Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naisbitt, John
Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1990
236 NAI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naisbitt, John
New York: William Morrow, 1990
236 NAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Vetta Hamid
"Perfilman Indonesia dikejutkan oleh The Raid (Gareth Evans, 2012) yang didapuk menjadi generasi film laga Asia berikutnya. Film ini telah lebih dulu mendulang sukses di di luar negeri,diantaranya:ditayangkan perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) di tahun 2011, menjadi pilihan utama Sundance Film Festival 2012 dan meraih box office di bioskop terpilih di Amerika Serikat. Kesuksesan The Raid di Indonesia dan di luar negeri menjadi kejutan karena film ini di luar formula film Indonesia bahkan Hollywood pada umumnya, yaitu dengan menggabungkan unsur laga tradisional Indonesia, Pencak Silat dengan sinematografi ala Hollywood. Makalah ini dianalisis dengan dasar argumentasi Hesmondhalgh (2012) dan Miège (1989) yang mengkritik pesimisme budaya Adorno dan Horkheimer (1972 & 1976) mengenai komodifikasi budaya dan standardisasi produk. Makalah ini berargumen bahwa pengenalan industrialisasi dan teknologi baru dalam produksi budaya justru memunculkan arah baru dan inovasi yang menarik.

Indonesian film industry was shocked by The Raid (Gareth Evans, 2012) which was predicted to be the next generation of Asian action/martial arts movies. Before being screened in Indonesia, The Raid had gained success overseas, including: premiered at the Toronto International Film Festival (TIFF) in 2011, became one of the official selections atSundance Film Festival 2012 and became box office in selected theaters in the United States. The unexpected success of The Raid was a surprise because the film is outside the Indonesian and Hollywood movie formula in general, as it combines elements of the traditional Indonesian Pencak Silat with Hollywood-style cinematography. This paper is analyzing the phenomenon based on Hesmondhalgh (2012) and Miège (1989) that argue Adorno and Horkheimer’s cultural pessimism (1972 & 1976) about culture commodification and standardization of products. Furthermore, this paper argues that industrialization and the introduction of new technologies in cultural production led actually led to new directions and innovations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ditha Lapika
"Megatrends merupakan kekuatan-kekuatan yang mendorong adanya permintaan untuk mereorganisasi dan mendesain ulang masyarakat, bisnis, lembaga, dan pemerintah. Salah satu bidang kehidupan yang akan terkena dampak dari Megatrends yakni bidang ketenagakerjaan. Akibat kemajuan teknologi dan perubahan demografi yang pesat, maka akan menyebabkan pergeseran pasar kerja yang tadinya menggunakan tenaga manusia menjadi memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Adapun kondisi ketenagakerjaan Indonesia masih rapuh dan cenderung akan mengalami kekalahan persaingan jika dihadapkan dengan adanya perubahan di lingkungan strategis atau Social Megatrends. Apabila kondisi ketenagakerjaan Indonesia seperti ini tidak diperbaiki, maka pekerja yang minim keterampilan akan terancam akibat hadirnya Megatrends bonus demografi dan digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dampak yang dihasilkan oleh Megatrends bonus demografi dan digitalisasi terhadap ketenagakerjaan dan menggambarkan arah kebijakan ketenagakerjaan yang relevan digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan post-positivis dan melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam serta menggunakan dokumen-dokumen dan studi literature sebagai data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Megatrends bonus demografi dan digitalisasi akan berdampak kepada pemerintah, organisasi swasta, tenaga kerja, kondisi ketenagakerjaan, dan kebijakan publik yang ada. Hal ini menyebabkan kebijakan ketenagakerjaan menjadi tidak relevan untuk digunakan. Pemerintah harus menyusun regulasi ketenagakerjaan terbaru yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah dengan tetap memperhatikan kebutuhan dari organisasi swasta dan tenaga kerja, sehingga dampak yang mungkin dihasilkan dari hadirnya Megatrends bonus demografi dan digitalisasi ini nantinya dapat di manfaatkan semaksimal mungkin untuk dijadikan peluang.

Megatrends are the forces that drive demand to reorganize and redesign society, business, institutions, and government. One area of life that will be affected by Megatrends is the field of employment. As a result of technological advances and rapid demographic changes, it will cause a shift in the labor market that used human power to take advantage of existing technological advances. The Indonesian employment conditions are still fragile and tend to experience competition defeats if faced with changes in the strategic environment or Social Megatrends. If Indonesia's labor conditions like this are not improved, then workers with minimal skills will be threatened due to the presence of Megatrends demographic and digitalization bonuses. This study aims to describe the impact generated by Megatrends on demographic bonuses and digitalization of employment and describes the direction of relevant employment policies used. This research was conducted with a post-positivist approach and conducted data collection by conducting in-depth interviews and using literature documents and studies as secondary data. The results of this study indicate that Megatrends of demographic bonuses and digitalization will have an impact on government, private organizations, labor, employment conditions, and existing public policies. This causes employment policies to be irrelevant to use. The government must compile the latest labor regulations that are in accordance with changing environmental conditions while taking into account the needs of private organizations and labor, so that the possible impact of the presence of Megatrends on demographic bonuses and digitalization can be utilized to the maximum extent possible."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Clarendon Press, 1990
001.3 HUM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder: Westview Press, 1985
320.3 NEW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London : Macmillan, 1993
792.01 NEW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London : Sage, 2002
302.3 NEW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Packer, Herbert L.
New York: McGraw-Hill, 1973
340.07 PAC n (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academic Press, 1986
370.973 NEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>