Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Holt, J.C.
New York: Cambridge University Press, 1992
342.029 HOL m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, J.A.P.
London: Longman, 1971
923.142 JON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pallister, Anne
London: Oxford University Press, 1972
342.941 PAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fanie Youlanda Priatna
"Fenol dan derivatnya merupakan bahan kimia yang memiliki efek toksik. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dari fenol dan ke-empat derivatnya terhadap Daphnia magna. Parameter yang digunakan dalam uji toksisitas ini adalah nilai EC50-24h. Derivat fenol yang digunakan adalah 1-naftol, 2-naftol, asam salisilat dan metil salisilat. Data immobilisasi yang diperoleh kemudian diolah menggunakan data probit.
Dari hasil pengujian diperkirakan nilai EC50-24h fenol, 1-naftol, 2-naftol, asam salisilat dan metil salisilat terhadap Daphnia magna adalah 39,651 ppm; 6,682 ppm; 6,520 ppm; 109,184 ppm; 33,562 ppm. Terdapat hubungan antara struktur kimia dari fenol dan derivatnya terhadap nilai EC50-24h. Selain itu, dilakukan pula uji toksisitas akut terhadap campuran fenol dan derivatnya.
Pengujian toksisitas akut terhadap campuran dilakukan untuk campuran fenol dengan 1-naftol; fenol dengan 2-naftol; fenol dengan asam salisilat; fenol dengan metil salisilat; dan 2-naftol dengan asam salisilat. Hasil pengujian toksisitas akut campuran memperlihatkan adanya efek interaksi antara senyawa tunggal yang diujikan.

Phenol and its derivatives are chemical compounds which possess some toxic effects. In this research, the acute toxicity of phenol and its derivatives to Daphnia magna was investigated. The main parameter which is studied in this research was the value of EC50-24h. Derivatives of phenol used in this study are 1-naphthol, 2-naphthol, salicylic acid, and methyl salicylic. Immobilization data gained from the experiment was then analyzed using probability unit (probit).
From the experiment, it was concluded that the EC50-24h value of phenol, 1-naphthol, 2-naphthol, salicylic acid, and methyl salicylic to Daphnia magna were 39,651 ppm; 6,682 ppm; 6,520 ppm; 109,184 ppm; and 33,562 ppm, respectively. There is a relationship between the molecular structures of phenol and its derivatives with the value of EC50-24h. Furthermore, the acute toxicity from the mixture of phenol and its derivatives was also investigated.
The acute toxicity from the mixture of phenol and its derivatives was carried out to the mixtures of phenol with 1-naphthol; phenol with 2-naphthol; phenol with salicylic acid; phenol with methyl salicylic; and 2-naphthol with salicylic acid. The result of acute toxicity study of these mixtures concluded that there was an effect caused by the interaction between the every investigated compounds in each mixture.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony
"Pencemaran logam berat di perairan merupakan masalah serius bagi ekosistem perairan karena sifatnya yang tidak mudah mengalami degradasi dan terakumulasi dalam jumlah yang cukup banyak pada sedimen. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan deteksi kandungan logam Cr dan Ni pada sedimen dengan menggunakan instrumen Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Diamati juga kontribusi sedimen dalam mencemari perairan dengan melakukan ekstraksi sedimen dengan metode Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Fraksi sedimen di dalam asam asetat pada pH 3, pH 5 dan pH 7 dibuat sebagai bagian dari simulasi pelepasan logam dari sedimen ke perairan. Pengujian toksisitas akut (EC50-24h) logam berat Cr dan Ni pada Daphnia magna mengacu pada OECD Guidelines 202. Pengujian toksisitas akut berdasarkan simulasi kandungan logam Cr dan Ni sedimen dilakukan untuk mengetahui sifat toksisitas sedimen terhadap Daphnia magna.
Dari hasil pengukuran sedimen didapat nilai kandungan logam berkisar 0,526 - 0,638 mg/L untuk logam Cr dan 0,199 - 0,277 mg/L untuk logam Ni. Penentuan kandungan logam berdasarkan ekstraksi sedimen tidak memberikan hasil yang maksimal dikarenakan konsentrasi sedimen tidak terlalu besar. Untuk pengujian toksisitas akut pada Daphnia magna didapatkan nilai EC50-24h logam Cr, Ni terhadap Daphnia magna masing - masing adalah 0,800 mg/L; 3,004 mg/L. Pengujian toksisitas campuran logam Cr-Ni dengan konsentrasi yang mengacu pada nilai EC50-24h Cr memperlihatkan efek antagonis walaupun tidak terlalu signifikan. Pengujian toksisitas akut berdasarkan ekstraksi sedimen pada pH 7 tidak menimbulkan immobilisasi yang signifikan terhadap Daphnia magna dikarenakan konsentrasi sedimen yang terlalu kecil.

Heavy metals pollution make serious problem for aquatic ecosystems because its properties of not easy to degrade and accumulated in quiet amount in sediments. Therefore in this research, heavy metals Cr and Ni which contains in sediment were detected by using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) instrument. Also contributions of sediment in the polluted waters was observed, by extraction of sediment with Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) method. Fraction sediment in acetic acid at pH 3, pH 5 and pH 7 has been made as a simulation of the process of metal release from sediment into water. Acute toxicity testing (EC50-24h) of the heavy metals Cr and Ni in Daphnia magna referring to the OECD Guidelines 202.
From the measurement of sediments, the contents of heavy metals are 0,526 - 0,638 mg/L for Cr and 0,199 - 0,277 mg/L for Ni. Determination of heavy metal's content from sediment extraction doesn't give significant result because concentration in sediment doesn't big. For acute toxicity test to Daphnia magna, the EC50-24h of Cr, Ni to Daphnia magna was estimated to be 0,800 mg/L; 3,004 mg/L. The toxicity test of Cr-Ni mixture which refers to EC50-24h of Cr showed an antagonistic effect, although not significant. Acute Toxicity Test based on sediment extraction from pH 7 doesn't give immobilitation to Daphnia magna because the heavy metal's concentration in sediment is too small.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poole, Austin Lane
Oxford: Oxford University Press, 1993
942.02 POO f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Fadila Ansori
"Asam risinoleat merupakan salah satu senyawa yang banyak dikembangkan sebagai senyawa antimikroba karena strukturnya yang unik, sehingga memungkinkan senyawa tersebut untuk melalui berbagai modifikasi. Pada penelitian ini, asam risinoleat diesterifikasi dengan metanol dan katalis HCl pada suhu 60 ͦ C selama 6 jam. Spektrum FTIR metil risinoleat menunjukkan keberadaan gugus C=O dan penyempitan serapan gugus O-H pada bilangan gelombang 1734 cm-1 dan daerah 3700-3200 cm-1. Metil risinoleat yang terbentuk dihidrasi dengan katalis H2SO4 sehingga diperoleh metil risinoleat terhidrasi dan dibuktikan dengan hilangnya serapan Csp2-H pada daerah bilangan gelombang sekitar 3000 cm-1. Kemudian, metil risinoleat terhidrasi diamidasi dengan dietanolamina pada suhu 155 ͦ C dan diperoleh produk akhir berupa lipoamida yang dibuktikan dengan adanya gugus C=O amida pada 1623 cm-1.  Produk yang terbentuk selanjutnya diuji toksisitasnya terhadap Daphnia magna dan aktivitas antimikrobanya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil pengujian menunjukkan bahwa produk yang disintesis tidak terdeteksi aktivitas antimikrobanya pada konsentrasi 500 ppm. Hasil uji toksisitas menunjukkan senyawa lipoamida hasil sintesis bersifat toksik sedang dengan nilai LC50 sebesar 5,4 ppm.

Ricinoleic acid is one of the compounds that has been widely developed as an antibacterial compound due to its unique structure, and can be modified in various ways. In this research, ricinoleic acid was esterified with methanol at 60 ͦ C for 6 hours using HCl as catalyst to produced methyl ricinoleate. FTIR spectrum of methyl ricinoleate showed the presence of C=O at 1734 cm-1 and smaller absorption peak of O-H compared to ricinoleic acid at 3700-3200 cm-1. Methyl ricinoleate underwent second modification by hydration with H2SO4 catalyst to produced hydrated ricinoleic acid that showed no absorption for functional group Csp2-H at around 3000 cm-1. Hydrated methyl ricinoleate then undergoes amidation with diethanolamine at 155 °C to obtain final product, which is lipoamide, that showed C=O absorption peak at 1623 cm-1. Afterwards, the product was tested for its toxicity against Daphnia magna and its antimicrobial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The test results showed that the antibacterial activitiy of synthesized product was undetected at a concentration of 500 ppm. The toxicity test showed that the lipoamide was moderately toxic and had an LC50 value at concentration 5,4 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarti
"Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memberikan kontribusi besar dalam jumlah kematian di Indonesia. Besarnya jumlah penderita diabetes, berkorelasi langsung dengan besarnya kebutuhan obat, hal tersebut mendorong berbagai upaya untuk mencari sumber obat baru, baik dalam bentuk obat sintesis maupun obat yang bersumber dari sumber daya alam, khususnya sumber daya alam dalam bentuk tumbuhan. Salah satu wilayah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berlimpah, banyak terdapat spesies endemik dan mempunyai potensi yang besar, berada di wilayah timur Indonesia, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Wallace.
Pada penelitian ini, tumbuhan yang menjadi subjek adalah tumbuhan yang berasal dari genus Macaranga yaitu Macaranga magna Turrill yang di koleksi dari hutan Mekongga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dari hasil uji pendahuluan aktivitas antidiabetes yang dilakukan terhadap Macaranga magna Turrill diketahui bahwa tumbuhan tersebut mempunyai potensi besar dengan IC50 = 6.49 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif antidiabetes dari daun Macaranga magna Turrill. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi, fraksinasi, isolasi dan purifikasi menggunakan teknik- teknik kromatografi, dan identifikasi struktur kimia berdasarkan metoda spektroskopi yang meliputi : UV/Vis, FT-IR, LC-MS dan FT-NMR. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antidiabetes, dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan baku obat secara langsung, maupun sebagai senyawa pemandu (lead compound) untuk merancang obat antidiabetes baru yang potensial.
Kata kunci: Diabetes mellitus, Macaranga magna Turrill, kromatografi, spektroskopi, senyawa aktif antidiabetes.
Diabetes mellitus is one of the biggest contributors in the number of deaths in Indonesia. The large number of diabetic sufferers, was correlated directly with the number of diabetic drugs demand. Its was led to find a new sources for anti-diabetic drug, synthetic or derived from natural resources. Eastern Indonesia region known as Wallace region is one part of Indonesia which has a wealth of natural resources, and some of them were endemic bio-resources.
In this study, we used Macaranga magna Turrill plant, one of the Macaranga species, collected from Kolaka District, Southeast Sulawesi Province as a subject. Previous anti-diabetic activity preliminary test results showed that Macaranga magna Turrill has a high potential with IC50 = 6.49 μg /mL. Based on the preliminary data above, our study aims are to isolate and identify the anti-diabetic active compound from the Macaranga magna Turrill leaves. The isolation process will used serial chromatographic methods start from extraction, fractionation, isolation and purification, follow by serial spectroscopic analysis (UV/Vis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR) to determine and elucidate the chemical structure of secondary metabolite compound. The results expected in this study are anti-diabetic active secondary metabolite compounds which can be used directly as traditional anti-diabetic drug, or as anti-diabetic drugs raw material, as well as lead compounds for develop a new anti-diabetic potential drugs"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Prasetio Adi
"ABSTRAK
PT Magna Transforma Utama adalah perusahaan konsultan yang fokus membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja melalui pelaksanaan strategi yang terukur pada seluruh level organisasi. Dalam mempertahankan eksistensinya, Magna menyadari bahwa harus ada keselarasan dari setiap individu dalam perusahaan untuk mengimplementasikan strategi yang telah disusun guna mewujudkan visi dan misi Magna. Berdasarkan hal tersebut, maka Magna harus melakukan eksekusi strategi sampai ke tingkat individu. Wujud eksekusi strategi sampai tingkat individu ini adalah dengan menyusun peta strategi korporat berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal serta penentuan kompetensi inti, yang kemudian diturunkan ke tingkat fungsi kerja di Magna sehingga menghasilkan peta strategi fungsi kerja. Berdasarkan tanggung jawab utama dan uraian pekerjaan pada setiap pemegang jabatan, peta strategi fungsi kerja ini kemudian diturunkan ke tingkat individu menjadi Individual Scorecard. Pada Individual Scorecard ini terlihat jelas sasaran strategis yang harus dicapai dimana pencapaiannya tersebut terukur dari pemenuhan target di setiap KPI.

Abstract
PT Magna Transforma Utama is a consultant firm focusing to assist organization in improving its performance by executing measureable strategy in each organization's level. In order to maintain its existence, Magna understands that there has to be alignment from each individu in the organization when implementing the formulated strategy, so Magna 's vision and mission can be achieved. Therefore, Magna has to implement the strategy execution into individu level.
Strategy execution into individu level is formed by arranging corporate is strategy map based on internal and external environment analysis, defining core competences, and then cascading into Magna 's work junctions resulted to work function 's strategy map. Based on core responsibility and job descrption for each job holder, these work function ?s strategy maps are cascaded into individu level to become Individual Scorecard Strategic objectives that must be achieved can be clearly described by using Individual Scorecard where in the achievement is measured by target 's fulfillment of each KPL."
2009
T29395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>