Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aceh: Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-NIAS, 2009
551.46 TSU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BPPT-Press, 2005
551.470 24 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The biggest humanity tragedy in 21 st century has been occurred on sunday,december 26th 2006,that is earthquake and Tsunami disaster
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Subiyanto
"Kota Bandar Lampung merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki tingkatan ancaman bencana tsunami yang tinggi, hal ini dikarenakan posisi Kota Bandar Lampung yang relatif berada dekat lokasi pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia yang relatif aktif. Selain ancaman bencana gempabumi dan Gunung Krakatau yang juga berpotensi membangkitkan gempa yang disertai dengan tsunami. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa potensi bahaya bencana tsunami di pesisir Kota Bandar Lampung diperoleh prediksi jarak run up rendaman tsunami mencapai ketinggian 20 meter di atas permukaan laut, mencakup 4 kecamatan yaitu (Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Teluk Betung Timur). Metode yang digunakan adalah Cell Based modelling menggunakan tool model builder dalam Arc GIS dengan analisa grid raster 1 meter sehingga dapat menampilkan dan menjelaskan secara details atribut yang ada pada wilayah tersebut. Kondisi eksisting penggunaan lahan dapat dilihat dari citra Quick Bird yang memiliki resolusi tinggi 0,6 meter.
Hasil analisis Tingkat kerentanan terhadap tsunami di Kota Bandar Lampung, di Kecamatan Bumi Waras memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Bumi Waras seluas 85,62 Ha. Kecamatan Panjang di kelurahan Pidada seluas 30,16 Ha. Kecamatan Teluk Betung Selatan memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Pesawahan seluas 0.02 Ha dan Kecamatan Teluk Betung Timur di kelurahan Kota Karang seluas 32,11 Ha.

Bandar Lampung is an area in Indonesia which has a high level of Tsunami threat. It is due to the position of Bandar Lampung which is located relatively near the meeting point of Indo-Australian plate dan the Eurasian plate; both are plates are relatively active. Other causes are earthquake threat and the existence of Krakatoa which is potential to generate earthquakes which are followed by a Tsunami. The data analysis showed that the potential Tsunami hazard in the coastal city of Bandar Lampung is the predicted distance run up the marinade tsunami that reached a height of 20 meters above sea level. Potential hazards include four districts, i.e. Bumi Waras District, Panjang District, South Teluk Betung District, and East Teluk Betung District. The research method is Cell-Based modeling, the one using the tool model builder in Arc GIS with 1 meter raster grid analysis, which can show and explain in detail the attributes that exist in the region. From Quick Bird image that has of 0.6 meter resolution, the existing condition of the land use can be clearly seen.
The results of the analysis showed the vulnerability of Tsunami in the city of Bandar Lampung. The results showed that Bumi Waras District has the highest vulnerability level at Bumi Waras Subdistrict with an area of 85.62 Ha. Panjang District has the highest level of vulnerability at Pidada Subdistrict with an area of 30.16 ha. South Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Pesawahan Subdistrict with an area of 0,02 Ha. East Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Kota Karang Subdistrict with an area of 32.11 Ha."
2015
T44490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsha Fara
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang resiliensi penyintas tsunami Aceh 2004 dan mengkaji nilai budaya Aceh apa saja yang terkait dengan kemampuan resiliensi penyintas tersebut. Pengertian resiliensi yang dipakai merujuk pada lima karakteristik resiliensi dari Wagnild (2010), yaitu meaningfulness, perseverance, equanimity, self-reliance, dan existential aloneness. Gambaran resiliensi diperoleh dengan menggunakan alat ukur CD-RISC 10 dan kajian tentang nilai budaya Aceh diperoleh dari wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di Banda Aceh yang merupakan kawasan yang terkena dampak tsunami paling parah. Partisipan penelitian terdiri dari 27 orang dewasa awal yang berusia 25-40 tahun dan yang diwawancara mendalam adalah 3 orang yang berusia 25-40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan mendapatkan skor resiliensi sedang. Adapun budaya Aceh yang terkait dengan kemampuan resiliensi penyintas tsunami Aceh adalah nilai-nilai Islami, penerimaan terhadap kehendak Tuhan, rasa kepedulian, Meuseraya dan Meuripe, dan watak keras orang Aceh. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tetap memelihara nilai hidup yang membangun masyarakat untuk kemudian diturunkan pada generasi berikutnya agar dapat terus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

This study was conducted to gain picture of resilience among tsunami survivors, and to assess Acehnese values associated with the resiliency ability among the survivors. The concept of resiliency refers to the five characeristic of resiliency from Wagnild (2010), and they are meaningfulness, perseverance, equanimity, self-reliance, and existential aloneness. Picture of resilience was obtained using the CD-RISC 10 while the values in Acehnese cultural studies were obtained through interviews. Data were collected Banda Aceh which is suffered most damage tsunami 2004. Altogether 27 young adult partisipants of 25-40 years old took the questionnaire and three people 25-40 years old were interviewed. The results indicate that most partisipants get a middle score of resilience. The Acehnese cultural aspects associated with resiliency ability among tsunami survivors are Islamic values, acceptance, compassion, Meuseraya and Meuripe, and stubborn. Therefore, it is important for society to remain keeping the values for later derived in the next generation so as to be steadily applied in the social life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Hanif
"Bencana merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Penelitian ini merupakan peneltian geografi yang memiliki ciri khas dalam hal melihat fenomena keruangan yang terjadi di permukaan bumi Pada hal ini fenomena yang terjadi merupakan sebuah bencana alam yang berdampak terhadap alam secara fisik itu sendiri maupun terhadap komponen manusia yang mengalaminya. Bencana yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kota Padang. Kota Padang juga merupakan wilayah yang termasuk kedalam wilayah rawan bencaana, terkhusus untuk bencana gempa bumi dan tsunami. Maka dari itu perilaku kebencanaan masyarakat berupa pemilihan lokasi evakuasi dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhdap bencana. Pengetahuan yang dilihat merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman, pengetahuan terkait lokasi, dan pengetahuan terkait informasi sosialisasi bencana. Sehingga menghasilkan sebuah pola variasi spasial pengetahuan berdasarkan tingkat wilayah bahaya bencana. Hal ini menghasilkan tingkat pengetahuan yang akan mempengaruhi perilaku kebencanaan masyarakat dalam kesiapsiagaan mengahadapi bencana.

Disaster is an event or series of events that threaten and disrupt people's lives and livelihoods caused by both natural and/or non-natural factors as well as human factors, resulting in human casualties, environmental damage, property losses and psychological impacts. This research is a geographical research that has a characteristic in terms of seeing spatial phenomena that occur on the earth's surface. The disaster referred to in this study is an earthquake and tsunami natural disaster in the city of Padang. The city of Padang is also an area that is included in a disaster-prone area, especially for the earthquake and tsunami disaster. Therefore, community disaster behavior in the form of choosing an evacuation location is influenced by community knowledge about disasters. The knowledge seen is knowledge based on experience, knowledge related to location, and knowledge related to disaster socialization information. So as to produce a pattern of spatial variation of knowledge based on the level of the disaster hazard area. This results in a level of knowledge that will influence community disaster behavior in disaster preparedness."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Manaf
"Kecamatan Pujut merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Lombok Tengah yang berada di kawasan pesisir selatan Pulau Lombok. Kecamatan Pujut berbatasan dengan Samudera Hindia yang berada dekat dengan Subduksi Megathrust yang berpotensi menimbulkan gempa tektonik yang berpotensi tsunami.  Penentuan lokasi TES dilakukan dengan memperhatikan wilayah bahaya tsunami, aksesibilitas, dan waktu tempuh. . Metode Network Analysis pada software ArcGIS digunakan untuk mengetahui wilayah jangkauan dengan waktu tempuh 30 menit. Dari hasil studi, didapat tingkat bahaya tsunami yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu  tinggi 1,89 km2 (18%), sedang 8,13 km2 (77%) dan rendah 0,48 km2 (5%).  Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat 5 bangunan TES, 2 TES di Desa Kuta, 2 TES di Desa Sukadana, dan 1 TES di Desa Mertak. TES di desa  Kuta dan Mertak dapat menampung seluruh penduduk di sekitar TES, sedangkan TES di desa sukadana tidak cukup menampung penduduk di sekitar TES.

Pujut is one of the sub-districts in Central Lombok district, located in the southern coastal area of Lombok Island. Pujut District with the Indian Ocean located in the Megathrust Subduction has the potential to cause a tectonic earthquake that has the potential for a tsunami. Determining the location of TES is carried out by taking into account the tsunami hazard area, accessibility, and travel time. The Network Analysis method in ArcGIS software is used to determine the location with a travel time of 30 minutes. The results of the study, the tsunami hazard level was divided into 3 classes, namely high 1.89 km2 (18%), medium 8.13 km2 (77%) and low 0.48 km2 (5%). The results also showed that there were 5 TES buildings, 2 TES in Kuta Village, 2 TES in Sukadana Village, and 1 TES in Mertak Village. TES in Kuta and Mertak villages can accommodate all residents around TES, while TES in Sukadana village is not enough to accommodate residents around TES."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reuben Alexandro
"Bali, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rawan terhadap bencana tsunami, hal ini dikarenakan lokasi Bali dekat dengan segmen atau zona pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Pada tahun 1977, Bali terkena dampak tsunami yang terjadi akibat gempabumi pada zona megathrust Sumba, dan pada tahun 1994 terkena dampak dari tsunami akibat gempabumi pada zona megathrust daerah Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan proses penjalaran gelombang tsunami dan jangkauan inundasi. Penelitian akan berfokus untuk memodelkan tsunami akibat tsunami historik banyuwangi 7.8Mw, dan skenario gempa zona megathrust kekuatan 8.4 Mw dan 9.0Mw, dengan fokus area penelitian kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Pemodelan dilakukan menggunakan software ComMIT, dengan mengamati 3 titik pengamatan, area pantai Seminyak, pantai Kuta, dan pantai Kedonganan. Berdasarkan penelitian dibutuhkan waktu 29 hingga 32 menit untuk gelombang mencapai darat, dengan ketinggian maksimum gelombang 740 hingga 1557 cm. Sementara jangkauan maksimum tsunami 600 hingga 1600 meter dari garis pantai. 

Bali is a province in Indonesia that vulnerable to tsunamis, this is due to its location that lies near the convergent boundary of the Indo-Australian and Eurasian plates. In 1977, Bali got affected by the tsunami from Sumba’s megathrust earthquake, while in 1994 got affected by the tsunami from West Java’s megathrust earthquake. This research aims to model the propagation of the historical Banyuwangi’s tsunami with a magnitude  of 7.8Mw, and other scenarios of Bali’s megathrust segment earthquake with magnitudes of 8.4Mw and 9.0Mw, which were observed on three beach point, Seminyak beach, Kuta beach, and Kedonganan beach. Based on the simulation results, the tsunami wave took 29 to 32 minutes time, with a 740 to 1557 cm maximum wave amplitude. While the maximum propagation is 600 to 1600 m from the observed points."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bencana tsunami membuka lembaran baru Pangandaran yang kumuh keindahan dan suasana lingkungan pantai yng indah perlu dikembalikan lagi dengan rencanan pengembangan yang lebih baik....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian makro algae di pulau Simeulue telah dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2006 yg bertujuan untuk mengetahui kondisi habitat dan komunitas makro algae secara alami setelah terjadi tsunami
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>