Ditemukan 6056 dokumen yang sesuai dengan query
Paris : Unesco ; Nedlands, W.A. : University of Western Australia, Centre for Migration and Development Studies, 1988
325 INT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Appleyard, Reginald T.
Geneve: IOM, 1991
325.090 48 APP i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Castles, Stephen
London: Macmillan, 1993
325.090 4 CAS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Geneva: World Health Organization, 2003
304.8 WOR i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hanna Frisca Chesyta Zihni
"Skripsi ini menganalisis faktor penarik dan pendorong (push-pull factors) arus balik migrasi (return migration) menuju Jepang yang dilakukan oleh Nikkei Brazil berdasarkan teori migrasi tentang push and pull yang dikemukakan oleh Everett S. Lee (1966). Penelitian ini adalah penelitian historis. Dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga buah faktor penarik dan pendorong yang secara umum mendukung terbentuknya arus migrasi kembali dari Brazil ke Jepang. Pertama, krisis ekonomi di Brazil yang bertepatan dengan krisis tenaga kerja di Jepang. Kedua, adanya kesenjangan pendapatan antara di Brazil dan Jepang. Ketiga, adanya faktor-faktor pendukung lainnya, seperti adanya kesadaran akan etnis transnasional, dan adanya revisi Peraturan Imigrasi Jepang tahun 1990 yang memberikan legitimasi para Nikkeijin untuk datang dan bekerja di Jepang. Analisis tentang arus balik migrasi Nikkei Brazil ke Jepang di awal tahun 1990-an, memperlihatkan bahwa migrasi tersebut terjadi tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi semata. Penelusuran historis terhadap migrasi yang dilakukan para Nikkei Brazil mengungkapkan sebuah rangkaian kekuatan sosio-historis, politik, dan ekonomi yang kompleks di antara kedua negara, Brazil dan Jepang.
This thesis analyses the push and pull factors of return migration to Japan by Brazilian Nikkeijin based on the theory of push and pull factors proposed by Everett S. Lee (1966). This research uses historical methods. From this research, it can be concluded that there are three push and pull factors that generally encourage the flow of return migration from Brazil to Japan. First is the economic crisis in Brazil which coincided with labor shortage in Japan. Second is the income gap between Brazil and Japan. Third is the presence of other supporting factors, such as the awareness of transnational ethnic groups and the 1990 revision of Japanese Immigration Law which allow Nikkeijin to come and work in Japan. An analysis of return migration flow of Brazilian Nikkeijin to Japan in early 1990s, suggests that the migration is not solely driven by economic motives. Historical research on emigrations, immigrations, and return migrations of Brazilian Nikkeijin reveal a series of complex socio-historical, politic, and economic forces between the two countries, Brazil and Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45008
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Samers, Michael
London: Routledge, 2017
304.8 SAM m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jeremia Budhi Pratama
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi atas International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families Tahun 1990 oleh Indonesia dalam rangka perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pekerja migran membutuhkan suatu mekanisme perlindungan yang dapat menjamin nasib para pekerja migrannya di luar negeri yang rentan terhadap pelanggaran hak-hak dasar mereka. International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families merupakan sebuah instrumen hukum internasional yang disahkan untuk menyediakan perlindungan atas hak-hak dasar seluruh pekerja migran di dunia. Komitmen Indonesia untuk terikat dengan perjanjian internasional ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi terhadap pekerja migrannya di negara-negara tujuan pekerja migran untuk bekerja. Indonesia harus melakukan perubahan pada kerangka hukum perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan mereformasi praktik perlindungannya untuk memastikan agar hak-hak para Tenaga Kerja Indonesia dapat terjamin.
This final paper discusses about the implementation of 1990 International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families by Indonesia regarding the protection of the Indonesian migrant workers overseas. Indonesia, as one of the countries who has the largest number of its migrant workers, needs a protection mechanism to ensure the life of its migrant workers’ who are highly susceptible to the violation of their rights. 1990 International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families is one of the existing international law instrument which was formed to provide protection to the migrant workers’ rights. Indonesia’s commitment to be bound by the treaty is expected to overcome the problems that happened in their working destination states. Indonesia must conduct a change in its regulation concerning the protection of Indonesian migrant workers and reform the protection practice to ensure its migrant workers’ life."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45005
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
New York: Parlgrave Macmillan, 2003
325.2 INT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Peri, Giovanni
New Jersey : World Scientific, 2016
304.8 PER e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nur Cholik Widyan Saputra
"Melakukan migrasi internasional dengan bekerja sebagai Awak Kapal Perikanan Migran di luar negeri merupakan salah satu strategi seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan diri dan keluarganya. Namun demikian, pekerjaan sebagai Awak Kapal Perikanan Migran merupakan jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerjaan 3D (Dirty, Difficult, dan Dangerous). Selain memiliki risiko pekerjaan yang tinggi, banyak dari pekerjanya pun rentan terhadap risiko eksploitasi dan terjebak dalam kondisi kerja paksa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi ketahanan Awak Kapal Migran di kapal ikan Taiwan untuk menghadapi risiko dan mengantisipasi kerentanan yang dimiliki. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam terhadap 14 narasumber yang merupakan ABK migran di Taiwan. Teknik accidental sampling digunakan untuk memilih narasumber yang pernah memiliki pengalaman bekerja di kapal ikan Taiwan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk memperoleh wawasan yang komprehensif tentang pengalaman dan strategi ketahanan Awak Kapal Perikanan Migran. Analisis dilakukan menggunakan teori kerentanan, teori ketahanan, dan teori stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketahanan yang efektif untuk mengantisipasi kerentanan Awak Kapal Perikanan Migran yaitu memilih jalur penempatan resmi, meningkatkan keterampilan kerja di atas kapal, dan selektif memilih perusahaan penyalur.
Undertaking international migration by working as a Migrant Fishing Boat Crew abroad is one of the strategies for a person to improve the quality of life of themselves and their families. However, work as a Migrant Fishing Boat Crew is a type of work that falls into the 3D (Dirty, Difficult, and Dangerous) work category. In addition to having high occupational risks, many of the workers are also vulnerable to the risk of exploitation and trapped in forced labor conditions. This study aims to understand the resilience strategies of migrant crew members on Taiwanese fishing vessels to deal with risks and anticipate their vulnerabilities. The research method was conducted using a qualitative approach involving in-depth interviews with 14 interviewees who are migrant crew members in Taiwan. The accidental sampling technique was used to select interviewees who had previous experience working on Taiwanese fishing vessels. Data were collected through interviews to gain comprehensive insights into the experiences and resilience strategies of migrant fishing crew. Analysis was conducted using vulnerability theory, resilience theory, and stress theory. The results showed that there are three effective resilience strategies to anticipate the vulnerability of Migrant Fishing Boat Crew, namely choosing official placement channels, improving work skills on board, and selectively choosing channeling companies. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library