Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Morgan, Arthur E.
Yellow Springs, Ohio: Community Servive, 1953
338.7 MOR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Azalya Permata
"Mata air yang merupakan lokasi pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah akibat perpotongan lintasan air tanah oleh fenomena alam. Mata air dapat berpotensi apabila ditinjau berdasarkan kualitas dan kuantitas, pemanfaatan secara aktual serta potensial untuk melayani. Penilaian sumber mata air pada suatu wilayah diketahui dari karakteristik dengan melakukan perhitungan kuantitas maupun kualitas, pemanfaatan secara aktual maupun potensinya untuk dapat dikelola secara berkelanjutan. Mata air yang di desa ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, tetapi pengelolaan pemanfaatnya perlu ditinjau agar dapat dikelola lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik mata air berdasarkan indikator kualitas dan kuantitas air, wilayah aktual maupun potensial pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Karakteristik didapat dari hasil pemgukuran debit dan pengujian parameter berupa pH, TDS, DHL Senyawa Nitrat, Sulfat, dan Fosfat.  Lokasi mata air, ketinggian, debit, serta Daerah aliran sungai digunakan untuk mengetahui wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk dari tiap mata air. Kemudian untuk loaksi mata air, jarak menuju daerah layanan dan penggunaan tanah digunakan untuk mengetahui wilayah aktual yang terlayani oleh mata air. Diketahui bahwa mata air di Desa Pelat terletak pada ketinggian 99 mdpl hinga 303 mdpl dengan kisaran debit 0,25 l/s hingga 2,5 l/s. Wilayah aktual yang terbentuk dari tiap mata air berada pada penggunaan tanah berjenis perkebunan, dan permukiman. Adapun wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk pada ketinggian 100-300 mdpl dengan luas yang beragam. Didapat hasil bahwa luasan wilayah potensial tidak semuanya sesuai dengan wilayah aktual pemanfaatanya. Terdapat beberapa lokasi mata air yang memiliki wilayah aktual yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah potensialnya sehingga perlu pengelolaan secara optimal agar semua mata air di Desa Pelat dapat dimanfaatkan dengan baik.

Springs which are locations for concentrating the discharge of groundwater that appear on the surface of the ground due to the intersection of groundwater passages by natural phenomena. Springs can have potential when viewed based on quality and quantity, actual utilization and potential to serve. Assessment of springs in an area is known from the characteristics by calculating the quantity and quality, actual utilization and potential for sustainable management. The springs in this village have been used by the surrounding community, but the management of the beneficiaries needs to be reviewed so that they can be managed better. This study aims to analyze the characteristics of springs based on indicators of water quality and quantity, actual and potential use areas. The method used in this research is quantitative descriptive and spatial analysis. Characteristics are obtained from the results of measurement of discharge and parameter testing in the form of pH, TDS, DHL of Nitrate, Sulfate and Phosphate compounds. The location of the springs, elevation, discharge, and watersheds are used to determine the potential
utilization areas formed from each spring. Then for the location of the springs, the distance to the service area and land use are used to determine the actual area served by the springs. It is known that the springs in Pelat Village are located at an altitude of 99 to 303 meters above sea level with a discharge range of 0.25 l/s to 2.5 l/s. The actual area formed from each spring is in the use of plantations and settlements. The potential utilization areas are formed at an altitude of 100-300 meters above sea level with various areas. The result shows that the area of ​​the potential area is not all in accordance with the actual area of ​​utilization. There are several locations of springs that have an actual area that is smaller
than the potential area so that optimal management is needed so that all springs in Pelat Village can be utilized properly.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waller, R.A.
Oxford: Pergamon Press, 1969
693.85 WAL b (1);693.85 WAL b (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Ramdhanitasari
"Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang merupakan memiliki masalah kurangnya sumber air bersih walaupun memiliki banyak sumber mata air yang beragam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan warga akan air bersih dan kurangnya insfrastruktur untuk menyalurkan air bersih dari mata air ke permukiman warga. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui sebaran mata air, menganalisis karakteristik mata air berdasarkan karakteristik fisik wilayah, dan wilayah pemanfaatannya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik fisik wilayah dan variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu karakteristik mata air (meliputi kualitas air dan debit) dan wilayah pemanfaatannya. Metode analisis deskriptif, spasial, dan statistik digunakan untuk mendapatkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa pola sebaran mata air di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang ialah berkelompok (clustered). Terdapat mata air asin yang diakibatkan oleh pertemuan dua jenis batuan. Tidak semua karakteristik mata air di wilayah penelitian dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik wilayahnya. Mata air di Kecamatan Cisarua memiliki pemanfaatan untuk irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga. Total luas potensial pemanfaatan mata air sebesar 405,91 Ha, dari total luas wilayah Kecamatan Cisarua 1.315,25 Ha. Hal tersebut tidak sejalan dengan wilayah pemanfaatan aktualnya, yang hanya mencakup sebesar 11,74 Ha.

Cisarua District in Sumedang Regency has a problem of lack of clean water sources even though it has many diverse springs. This can be caused by the lack of knowledge of residents about clean water and the lack of infrastructure to distribute clean water from springs to residential areas. Therefore, this study wanted to know the distribution of the springs, analyze the characteristics of the springs based on the physical characteristics of the area, and the area of spring utilization in Cisarua District, Sumedang. The dependent variable in this study is the physical characteristics of the area and the independent variables in this study are the characteristics of the springs (including water quality and discharge) and the area of utilization. Descriptive, spatial, and statistical analysis methods were used to obtain the results and discussion of this research. The results of the study show that the distribution pattern of springs in Cisarua District, Sumedang Regency is clustered. There are salt springs caused by the meeting of two types of rock. Not all of the characteristics of springs in the research area can be influenced by the physical conditions of the area. The springs in Cisarua District are used for agricultural irrigation and household needs. The total area of ​​potential utilization of the springs is 405.91 Ha, from the total area of ​​the Cisarua District of 1,315.25 Ha. This is not in line with the actual utilization area, which only covers 11.74 Ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Ramdhanitasari
"
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang merupakan memiliki masalah kurangnya sumber air bersih walaupun memiliki banyak sumber mata air yang beragam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan warga akan air bersih dan kurangnya insfrastruktur untuk menyalurkan air bersih dari mata air ke permukiman warga. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui sebaran mata air, menganalisis karakteristik mata air berdasarkan karakteristik fisik wilayah, dan wilayah pemanfaatannya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik fisik wilayah dan variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu karakteristik mata air (meliputi kualitas air dan debit) dan wilayah pemanfaatannya. Metode analisis deskriptif, spasial, dan statistik digunakan untuk mendapatkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa pola sebaran mata air di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang ialah berkelompok (clustered). Terdapat mata air asin yang diakibatkan oleh pertemuan dua jenis batuan. Tidak semua karakteristik mata air di wilayah penelitian dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik wilayahnya. Mata air di Kecamatan Cisarua memiliki pemanfaatan untuk irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga. Total luas potensial pemanfaatan mata air sebesar 405,91 Ha, dari total luas wilayah Kecamatan Cisarua 1.315,25 Ha. Hal tersebut tidak sejalan dengan wilayah pemanfaatan aktualnya, yang hanya mencakup sebesar 11,74 Ha.

Cisarua District in Sumedang Regency has a problem of lack of clean water sources even though it has many diverse springs. This can be caused by the lack of knowledge of residents about clean water and the lack of infrastructure to distribute clean water from springs to residential areas. Therefore, this study wanted to know the distribution of the springs, analyze the characteristics of the springs based on the physical characteristics of the area, and the area of spring utilization in Cisarua District, Sumedang. The dependent variable in this study is the physical characteristics of the area and the independent variables in this study are the characteristics of the springs (including water quality and discharge) and the area of utilization. Descriptive, spatial, and statistical analysis methods were used to obtain the results and discussion of this research. The results of the study show that the distribution pattern of springs in Cisarua District, Sumedang Regency is clustered. There are salt springs caused by the meeting of two types of rock. Not all of the characteristics of springs in the research area can be influenced by the physical conditions of the area. The springs in Cisarua District are used for agricultural irrigation and household needs. The total area of potential utilization of the springs is 405.91 Ha, from the total area of the Cisarua District of 1,315.25 Ha. This is not in line with the actual utilization area, which only covers 11.74 Ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafizh
"Penelitian ini membahas tentang kualitas mata air di daerah pegunungan berdasarkan parameter PH, DHL, TDS dan kandungan Nitrat-N dengan studi kasus enam mata air di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kualitas air yang diperoleh melalui pengukuran di lapangan. Parameter PH, DHL, TDS dan kandungan Nitrat-N digunakan sebagai indikator pengukuran di awal bulan November. Topografi, penggunaan tanah dan pemakaian pupuk dijadikan sebagai variabel yang menjadi factor penentu perbedaan kualitas air. Analisis Anova untuk mengetahui keragaman data dan analisis deskriptif spasial untuk mengetahui hubungan kondisi topografi terhadap kualitas air di mata air Desa Tieng. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa factor topografi merupakan factor utama yang menentukan perbedaan kualitas mata air.

This research works through about wellspring quality at mountain region bases PH's parameter, DHL, TDS and Nitrate-N by case study six wellsprings at Tieng village Kejajar District Wonosobo's Regency.This Research is done to see the difference of acquired water quality through measurement at the site. PH's parameter, DHL, TDS and Nitrate-N is utilized as indicator of measurement at early month of November. Topography, landuse and manure using up is made as variable that becomes factor to difference quality air. Anova analysis is used to know data diversity and spatial descriptive analisis is used to know topography condition relationship to water quality at Tieng's village wellspring. The Result of research observationaling show that topography is the main factor to differences of wellspring qualities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S68269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Suharso
"Mata air adalah titik dimana air tanah keluar sebagai aliran permukaan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya mata air, yaitu ; karakteristik hidrologi permukaan terutama topografi, kelulusan batuan, formasi dan struktur geologinya. Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang termasuk kering dan sulit untuk mendapatkan air, terutama pada saat musim kemarau seperti tahun ini, sehingga dibangun waduk serba guna Gajah Mungkur yang selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir kota Solo dan sekitarnya, juga digunakan untuk PLTA serta sebagai waduk irigasi untuk wilayah kabupaten sekitarnya. Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah bagaimana persebaran mata air di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau tahun 1997 ? Analisa dilakukan dengan menggunakan metode superimpose peta antara peta persebaran mata air dengan peta fisik wilayah { peta ketinggian, peta lereng, peta hidrologi dan peta geologi).
Dengan hasil yang diperoleh adalah mata air terbanyak pada wilayah penelitian terdapat pada kelas ketinggian 100 - 300 m, pada kelas lereng 2-15 %, pada daerah hidrologi dengan akifer produktif setempat-setempat ( keterusan sangat beragam ) serta pada daerah geologi endapan vulkanik terdiri dari tufa, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal, kelulusan sedang hingga tinggi tergantung banyaknya celah-celah. Jumlah mata air terkecil terdapat pada kelas ketinggian 600 m dan lebih, pada kelas lereng 40 % dan lebih, pada daerah hidrologi dengan akifer berproduktifitas tinggi serta pada daerah geologi alluvium endapan rawa, danau dan daratan berbutir kasar hingga sedang dengan sisipan lempung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S33622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
"Dalam industri otomotif, perancangan industri yang sebenarnya secara umum tergantung kepada kemampuan manufaktur, batasan waktu, serta batasan biaya yang dimiliki perusahaan. Untuk memenuhi dan mengembangkan sumber daya manusia dalam kebutuhan industri tersebut, Maka pada tahun 1976 diadakan sebuah kompetisi bagi mahasiswa teknik untuk merancang serta membuat kendaraan yang mampu melewati segala medan permukaan jalan dalam semua kondisi cuaca dengan dibatasi oleh regulasi dari Society of Automotive Engineers (SAE). Kompetisi tersebut bernama SAE Mini Baja Competition yang diadakan setiap satu tahun sekali dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai macam perguruan tinggi dalam skala internasional. Pada kompetisi ini peserta akan merancang sistem suspensi, rangka, sistem kemudi dan perancangan lainnya untuk membangun kendaraan mini baja. Kendaraan mini baja yang didesain akan juga diperlombakan dalam lintasan offroad dengan kendaraan dari tim peserta yang lain.
Permasalahan suspension linkage pada saat ini banyak diselesaikan dengan menggunakan komputer baik pada software CAD ataupun program khusus yang menganalisa linkage. Hal ini menjadi jelas bahwa penggunaan software yang tertutup tidak dapat meningkatkan pemahaman umum dari masalah linkage. Sehingga perhitungan parameter suspensi di sini menggunakan pendekatan circular arc pada model double wishbone. Model double wishbone merupakan salah satu sistem suspensi bebas yang banyak digunakan pada kendaraan balap termasuk kendaraan mini baja, karena model ini dapat mengontrol sudut camber, ketinggian roll center, perubahan tapak ban yang terjadi, dan parameter-parameter lainnya lebih baik dari sistem suspensi yang lain.
Distortion Energy Theory yang juga dikenal dengan Von Mises Theory akan digunakan untuk menganalisa kekuatan dari lengan suspensi untuk memenuhi keselamatan dengan mencari tegangan maksimum yang dihitung dengan menggunakan CosmosWorks pada pembebanan statis dan dinamis.

In automotive industry, actual industrial design is generally dependent upon manufacture ability, time constraints, and cost constraints of the company. To fulfill and develop human resources for industrial need, in 1976 a competition was originated for collegiate engineering students to design and manufacture a vehicle which has capability to operate on all terrains with regulation from Society of Automotive Engineers (SAE). The competition name is SAE Mini Baja Competition which held every one year with many of university participating internationally. In this competition the participants design the mini baja suspension system, frame, steering systems, and the other design to build the vehicles. The designed mini baja vehicle will be racing on the off road track with the other teams vehicles.
Suspension linkage problems are now routinely solved with the use of computers, running either CAD software or specialized linkage analysis programs. It has become obvious that the use of canned software has not improved the general understanding of linkage problems. So the calculation of suspension parameters here is done by analyzing suspension linkages with circular arc approach from double wishbone model. Double wishbone model is one of independent suspension systems which used on many race car included mini baja vehicles. The reason is because this model has advantages to control camber angle, roll center height, tread change, and other parameters better than other systems.
Distortion Energy Theory which also known by Von Mises Theory will be used to analyze strengths of the control arms suspension to meet the safety requirement by finding out the maximum stresses which estimated by CosmosWorks due to the static as well as dynamic loadings.
"
2008
S37379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Campbell, Colin
London : Chapman and Hall, 1981
629.243 CAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Sidartawan
"Suspensi merupakan suatu kata yang mungkin jarang didengar oleh orang kebanyakan. Setiap hari kita merasakan manfaat dari suspensi, bila kita ingin bepergian dengan kendaraan bermotor. Tanpa adanya suspensi, maka kita tidak akan bisa menikmati bepergian dengan tingkat kenyamanan & tingkat keselamatan yang kita rasakan sekarang. Penelitian ini memfokuskan pada penelitian studi banding suspensi mobil, dimana dilakukan modifikasi (penggantian) pada damper dari suspensi roda depan. Arahan dari penelitian ini adalah pada ride comfort & straight-line handling yang dikontribusikan sistem suspensi kepada kendaraan atau mobil. Sistem suspensi yang lama pertama-tama diteliti terlebih dahulu bagaimana kontribusinya terhadap ride comfort & handling, Setelah itu, damper diganti dan sistem suspensi baru diteliti kembali. Hasil dari keduanya kemudian diperbandingkan, Hasil dari penelitian ini adalah mencari tahu bagaimana pengaruh modifikasi yang dilakukan pada sistem suspcnsi terhadap ride comfort & straight­ line handling. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan titik terang dalam studi sistem suspensi, karena selama ini jurang pemisah antara penelitian di Universitas dengan perkembangan teknologi suspensi di perusahaan sangatlah besar.

Suspension, a not so familiar word for common peoples. Nevertheless if we realize it or not, everyday we gain advantage of suspension system everytime we want to travel by cars, buses or motorcycles, Without the existance of suspension system, we won't be able to travel comfortably or safely to our destination. This research focused on comparative study between suspension systems in which modifications done on damper at front suspension system. This research study specifically on ride comfort & handling of the vehicle in straight-line. We first study on the original suspension system of the car & derived from it the factors that contribute to ride comfort & straight-line handling. Then we do some modifications on damper at front suspension system. After that, we study the new suspension system & compare it with the old one. The aim of this research is to find out how modifications done give any effects on ride comfort & straight line research can give a way to light the knowledge &. usage of suspension system. because for a while, the gap been really big between industrial world & education world."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>