Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prins, Jan
Jakarta: Bhratara, 1973
340.57 PRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi pelajaran yang disampaikan tiap minggu, di antaranya mengenai: apa yang menjadi penyejuk di hati seseorang, nista dari manusia itu bagaimana, bagaimana manusia akan diangkat dari penderitaan, yang dianggap percaya itu bagaimana. Dijelaskan pula bagaimana isi sahadat percaya Allah Yesus, yang merupakan putra Tunggal. Penyebutan pada Yesus adalah Rama. Ada 5 (lima) doa yang harus disuarakan (dibacakan)."
Magelang: Deng Cun Gwan, 1924
BKL.0522-AK 18
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Chirri, Muahammad Jawad
Bandung: Alma`Arif, 1981
297 CHI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dijk, Ds. K. van
"Buku ini berisi petunjuk atau uraian mengenai penentuan pemimpin perkumpulan (pasamuwan) Kristen di Jawa. Pengarang membagi uraiannya menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Mengenai keadaan pasamuwan (perkumpulan); 2. Mengenai yang memimpin, yaitu Ratu Kaswargan (Yesus Kristus?) dan para pembantunya yang menjadi perantara; 3. Banyak perkumpulan (pasamuwan) yang ada pemimpinnya masing-masing. Bagaimana kaitan perkumpulan-perkumpulan tersebut dengan perkumpulan (pasamuwan) Kristen."
Bandung: A.C. Nix, [date of publication not identified]
BKL.0432-AK 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Rinneke Dewi Wahyuningtyas
"Pembangunan Nasional yang kita lakukan selama hampir seperempat abad ini adalah untuk seluruh penduduk Indonesia yang hidup di Tanah Air ini. Keberhasilan pembangunan juga ditentukan oleh penduduk karena penduduk merupakan sumber daya manusia bagi kegiatan pembangunan dan juga pemakai hasil pembangunan. Tetapi kadang-kadang kita kurang memperhatikan apa dan bagaimana pengaruh pembangunan tersebut terhadap penduduk. Sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang dimulai pada Repelita VI adalah pembangunan kualitas manusia dan masyarakat. Agar pembangunan tersebut dapat berhasil dengan baik kita harus memahami pengaruh timbal balik antara setiap sektor dengan perkembangan kependudukan. Dalam program pembangunan di sektor kependudukan pemerintah terus menerus menggalakkan program Keluarga Berencana (KB) dan pada tahapan sekarang ini memperkenalkan suatu pola yang disebut Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dengan penekanan pada jumlah anak cukup dua orang dan memberikan nilai sama kepada anak laki-laki dan perempuan. Dari segi prinsipnya, NKKBS ini tampak kurang sejalan dengan norma hukum waris adat Bali dengan sistem kekeluargaannya yang patrilineal. Oleh karena itu timbul kekhawatiran adanya kemungkinan NKKBS itu terhambat pelembagaannya dalam masyarakat di Bali sehingga perlu diteliti sejauh mana pengaruh timbal balik antara keduanya. Berdasarkan penelitian kepustakaan yang dilakukan diharapkan akan diketahui apa dan bagaimana pengaruh hukum waris adat Bali tersebut terhadap NKKBS. Tulisan ini diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman tersebut dan menjadi dasar untuk pengembangan dan pembangunan penduduk serta memberikan gambaran tentang potensi kependudukan kita di masa depan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S21062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edison, F. Thomas
"Komunitas Kristen Depok asli asal-mulanya adalah para pekerja di bidang pertanian dari seorang Belanda yang bernama Cornelis Chastelein. Mereka berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti dari Bali, Makassar, Jawa, Batavia (Betawi), dan lain-lain. Mereka ini membentuk sebuah kelompok masyarakat di Depok dan merupakan sebuah komunitas yang mula-mula bersifat eksklusif Komunitas ini mempunyai pengalaman yang unik dan tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Perjalanan hidup komunitas ini mengalami masa menyenangkan dan tenteram sebelum perang kemerdekaan karena kedekatan mereka dengan orang-orang Belanda; masa sukar dan hampir punah pada masa perang mempertahankan kemerdekaan karena dianggap penghianat bangsa dan memihak penjajah; masa prihatin dan dilematis pada masa kemerdekaan karena latar belakang sejarahnya.
Terbentuknya komunitas ini adalah jasa seorang warga negara Belanda keturunan Perancis bernama Cornelis Chastelein yang memberi wasiat yang isinya menghibahkan semua lahan dan sebagian besar kekayaannya kepada para pekerjanya (budaknya) yang mau memeluk agama Kristen Protestan (Hoegenot) Dari sekitar dua ratus orang budak itu, ada seratus dua puluh orang yang mau memeluk agama Kristen Protestan. Mereka ini dibagi dalam dua belas kelompok dan diberi nama marga sebagai berikut : Banos (baca : Bakas), Jacob, Joseph, Jonathans, Laurens, Loan, Leander, Samuel, Soedira, Isakh, Tholense, dan Zadokh.
Mereka mulai menghuni wilayah Depok sejak tahun 1696 dan mulai mewarisi lahan pertanian di Depok sejak tahun 1714. Dalam kurun waktu hampir tiga ratus tahun komunitas ini menghuni wilayah Depok dan telah mengalami pergaulan sosial dengan komunitas-komunitas lain di seldtarnya sehingga terjadi proses perubahan dan kontinyuitas (change and contimdy) dalam kebudayaan mereka. Pada mulanya mereka semua memeluk agama Kristen Protestan dan beribadat di GPIB Immanuel Depok, kini sudah ada yang beribadat di luar gereja GPIB, misalnya di gereja Katolik, gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, (Gereja Pantekosta, bahkan karena perkawinan ada yang purdah agama. Mata pencaharian komunitas ini dahulu semua di bidang pertanian, kini hampir tidak ada lagi. Mereka bekerja di bidang industri, perusahaan swasta, dan ada yang menjadi wiraswasta. Ada juga yang bekerja di sektor-sektor informal. Bahasa Belanda yang menjadi ciri khas mereka, kini sudah sangat berkurang intensitasnya dan diganti dengan bahasa Indonesia. Perkawinan yang dahulu bersifat endogarni, kini sudah bersifat eksogami. Kesenian telah berubah dari gamelan dan musik keroncong menjadi paduan suara di gereja menggunakan piano dan gitar.
Namun ada usaha-usaha untuk memperkokoh eksistensi komunitas ini, terutama lima puluh tahun terakhir ini, untuk melaksanakan wasiat Cornelis Chastelein. Usaha itu adalah mendirikan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein yang bertugas mengelola semua aset yang ditinggalkan oleh Cornelis Chastelein untuk kesejahteraan anggota-anggotanya. Komunitas ini juga tetap terpelihara melalui lembaga gereja yaitu GPID Immanuel Depok. Pads kedua lembaga inilah diletakkan harapan kelangsungan hidup komunitas ini sampai waktu yang lama di masa yang akan datang.
Karena pengalaman sejarah, komunitas ini pernah mengalami hidup dalam keadaan apatis terhadap lingkungannya dan merasa frustrasi karena tidak dapat lagi mengembalikan kejayaan masa lampaunya, dan mengalami dilema identitas, bahkan dapat dikatakan mengalami krisis identitas, terutama pada generasi tua. Sedangkan pada generasi mudanya juga masih trauma atas sejarah masa lalu nenek-moyang dan orang-tua mereka. Namun keadaan apatis dan frustrasi masa lalu itu tidak lagi dialami oleh komunitas ini pada masa kini. Sudan tumbuh kesadaran bahwa mereka adalah memiliki Depok dan juga hams berperan dalam pembangunan Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Dwitanti, supervisor
"Setiap penyair memiliki ciri kepengarangan dalam setiap karyanya. Bentuk kekhasan tersebut terlihat dari puisi yang sudah dihasilkan. Pada kesempatan kali ini penulis memilih untuk mengkaji ciri kepengarangan Rita Oetoro melalui karyanya yang terangkum di dalam buku kumpulan puisi Dari Sebuah Album. Permasalahan yang diangkat adalah mengenai kecenderungan tema yang menonjol yang terdapat dalam buku kumpulan puisi tersebut. Penulis menggunakan pendekatan struktural dan metode deskriptif analisis. Pendekatan tersebut tidak terlepas dari unsur intrinsik puisi, yakni stilistik. Setelah melakukan analisis diperoleh ciri kepengarangan Rita Oetoro dilihat dari unsur stilistik dan tematiknya.

Each poet has a characteristic of authorship in his/her work. The characteristic can be found in any of the poem that they have made. At this time, writer makes a decision to analize the characteristic of Rita Oetoro through her poetry that listed on a book of poetry entitled Dari Sebuah Album. The problem raised was the tendency of the prominent themes contained in that book. The writer uses a structural approach and methods of descriptive analysis. That approaches cannot be separated from the intrinsic element of poetry, which is stylistic. After doing the analysis, the characteristic of authorship can be found through stylistic and thematic elements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Penninga, P.
"Buku ini mengenai ajaran agama Kristen diantaranya adalah: adanya larangan 10, yakni: tidak boleh menganggap ada Allah lain; tidak boleh menyembah arca; tidak boleh menghina Allah dan lain-lainnya. Bab mengenai doa-doa; bab mengenai permintaan di dalam doa; bab Allah disebut Rama; bab putra Allah; bab roh-roh suci; manfaatnya pengakuaan kepercayaan; bab ibadah Kristen ? soal baptis; perjamuan malam di hari yang suci (malam suci); hari-hari besar (Raya)."
Bandung: N.V. Mij Vorkink, 1931
BKL.0089-AK 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Sunggul
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
050 VISI 25:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Bawono
"[Penelitian ini mengangkat mengenai masalah identitas Kristen Jawa di GKJ dalam konteks masyarakat urban dan plural di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas Kristen Jawa ala GKJ merupakan identitas hibrid yang terbentuk melalui mimikri dan selalu bersifat ambivalen antara kekristenan dan kejawaan. Dalam identitas Kristen Jawa ini pula telah terjadi reinterpretasi, yang sebelumnya bersifat eksklusif kini menjadi inklusif.;This study raised the issue of Javanese Christian identity in Gereja Kristen Jawa (GKJ) within urban and plural society context in Jakarta. This study used a qualitative method. This study found that Javanese Christian Identity in GKJ is a hybrid identity that is formed through mimicry and always ambivalent between Christianity and Javaneseness. And also, Christian Javanese has occurred reinterpretation and transformation, which previously exclusive has now become inclusive identity., This study raised the issue of Javanese Christian identity in Gereja Kristen Jawa (GKJ) within urban and plural society context in Jakarta. This study used a qualitative method. This study found that Javanese Christian Identity in GKJ is a hybrid identity that is formed through mimicry and always ambivalent between Christianity and Javaneseness. And also, Christian Javanese has occurred reinterpretation and transformation, which previously exclusive has now become inclusive identity.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>