Ditemukan 1879 dokumen yang sesuai dengan query
J. Supranto
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1983
330.015195 SUP e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
J. Supranto
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984
330.015 195 SUP e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tubagus Ajie Rahmansyah
"
ABSTRAKMakalah ini memberikan analisis spasial-ekonometrik dari peran beberapa faktor yang menentukan kerusakan lingkungan di negara-negara Asia. Idenya datang dari persamaan IPAT yang dibangun oleh Ehrlich dan Holdren (1971) dan juga teori Environmental Kuznet Curve (EKC) oleh Kuznets (1995). Persamaan IPAT menggambarkan kontribusi perkalian jumlah penduduk (P), kemakmuran atau kegiatan ekonomi (A), dan Teknologi (T) terhadap dampak manusia (I) pada lingkungan, sedangkan teori EKC menjelaskan hubungan pembangunan dan lingkungan. Dengan menerapkan metode estimasi data panel spasial untuk 35 negara Asia dari periode 1995 sampai dengan 2008, makalah ini menemukan bahwa mengabaikan efek interaksi spasial akan mengakibatkan hasil estimasi yang bias. Makalah ini juga menemukan bukti keberadaan bentuk kurva EKC U-terbalik. Temuan terakhir dari tulisan ini adalah bahwa semua variabel penjelas secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah emisi CO2 di atmosfer. Selain itu, kegiatan ekonomi dan teknologi menjadi faktor yang paling penting dalam menentukan emisi CO2 karena mereka menghasilkan efek langsung dan tidak langsung.
ABSTRACTThis paper provides a spatial-econometric analysis of the role of multiple factors in determining environmental degradation in the Asian countries. The idea is coming from the IPAT equation constructed by Ehrlich and Holdren (1971) and also Environmental Kuznet Curve (EKC) theory by Kuznets (1995). The IPAT equation describes the multiplicative contribution of Population (P), Affluence or economic activities (A) and Technology (T) to human impact (I) on the environment, while the EKC theory explains a development-environment relationship. By applying a spatial panel data estimation method for 35 Asian countries from period 1995 to 2008, this paper finds that ignoring spatial interaction effects will lead to biased estimation result. This paper also finds evidences of the existence of an inverted U-shaped EKC. The last finding from this paper is that all explanatory variables are statistically significance influence the amount of CO2 emission in the atmosphere. Moreover, economic activities and technology become the most important factors in determining CO2 emission since they produce direct and indirect effects."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Puspita Wardani
"Di pasar modal Indonesia, IHSG sangat penting karena bisa menjadi tolak ukur kesehatan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham digabungkan di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2018. Variabel makroekonomi yang diuji dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS. Penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif dan diuji menggunakan analisis kointegrasi dan pendekatan kausalitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode bulanan 2009-2018. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan antara semua variabel makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan Indeks Harga Saham Gabungan periode 2009-2018.
In the Indonesian capital market, the JCI is very important because it can be a measure of economic health in Indonesia. This study aims to determine the relationship between macroeconomic variables on the stock price index combined in the Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2018. The macroeconomic variables tested in this study are the Bank Indonesia interest rate, the inflation rate, the money supply and the rupiah exchange rate against the US Dollar. This study used quantitative secondary data and was tested using cointegration analysis and a causality approach. The data used in this study are the 2009-2018 monthly data. The results obtained indicate that all macroeconomic variables have a long-term relationship with the Composite Stock Price Index for the 2009-2018 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, Mustafa Edwin
"Dalam sistem moneter yang berbasis syariah, target-target kebijakan moneter yang berhasil adalah yang dipusatkan ke arah tercapainya stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan salah satu indikator berupa kestabilan pergerakan agregat moneter yang hanya berfungsi sebagai alat transaksi, dan juga dalam kegunannya sebagai instrumen kebijakan moneter. Hal tersebut hanya dapat tercapai melalui konsistensi dengan aturan yang berlaku dalam ajaran Islam Penelitian ini adalah sebuah percobaan untuk menganalisis, mengevaluasi dan juga membuktikan keabsahan dari keefektifan dan kestabilan instrumen-instrumen moneter syariah. Hasil penelitian dengan melihat velositas agregat moneter dan terutama metode pendekatan kointegrasi dan error-correction mechanism, menunjukkan bahwa Otoritas Moneter dalam hubungannya dengan kebijakan pengaturan tingkat harga besar-besaran moneter yang telah mengandung bunga. Pada sisi lain jangka panjang, permintaan agregat moneter bebas bunga akan relatif lebih stabil sehingga gangguan yang bersifat jangka pendek akan tereduksi untuk kembalo ke keseimbangan jangka panjangnya."
2006
JEPI-VI-2-Jan2006-29
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19359
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Nugroho Aryanto
"Sebagian besar teori ekonometri didasari atas asumsi kestasioneran. Pada kenyataannya, hal ini hampir tidak mungkin terpenuhi pada peubahpeubah ekonomi. Granger dan Newbold (1974) telah menunjukkan bahwa regresi linier yang dibentuk dari peubah-peubah nonstasioner yang tidak berkorelasi akan menciptakan nonsense atau spurious regression (regresi palsu). Hasil regresi ini ?tampak baik? tetapi tidak mempunyai arti dalam ilmu ekonomi. Hingga pada tahun 1987, Engle dan Granger merumuskan suatu ide untuk membuat kombinasi linier yang stasioner dari peubah-peubah nonstasioner yang disebut kointegrasi. Ide ini muncul untuk menghindari spurious regression. Dalam ekonometrika, peubah yang saling terkointegrasi dikatakan dalam kondisi keseimbangan jangka panjang (long-run equilibrium). Untuk menguji hubungan kointegrasi antara dua peubah nonstasioner yang memiliki orde integrasi yang sama digunakan uji Engle- Granger dan untuk menaksir parameter kointegrasi digunakan Engle-Granger Two-Step Procedure. Dalam tugas akhir ini, hubungan kointegrasi diterapkan pada nilai ekspor dan investasi Indonesia pada tahun 1970−2007. Kata kunci: peubah nonstasioner; kointegrasi; uji Engle-Granger; Engle-Granger Two-Step Procedure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27803
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ferdinand Tori
"
Permasalahan statistik di dunia nyata umum diselesaikan dengan menggunakan generalized linear model. Fleksibilitas model regresi tersebut menjadi nilai tambah yang meningkatkan utilitasnya. Akan tetapi, di tengah penerapan generalized linear model, ditemukan isu terkait estimasi parameter, yakni multikolinearitas. Kondisi multikolinearitas mengindikasikan adanya korelasi antarvariabel penjelas yang berpengaruh terhadap keakuratan koefisien parameter. Keadaan ini menyebabkan maximum likelihood estimator, metode yang sangat umum digunakan pada generalized linear model untuk mencari parameter, memiliki eror dan variansi yang tinggi. Berbagai alternatif estimator telah dibuat untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah Liu estimator. Metode ini merupakan bentuk modifikasi dari metode yang sudah diciptakan sebelumnya, yakni maximum likelihood estimator. Penelitian ini menelusuri konsep dan metode Liu estimator dalam menentukan suatu parameter dan dibandingkan dengan metode maximum likelihood estimator. Konstruksi gamma regression model, yakni generalized linear model dengan variabel respons yang berdistribusi gamma, digunakan sebagai aplikasi dalam penerapan Liu estimator. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan dataset hydrocarbon yang mengukur keefektifan pemulihan polusi yang bersumber dari tangki gas. Dengan menggunakan model regresi gamma dan estimator Liu untuk mengestimasi parameter didapatkan prediksi terhadap jumlah gas hydrocarbon yang keluar.
Generalized Linear Model, as the name says, is the general version for linear model, one of the method used to solve statistical and actuarial real-life problem, such as regression. In the midst of well-known generalized linear model utilization, researcher found issue related to parameter estimation. Multicolinearity, a condition which occur when there are two or more independent variabel with high correlation, has huge impact to the accuracy of parameter coeficient. This issue makes the maximum likelihood estimator, one of the most common method to estimate the parameter, produces high error and variance. To combat this issue, many other estimator has been proposed by various researcher all around the world, including Liu estimator. Liu estimator is a method that comes from the modification of maximum likelihood estimator. This research will explore the concept and method of Liu estimator for estimating model’s parameter and the difference when we compare it with maximum likelihood estimator. The model built in the research is gamma regression model, which is a generalized linear model with gamma distributed response variable. The application of the research is utilizing the data called hydrocarbon. The end product is the gamma regression model to predict the mass of hydrocarbon which escape to the air with the parameter estimated by Liu estimator method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shofwatun Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Timur tahun 2008-2011 dengan mempertimbangkan keterkaitan spasial antar kabupaten/ kota yang ada. Data yang digunakan adalah data panel dengan pendekatan spatial econometric. Model yang terpilih adalah spatial error with fixed effect.
Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara satu kabupaten/ kota dengan kabupaten/ kota tetangganya cukup tinggi di Jawa Timur yaitu sebesar 0,470 dari rentang nilai 0 hingga 1. Adanya interaksi spasial ini berdampak terhadap ketimpangan pendapatan di Jawa Timur. Dampak spasial yang terjadi dapat dilihat pada variasi nilai intercept. Dengan mempertimbangkan aspek spasial, maka faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap indeks ketimpangan pendapatan di Jawa Timur adalah faktor tenaga medis, dana perimbangan, dan UMR. Sedangkan faktor tenaga kerja industri ternyata berpengaruh negatif terhadap indeks ketimpangan di Jawa Timur.
This study aims to analyze the factors which impact income gap in East Java for four years (2008-2011) by giving attention for spatial dependence between the regions. The data used in this study is panel data with spatial econometric approach. The model chosen is spatial error with fixed effect.The result shows that the interaction between regions is about 0,470 (the value is ranged between 0 until 1). This spatial interaction impacts to income gap in East Java. The impact of spatial aspect to income gap in East Java can be seen from intercept variation value. By giving attention for spatial aspect can be known that the factors which have positive impact to income gap are medical personnel, balanced budget, and wage policy. And the factor which has negative impacts to income gap in East Java is industry labors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Rizky Herdianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara transfer dari anak ke orangtua dan perjodohan anak dengan menggunakan data cross-section dari IFLS 2014. Model probit dan variable instrument digunakan untuk mengetahui adakah faktor yang secara tidak langsung memengaruhi transfer melalui perjodohan. Penelitian ini menemukan bahwa anak perempuan yang dijodohkan lebih mungkin untuk melakukan transfer ke orangtua, sedangkan hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pola transfer anak laki-laki ke orangtuanya. Penemuan ini sejalan dengan konteks Indonesia yang menganut hubungan matrifocal dalam keluarga. Penelitian selanjutnya dengan menggunakan data panel yang lebih besar dibutuhkan untuk menguatkan penemuan ini.
This study aims to investigate the general relationship between child to parents transfer and children rsquo s marriage arrangement by constructing empirical study on cross sectional data from IFLS 2014. Simple probit regression method and instrumental variable were utilized to study whether there are other factors indirectly influencing child to parents transfer via marriage arrangement. This study finds that being matched by parents indicates higher probability to transfer from women to their parents while it does not influence child to parents transfers pattern among males. The findings are in line with Indonesian context where matrifocal relationship is common. However, further researches using larger panel data are needed to confirm the relationship more rigorously."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68039
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library