Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiener, Solomon
New York: Regents, 1960
323.6 WIE q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta : Embassy of the People's Republic of China, [date of publication not identified]
323.6 CON (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cohen, L. Jonathan
Oxford: Basil Blackwell, 1954
323.6 COH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heater, Derek
London: Longman, 1990
323.6 HEA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This article examines some intriguing shifts in Islamic thinking on questions around citizenship and multicultualism that have emerged in the Malaysian context in recent years...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM, 2007
R 323.6598 Law
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Az Zahra
"Tulisan ini mengkaji upaya ekspatriat Indonesia di Abu Dhabi dalam menavigasi identitas yang kompleks dan sense of belonging di tengah keterhubungan global. Di kota yang dinamis dan multikultural ini, komunitas diaspora yang beragam menjaga ikatan budaya yang kuat dengan tanah air mereka melalui rasa nostalgia, masakan tradisional, dan komunikasi rutin dengan keluarga. Komunitas diaspora menciptakan kembali rasa seperti di rumah, melestarikan praktik budaya dan identitas bersama. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan praktik budaya ekspatriat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivitas komunitas dan simbol budaya memperkuat ikatan dengan Indonesia, menumbuhkan sense of belonging meskipun ada jarak fisik. Konsep kewarganegaraan sosial dan budaya telah berkembang, beralih dari model berbasis negara menjadi model inklusif dan berorientasi hak asasi manusia, yang memungkinkan ekspatriat mendapatkan manfaat dari pendidikan, layanan kesehatan, dan perumahan sambil mengekspresikan identitas mereka melalui praktik kehidupan sehari-hari. Kewarganegaraan yang fleksibel menyoroti sifat dinamis dari pengalaman diaspora, menekankan manajemen identitas strategis untuk menavigasi peluang di berbagai negara. Studi ini menyimpulkan bahwa memahami keterkaitan antara kebijakan identitas, kepemilikan, dan kewarganegaraan sangat penting untuk mendorong masyarakat inklusif dan mendukung komunitas diaspora di dunia yang saling terhubung.

This paper examines how Indonesian expatriates in Abu Dhabi navigate complex identities and a sense of belonging amid global interconnectedness. In this dynamic and multicultural city, diverse diaspora communities maintain strong cultural ties to their homeland through nostalgic feelings, traditional cuisine, and regular communication with family. Diaspora communities recreate a sense of home, preserving cultural practices and shared identities. This paper is a qualitative research with an ethnographic approach to provide an in-depth understanding of the daily lives and cultural practices of the expatriates. The research reveals that community activities and cultural symbols reinforce connections to Indonesia, fostering a sense of belonging despite physical distance. The concept of social and cultural citizenship has evolved, shifting from state-based to inclusive, human rights-oriented models, allowing expatriates to benefit from education, healthcare, and housing while expressing their identity through daily practices. Flexible citizenship highlights the dynamic nature of diaspora experiences, emphasizing strategic identity management to navigate opportunities in various countries. This study concludes that understanding the interplay of identity, belonging, and citizenship policies is crucial for fostering inclusive societies and supporting diaspora communities in an interconnected world."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Yunior Kanitero
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) anggota polisi di wilayah hukum Polres Kota Tangerang. OCB dapat dimaknai sebagai perilaku ekstra dari individu yang melebihi deskripsi tugasnya. Polres Kota Tangerang merupakan Polres penyangga Ibukota Jakarta yang memiliki tingkat kejahatan cukup tinggi, sehingga konsep OCB perlu diterapkan oleh masing-masing individu anggota polisi di Polres Kota Tangerang. Variabel yang dapat mempengaruhi OCB antara lain adalah motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar.
Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini salah satunya adalah mengenai deskripsi dari karakteristik masing-masing variabel, yaitu motivasi, keadilan organisasi, organisasi pembelajar dan OCB. Penelitian ini menggunakan analisis penelitian kuantitatif dengan pegambilan data primer menggunakan metode survei. Survei dilakukan melalui penyebaran angket kepada sampel sebanyak 100 (seratus) anggota polisi di Polres serta 5 (lima) Polsek dengan tingkat kerawanan kejahatan paling tinggi dan yang paling rendah dengan populasi anggota polisi Polres Kota Tangerang.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan variabel motivasi, keadilan organisasi, organisasi pembelajar dan OCB di tiap-tiap unit fungsi Serse, Intel, Sabhara dan Polmas di wilayah hukum Polres Kota Tangerang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa variabel motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel OCB dengan nilai Adjusted R Square 89,3 %.

This research was conducted to examine the effect of motivation, organizational justice and learning organization towards police officer's organizational citizenship behaviour (OCB) in the jurisdiction of Kota Tangerang Police Resort. OCB can be interpreted as an extra behaviour from individuals who exceeded their main job description. Kota Tangerang Police Resort was Jakarta capital city's police office proponent that has a high criminal rate, therefore the concept of OCB need to be implemented by each police officer in Kota Tangerang Police Resort. Variable that can affect OCB are motivation, organizational justice and learning organizations.
One of the problem that been analysed in this study was the idea of each characteristic variable descriptions, which are motivation, organizational justice, learning organizations and OCB. This study uses quantitative research analysis with the retrieval of primary data using the survey method. The survey was conducted through questionnaires with sample of 100 (one hundred) police officers in the police station as well as 5 (five) sector police office with the highest and lowest crime vulnerability with the population Kota Tangerang Police Resort.
The results of the analysis show that there are no differences in motivation variables, organizational justice, learning organizations and OCB in each function unit of Serse, Intel, Sabhara and Community Policing in the jurisdiction of Kota Tangerang Police Resort. The conclusion of this study is that motivation variables, organizational justice and learning organizations have a positive and significant effect on OCB variables with the value of Adjusted R Square 89.3%.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Sarah Putri Sumantri
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji pengaruh lingkungan eksternal terhadap kebijakan hak
kewarganegaraan Kurdi di Turki pada masa pemerintahan Perdana Menteri Recep
Tayyib Erdogan tahun 2003-2012. Penelitian ini menggunakan dua teori yang
diungkapkan Will Kymlicka mengenai Hak Kewarganegaraan Multikultur dan
Teori Nasionalisme. Dengan metode penelitian kualitatif, penelitian ini berupaya
mengidentifikasi bentuk hak kewarganegaraan yang diberlakukan Turki ditengah
lingkungan eskternal yang mempengaruhinya. Faktor ekternal yang dimaksud
datang dari proses aksesi UE dan pendirian federasi Kurdi di Irak. Tesis ini pada
akhirnya menyimpulkan, ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan ruang
represtasi bagi kelompok Kurdi dan ketidakmampuan aspirasi kelompok Kurdi
untuk bertransformasi kedalam gerakan politik, adalah hambatan utama
berlangsungnya kehidupan bangsa multietnis yang demokratis di Turki.

ABSTRACT
The focus of this thesis is to investigate the influence of external
environment to the Kurd’s citizenship right in Turkey during the period of Prime
Minister Recep Tayyib Erdogan in the year 2003-2012. The research based on
Will Kymlicka’s theories about Multiculturalism Citizenship and Nationalism.
Using the qualitative method, this thesis efforts to explain the model of Turkey’s
minority citizenship right under the external environment that come from UE’s
accession and the establishment of Kurd’s federation in Iraq. In the end, the thesis
conclude that the inability of the government to provide space for Kurdish
representative and the Kurdish inability to transform their aspiration into a
political movement, had been the main obstacle of democratic life of multi-ethnic
nation in Turkey."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T35854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini bertujuan untuk memahami keanggotaan sosial yang mempengaruhi
situasi kewarganegaraan Malaysia di kampong perbatasan. Penelitian ini
menggunakan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Penelitian
dilakukan di kampong perbatasan Malaysia yang bernama Kampong Long
Busang. Kampong Long Busang ini dihuni oleh etnik Kenyah. Etnik Kenyah
merupakan etnik yang memiliki sejarah migrasi dan aktivitas perdagangan lintas
negara, Malaysia dan Indonesia. Sejarah lintas negara menyebabkan etnik Kenyah
Long Busang bersedia menerima migran pendatang tanpa dokumen asal Indonesia
sebagai warga kampong. Hubungan keduanya terjalin dalam bentuk ikatan
kekerabatan. Etnik Kenyah yang sudah menjadi warga negara Malaysia kemudian
membantu migran pendatang yang tinggal di Kampong Long Busang untuk
memperoleh kewarganegaraan Malaysia. Kewarganegaraan Malaysia tersebut
dibuktikan dengan kepemilikan selembar IC. Kenyataan tersebut menunjukkan
bahwa warga negara Malaysia dari etnik Kenyah Kampong Long Busang tidak
menganggap migran sebagai warga asing sebagaimana konstruksi negara.
Interaksi yang erat antara warga negara Malaysia dari etnik Kenyah dan migran
mengindikasikan perbedaan makna kewarganegaraan dengan bayangan ideal
kewarganegaraan yang dimiliki negara., The aim of this research is to understand the social membership affect situation
Malaysian citizenship in border village. The research is done using participatory
observation and deep interview method. It is done in a border village of Malaysia
called Long Busang. This village is inhabited by Kenyah ethnicity. It is an ethnic
that has a migration and cross border trade activities history, Malaysia-Indonesia.
The cross border trade activities caused Ethnic Kenyah willing to accept
undocumented migrant shelters from Indonesia as a part of them. Their
relationship molded together in a form of kinships. Ethnic Kenyah, who have
become the citizen of Malaysia, then helped migrant settlers who lived in Long
Busang to obtain Malaysian citizenship. Their Malaysian citizenship is confirmed
by owning the Identity Card. The facts show that Malaysians from Long Busang
(Ethnic Kenyah) do not consider migrants as foreigners as the state construction
does. The close interaction between Ethnic Kenyah and the migrants indicates
their difference in interpreting the meaning of citizenship with the shadow of ideal
citizenship owned by the state.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>