Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28133 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Boulding, Kenneth Ewart, 1910-1993
New York: Harper, 1963
301.23 BOU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kidder, Louise H.
New York: McGraw-Hill, 1975
301.18 KID p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqy Azhar Hafizh
"ABSTRAK<>br>
Artikel ini membahas mengenai kekerasan kolektif yang terjadi dalam konflik antarorganisasi masyarakat Forum Betawi Rempug FBR dan Pemuda Pancasila PP . Konflik antarkedua organisasi masyarakat ormas ini seringkali terjadi di wilayah Jakarta, Tangerang, dan juga Depok dalam rentang tahun 2011 hingga 2016. Penulis berasumsi bahwa kekerasan kolektif yang terjadi dalam konflik antarormas FBR dan PP ini termasuk kedalam perilaku kolektif. Hasil analisa penulisan menunjukan adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan kolektif dalam konflik antarkedua ormas ini. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor kondusifitas struktural berupa kemajemukan wilayah konflik dan penandaan wilayah kekuasaan; faktor ketegangan struktural berupa pertentangan ekonomi seperti perebutan lahan; faktor tumbuh dan berkembangnya keyakinan umum berupa anggapan ormas lawan adalah musuhnya dan adanya sifat kekerasan yang melekat dalam kedua ormas; faktor pencetus berupa pencopotan atribut ormas, perusakan posko ormas, adanya provokator, dan adanya emosi; faktor mobilisasi berupa konsolidasi ikatan-ikatan dalam kelompok dan ukuran kolektivitas sehingga terjadi kekerasan kolektif; dan pengoperasian pengendalian sosial yang bersifat formal dan non-formal.

ABSTRACT<>br>
This article discusses the collective violence that occurred in the conflict between Forum Betawi Rempug FBR and Pemuda Pancasila PP community organizations. Conflicts between these two community organizations often occur in Jakarta, Tangerang and Depok areas from 2011 to 2016. The author assumes that the collective violence occurring in the conflict between FBR and PP organizations is included in collective behavior. The result of the writing analysis shows the factors that cause the collective violence in conflict between these two community organizations. These factors are the structural conduciveness factors in the form of territorial marking and the plurality of the conflict areas structural strain factor in the struggle for land due to economic factors growth and spread of a generalized belief factors in the assumption of opponent that mass organizations are enemies and the existing stereotype of the two organizations precipitating factors in the form of removing attributes of mass organizations, destruction of community organizations posts, the presence of provocateurs, and the emotions mobilization factor in the form of consolidation of bonds within the group and the collectivity measure so that collective violence occurs and the operation of formal and non formal social controls."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brewer, Marilynn B., 1942-
Buckingham: Open University Press, 2003
302.3 BRE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routlegde , 2001
301 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dessi Christanti
"Prasangka dapat terjadi dalam hubungan berbagai kelompok, termasuk dalam hubungan antara kelornpok penduduk asli dan kelompok pendatang. Prasangka pada umumnya membawa dampak negatif, misalnya hubuugan antar kelompok menjadi iidak harmonis dan bahkan dapat menycbabkan konflik antar kelompok schingga mempelajari penyebab prasangka merupakan hal yang panting Untuk keperluan tersebut, peneliti menggunakan kasus kelompok etnis Dayak dan kelompok etnis Madura di Kalimantan Barat Kelompok etnis Dayak merupakan penduduk asli sedangkan kelompok etnis Madura merupakan kelompok pendatang. Kedua kelompok etnis ini berulang kali terlibat konflik sehingga diduga hubungan kedua kelompok etnis tersebut diwarnai dengan prasangka. Untuk mengetahui penyebah prasangka dapat digunakan berrnacam-macarn teori, namun dalam penelitian ini digunakan Integrated Thread Theory (ITT) dan Social Dominance Theory (SDT).
Menurut ITT prasangka disebabkan oleh ancaman realistik, ancarnan simbolik, stereotip negatif dan kecemasan antar kelompok. Sedangkan berdasarkan SDT prasangka disebabkan oleh tingkat orientasi dominasi sosial (ODS) individu. Jadi dalam penelitian ini hendak dilihat apakah keempat sumber ketemncaman dan ODS dapat menajdi prediktor prasangka dan apakah terdapat interaksi antara masing-masing sumber keterancaman dan ODS dalam memprecliksi prasangka Partisipan penelitian sebanyak 97 orang lmtuk kelornpok etnis Dayak dan dan '76 orang untuk kelompok etnis Madura. Data yang diperoleh dianalisis dengan rnenggunakan metode analisis regresi hirarki.
Hasil analisis data menujukkan bahwa pacla kelornpok emis Dayak anoaman realistik, stereotip negatif kecemasan antar kelompok dan ODS dapat menjacli predilctor prasangka. Sedangkan pada kelompok etnis Madura yang menjadi prediktor prasangka adalah stereotip negatif, kecemasan antar kelompok dan ODS- Selain itu sesuai yang diperkirakan terdapat interaksi antara keterancaman dan ODS dalam mernprediksi prasangka. Hal ini berarti ODS dapat menjadi variabel moderator antara keterancaman dan prasangka."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Indra Murti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutchinson, John
London: Sage Publications, 2005
327 HUT n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Madeira Anggita Putri
"Perkebunan sawit merupakan sektor dengan jumlah konflik agraria tertinggi di Indonesia. Konflik yang terjadi pada sektor perkebunan sawit kerap memunculkan aktivitas yang didalamnya melibatkan penggunaan kekerasan. Tugas Karya Akhir ini bertujuan untuk menganalisis konflik kebun sawit di Desa Bangkal dan mengidentifikasi kekerasan yang muncul sebagai bagian dari proses eskalasi konflik. Dalam tulisan ini, data terkait kasus konflik kebun sawit PT. HMBP 1 dan Masyarakat Desa Bangkal dikumpulkan melalui kajian kepustakaan dan dianalisis dengan menggunakan Teori Segitiga Konflik. Hasil analisis menemukan bahwa kedua aktor yang berkonflik mengembangkan sikap negatif terhadap satu sama lain akibat adanya pertentangan terkait pengelolaan tanah yang diwujudkan dalam berbagai bentuk perilaku, baik koersif maupun non koersif. Konflik ini bereskalasi melalui lima tahapan, yaitu mobilisasi, perluasan, polarisasi, disosiasi, dan jebakan. Dari lima tahap tersebut, empat diantaranya melibatkan dua jenis kekerasan, yakni kekerasan struktural dan kekerasan langsung, seperti ancaman kekerasan, penembakan gas air mata, dan penembakan menggunakan senjata api.

Oil palm plantations are the sector with the highest number of agrarian conflicts in Indonesia. Conflicts in the oil palm sector often involve activities that include the use of violence. This Final Project aims to analyze the oil palm plantation conflict in Bangkal Village and identify the violence that emerged as part of the conflict escalation process. In this paper, data related to the palm oil plantation conflict between PT. HMBP 1 and The Bangkal Village Community were collected through literature review and analyzed using the Conflict Triangle Theory. The analysis found that both conflicting parties developed negative attitudes towards each other due to disagreements over land management, manifested in various forms of behavior, both coercive and non-coercive. This conflict escalated through five stages, namely mobilization, enlargement, polarization, dissociation and entrapment. Among this five stages, four of them involve two types of violence, structural violence and direct violence, such as threats of violence, tear gas and firearms shootings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>