = 0.002; OR = 0.205; 95% CI; 0,076- 0.549), IMD (p = 0.011; OR = 4.598; 95% CI; 1.417 to 14.923) and attitude (p = 0.008; OR = 13.780; 95% CI; 1.987 to 95.583) with predominant breastfeeding in Cilandak sub-district Puskesmas 2016. the most dominant variable related to predominant breastfeeding in the work area health centers is attitude. IMD Need for the provision of information and education on the importance of having a positive attitude when breastfeeding.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilliant Putri Kusuma Astuti
"MPASI merupakan sumber nutrisi utama bagi balita, khususnya bayi yang berusia 6-24 bulan. Pemberian MPASI yang tepat memiliki peran krusial dalam mempertahankan status nutrisi anak. Namun, masih banyak ibu yang belum mengetahui tentang tata cara pemberian MPASI yang tepat. Pengetahuan ibu mengenai pemberian MPASI dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor sosiodemografi. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang MPASI.
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan data sekunder dari penelitian utama berjudul ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 subjek (64,7%) memiliki tingkat pengetahuan tentang MPASI yang baik, 71 subjek (53,4%) memiliki sikap pemberian MPASI yang positif, dan 68 subjek (51,1%) memiliki perilaku pemberian MPASI yang kurang baik. Karakteristik ibu berdasarkan sebaran sosiodemografi adalah sebagai berikut: 58 subjek (43,6%) berusia di atas 30 tahun; 81 subjek (60,9%) memiliki tingkat pendidikan menengah; 117 subjek (88%) tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga (IRT); 88 subjek (66,2%) memiliki status ekonomi di atas garis kemiskinan; dan 99 subjek (73,4%) memiliki bentuk keluarga inti.
Dari uji hipotesis Chi-square, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang MPASI (p=0,02). Namun, tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistika antara faktor sosiodemografi lainnya dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang MPASI.

Complementary feeding is the main nutrients supply for kids, especially in children aged 6 to 24 months. Correct provision of complementary feeding has crucial role in maintaining child nutritional status. However, there are lots of mothers with inadequate knowledge about complementary feeding. Mother's knowledge regarding complementary feeding is affected by various factors, such as sosiodemographic factors. Therefore, this study was determined to analyze the association between sociodemographic factors and the level of mother's knowledge, attitude, and behaviour regarding complementary feeding.
This study is a cross-sectional study, using primary data from questionnaire and secondary data from a primary research entitled ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.?
This study shows that 86 subjects (64,7%) had good knowledge about complementary feeding, 71 subjects (53,4%) had positive attitude regarding complementary feeding, and 68 subjects (51,1%) had mediocre behaviour regarding complementary feeding. Characteristics of subjects by sociodemographic factors were as follows: 58 subjects (43,6%) aged above 30 years old; 81 subjects (60,9%) had intermediate level of education; 117 subjects (88%) were housewifes; 88 subjects (66,2%) had economical status below poverty line; dan 99 subjetcs (73,4%) were classified as nuclear family.
Through Chi-Square test: there was significant association between mother's education and the knowlegde about complementary feeding (p=0,02). On the other hand, there were no significant association between any other sociodemographic factors and the level of mother's knowledge, attitude, and behaviour regarding complementary feeding.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anneke Greta
"One way to improve the success of exclusive breastfeeding promotion is to understand the factors that directly of indirectly influence a mother's decision to initiate complementary feeding, as well as their interaction. The present study employed the use of a newly developed qualitative dietary survey-Food Choice Map method-to investigate those factors for 40 mothers with infants aged 4 - 6 months old residing in Pondok Labu sub-district of South Jakarta, Indonesia, regarding the `military' and 'civilian' communities. K -Means Cluster Analysis was used to create relatively homogenous groups based on demography and socioeconomy characteristics using variables such as mother's age, child's age and sex, study groups, ownership of house, phone, and motorcycle. Nearly all infants (97%) received complementary feeding before the age of 4 months old with "to calm child" as the most common reason why mothers initiated the feeding. Most infants were given banana as their first food as the "social circle suggested" or because it is "commonly used food." Another large percentage received instant baby food due to "its practicality." The findings suggest factors such as socioeconomy and demography-as described by the cluster characteristics-whom mothers were dependent on, feeding experience, and self-confidence influenced mother's decision in initiating complementary feeding. Furthermore, they interact with one another that their existence of affecting mothers' behavior is the result of not only one factor. It is recommended to establish breastfeeding support groups for the mothers, as well as to greaten encouragement from the social circle and medical professionals to motivate mothers and increase their self-confidence to breastfeed the infants."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marella
"ABSTRAK
Nama : MarellaProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Hubungan dukungan Keluarga dengan Perilaku MenyusuiEksklusif pada Ibu di Posyandu Wilayah Kerja PuskesmasPengasinan Kota Bekasi tahun 2018Pembimbing : Dr. dr. Helda, M.KesProf Dr. dr. Soedarto Ronoatmodjo, SKM., MScKeberhasilan dan kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif salah satunyadipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga. Dukungan keluarga dapat berupadukungan fisik, emosional maupun mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan faktor dukungan keluarga terhadap perilaku menyusui eksklusif pada ibudi Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pengasinan Kota Bekasi tahun 2018.Penelitian dengan desain cross sectional ini dilakukan terhadap 194 ibu bayiyang terdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur.Didapatkan hasil bahwa ibu yang mendapatkan dukungan keluarga dengan baikmempunyai peluang 4,1 kali untuk menyusui ekslusif dibandingkan dengankelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga setelah dikontrololeh variabel confounding yaitu usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, paritas,pengetahuan ibu, sikap ibu, metode persalinan, dukungan tenaga kesehatan danpenolong persalinan. Dengan memperhatikan nilai presentase tiap distribusi bentukdukungan yang diberikan oleh keluarga kepada ibu didapatkan bahwa dukungan yangpaling tinggi diberikan kepada ibu adalah dalam bentuk dorongan kepada ibu agarsesegera mungkin menyusui bayinya. Diharapkan agar pemberi pelayanan kesehatandapat mendorong keluarga agar memberikan dukungan kepada ibu sehinggadiharapkan cakupan pemberian ASI eksklusif dapat meningkatKata kunci:Cross Sectional, Dukungan Keluarga, ASI Eksklusif

ABSTRACT
Name MarellaStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle The association between Family Support with ExclusiveBreast feeding Behavior among Mother in Posyandu atCommunity Health Center of Pengasinan areas,Bekasi City, 2018Counsellor Dr. dr. Helda, M.KesProf Dr. dr. Soedarto Ronoatmodjo, SKM., MScOne of many things that influence the success and the failure in exclusivebreastfeeding were family support. Family support could be physical, emotional ormental support. The objectives of this study were to find out the relationship betweenthe family support factor to exclusive breastfeeding behavior among mothers inPosyandu, Health Center Pengasinan, Bekasi City 2018.This research was conducted by using quantitative method and data analysiswas based on cross sectional design with sample of 194 babies that were selected bysimple random sampling. The results shows that mothers who have good familysupport are 4,1 times more likely to give exclusive breastfeeding compared tomothers that have low family support after controlled by confounding variable suchas mother rsquo s age, mother rsquo s education, mother rsquo s occupation, parity, mother rsquo sknowledge, mother rsquo s attitude, mode of delivery, health workers support, birthattendant, . Considering the percentage of each support type distribution thatprovided by the family to the mother is that the highest support given to the mothersis the encouragement to the mother for breastfeeding her baby immediately. It ishoped that health providers can encourage the familiy to provide support to themothers so that scope of exclusive breastfeeding could increase.Key Words Cross Sectional, Family Support, Exclusive Breastfeeding"
2018
T50557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>