Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prilleltensky, Isaac
"Buku ini berisi tentang perubahan dalam hal psikologis pada lingkup personal, organisasi dan komunitas."
John Wiley, 2006: New Jersey, 2006
302.35 PRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusufa Islam Armyando
"Kemajuan teknologi membawa perubahan dalam industri musik, baik dari sisi konsumen dan produsen. Konsumen kini memiliki akses terhadap musik yang sangat luas dengan layanan on-demand music streaming yang turut membentuk perilaku mereka. Produsen juga dapat memproduksi musik lebih mudah dengan bantuan digital audio workstation. Kemudahan yang dibawa oleh transformasi digital ini memungkinkan musisi independen untuk mencapai pasar yang semakin tersegmentasi. Penggemar dari kelompok musik pun akan muncul dan berkemungkinan besar untuk membentuk brand community mereka masing-masing. Perwujudan brand community tersebut dapat ditemui dalam skena musik indie di Indonesia, dalam hal ini adalah Kelelawar sebagai brand community penyuka kelompok musik .Feast. Penelitian ini mengungkap proses pembentukan brand community “Kelelawar” dan praktik mereka sebagai brand community. Praktik ini meliput ritual moshing, pembelian mechandise, berkumpul bersama, sampai pembuatan konten media sosial.

Technological advancement bring a change into the music industry. That applies on consumer and producer side. Consumers nowadays have a wide access into music with help of on-demand music streaming services. The producers also could produce music easier with the help of digital audio workstation. The easiness that bought with the digital transformation enable independent musician to reach more segmented market. The fans of those music groups will emerge and could make their own brand community. The embodiment of that brand community can be found on Indonesia’s indie music scene. This research take Kelelawar as that embodiment as .Feast’s brand community. This research uncover the building process of “Kelelawar” brand community and their practices as a brand community. The practices includes moshing ritual, merchandise buying, get together, until making social media content.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farizky
"Maraknya perkembangan Komunitas Vespa Ekstrim menjadi fenomena sosial saat ini. Penampilan Anggotanya sering diidentikkan dengan preman jalanan. Vespa Ekstrim yang mereka buat, dengan beragam bentuk yang aneh dan aksesoris benda bekas dianggap tidak memenuhi standard kelayakan kendaraan transportasi. Banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Komunitas Vespa Ekstrim sendiri menyanggah respon negatif masyarakat dan menganggap apa yang mereka lakukan adalah bentuk ekspresi, kreativitas dan seni. Skripsi ini membahas lebih lanjut tentang alasan-alasan terbentuknya Komunitas Vespa Ekstrim dan alasan-alasan dibalik pembuatan Vespa Ekstrim. Dengan mengambil studi kasus Komunitas Vespa ?Apa Aja Boleh?, beragam alasan terlihat di balik terbentuknya Komunitas Vespa Ekstrim. Komunitas ini menjadi sarana pembentukan ruang aktualisasi diri anggotanya untuk mengekspresikan diri dengan landasan nilai-nilai yang ada dalam komunitas. Komunitas ini terbentuk karena dorongan kreativitas anggotanya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada. Pada akhirnya Vespa Ekstrim yang mereka buat menjadi benda seni dan totem komunitas.

The rise of Vespa Communities has become today?s social phenomenon. The appearance of its members often identified as street thugs. The Extreme Vespa Motorscooter, with various queer configurations that have been produced from scrap accessories by them, do not meet the safety standard of transportation vehicle and many people disturbed by their presence. Meanwhile, Extreme Vespa Communities argue the people?s negative response to them and they consider what they do as a form of expression, creativity, and art. Futhermore, the thesis will discuss many reasons of the formation Extreme Vespa Communities and the production of Extreme Vespa Motorscooter. By taking the case study of Vespa Community ?Apa Aja Boleh?, it will get the reasons behind the formation of extreme vespa community. This community becomes a formation medium of self actualization space for its members to express themselves with the foundation values which exist in the community. This community was formed because of the encouragement of its member creativity to develop their potency. Finally, Extreme Vespa Motorscooter that have been produced by them, become the object of art and the totem of community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Ridwansyah
"ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada urgensi partisipasi komunitas lokal dalam implementasi CSR sesuai indikator penilaian partisipasi dalam PROPER. Studi terkait pemberdayaan masyarakat masih banyak yang dikembangkan dengan mengadopsi pendekatan sektoral hanya pada aspek tertentu dan bersifat teknokratik. Pendekatan ini memandang komunitas lokal hanya sebagai objek, bukan subyek pemberdayaan sehingga menutup ruang partisipasi aktif masyarakat. Berbeda dengan studi sebelumnya, dalam studi ini penulis ingin menjelaskan partisipasi komunitas lokal dalam implementasi CSR berbasis kerangka regulasi pelibatan masyarakat yang diatur melalui PROPER. Penulis melihat bahwa selama ini partisipasi komunitas lokal dalam pelaksanaan CSR hanya dilakukan sebagai wujud pemenuhan aspek prosedural dan administratif PROPER saja, tidak dijalankan secara partisipatif/substansial. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik wawancara mendalam, penulis menemukan bahwa partisipasi komunitas lokal dalam implementasi CSR PLTU TJB sekadar formalitas simbolik. Secara teoritik tingkat partisipasi komunitas lokal hanya sampai pada level placation (penentraman). Hal ini menunjukkan kesenjangan dengan semangat partisipasi komunitas lokal dalam PROPER yang mendorong partisipasi pada level partnership (kemitraan). Dengan kata lain, semangat partisipasi dalam PROPER masih diterjemahkan sebatas prosedural dalam implementasi CSR PLTU.


ABSTRACT

 

 


This study focuses on the urgency participation of local communities in implementing CSR in accordance with the indicators of participation in PROPER. Many studies related to community empowerment have been developed by adopting a sectoral approach only on certain aspects and are technocratic in nature. This approach views local communities as merely objects, not subject to empowerment, thus closing the space for active community participation. Unlike the previous study, in this study the author would like to explain the participation of local communities in the implementation of CSR based on the regulatory framework for community engagement which is through PROPER. The author sees that so far the participation of local communities in the implementation of CSR has only been carried out as a form of fulfilling PROPER procedural and administrative aspects, not implemented in a participatory / substantial manner. By using qualitative methods and in-depth interviewing techniques, the authors find that the participation of local communities in the implementation of the TJB PLTU CSR is merely a symbolic formality. Theoretically the level of participation of local communities only reaches the level of placation. This shows a gap with the spirit of local community participation in PROPER which encourages participation at the level of partnership. In other words, the spirit of participation in PROPER is still translated as procedural in implementing CSR PLTU.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C.: Foundation for Rural Education and Development (FRED) (June 12, 1999, 1999
307.14 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nurmayni
"ABSTRAK
Banyaknya komunitas online yang bermunculan membuat banyak orang berminat untuk masuk ke dalam komunitas online. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat kota yang masuk ke dalam komunitas online nebengers, yang dari awal terbentuknya pada tahun 2011 hingga 2015 sudah memiliki jumlah anggota sebesar 83.000. Hal yang menarik dalam fenomena ini adalah apa yang membuat masyarakat kota ingin masuk ke dalam komunitas online yang mereka sendiri tidak tahu siapa anggotanya, seperti yang diketahui bahwa kegiatan yang terdapat di nebengers hanya mengandalkan trust. Penulis berargumen bahwa masuknya sesorang ke dalam komunitas online karena adanya perubahan makna masyarakat dalam melihat komunitas yang kemudian mempengaruhi arti trust anggota terhadap komunitas. Studi ini menemukan bahwa banyaknya anggota yang masuk ke dalam komunitas nebengers bukan karena adanya kesamaan etnis, darah atau agama, namun mereka melihat nebengers sebagai komunitas yang dapat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Selain itu kegiatan offline merupakan hal yang penting untuk membangun trust di nebengers. Studi ini menggunakan kasus komunitas nebengers dengan menggunakan metode kualitatif berupa wawancara mendalam agar informan lebih terbuka dalam penyampaian informasi terkait dengan studi ini.

ABSTRACT
Nowadays, the emergence of many online communities made numerous people become interested to join it. Those phenomena arguably could be seen from various people in urban area who joined nebengers, a online community that occurred in most Indonesian cities, which was formed in 2011 and as of 2015 had 83.000 members. The thing that makes this phenomena interesting is, what makes people in urban area intrigued to join online community where they don’t know the member but still rely its trust in being nebengers. Seeing that, i would argued that the reason why someone joined the online community happened because there is a change of meaning on how society perceive the community, which subsequently would affect the meaning of trust among members toward the community. From this article, it is found that those who joined nebengers are triggered by ones perception where nebengers may well resolve the public transportation-related problems which they encountered. Altough nebengers is a online community, however the sense of trust apparently occurred because there are offline activities which were built together. This article focused on the case of nebengers by using qualitative methodology where in-depth interview are chosen to make key informants more open regarding relevant information."
Depok: [Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Jaka Riswantara
"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan program Therapeutic Community (TC) dalam pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Adapun pokok-pokok pikiran dari tulisan ini adalah :
1. Tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan Sistem Pemasyarakatan, yakni upaya pembinaan yang bermuara pada fungsi reintegrasi soaial bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
2. Upaya pembinaan Narapidana dilakukan untuk membentuk individu yang memiliki good personal adjustment dan prosocial behavior.
3. Metode TC merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk tercapainya perilaku yang mengarah kepada perubahan diri dari penyimpangan sosial kearah perilaku sosial yang bisa diterima
4. Dalam pelaksanaan pembinaan masih dihadapkan dengan masalah kuatnya pengaruh perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Oleh karena itu masalah yang penulis angkat dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menerapkan program TC untuk mengurangi perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
5. Untuk menjelaskan arti pentingnya metode TC, penulis melakukan kajian dengan menggunakan teori FIRO-B.
6. Melalui treatment yang diberikan dalam program TC diharapkan para Narapidana dapat memperoleh keyakinan dalam dirinya, sehingga bisa merubah perilaku yang semula menyimpang dari norma menjadi perilaku yang bisa diterima oleh masyarakat.
7. Melalui beberapa penyesuaian, Metode TC dipandang sangat efektif dalam merubah perilaku Narapidana sehingga dapat diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan.
8. Sehubungan dengan penerapan metode TC, salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan, yaitu morning meeting guna mengurangi perilaku negatif Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Priyatna
"Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap napza baik di dunia maupun di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat tajam dan penyebaran yang cepat meluas ke seluruh negara dan wilayah baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang psikoteropika dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika berdasarkan sistem hukum di Indonesia maka permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza menjadi permasalahan Lembaga Pemasyarakatan untuk turut menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satu cara penanggulangan penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Jakarta dengan menerapkan metode terapi Therapeutic Community dalam kegiatan pembinaan terhadap narapidana yang sebagian besar berlatar belakang kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza. Salah satu unsur panting dalam pelaksanaan terapi dengan metode therapeutic community di Lapas Narkotika Jakarta adalah pelaksanaan tugas konselomya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas konselor dalam kegiatan Therapeutic Community terhadap narapidana di Lapas Narkotika Jakarta dan kendala-kendala apa raja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas konselor pads kegiatan tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara terhadap para pejabat struktural, para petugas koordinator, petugas konselor dan peserta kegiatan Therapeutic Community di Lembaga Pemayarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta.
Analisis penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegia tan Therapeutic Community di Lapas Narkotika Jakarta berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh BNN dan Depsos. menunjukkan keberhasilan dengan melihat kelancaran dan kesinambungan pelaksanaan kegiatan tersebut. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan TC di Lapas Narkotika Jakarta tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan tugas konselor walaupun masih belum efektif karena adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan tugasnya yang meliputi masalah anggaran, sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas dan peserta kegiatan TC.
Untuk itu perlu direkomendasikan agar Lembaga Pemasyarakatan Klas HA Narkotika Jakarta dapat menyediakan anggaran khusus untuk kegiatan Therapeutic Community dalam rangka keefektifan pelaksanaan kegiatan TC dan penyelenggaraan pelatihan bagi tenga konselor agar lebih profesional dalam pelaksanaan tugasnya. Kemudian meningkatkan kerjasama dengan Bataan Narkotika Nasional dan Departemen Sosial dalam rangka penyelenggaraan pelatihan-pelatihan tenaga konselor khususnya untuk menanggulangi permasalahan ketergantungan NAPZA dalam diri peserta kegiatan TC (dalam hal ini Narapidana).

Drugs trafficking and abusing problems both in the worldwide and Indonesia has came into a very significant level of spreads to all countries and regions in both quality and quantity. As psychotropic code No. 5 1 1997 and narcotic No.22 1 1997 has been authorized based on Indonesian law, the trafficking and abusing problems of dugs has now become the problem of correctional institution to be solved. One of the ways is by conducting Therapeutic Community method in the activity of treatment for inmates which most of their backgrounds are drugs traffickers and abusers. One of the important parts in this method is the duty of its counselor.
This study is conducted to find out the duty of counselor in Therapeutic Community for inmates in Lapas Narkotika Jakarta and the obstacles they encountered in doing their jobs.
This is a descriptive analysis study and categorized as qualitative research with interview and data collection method conducted to the officials, coordinators, counselors and the participants of Therapeutic Community in Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta.
The analysis of TC's successfulness based on the National Narcotic Board and Social department's standard showed by looking at the unity and smoothness of the program. Those successes cannot be separated from the success of its counselors even though some obstacles seems may carry the ineffectiveness of the program which consist of budgets, human resources both quality and quantity and the participants of Therapeutic Community.
Therefore, it is needed to be recommended that Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta can provide special budget for Therapeutic Community in order to the effectiveness of the program and trainings for counselors to be more professional in doing their jobs. Thus, enhancing the corporation with National Narcotic Board and Social Department of Republic of Indonesia to provide trainings for counselors especially to prevent drug addiction's problem in the TC participants (in this case are the inmates)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Firmansyah
"Penelitian ini untuk mendapatkan perbedaan program Therapeutic Community (TC) dan terapi rumatan metadon terhadap kualitas hidup pada individu dengan ketergantungan opioid yang mendapatkan TC dan terapi rumatan metadon. Penelitian merupakan studi komparatif dengan menggunakan consecutive sampling dan menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian didapatkan program Therapeutic Community pada individu dengan ketergantungan opioid mempunyai nilai rerata WHOQOL yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan program metadon pada semua domain yang dinilai yaitu domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan namun hanya domain fisik saja yang terbukti berbeda bermakna secara statistik. Perlu adanya penelitian untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Aqliyah Putri
"Penelitian mengenai komunitas burung pada habitat kebun karet di Universitas Indonesia sudah pernah dilakukan sebelumnya. Setelah beberapa tahun, UI telah banyak berubah akibat pembangunan infastruktur dan diduga dapat mempengaruhi komunitas burung di habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak pengurangan lahan pada kebun karet terhadap komunitas burung yang terdapat di kawasan UI.
Pengambilan data burung dilakukan di empat subtipe habitat kebun karet dengan menggunakan metode point count yang dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore. Penentuan jumlah unit sampling dilakukan dengan menggunakan metode kurva. Hasil penelitian mencatat 16 jenis burung dari 12 suku di habitat kebun karet. Terdapat perubahan komposisi jenis yang menyusun habitat kebun karet, dimana hanya terdapat 6 jenis yang sama dengan penelitian Pradana 2007 dari 16 jenis burung yang ditemukan.
Indeks keanekaragaman mengalami kenaikan dari penelitian sebelumnya yaitu dari 2,02 menjadi 2,06 dengan indeks kemerataan yang dikategorikan ke dalam kategori cukup merata yaitu sebesar 0,75. Terjadi perubahan jenis burung yang dominan dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya dimana jenis burung yang dominan pada penelitian ini adalah Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugularis, Hirundo sp., Passer montanus, dan Pericrocotus cinnamomeus.
Subtipe 1 dan 2 serta penelitian pada tahun 2007 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen terendah. Sedangkan subtipe 2 dan 3 serta penelitian pada tahun 1989 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen tertinggi. Tidak ada korelasi antara luas lahan subtipe dengan jumlah jenis yang ditemukan pada habitat kebun karet.

Previously, the study about bird community which habits rubber plantation in Universitas Indonesia, Depok has done several times. Several years later, UI has built some infrastructures that might affect population of the bird community. Therefore the aim of this study is to investigate the effect of the land reduction of rubber plantation to the bird community.
The method used to survey the bird was point count in 4 subtype of rubber plantation in UI which was done in the morning, afternoon, and evening. The number of sampling units was determined by curve method. A total number of 16 species from 12 families were found. The composition of species in rubber plantation have been changed, which only 6 of 16 species found is similar with Pradana 2007.
The diversity index was increased from 2,02 in Pradana 2007 to 2,06 in this study and the evenness index was 0.75, showing the distribution of the birds is spread evenly. The dominant species of birds compared to previous studies have been changed, which the dominant species of birds in this study is Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugular, Hirundo sp., Passer Montanus, and Pericrocotus cinnamomeus.
Subtype 1 and 2 as well as research in 2007 with this study 2016 has the lowest index value of the similarity. While, subtypes 2 and 3 as well as research in 1989 with this study 2016 has a highest index value of the similarity. There was no correlation between the land area with the total bird species found in rubber plantation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>