Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya, 1994
332.129 598 BAN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya , 1992, 1993, 1994
332.129 598 BAN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya, 1994
R 332.109598 KIN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya, 1991
R 332.109598 PER
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Yuliani
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja keuangan dan juga kinerja sosial Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode 2006-2010. Hal ini dilandasi pemahaman bahwa tujuan dari bank syariah seharusnya bukan hanya motif keuntungan semata, akan tetapi bagaimana kontribusi bank syariah terhadap masyarakat khususnya umat islam. Kinerja Keuangan diukur dengan variabel Size, Return on Asset dan Leverage. Sementara kinerja sosial diukur melalui Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR) dan Qordh Ratio (QR). Secara bersamasama ketiga variabel independen berpengaruh terhadap MMR dan QR. Sedangkan secara parsial untuk model 1 yaitu pengaruh Size, Return on Asset dan Leverage terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR), hanya dua variabel independen yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu Size dan ROA. Size berpengaruh positif terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio, sementara ROA berpengaruh negatif terhadap Mudharabah Musyarakah Ratio. Untuk model 2 yaitu pengaruh Size, Return on Asset dan Leverage terhadap Qordh Ratio (QR), hasilnya ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya yaitu QR. Size berpengaruh positif terhadap Qordh Ratio, sementara ROA dan Leverage berpengaruh negatif terhadap Qodh Ratio. Hubungan negatif antara ROA terhadap MMR dan QR menunjukkan bahwa bank syariah di Indonesia belum memprioritaskan kinerja sosialnya.

This research aims at analyzing association between financial performance and social performance of Islamic Banks in Indonesia 2006-2010. The main argument focuses on the fact that Islamic banks should not be separated from social responsibilities. This could facilitate the survival of Islamic banks globally. A successful Islamic bank implies that sosial performance and financial performance are interrelated with each other. Financial performance is measured by Size, Return on Asset dan Leverage. While Social Performance is measured by Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR) dan Qordh Ratio (QR). Multiple Regression is used to test empirically whether the social performance is highly affected by the factors identified earlier. The empirical evidences states that simoultaneously there are significant influence of Size, Return on Asset dan Leverage over MMR and QR. While partially, there are only Size and ROA have significant influence over MMR . Size positively associated to MMR, while ROA negatively associated to MMR. The second model, shows that all of independen variabel are highly associated with QR. Size positively associated to Qordh Ratio, while ROA and Leverage negatively associated to Qodh Ratio. The negative correlation between ROA toward MMR and QR indicates that islamic banks in Indonesia have not prioritized their social performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya, 1986
332.1 BAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wang Qiqi (Safirindah)
"Walaupun bank asing berjumlah sedikit dan berpangsa kecil dalam perbankan Indonesia, kinerja pada saat dan setelah krisis moneter cukup mengesankan dan mengakibatkan perdebatan tentang fungsi bank asing baik atau buruk untuk perekonomian suatu negara. Yang pastilah adalah Indonesia tak pernah melonggar pengawasan terhadap bank asing baik rezim orde baru rnaupun sekarang. Bank of China sebagai pemain baru satu-satunya setelah Bank Indonesia membuka pintu masuk setelah krisis.
Tujuan penelitian adalah menguji adanya perbedaan kinerja keuangan Bank of China dengan bank-bank asing yang lain dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut pada tingkat mikro, yaitu dalam bank sendiri.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan Independent t-test dengan alat bantu SPSS untuk menbandingkan rasio-rasio keuangan dari aspek Permodalan, Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas dan Efisiensi antara Juni 2003 sampai September 2005. Dan pooling data dalam periode yang sama diperoleh dianalisis dengan metode regresi dengan alat bantu Eviews untuk membuktikan apakah faktor-faktor seperti pangsa pasan tingkat diversifikasi, kecukupan permodalan, kualitas aset, likuiditas dan efisiensi, pengalaman mempengaruhi kinerja bank asing.
Hasil penelitian secara umum dinyatakan sebagai berikut: Bank of China berbeda kinerja keuangannya dengan bank-bank asing yang lain pada kelima aspek secara signifikan. Temyata Bank of China mempunyai modal yang paling cukup dan kualitas aset yang paling bagus, namun likuiditas, rentabilitas dan efisiensinya masih tertinggal oleh bank-bank asing yang lain. Dalam persamaan regresi, varibael pangsa yang diukur dengan pangsa aset berpengaruh negatif terhahap kinerja bank asing (ROE/ROA), variable diversifikasi yang diukur dengan diversifikasi pendapatan berhubungan posltif dengan kinerja bank asing baik ROE maupun ROA. Kecukupan modal diukur dengan CAR mempunyai hubungan positif dengan kinerja (ROE/ROA). Kualitas aset yang diukur dengan NPL berhubungan negatif dengan kinerja (ROE/ROA). Likuiditas berhubungan positifdengan kinerja ROE tapi tidak signifikan dengan ROA Dan Efisiensi yang diukur dengan BOPO berhubungan negatif secara signifikan dengan klnerja (ROE/ROE) yang menunjukkan peningkatan efisiensi akan meningkatkan kinerja. Sedangkan faktor seperti NIM (Net Interest Margin) dalam bidang efisiensi dan faktor pengalaman tidak berpengaruh pada kinerjanya.

Foreign banks play a more important role in Indonesia after economic crisis. This study investigates the difference of financial performance between Bank of China Jakarta Branch and other foreign banks in Indonesia since 2003. Using the quarterly data of the 11 banks, the empirical result give that the performance of Bank of China was not as good as foreign banks in Indonesia. Using panel data of group of foreign banks between 2003 and 2005 and employing a fixed effects estimating procedure, both the market share and diversification hypotheses are tested. In addition, the model is extended to consider issues such as experience, liquidity, and quality of assets, efficiency and modal adequacy.
The results suggest BOC should pay more attention to its diversification of business rather than its market share if it wants to earn more prolit. The liquidity and efficiency of the bank should be raised, the rasio of non-performing loan should be kept low, but the effect of CAR not as assumed, the regression result shows the CAR has a positive effect to a bank?s profitability, probably because the bank with high CAR is more Safety and solid and it makes the bank earns more profit. No evidence was found to support the experience hypothesis and NIM hypothesis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Pardamean, Author
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk melihat hasil estimasi Fungsi Penawaran Tenaga Kerja dan Penghasilan Tenaga Kerja berdasarkan variabel individu seperti jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan yang ditamatkan, daerah dan lapangan pekerjaan, serta variabel kontekstual seperti Investasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Persentase PDRB di sektor Industri, Persentase PDRB di sektor Pertanian, Persentase Pekerja di sektor Industri, Persentase Pekerja di sektor Pertanian dan Upah Minimum Regional (UMR).
Dengan mempergunakan data mentah Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Tabun 1994, dan data sekunder seperti publikasi PDRB tahun 1994, Statistik Indonesia tahun 1993 dan data UMR tahun I994, maka penawaran dan penghasilan tenaga kerja dianalisisis dengan pendekatan analisis deskriptif dan inferensial. Hubungan antara fungsi penawaran dan penghasilan dianalisis secara simultan
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata jam kerja buruh/karyawan laki-laki di Indonesia berjumlah 39,6 jam perminggu dengan tingkat penghasilan sebesar Rp. 35.462,8,- . Sedangkan Perempuan hanya menpunyai rata-rata jam kerja sebesar 32,2 jam perminggu dengan tingkat penghasilan sebesar Rp. 21.9337.8.-. Rata-rata jam kerja dan penghasilan buruh/karyawan di daerah perkotaan adalah 42,8 jam perminggu dengan penghasilan sebesar Rp. 38.746,1 dan di daerah perdesaan hanya mempunyai jam kerja 32,9 jam dengan penghasilan sebesar Rp. 25.558,-per minggu. Buruh/karyawan yang bekerja di sektor pertanian mempunyai jumlah jam kerja sebesar 27,8 jam dengan penghasilan Rp. 15.339,9 ,-perminggu dan di sektor non pertanian mempunyai jam kerja sebesar 39,8 jam dengan jumlah penghasilan sebesar Rp. 33.898,5.- perminggu.
Rata-rata penghasilan buruh/karyawan laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Pola rata-rata upah per kelompok umur (10-24 tahun, 25-50 tahun dan 50 tahun +) antara laki-laki dengan perempuan tidak ada perbedaan (mula-mula meningkat dan kemudian menurun). Selanjutnya rata-rata upah menurut tingkat pendidikan antara laki-laki dengan perempuan, laki-laki lebih tinggi dengan perempuan. Kemudian rata-rata upah di daerah perkotaan lebih tinggi dengan daerah perdesaan, dan rata-rata upah di lapangan pekerjaan pertanian lebih rendah dengan lapangan pekerjaan non pertanian.
v
Dari hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa semua variabel yang dimasukkan dalam model baik individu dan kontekstual sama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jam kerja dan penghasilan. Pola penawaran tenaga kerja (buruhlkaryawan) per karakteristik individu berbeda-beda, baik antara laki-laki dengan perempuan, perkotaan dengan perdesaan, lapangan pekerjaan pertanian dan non pertanian, per kelompok pendidikan dan kelompok umur. Pola penghasilan tenaga kerja (buruh/karyawan) per karakteristik individu, tidak berbeda, baik antara laki-laki dengan perempuan, perkotaan dengan perdesaan, lapangan pekerjaan pertanian dan non pertanian, per kelompok pendidikan dan kelompok umur.
Dari analisis penawaran tenaga kerja variabel upah, Umur, lapangan Pekerjaan, Persentase Pekerja di sektor Pertanian dan Industri mempunyai pengaruh negatif terhadap jam kerja. Sedangkan bila dilihat dari segi penghasilan tenaga kerja, variabel yang mempunyai pengaruh negatif adalah variabel jam kerja, Daerah, Jenis kelamin, Umur, Investasi dan Produk Domestik Regional Bruto.
Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial yang telah dilakukan terhadap estimasi penawaran tenaga kerja dan penghasilan tenaga kerja telah memberikan gambaran bahwa angkatan kerja di Indonesia pada umumnya mempunyai jam kerja yang relatif banyak, dengan tingkat penghasilan yang relatif rendah. Dengan demikian dapat diindikasikan angkatan kerja di Indonesia pada umumnya masih diwarnai dengan kemiskinan, baik miskin kualitas maupun material.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Tenaga Kerja, 1995
R 331.2 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>