Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: Gunung Mulia, 1991
155 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sumadi Suryabrata
Jakarta: Rajawali, 1987
158.1 SUM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
155 GUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Qaimi
Bogor : Cahaya, 2004
155.4 ALI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Akbar Hawadi
Jakarta: Grasindo, 2001
155 REN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Akbar Hawadi
"Buku ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan psikologi perkembangan anak, seperti anak yang malas belajar, tidak mau ke sekolah, jenis sekolah yang baik, pentingnya kreativitas, dll."
Jakarta: Grasindo, 2003
155 REN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutiah
Jakarta: kencana Prenada Media, 2010
155.4 DIA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Enoch Markum
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
155.4 ENO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suyadi
"Buku ini menguraikan secara lengkap sisi kejiwaan (yang menjadi perhatian dari ilmu psikologi) anak usia dini. Selama ini, psikologi pendidikan hanya menggarap wilayah pendidikan tinggi dan menengah atau atas saja. PAUD, yang memeang baru berkembang, belum tersentuholeh ilmu jiwa atau psikolog ini. Buku ini hadir untuk melengkapi bagian-bagiab yang masih jarang disentuh tentang PAUD yang mulai tumbuh subur di negeri ini, dengan harapan psikologi mampu menjangkau perkembangan mental anak didik dengan lebih baik, buku ini juga mengupas pengertian psikologi pendidikan, tipe-tipe kepribadian anak, teori-teori kecerdasan, tipe-tipe belajar dan bermain anak, hingga teori-teori belajar era quantum, seperti active learning."
Yogyakarta: Pedagogia, 2010
155.4 SUY p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulda Meiri Ara
"Dewasa ini, dengan tingginya biaya hidup, tampaknya rencana untuk memiliki keluarga kecil merupakan suatu solusi yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pada kenyataannya, memang telah banyak orang tua yang menyadari hal ini dan tidak sedikit yang merencanakan hanya memiliki satu anak saja, seperti survey yang dilakukan oleh Ann Laybourn- seorang psikolog dari Skotlandia- pada masyarakat di Eropa. Di Indonesia sendiri survey yang menunjukkan semakin meningkatnya keinginan orang tua untuk memiliki anak tunggal tampaknya belum ada. Namun, mengingat keberhasilan KB di Indonesia tampaknya hal tersebut tidak mustahil terjadi.
Sayangnya, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memandang negatif pada anak tunggal, dimana anak tunggal sering dianggap sebagai anak yang tidak beruntung, anak yang egois, nakal, tidak mandiri, dan lain sebagainya. Hal ini perlu segera diatasi --karena dengan selalu memandang negatif pada anak justru dapat memperburuk perilaku anak- antara lain adalah dengan melakukan penelitian yang dapat membuktikan bahwa anak tunggal tidak selalu memiliki sifat negatif.
Penelitian ini berusaha mengangkat sifat positif dari anak tunggal, yang melalui penelitian sebelumnya dikatakan bahwa salah satu sifat positif dari anak tunggal adalah sifat mandiri. Mengingat adanya perbedaan kondisi lingkungan antara anak tunggal dengan anak bukan tunggal (bersaudara), dimana antara lain anak tunggal terbiasa sendiri untuk melakukan banyak hal, sedangkan pada anak bukan tunggal (bersaudara) memiliki kakak atau adik yang dapat menjadi tempat meminta pertolongan disarnping orang tua; maka timbul dugaan adanya perbedaan kemandirian antara anak tunggal dengan anak bersaudara. Di samping itu adanya pengaruh dan aktivitas ibu yang bekerja dalam mendorong dan meningkatkan anak menjadi mandiri, menimbulkan dugaan adanya perbedaan kemandirian antara anak tunggal yang ibunya bekerja dengan anak tunggal yang ibunya tidak bekerja.
Dengan demikian, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kemandirian dengan kondisi sebagai anak tunggal atau anak bukan tunggal (bersaudara) ?, apakah ada perbedaan kemandinan antara anak tunggal dengan anak bukan tunggal (bersaudara) ? dan apakah ada perbedaan kemandirian antara anak tunggal yang ibunya bekerja dengan anak tunggal yang ibunya tidak bekerja?. Untuk memperkaya hasil penelitian, maka hendak diketahui pula apakah ada perbedaan kemandirian antara pria dengan wanita?
Subyek pada penelitian ini adalah remaja (tunggal atau bukan tunggal), hal ini karena kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan utama pada masa remaja. Dalam rangka untuk menyetarakan tingkat pendidikan, maka di ambil remaja yang memiliki tingkat pendidikan SMU.
Kemandirian anak tunggal maupun anak bukan tunggal diukur dengan menggunakan kuesioner. Skala Kemandirian yang disusun berdasarkan 7 aspek kemandirian yang diperoleh melalui literatur. Adapun ke-7 aspek tersebut adalah kebebasan, inisiatif, percaya diri, tanggung jawab, kontrol diri, pengambilan keputusan, dan ketegasan diri.
Dari hasil uji coba alat diperoleh 72 item yang valid dan reliabel untuk mewakili aspek-aspek kemandirian dengan angka reliabilitas 0,906. Alat yang sudah siap ini kemudian dibedakan pada responden remaja dari beberapa SMU negeri yang diperoleh secara acak.
Setelah seluruh kuesioner terkumpul, dilakukan analisa dan interpretasi hasil. Melalui perhitungan statistik diperoleh hasil korelasi r = - 0,185 (p = 0,019). Angka korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemandirian dengan kondisi sebagai anak tunggal atau bukan tunggal. Sedangkan dari hasil perhitungan t-test ditemukan hasil bahwa ada perbedaan kemandirian yang signifikan antara anak tunggal dengan anak bukan tunggal, namun dalam perbandingan antara anak tunggal yang ibunya bekerja dengan anak tunggal yang ibunya tidak bekerja diperoleh hasil yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Hasil analisa tambahan yang melakukan perbandingan kemandirian antara pria dengan wanita, menunjukkan tidak ada perbedaan kemandirian yang signifikan diantara keduanya.
Melalui penelitian ini, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah pengetahuan dan sedikit banyak dapat menepis mitos buruk yang selama ini sering dilekatkan pada anak tunggal, walaupun disadari penelitian ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan uji validitas eksternal pada alat dan melakukan perbandingan antar kelompok subyek pada masing-masing aspek kemandirian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>