Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Nannie Hudawati
"Penelitian tentang Faktor-Faktor yang Berperan dalam Proses Institutional Arrangements: Studi Kasus di Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, yang selanjutnya disingkat BAKORNAS PBP, dilakukan terdorong oleh kenyataan bahwa kelembagaan BAKORNAS PBP dalam arti organisasi tersebut, tidak sesuai seperti yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang mengatur organisasi dan tata kerja BAKORNAS PBP. Mengikuti perkembangan kelembagaan penanggulangan bencana pada masa lalu, awalnya hanya berbentuk organisasi yang sederhana yaitu Panitia Ad Hoc dengan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah sebagai Ketua dengan tugas mengurus bencana alam yang pembentukannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden kemudian mengalami perubahan kelembagaan seiring dengan perubahan situasi dan kondisi peristiwa bencana dan sosial politik yang saat ini menjadi organisasi non struktural dengan sebutan BAKORNAS PBP diketual oleh Wakil Presiden dan dibantu oleh suatu Sekretariat berbentuk organisasi struktural yang besar terdiri dari 5 jabatan eselon I, 16 jabatan eselon II dan 36 jabatan eselon III serta 8 jabatan eselon IV dibantu Kelompok Pakar dan Kelompok Kerja sebanyak 36 orang dengan sejumlah staf. Pengaturan organisasi dan tata kerja BAKORNAS PBP beserta Sekretariatnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001, Surat Keputusan Sekretaris BAKORNAS PBP Nomor 1 Tahun 2001 dan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001.
Pokok permasalahan penelitian ini berkisar pada tingkat organisasional, yaitu : Bagaimana proses institutional arrangements atau penjabaran aspirasi pada tingkat kebijakan diimplementasikan melalui kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP dan peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu beroperasi, serta faktor-faktor yang berperan dalam proses institutional arrangements atau penjabaran tersebut. Bertolak dari pokok permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses institutional arrangements atau penjabaran aspirasi pada tingkat kebijakan diimplementasikan melalui kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP dan peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu beroperasi, serta faktor-faktor yang berperan dalam proses institutional arrangements atau penjabaran tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana peneliti terlibat langsung pada objek penelitian yaitu BAKORNAS PBP, dengan teknik studi dokumentasi, studi lapangan dan studi kepustakaan, serta wawancara tambahan dengan informan (Kepala Biro HukumlStaf Ahli Menko Kesra, Mantan Pejabat Direktorat Urusan Korban Bencana Departemen Sosial1Widya Iswara Luar Biasa pada Departemen Sosial, Mantan Tenaga Ahli Sekretariat BAKORNAS PB, Mantan Staf Direktorat Urusan Korban Bencana yang diperkerjakan pada Sekretariat BAKORNAS PB).
Kerangka pemikiran dan teori dalam proses "institutional arrangementsĀ° atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP menerapkan pada pemahaman Bromley (1989: 18,33-34), pemahaman tentang koordinasi berkaitan dengan kebijakan kebencanaan menurut Carter (1991 : 25-29). Dari temuan penting di lapangan dalam proses ?institutional arrangements? atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP para perumus kurang dapat menterjemahkan keinginan dan aspirasi ditingkat kebijakan dan tidak mengikutsertakan para stakeholders yang tertibat langsung dalam penanganan kebencanaan dan kepengungsian. Hal ini berakibat antara lain timbulnya kritik dan komentar tentang kelembagaan BAKORNAS PBP.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan kurangnya pemahaman tentang kelembagaan, koordinasi serta otonomi daerah dalam proses 'institutional arrangements' atau penjabaran kelembagaan BAKORNAS PBP terutama penjabaran aspirasi ditingkat kebijakan ke tingkat organisasional mengacu pada pemikiran Bromley (1989 : 18,33-34) tentang hirarki proses kebijakan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses ?institutional arrangements? penjabaran kelembagaan organisasi maupun peraturan perundangan yang mengatur organisasi itu saling terkait satu dengan lainnya dan akan berdampak pada operasional atau kinerja organisasi. Pemahaman kelembagaan, koordinasi serta otonomi daerah harus disertai dengan pemahaman tentang kebencanaan itu sendiri. Kondisi sosial politik sangat mewarnai proses penjabaran kelembagaan organisasi BAKORNAS PBP. Lembaga BAKORNAS PBP dan Sekretariat BAKORNAS PBP merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang merupakan lembaga strategis yang sarat dengan masalah-masalah dan tugas-tugas kemanusiaan. Tesis ini diharapkan dapat memberi masukan untuk penyempumaan kelembagaan BAKORNAS PBP sehingga tugas dan fungsi di bidang penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apung Sumengkar
"Studi ini mencoba memahami bagaimana logika dominan dinamis dirangsang dan mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengupayakan kesesuaian strategis dinamis. Beberapa ahli percaya bahwa internasionalisasi dapat meningkatkan daya saing dan prospek kelangsungan hidup Usaha Kecil Menengah (UKM) (Zhou dan Wu 2014; Lee et al. 2012) . Sarjana lain telah mengidentifikasi tiga (3) faktor kunci yang mempengaruhi internasionalisasi UKM, yaitu (a) konteks institusional (Li, 2013), (b) kapabilitas dinamis spesifik pemilik (Chittoor, et al., 2017), dan (3) kapabilitas dinamis organisasi (Mudalige et al, 2018). Namun, penelitian yang mengkaji interaksi dinamis antara ketiga faktor tersebut terhadap kinerja internasionalisasi UKM masih terbatas, terutama dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia. Kajian ini dimaksudkan untuk mengisi gap penelitian tersebut dengan mengukur pengaruh konteks institusional, kapabilitas dinamis spesifik pemilik, dan kapabilitas dinamis organisasi terhadap kinerja ekspor UKM Indonesia. Hasil empiris dari 88 usaha kecil pengekspor di Indonesia menunjukkan bahwa kapabilitas dinamis organisasi sangat dipengaruhi oleh konteks kelembagaan, terutama regulasi pemerintah dan dukungan budaya. Sementara itu, kapabilitas dinamis spesifik pemilik secara empiris terbukti tidak dipengaruhi oleh konteks kelembagaan dan perlu dimediasi oleh kapabilitas dinamis organisasi untuk mempengaruhi kinerja. Terakhir, kinerja UKM pengekspor terbukti secara langsung dipengaruhi secara signifikan oleh konteks kelembagaan dan kapabilitas dinamis organisasi.

This study attempts to understand the impact of institutional context and dynamic capabilities to the performance of Indonesia SMES International Business. Some scholars believed that internationalization could enhance Small Medium Enterprises (SME) competitiveness and survival prospects (Zhou and Wu 2014; Lee et al. 2012). Other scholars have identified three (3) key factors affecting internationalization of SMEs, which are (a) institutional context (Li, 2013), (b) the owner specific dynamic capabilities (Chittoor, et al., 2017), and (3) the organization dynamic capabilities (Mudalige et al, 2018). However, there are limited research that study the dynamic interaction between these three factors to SME internationalization performance, especially with the context of emerging economies like Indonesia. This study intended to fill the research gap by measuring the interaction of institutional context, owner specific dynamic capabilities, and organization dynamic capabilities to the export performance of Indonesian SMEs. Empirical results from 88 exporting small business in Indonesia showed that organization dynamic capabilities are significantly influenced by institutional context, mainly government regulations and cultural support. Meanwhile, owner specific dynamic capabilities are empirically proven not influenced by institutional context and needs to be mediated by organization dynamic capabilities to influence performance. Finally, the performance of the exporting SMEs is proven to be significantly influenced directly by institutional context and organization dynamic capabilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indila Mayrosa
"Knowledge management merupakan pendekatan yang dapat diimplementasi oleh manajemen organisasi untuk meningkatkan kemampuan kompetitif. Sebagai salah satu tahapan dalam knowledge management, knowledge sharing KS memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan KM. Berbagi pengetahuan antar lintas fungsi atau lintas departemen dapat mensukseskan dan mengembangkan berbagai hal di dalam perusahaan. Peneliti berpendapat jika perusahaan ingin meraih keberhasilan dalam memotivasi karyawan untuk berbagi pengetahuan, maka bukan hanya dengan memperbaiki sistemnya ketika menjalankan strategi bisnis tetapi juga dengan merubah perilaku dan kebiasaan mereka sehingga berbagi pengetahuan dapat berjalan dengan konsisten dan didasari oleh kerelaan. Theory of reasoned action digunakan sebagai kerangka dasar penelitian ini, yang didukung dengan beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dalam berbagi pengetahuan. Hasilnya menunjukan bahwa penghargaan, hubungan sosial, konsekuensi dalam bersosial, iklim orgaanisasi, norma subyektif dan sikap terhadap berbagi pengetahuan memberikan pengaruh yang besar terhadap intensi berbagi pengetahuan karyawan perusahaan. Sesuai dengan perhitungan yang dilakukan, tidak terjadi asimetri intensi. Karyawan dari departemen pemasaran, teknik, dan umum masing-masing 80 , 80 , dan 70 memiliki niatan untuk berbagi pengetahuan dengan rekan kerja lainnya.

Knowledge management is an approach that can be implemented by organizational management to improve competitive advantage. As one of the stages of knowledge management, knowledge sharing KS plays a very important role in determining the success of KM implementation. Sharing knowledge across cross functional or cross departmental can succeed and develop things within the company. Previous researchers consider that if companies want to achieve success in motivating employees to share knowledge, then the way to achieve it is not only by improving the system when running a business strategy but also by changing their behavior and habits so that knowledge sharing can run consistently and based on willingness. Theory of Reasoned Action is used as the basic framework of this study, combined with several factors that affect behavior in sharing knowledge. The results show that reward, social ties, social cost, organizational climate, subjective norms and attitudes toward knowledge sharing have a profound effect on the intentions of sharing knowledge of company employees. In accordance with the calculations performed, there is no intimacy asymmetry. Employees from the marketing, engineering, and general departments share 80 , 80 , and 70 each that have an intention to share knowledge with other co workers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Pengetahuan dan sikap terhadap pelanggaran akademik semasa masa perkuliahan dapat memberikan indikasi bagaimana seseorang menentukan sikapnya di dunia kerja yang sesungguhya. Karenanya pengetahuan dan sikap dari mahasiswa terhadap pelanggaran akademik di suatu institusi pendidikan harus tetap dijaga.
Metode
Studi ini menggunakan cross-sectional design dimana kuesioner diberikan kepada 140 mahasiswa kedokteran yang berada di klinik.
Hasil
Mayoritas dari mahasiswa memiliki pengetahuan dan sikap yang bagus terhadap pelanggaran akademik. Ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap, dimana mereka yang berpengetahuan bagus memiliki sikap yang bagus terhadap integritas akademik.
Diskusi
Sangat penting untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap integritas akademik dari suatu komunitas akademik, dimana kedua hal tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu, faktor-faktor sosial dan teknologi dapat mempengerahi sikap terhadap integritas akademik. Maka dari itu, menjaga sikap dan pengetahuan terhadap integritas akademik, dan memahami faktor-faktor yang dapat memperburuk ataupun memperbaik kedua hal tersebut sangatlah penting untuk kemajuan suatu institusi, Knowledge and attitude of academic misconducts during study period give an indication of a person to behave in the real settings. Thus it is crucial to maintain a high standard of knowledge and attitude of academic integrity.
Method
Cross-sectional study design was used to conduct this research. Questionnaires were distributed to 140 students who were at the time on the first clinical year in the faculty of medicine of Universitas Indonesia.
Results
The majority of students have good knowledge and attitude towards any forms of academic misconduct. There is a significant relationship between knowledge and attitude revealing those who have good knowledge tend to have good attitude towards academic integrity.
Discussion
It is crucial to understand the level of knowledge and attitude towards academic misconduct among academia as they are influence each other. Moreover there are social and technological factors that affect attitude towards academic misconduct. Therefore, paying attention to attitude and knowledge on academic misconduct and understand the influencing factors is important to the future of an academic instit]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasher, Edna
"Strategic Knowledge Management addresses all those topics in knowledge management that a manager needs to ensure organizational success.
"A straightforward guide to leveraging your company's intellectual capital by creating a knowledge management culture The Complete Guide to Knowledge Management offers managers the tools they need to create an organizational culture that improves knowledge sharing, reuse, learning, collaboration, and innovation to ensure mesurable growth. Written by internationally recognized knowledge management pioneers, it addresses all those topics in knowledge management that a manager needs to ensure organizational success. Provides plenty of real-life examples and case studies Includes interviews with prominent managers who have successfully implemented knowledge management structures within their organizations. Offers chapters composed of short theoretical explanations and practical methods that you can utilize, based primarily on hands-on author experience. Taking an intellectual journey into knowledge management, beginning with an understanding of the concept of intellectual capital and how to establish an appropriate culture, this book looks at the human aspects of managing knowledge workers, promoting interactions for knowledge creation and sharin"
Hoboken, NJ.: John Wiley & Sons, 2011
658.403 8 PAS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aoki, Masahito
Stanford: Stanford University, [date of publication not identified]
338.6 AOK t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Muttaqin
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan internet menciptakan perubahan dalam lingkungan bisnis. Kondisi ini mengharuskan organisasi menjadi fleksibel dan cepat untuk menghadapi perubahan lingkungan. Organisasi perlu mengembangkan kemampuan dinamis yang unik untuk memberikan respons yang cepat terhadap lingkungan yang dinamis. Proses ini membutuhkan pemahaman yang memadai tentang kondisi lingkungan eksternal serta kondisi sumber daya internal organisasi. Kemampuan untuk memperoleh, menyimpan, dan mendistribusikan pengetahuan adalah salahsatu sumber daya strategis organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Absorptive capacity adalah kemampuan untuk memperoleh, sementara kapasitas penyebaran diperlukan untuk mendistribusikan pengetahuan intra-organisasi. Makalah ini menganalisis pengaruh dari social capital untuk meningkatkan baik proses knowledge management dan pengaruhnya untuk organizational performance. Menggunakan sampel dalam organisasi pemerintah dengan 283 manajer dan karyawan yang bertanggungjawab dalam melaporkan kinerja. Kami menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data.

ABSTRACT
The development of technology and the internet creating change in the business environment. These conditions require organizations to be flexible and rapidly to deals with the change of environment. Organizations need to develop unique dynamic capabilities to provide a rapid response to a dynamic environment. This process requires an adequate understanding of external environment conditions as well as the condition of organization internal resources. The ability to acquiring, storing, and distributing knowledge is one of the strategic resources of the organization in order to obtain sustainable competitive advantages. Absoprtive capacity is the ability to acquire, while disseminative capacity is needed to distribute knowledge intra-organization. This paper analyzes the effect of social capital to enhances both knowledge management process and their influence for organizational performance. Using samples in goverment organizations with 283 managers and employees who where responsible on reporting performance. We used Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the data."
2019
T55115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Becerra-Fernandez, Irma
New York: Routledge, 2015
658.403 8 BEC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>